Terjerat Cinta Terlarang Tuan Mafia

Terjerat Cinta Terlarang Tuan Mafia

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Oleh:   Ziach Aprilianty  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
18Bab
12Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Alyssa Xaviera, seorang istri yang dijual oleh suaminya sendiri kepada pria yang sama sekali tidak ia kenali. Alyssa dipaksa melayani pria yang telah membelinya karena Erik, suami Alyssa memiliki hutang sebesar 1 Miliar kepada Roy Johnson Maxwell, pria terkaya seantero jagat raya. Namun, tanpa mereka ketahui sebenarnya Roy adalah anak dari raja mafia terbesar di muka bumi ini. Roy menjadi penerus untuk menjalankan semua bisnis-bisnis besar milik ayahnya, Robert Aldison.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab 1

Di tengah malam yang sunyi, suara berisik dari ruang tamu mulai terdengar jelas di seluruh penjuru ruangan yang ada di dalam rumah kecil itu. Alyssa Xaviera, wanita sekaligus istri dari pria bernama Dio Andreas itu terlihat tengah duduk di sofa itu sembari memijit pelipisnya menahan lelah dan frustasi yang sudah mulai mencapai puncaknya. Bau alkohol yang cukup menyengat itu mulai memenuhi dalam ruangan ketika Dio—suami Alyssa berjalan masuk dengan tubuh yang telah sempoyongan sambil memegang dua minuman keras. Wajah pria itu tampak sangat kusut, dengan mata yang sudah memerah. Alyssa bergegas menghampiri suaminya dan berdiri di hadapan Dio—sang suami. Kini, hanya tersisa jarak sekitar satu meter saja diantara Alyssa dan pria pemabuk itu. “Kamu mabuk lagi, Mas? Udah berapa kali aku bilang sama kamu, jangan pulang dalam keadaan mabuk seperti ini,” tegur Alyssa seraya menahan amarah di dalam hatinya. Meskipun sebenarnya Alyssa sudah sangat muak dan dongkol, tapi sebisa mungkin Alyssa

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
18 Bab
Bab 1
Di tengah malam yang sunyi, suara berisik dari ruang tamu mulai terdengar jelas di seluruh penjuru ruangan yang ada di dalam rumah kecil itu. Alyssa Xaviera, wanita sekaligus istri dari pria bernama Dio Andreas itu terlihat tengah duduk di sofa itu sembari memijit pelipisnya menahan lelah dan frustasi yang sudah mulai mencapai puncaknya. Bau alkohol yang cukup menyengat itu mulai memenuhi dalam ruangan ketika Dio—suami Alyssa berjalan masuk dengan tubuh yang telah sempoyongan sambil memegang dua minuman keras. Wajah pria itu tampak sangat kusut, dengan mata yang sudah memerah. Alyssa bergegas menghampiri suaminya dan berdiri di hadapan Dio—sang suami. Kini, hanya tersisa jarak sekitar satu meter saja diantara Alyssa dan pria pemabuk itu. “Kamu mabuk lagi, Mas? Udah berapa kali aku bilang sama kamu, jangan pulang dalam keadaan mabuk seperti ini,” tegur Alyssa seraya menahan amarah di dalam hatinya. Meskipun sebenarnya Alyssa sudah sangat muak dan dongkol, tapi sebisa mungkin Alyssa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya
Bab 2
Alyssa segera berjalan cepat dengan kedua tangannya yang telah penuh dengan bawaannya. Di tangan kanannya, Alyssa memegang nampan besar berisi hidangan yang akan ia sajikan untuk suaminya, termasuk nasi dan lauk pauk seperti tumisan yang telah ia masak tadi dan juga tempe yang telah ia goreng, serta piring dan sendok yang sudah tertata rapi di atasnya, sedangkan di tangan kirinya, Alyssa membawa sebuah teko yang berisi air putih, serta dua gelas yang ia jepit di antara jemari dan bagian pegangan tekonya. Alyssa tampak fokus dan sangat berhati-hati agar ia tak menjatuhkan apa yang dia bawa. “Lama banget, sih!” omel Dio kesal. “Maaf, Mas.” Hanya itu yang Alyssa katakan agar Dio tidak semakin marah. Pria itu lantas mengambil makan dengan terburu-buru layaknya orang yang sudah satu minggu tidak makan. Setelah Dio selesai mengambil sarapannya, Alyssa kemudian ikut menyusul mengambil sarapan pada piringnya. Keduanya makan bersama di piring mereka masing-masing. Tak ada percakapan dianta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya
Bab 3
Dio hanya menatap dingin. “Aku hanya ingin menuruti keinginanmu. Kamu tidak mau hidup susah denganku, 'kan? Maka ikutlah bersama Roy,” kata Dio.Alyssa menggeleng. “Enggak, Di, aku gak mau. Aku gak kenal sama dia, aku gak mau ikut dia. Aku mau pulang aja.” Alyssa berbalik. Pikirannya hanya ingin pulang. Ia tak mau dijual seperti ini. Benar-benar cara yang sangat hina. Apakah ia serendah itu? Apa mereka pikir Alyssa sama dengan hewan yang bisa dijual secara bebas? Benar-benar biadab sekali mereka.Namun, Dio yang melihat Alyssa akan kabur pun lantas menahan Alyssa dan berusaha membujuk wanita itu agar Alyssa mau ikut bersama Roy. “Al, aku mohon sama kamu, ikutlah dengan Roy. Aku yakin dia bisa menjamin kehidupan kamu dengan sangat layak.” Dio menatap mata Alyssa, berusaha meyakinkan istrinya.“Aku gak butuh kehidupan layak kalau caranya kayak gini. Kamu anggap aku apa sih, Di? Kamu pikir aku hewan yang bisa kamu jual seenaknya? Aku ini istri kamu, Di, istri kamu!” Alyssa menangis terse
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-24
Baca selengkapnya
Bab 4
Bagai dihantam batu, perasaan Alyssa terluka mendengarnya. Ia seolah seperti wanita murahan yang bisa dengan mudahnya diperintahkan untuk melakukan hal hina seperti itu. Statusnya masih menjadi istri dari pria lain, tetapi kini ia justru disuruh melayani lelaki lain sebab ulah suaminya sendiri. Entah apa salahnya sehingga takdirnya seperti ini. Dalam keadaan saat ini ingin rasanya Alyssa menjerit sekencang-kencangnya untuk meluapkan emosi di dalam dirinya, namun semua itu harus ia tahan demi keamanan dirinya.Selesai dengan acara minumnya, Roy mengajak Alyssa pulang ke rumahnya. Meski sebenarnya enggan, tapi mau tak mau Alyssa harus menuruti apa yang dikatakan oleh Roy, atau nyawanya yang mungkin nanti akan terancam.Di dalam mobil, meski Roy dan Alyssa duduk berdekatan, tapi keduanya sama-sama tak ada yang membuka suara. Keduanya sama-sama memilih diam dengan pikiran mereka masing-masing. Sesampainya di kediaman Roy yang tampak sangat megah nan mewah, rumah dengan cat berwarna putih
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-24
Baca selengkapnya
Bab 5
Belum sempat Alyssa menoleh, dengan gerakan yang sangat cepat Roy memindahkan nasi yang telah dikunyah dari mulutnya ke mulut Alyssa menggunakan bibirnya, Alyssa yang terkejut berusaha memberontak, tapi tak bisa karena Roy menahan tengkuknya dengan salah satu tangan pria itu, sedangkan tangan yang lainnya Roy gunakan untuk menekan kedua pipi Alyssa agar wanita itu membuka mulutnya. Setelah makanan itu masuk ke dalam mulut Alyssa, dengan cepat Roy langsung menahan dagu Alyssa agar mulut wanita itu tidak terbuka. “Telan, cepat!” titah Roy dengan halus, namun penuh penekanan bahwa dia tidak mau dibantah.Alyssa menggeleng. Wanita itu ingin memuntahkan makanan di mulutnya, tapi mulutnya tidak bisa ia buka karena ditahan oleh Roy. “Telan, atau aku yang akan memakanmu,” ancam Roy sekali lagi, namun Alyssa tetap menggeleng mencerminkan penolakannya pada Roy.Roy yang kesal lantas kembali mengunyah makanan itu dan memindahkannya ke mulut Alyssa lagi untuk yang ke dua kalinya. Namun, jika yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-24
Baca selengkapnya
Bab 6
Keesokan paginya saat Roy sampai di ruang makan, matanya tak melihat keberadaan Alyssa sedikit pun. Pria itu lantas bertanya pada kepala pelayannya—Bi Ningrum. “Alyssa belum bangun?”“Tadi sudah saya bangunkan, Tuan, tapi belum ke bawah juga, sepertinya Nyonya ketiduran lagi, atau mungkin Nyonya sedang bersiap-siap,“ jawab Bi Ningrum tak pasti.“Panggil lagi, bilang sudah saya tunggu di ruang makan,” pungkas Roy tegas.“Baik, Tuan.” Bi Ningrum lantas menuju ke kamar Alyssa lagi. Mengetuk pintu itu beberapa kali sampai Alyssa membukakan pintu kamarnya.“Nyonya, sudah ditunggu Tuan di ruang makan,” ungkap Bi Ningrum. Alyssa menjawab dengan anggukan kepalanya.“Sebentar, saya cuci muka dulu.” Belum sempat Bi Ningrum menjawab, Alyssa langsung berlari ke arah kamar mandi, lalu mencuci wajahnya dan menyikat giginya dengan cepat agar pria itu tidak marah. Selesai menyeka wajahnya dengan handuk kecil, Alyssa lantas buru-buru keluar dari kamarnya. Terlihat Bi Ningrum yang masih berdiri menung
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya
Bab 7
“Kau tak ganti baju? Apa mau aku gantikan?” Suara Roy memecah lamunan Alyssa yang sejak tadi bengong dengan rasa keterkejutannya.“Tidak perlu. Aku bisa ganti sendiri,” sahut Alyssa cepat. Wanita itu berbalik berniat mengambil pakaian, namun tiba-tiba ia teringat sesuatu. “Mmm, Roy?” panggil Alyssa ragu.“Yes, Baby?” jawab Roy seraya tersenyum manis, membuat jantung Alyssa seketika berdisko.“Ak—aku ... aku tidak membawa pakaian,” ungkap Alyssa takut-takut membuat Roy terkekeh kecil.Pria itu tiba-tiba merangkulkan salah satu tangannya pada pinggang Alyssa seraya melangkah maju hingga Alyssa spontan terdorong ke belakang. Roy terus melangkah maju sembari tangan satunya merapikan rambut Alyssa. Tubuh Alyssa terdorong ke belakang sampai akhirnya wanita itu terpentok pada sebuah lemari yang tampak besar dan cukup panjang.Roy menunduk, mensejajarkan mukanya dengan wajah Alyssa, menatap bibir tipis nan seksi itu, sedangkan Alyssa, nafas wanita itu sampai tercekat di tenggorokan sebab waj
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya
Bab 8
Alyssa sontak melotot terkejut saat mendengar lenguhan Roy. Pria itu menggosok-gosok lembut hidungnya pada bahu Alyssa, lalu menghirup aroma tubuh bagian tengkuk Alyssa. Alyssa hanya bisa menahan rasa geli akibat yang dilakukan Roy.“R—roy, bisa tolong agak jauhan?” pinta Alyssa hati-hati.“Tidak bisa, Baby. Aku tak bisa jauh darimu,” balas Roy dengan tenang. Pria itu masih tampak nyaman memeluk tubuh Alyssa.“Al, bolehkah aku minta sekarang?” tanya Roy.Deg!Hati Alyssa semakin panik mendengar permintaan Roy. Sepertinya kali ini ia tak akan selamat. Tanpak Alyssa menggigit bibir bawahnya, sedangkan tangannya memilin-milin ujung baju piyamanya untuk menutupi rasa takutnya.“Aku menginginkanmu, ku mohon,” bisik Roy di telinga Alyssa. “Aku janji akan melakukannya dengan lembut,” ucap Roy bersungguh-sungguh.“T—tapi ... eemmhh.” Alyssa merutuki dirinya di dalam hati karena ia kelepasan mengeluarkan desahannya meski ia sudah berusaha semaksimal mungkin menahan rasa geli yang dilakukan ole
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya
Bab 9
Dengan cepat Roy mengangkat tubuh Alyssa dan membawanya ke atas ranjang. Roy mencoba menyadarkan Alyssa dengan cara menekan dada Alyssa berharap bisa memompa keluar air yang telah memenuhi paru-paru wanitanya. Setelah beberapa kali mencoba dan Alyssa belum tersadar juga, Roy yang sudah diambang keputusasaan dengan rasa panik yang luar biasa, pria itu meneteskan air matanya merasa takut kehilangan Alyssa.“Sayang, tolong bangunlah, Baby. Jangan buat aku panik seperti ini,“ pinta Roy dengan suara serak.“Alyssa, aku mohon jangan tinggalkan aku,” rengek pria itu dengan tangan yang masih terus menekan dada Alyssa. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya usaha Roy membuahkan hasil. Air mengalir keluar dari mulut Alyssa.Roy lantas mengusap pipi Alyssa dengan lembut. “Syukurlah kamu udah sadar, baby.” Baru saja Roy merasa lega, di detik berikutnya rasa panik kembali merasukinya saat tiba-tiba Alyssa kembali memejamkan kedua matanya.“Sayang? Al, kamu jangan bikin aku khawatir lagi, dong?” R
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya
BAB 10
Roy yang mendengar penjelasan Rendy bagai dihantam batu besar. Ia tak menyangka jika kesedihan Alyssa sedalam itu. “Jadi selama ini dia gak baik-baik aja? Aku kira dia udah melupakan suaminya,” batin Roy yang mengira Alyssa terluka hanya karena dijual oleh suaminya.Usai meletakkan stetoskop ke dalam tas medis, Rendy bangkit ranjang yang ia duduki. “Gua kasih resepnya ke Dita, nanti biar dia yang nebus obatnya dan bawa langsung ke sini,” ucap dokter Rendy sembari berjalan mengitari ranjang. “Gua pulang dulu.” Dokter Rendy menepuk bahu Roy beberapa kali untuk menguatkan Roy. Setelahnya ia kembali ke rumah sakit untuk memeriksa pasien lainnya.Setelah dokter Rendy dan Bi Ningrum sudah benar-benar pergi dari kamarnya, seketika air mata Roy kembali luruh. “Al, kamu sebenarnya kenapa? Apa aku belum bisa bikin kamu bahagia selama di sini? Apa aku kurang perhatian, atau karena aku terlalu sibuk? Maafin aku kalau aku belum bisa bikin kamu bahagia selama ini, tapi tolong lupakan masa lalu mu,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status