Share

207. Kemesraan

Pagi hari, Qizha tidak menemukan Qasam di sisinya. Kemana pria itu?

Qizha menggeliat sebentar setelah berdoa mengucap syukur karena saat bangun masih diberi kesempatan untuk bernapas.

Qizha bangkit bangun.

Begitu membuka pintu kamar, ia mencium aroma yang khas. Seperti aroma…

Qizha melangkah ke dapur. Pemandangan menarik langsung menyambutnya. Qasam terlihat sedang menggoreng mie.

Loh?

Pria itu mengaduk- aduk mie di atas kuali.

Tak lama, ia mematikan kompor, lalu menuangkan mie ke piring yang dibagi menjadi dua.

“Hei, sudah bangun?” Qasam menoleh, mendapati istrinya yang berdiri di dekat meja makan dengan pandangan keheranan.

Rambutnya yang lurus itu tetap terlihat rapi meski ia baru bangun tidur.

“Mas, apa yang kamu lakukan? Biar aku saja.” Qizha mendekat pada Qasam ingin mengambil kuali.

“Sudah sleesai. Duduklah dan makan!” Qasam meletakkan kuali ke atas kompor. Lalu duduk di kursi sambil menyodorkan mie yang telah siap saji.

Qizha termenung menatap mie panas itu. warna
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
mama biba ngapain nelpon qizha ya?
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
qasam tambah so sweet saja.benar-benar tipe suami idaman
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
habiba bingung dong mencari qixha gk pulang
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status