Share

198. Menyayangi Qizha

Fara muncul membawa segelas teh hangat. Dengan senyum dia berkata, “Sialakan diminum, Non!”

Qizha mengangguk, lalu meneguk separuh. “Makasih, Bi.”

“Dihabiskan, Non,” bisik Fara, lalu manik matanya melirik ke arah Amira dan berbisik, “Dari pada kena sentil mami ciriwit!”

Qizha tersenyum. Akhirnya meneguk sampai habis.

“Mantap!” Fara mengacungkan jempol. Membawa gelas ke belakang.

Qizha menatap ke arah hp nya, kemudian mengirim pesan kepada Fahri.

‘Apakah sudah mendapat info tentang Mas Qasam?’

Tak ada balasan. Mungkin Fahri sedang sibuk. Sebenarnya Qizha tak perlu menanyakan hal ini kepda Fahri, sebab tak mungkin Fahri diam saja jika dia sudah menemukan kabar tentang Qasam. Pasti Fahri duluan mengabari.

Tak lama kemudian, Fahri membalas.

‘Aku sedang usahakan. Akan aku kabari jika sudah mendapatkan informasi akurat.’

“Pergilah kau ke kamar! Apa lagi yang kau tunggu? Qasam tidak akan kembali dengan kau menunggu diam di kursi begitu!” titah Amira.

Qizha bangkit dari sofa, berge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
betul itu,biba.pikirkan juga bagaimana nasib qizha dan anaknya nanti, jika tidak ada qasam disampingnya
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
semoga saja biba bisa memaafkan qasam.dan menyuruh qasam untuk kembali pulang kerumah mereka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status