"Kenapa terus mengikutiku?" kata Ariadne dengan nada tegas, tetapi matanya menghindari tatapan pemuda di hadapannya. "Karena aku suka padamu," balas Xylon tanpa ragu. "Pergi sana! Aku tidak suka padamu," sahut Ariadne lagi, lebih keras kali ini, berusaha menahan emosi yang sudah mendidih dalam dadanya. "Aku akan terus menempel padamu. Tidak peduli kau suka atau tidak," jawab Xylon mantap, senyumnya kecil tapi penuh makna. Rasa suka yang Xylon miliki untuk Ariadne bukanlah cinta biasa. Itu lebih mirip obsesi, api yang ia kobarkan tanpa kendali.
View MoreBaru saja Jenderal Xylon meninggalkan ruangan audiensi dengan senyum lebar, seorang pelayan kerajaan mengantar masuk tamu berikutnya: Duchess Riri. Wanita anggun itu memasuki ruangan dengan kepala tegak, meskipun hatinya berdebar-debar. Ada sesuatu dalam nada undangan Raja yang membuatnya tidak tenang.Duchess Riri membungkuk hormat di hadapan Raja. “Salam hormat, Paduka.”Raja mengangguk singkat, lalu langsung ke pokok pembicaraan. “Duchess Riri, aku memanggilmu karena ada tugas penting yang perlu segera ditangani. Kau tahu, perang di wilayah Selatan telah memakan korban besar, termasuk di kalangan tenaga medis. Bahkan pemimpin medis kita gugur di sana. Aku membutuhkan seseorang yang mampu mengemban tanggung jawab besar itu, dan aku yakin hanya kau yang memiliki kualifikasi untuk menunjuk penggantinya.”Duchess Riri mengerutkan dahi, firasat buruknya semakin menjadi. “Paduka, saya dan para tabib kerajaan selalu siap melayani, namun tugas seperti ini memerlukan pertimbangan matang.”R
Setelah selesai mengobati Tyran, ada seorang yang terus saja mengikuti Ariadne dari tadi."Kenapa terus mengikutiku?" kata Ariadne dengan nada tegas, tetapi matanya menghindari tatapan pemuda di hadapannya."Karena aku suka padamu," balas Xylon tanpa ragu."Pergi sana! Aku tidak suka padamu," sahut Ariadne lagi, lebih keras kali ini, berusaha menahan emosi yang sudah mendidih dalam dadanya."Aku akan terus menempel padamu. Tidak peduli kau suka atau tidak," jawab Xylon mantap, senyumnya kecil tapi penuh makna.Saat kegiatan nya mengekori Ariadne, Xyon dipanggil oleh serorang prajurit dan dinyatakan bahwa raja ingin berjumpa dengan Xylon. Namun, kedamaian momen itu segera terganggu ketika seorang prajurit datang tergopoh-gopoh. "Jenderal Xylon!" seru prajurit itu dengan suara tegas. "Raja memanggil Anda. Beliau ingin bertemu segera."Xylon menghela napas berat, menatap Ariadne sekali lagi sebelum menoleh pada prajurit tersebut. “Hah, kenapa selalu di waktu yang salah?” gumamnya."Jend
Walaupun melihat kejadian seorang anak perempuan kecil dicambuk, Xylon tidak bisa berbuat apa apa. Xylon kecil hanya bisa diam, tubuhnya bersembunyi di balik pintu. Ia menyaksikan kejadian itu dengan dada bergemuruh. Xylon ingin berbuat sesuatu. Tapi apa yang bisa ia lakukan? Keluarganya hanyalah pedagang besar, tanpa gelar bangsawan, meskipun ayahnya cukup dihormati karena menguasai tambang dan perdagangan rempah-rempah.Saat ingin pergi Kaki Xylon yang gemetar tanpa sengaja menyenggol vas kaca. Suara pecahan kaca itu membuat semua orang menoleh, termasuk Duchess Riri. Mata gadis itu memicing, seolah menangkap keberadaan anak laki-laki itu. Namun, sebelum ada yang bertindak, Duke Arton tiba tiba muncul, menarik tangan Xylon.Arton membawa Xylon ke hadapan ayahnya. " bocah kecil," ujarnya dengan nada ancaman. "Jangan pernah ceritakan apa yang kau lihat hari ini. Jika kau ingin keluargamu tetap kaya, dan ayahmu tetap hidup, tutup mulutmu.”Xylon kecil hanya mengangguk. Bagaimana mungk
Sembilan bulan berlalu sejak Duchess Riri pertama kali mengetahui kehamilan pelayan di rumah besarnya. Sepanjang waktu itu, pelayan yang hamil itu tetap berada di bawah pengawasan ketat. Riri memastikan setiap kebutuhan dasar wanita itu terpenuhi, tetapi tanpa ada empati atau perhatian. Tidak ada yang diizinkan mendekatinya kecuali pelayan-pelayan tertentu yang dipercaya oleh Riri untuk menjaga rahasia ini.Ketika waktu persalinan tiba, suasana di rumah besar itu terasa semakin sunyi dan menegangkan. Pelayan tersebut melahirkan seorang putri yang manis di bawah pengawasan bidan dan pelayan khusus. Ketika tangis pertama bayi itu menggema, suasana yang sebelumnya dingin seakan mencair sesaat. Riri memutuskan untuk melihat bayi itu. Dengan ragu, ia melangkah masuk ke kamar tempat bayi itu berada. Riri berhenti di tepi tempat tidur, memandang bayi itu dengan tatapan sulit dibaca. Ia menoleh pada bidan yang berdiri di sudut ruangan. "Dia sehat?" tanyanya dingin.Bidan itu mengangguk cepat.
"Kenapa terus mengikutiku?" kata Ariadne dengan nada tegas, tetapi matanya menghindari tatapan pemuda di hadapannya."Karena aku suka padamu," balas Xylon tanpa ragu."Pergi sana! Aku tidak suka padamu," sahut Ariadne lagi, lebih keras kali ini, berusaha menahan emosi yang sudah mendidih dalam dadanya."Aku akan terus menempel padamu. Tidak peduli kau suka atau tidak," jawab Xylon mantap, senyumnya kecil tapi penuh makna.Raut wajah Ariadne berubah masam. Ia memutar tubuh dan berjalan menjauh dengan langkah-langkah cepat. Namun, Xylon tidak bergeming. Ia hanya berdiri di tempatnya, memandangi punggung gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan—sebuah perpaduan antara kasih sayang yang meluap-luap dan obsesi yang berbahaya.Rasa suka yang Xylon miliki untuk Ariadne bukanlah cinta biasa. Itu lebih mirip obsesi, api yang ia kobarkan tanpa kendali. Xylon tahu segalanya tentang Ariadne. Ia mengenalnya sejak kecil, gadis yang tidak punya apa apa namun kini memiliki suatu yang penting dit
"Kenapa terus mengikutiku?" kata Ariadne dengan nada tegas, tetapi matanya menghindari tatapan pemuda di hadapannya."Karena aku suka padamu," balas Xylon tanpa ragu."Pergi sana! Aku tidak suka padamu," sahut Ariadne lagi, lebih keras kali ini, berusaha menahan emosi yang sudah mendidih dalam dadanya."Aku akan terus menempel padamu. Tidak peduli kau suka atau tidak," jawab Xylon mantap, senyumnya kecil tapi penuh makna.Raut wajah Ariadne berubah masam. Ia memutar tubuh dan berjalan menjauh dengan langkah-langkah cepat. Namun, Xylon tidak bergeming. Ia hanya berdiri di tempatnya, memandangi punggung gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan—sebuah perpaduan antara kasih sayang yang meluap-luap dan obsesi yang berbahaya.Rasa suka yang Xylon miliki untuk Ariadne bukanlah cinta biasa. Itu lebih mirip obsesi, api yang ia kobarkan tanpa kendali. Xylon tahu segalanya tentang Ariadne. Ia mengenalnya sejak kecil, gadis yang tidak punya apa apa namun kini memiliki suatu yang penting dit
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments