Share

216. Temani Aku, Sayang!

“Kamu lelah?” tanya Qasam sambil berjalan masuk ke kamar.

“Enggak kok.” Qizha mengikuti Qasam masuk kamar.

Kamar itu luas dan bagus. Isinya lengkap. Bersih lagi. Ada tukang bersih-bersih rumah yang datang dan pergi pada waktunya. Dialah yang menjaga rumah. Tinggalnya tidak jauh dari rumah ini, tepatnya di depan hanya berseberangan jalan saja.

Inilah rumah yang ditempati oleh Qansha waktu itu. Sewaktu tinggal di sini, Qansha tidur di kamar sebelah.

“Makanan dan minuman lengkap di kulkas bawah. Kalau lapar, kamu bisa ambil buah atau makanan instan yang bisa digoreng cepat. Roti dan kue juga ada,” jelas Qasam.

“Jadi sebelum Qansha di sini, siapa yang menempati rumah ini?” tanya Qizha.

“Tidak ada yang menempati. Aku sesekali saja kemari, kadang Fahri juga kemari menginap. Palingan tukang bersih-bersih rumah saja yang selalu beresin rumah.”

“Oh. Aku buatkan kamu minum hangat ya, Mas?”

Qasam menatap istrinya sejenak. Qizha memang istri yang baik, selalu menawarkan kenyamanan untuknya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
qasam pintar banget modusnya.semoga kalian selalu bahagia
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
qizha bijaksana sekali berpikirnya
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
ini namanya bulan madu ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status