Share

218. Manis Sekali

“Qansha tadi mengajak kami ke kontrakanmu, dan ternyata kamu sudah tidak tinggal di sana lagi, itulah sebabnya Qansha langsung mengajak kami ke rumah ini karena meyakini kalian tinggal di sini,” ucap Habiba. “Memangnya ini rumah siapa?”

Oh jadi Qansha belum sempat bercerita tentang rumah ini. Pikir Qasam.

“Ini rumahku,” sahut Qasam.

“Hmm… mama sampai tidak tahu kalau kamu beli rumah sebagus ini.” Habiba mengedarkan pandangan ke seisi rumah elit itu.

“Bukan beli rumah, lwbih tepatnya beli tanah dan membangun rumah ini sendiri.”

“Kau cerdas juga. Selama bekerja, kau membeli barang-barang dan properti penting. Itu bagus! Kulihat tadi di garasi juga sudah ada beberapa mobil,” tukas Husein yang sempat mengintip garasi yang dilapisi kaca hitam.

Qasam hanya tersenyum saja.

“Lalu, selain rumah dan mobil, apa saja yang sudah kau beli?” tanya Husein.

Ini adalah kali pertamanya Qasam dan Husein mengobrol lebih dekat, bahkan membicarakan hal- hal mengenai probadi Qasam. Mereka jarang bertemu ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
oma amira begitu karena menyayangi anak dan cucunya.cuma emang mulut oma amira yang kadang g' bisa difilter
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
udah terbiasa sma mulut pedesnya amira
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Akhirnya Qizha, bahagia dg Qasam...menanti buah hatinya,dg keluaraga yg menyayanginya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status