Share

217. Dijemput

Baru saja Qasam hampir memulai adegan percintaan dengan Qizha, bel pintu berbunyi.

“Ada tamu, Mas,” bisik Qizha menghentikan gerakan Qasam. Telapak tangannya menahan dada bidang pria itu.

“Malam-malam begini bertamu? Gila.” Qasam tak peduli. Dia tetap melanjutkan kegiatannya, membuat Qizha menggigit bibir merasakan gerakan indah.

Bel pintu tak henti berbunyi.

Qasam masih melanjutkan tanpa peduli dengan suara bel. Qizha pun mengimbangi setiap gerakan sang suami.

Benak Qasam kesal sekali, bisa-bisanya larut malam begini bertamu.

“Mas, belnya nghak berhenti,” bisik Qizha ditengah gempuran yang tak henti, ia tak tahan mendengar bel pintu.

“Biarkan saja dulu. Kalau penting, pasti tamunya menunggu. Memangnya siapa yang bertamu kemari malam-malam begini?”

“Orang-orang tahunya rumah ini sering kosong, lalu siapa yang datang bertamu kalau bukan orang yang tahu di sini ada penghuninya malam ini? Nggak banyak orang yang tahu siapa penghuni rumah ini kan? Artinya tamu itu tahu siapa yang seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
astaga.. wkwk.. wkwk.. dasar qasam
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
senangnya melihat mereka semua akur dan harmonis begini
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Ikut bahagia, bahagia pada waktunya stelah badai...Menanti anggota baru... baby
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status