Share

197. Si Cerewet

Qizha menatap ke kaca jendela kamarnya. Hujan rintik- rintik di luar.

Disaat gerimis begini, apa yang dilakukan Qasam? Apakah dia tidur kedinginan? sebenarnya Qasam tinggal dimana? Kenapa dia tidak menelepon Qizha?

Apakah Qasam beranggapan kalau Qizha benar- benar sudah sangat marah dan tidak mau memaafkannya sehingga dia tidak mau menelepon Qizha?

Hati Qizha jadi gundah. Dunia luar sangat keras. Apakah suaminya mampu bertahan dengan tanpa uang sepeser pun?

Bagaimana makannya? Bagaimana tidurnya? Bagaimana pula kesehariannya?

Ya, mungkin Qasam beranggapan bahwa Qizha sudah snagat marah sehingga tidak perlu lagi berkomunikasi.

Qizha berjalan keluar kamar. Dia menuju ke teras samping rumah. Dia berdiri di sana, menatap gerimis yang makin lama makin deras. Angin sangat kencang memainkan baju yang dia kenakan. Jilbabnya pun berkibar bebas.

Qizha memeluk lengannya sendiri. membayangkan apa yang terjadi pada suaminya di luar sana. Mungkin Qasam kehujanan, atau bahkan ked
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
Ima Amira, tolong bantu qizha untuk berbicara kepada mama biba dan papa husein.untuk mencari dan membawa qasam kembali pulang kerumah
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
sebenarnya oma amira itu baik.hanya saja oma amira tidak bisa menunjukkan kasih sayangnya itu
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
benar kata amira, menyesal pasti belakangan lo biba
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status