Share

203. Bau

"Aku pikir, kau tidak bisa memaafkan aku. Dan mungkin butuh waktu lama untuk membuatmu bisa memahamiku, jadi aku merasa lebih baik jauh darimu dulu. Aku juga mengira kau tak akan peduli padaku saat aku pergi dari rumah, jadi aku merasa tidak membutuhkan hp untuk menghubungi siapa pun," sambung Qasam.

"Terakhir kali aku sudah tidak marah lagi sama kamu. Aku merasa kesepian. Aku ingin bertemu denganmu."

"Kau sudah memaafkan aku?" tanya Qasam.

"Iya. Aku sudah memaafkanmu sejak kamu menjelaskan tentang Qansha kepadaku. Tapi kamu keburu pergi."

"Makanya, lain kali dengarkan dulu penjelasan orang lain, apa pun bentuk kesalahannya, kau mesti mendengar penjelasannya dulu."

"Maaf!" polos Qizha.

Qasam menjepit hidung Qizha dengan jarinya. Membuat Qizha langsung tersenyum.

"Jangan menangis lagi." Qasam mengusap air mata di pipi Qizha.

Hati Qizha berdesir diusap begitu. Sebelumnya, tak pernah ia diperlakukan selembut itu oleh suaminya. Dia hanya tahu kalau suaminya adalah orang yang kasar dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
qasam, yang dibutuhkan qizha itu adalah dirimu.bukannya harta ataupun orang lain
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
namanya juga orang yang sedang jatuh cinta.mana tercium bau apapun
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
itulah wanita qasam dia itu pakai perasaan, yg penting deket suami biar pun hidup susah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status