Share

189. Badut

Qasam mengemudikan mobil. Sekilas ia melirik Qizha yang duduk di sisinya, istrinya itu diam saja. Wajah Qizha terus- terusan menghadap ke jendela.

Sunyi.

Tak ada pembicaraan diantara keduanya. Mereka membisu.

Qasam menarik sudut bibirnya melihat istrinya yang terus mendiamkannya. Ia malah merasa tertantang, gemas sekali dengan sikap Qizha yang mulai berani marah padanya.

Mobil berhenti di lampu merah.

Tampak badut menari- nari di lampu merah sambil menawarkan boneka kuda, boneka kucing dan banyak boneka- boneka lainnya berukuran kecil.

Qasam tak pernah peduli dengan orang-orang yang menawarkan barang- barang seperti itu. Namun, kali ini ia tertarik. Mendadak Qasam merasa ingin memegang boneka itu. Ia menutunkan kaca dan melambaikan tangan pada badut berbentuk katak.

“Berapa harga bonekanya?” tanya Qasam pada badut yang menghampirinya.

“Dua puluh lima ribu, Mas,” jawab badut sambil menunjukkan boneka-boneka yang dia pegangi.

“Aku ambil yang itu!” Qasam menunjuk boneka kucing wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
qasam bisa saja modus membuat qizha agar mau berbicara dengan dirinya lagi
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Bawaan si utun,nih..Qasam..
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
bilang cinta, panggil sayang, panggil istriku masak gk luluh hati kmu qizha ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status