Share

195. Terharu

Di sisi lain, Qasam menemui Qansha ke apartemen. Dia bergerak sangat cepat.

“Kemasi barang seperlunya. Kau harus segera pergi dari sini!” titah Qasam.

“Sudah. Semua sudah aku kemasi. Sejak istrimu datang kemari, aku sudah berniat akan pergi. Tapi tidak tahu harus kemana. Aku menghubungimu tapi nomermu tidak aktif.”

“Ayo, cepat!” Qasam menggandeng Qansha dan membawanya pergi dari sana.

Mereka naik taksi.

Tujuan Qasam memindahkan Qansha bukan karena ingin memisahkan Habiba dangan Qansha. Melainkan ingin menunjukkan pada Qansha bahwa Qansha tidak sendirian, Qansha masih memiliki sosok yang memihaknya.

Dengan begitu, Qansha tidak akan merasa sendiri, dia merasa memiliki sosok yang memihak dan mendukungnya.

Suatu saat kelak, Qasam yakin kalau Qansha akan menyadari dengan sendirinya untuk bisa kembali pada Habiba tanpa harus dipaksa.

Jika saja Habiba tiba-tiba datang ke apartemen dan menemui Qansha, pasti Qansha akan membenci Qizha karena beranggapan bahwa Qizha adalah orang yang mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
lihatlah bagaimana qasam begitu mendukung dirimu, qansha.sampai membuat qasam rela berkorban diusir dari rumah dan hidup tanpa apa-apa
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
qansha,sadarlah.apa yang dirimu lakukan itu salah.jangan sia-siakan pengorbanan yang telah dilakukan oleh qasam, qizha
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
dan apa yg akn kmu lkukn qansha? qasam sdh byk brkorbn dan mnasehatimu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status