Share

213. Perdebatan

Qansha berdiri di depan rumah dengan perasaan tak menentu. Fokus matanya tertuju ke pintu cokelat yang ada di depan mata.

Satpam yang berjaga, terus memperhatikan dengan pandangan awas. Ia ikutan lega melihat Qansha bersedia pulang, sehingga ia tak mau melepaskan pandangnnya dari Qansha, takut gadis itu akan kabur.

Qansha mendorong pintu hingga terbuka lebar. Ia melangkah masuk dengan pelan. Pandangannya mengedar ke sekitar. Tidak ada siapa pun di sana.

Hatinya basah melihat keadaan rumah yang sudah sangat lama ia tinggalkan. Masih sama seperti saat terakhir kali ia pergi. Tidak ada yang berubah.

Qansha mencium aroma lezat. Sepertinya masakan hangat baru saja disajikan di meja makan. Ia berjalan menuju ke ruang makan. Semakin mendekat, dentingan sendok dan piring bersahutan semakin terdengar jelas diiringi dengan suara orang-orang tengah mengobrol.

Mereka pasti sedang makan malam.

Qansha tidak berani langsung muncul ke hadapan mereka. Mungkin ia akan membuat selera makan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
entah bagaimana reaksi semua orang, saat melihat qansha muncul dihadapan mereka
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
ya ampun.kok oma amira dan mama biba jadi berdebat gitu sih
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
jeng jeng jeng. habibah bkal lngsg peluk qansah / malah ngomel dulu nh?......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status