Ketika Adikku Inginkan Suamiku

Ketika Adikku Inginkan Suamiku

last updateLast Updated : 2025-02-01
By:   Helminawati Pandia  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
55Chapters
1.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Mala dan Rara adalah dua orang kaka beradik. Rara selalu menginginkan setiap yang Mala punya. Sebagai seorang kakak, Mala selalu mengalah. Itu yang diajarkan oleh kedua orang tuanya sejak kecil. Namun, haruskah dia mengalah lagi, bila sang adik menginginkan suaminya? Sebuah rahasia besar akhirnya terbongkar. Mala menghadapi suatu kenyataan yang sangat megagetkan. Dia dan Rara ternyata bukan saudara kandung. Rara adalah keturunan pelakor. Ternyata sang mama, adalah perempuan yang telah merebut papanya dari ibu kandung. Ibu kandung Mala tersingkir, dan mengalami gangguan jiwa. Putrinya ingin mengulang hal yang sama. Haruskah Mala mengalah seperti ibu kandungnya dulu, tidak! Ikuti kisahnya ya, ini sambungan dari novel Pelakor Itu Pembantuku. Mala dan Diky sebagai tokoh utama.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1. Sahabat Bagai Kepompong

****Awalnya aku tak begitu peduli dengan istilah itu. Namun, setelah menjalin persahabatan dengan dua bidadari cantik teman di kampus, istilah itu bagai ritme syahdu yang selalu mengiringi.Rani yang tegas, kalau bicara apa adanya, keras dan agak kasar. Sedangkan Melur si cantik yang lembek, naif, polos, tetapi berhati malaikat. Sifat keduanya sangat bertolak belakang. Akulah yang selalu menjadi penengah mereka. Entah bagaimana mereka menilaiku, yang jelas aku selalu berada di antara keduanya.Saat Rani terlalu keras, dan Melur yang terlalu lembek, aku hadir menawarkan jalan tengahnya. Aku tidak merasa dirikulah yang paling baik, tidak. Aku hanya ingin kami bertiga selalu saling melengkapi itu saja.Banyak orang mengatakan, bila tiga orang bersahabat, pasti akan terjadi petaka. Karena kehadiran orang ketiga selalu negative dalam sebuah hubungan. Tetapi, tidak dalam hubungan persahabatn kami.Aku memang selalu memposisikan diriku sebagai orang ketiga. Namun, bukan untuk menghancur...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
55 Chapters
Bab 1. Sahabat Bagai Kepompong
****Awalnya aku tak begitu peduli dengan istilah itu. Namun, setelah menjalin persahabatan dengan dua bidadari cantik teman di kampus, istilah itu bagai ritme syahdu yang selalu mengiringi.Rani yang tegas, kalau bicara apa adanya, keras dan agak kasar. Sedangkan Melur si cantik yang lembek, naif, polos, tetapi berhati malaikat. Sifat keduanya sangat bertolak belakang. Akulah yang selalu menjadi penengah mereka. Entah bagaimana mereka menilaiku, yang jelas aku selalu berada di antara keduanya.Saat Rani terlalu keras, dan Melur yang terlalu lembek, aku hadir menawarkan jalan tengahnya. Aku tidak merasa dirikulah yang paling baik, tidak. Aku hanya ingin kami bertiga selalu saling melengkapi itu saja.Banyak orang mengatakan, bila tiga orang bersahabat, pasti akan terjadi petaka. Karena kehadiran orang ketiga selalu negative dalam sebuah hubungan. Tetapi, tidak dalam hubungan persahabatn kami.Aku memang selalu memposisikan diriku sebagai orang ketiga. Namun, bukan untuk menghancur
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more
Bab 2. Jemput Malamu, Mas!
*****Aku selalu menasehati Melur agar bersikap dewasa, logika, tegas, jangan naif dan jangan bodoh. Jujur, aku hanya bisa menasehati. AKu hanya bisa bicara. Sesungguhnya, aku sendiri memiliki sifat itu. Aku naif. Aku tidak bisa menggunakan logika. Aku begitu bodoh. Tetap mencintai kekasih sahabatku sendiri. Meski sakit tak henti mendera hati.Hari ini, adalah puncak rasa sakit itu. Mas Reno sudah sah melamar pilihan hatinya. Melur berhasil mendapatkan cinta sejatinya. Aku turut memperjuangkan proses lamaran ini. Aku bahkan ikut menyusun segala sesuatunya demi tercapainya hari bahagia mereka ini.Kukira aku kuat. Kukira hatiku seperti hati Melur yang seperti malaikat. Ternyata aku tak sanggup. Aku juga mansia biasa. Aku sakit. Saat Mas Reno memakaikan kalung di leher jenjang Melur, aku bahagia, dan sangat lega. Tetapi, ada rasa ngilu teramat sangat menusuk ulu hati. Aku tak sanggup lagi. Aku pergi meninggalkan acara..Kutumpahkan air mata sederas-derasnya. Aku meraung sekuatnya. D
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more
Bab 3. Aku Mau Tau Reaksinya, Bila Aku Menyerah Mencintainya
****Gegas aku keluar dari toko. Agak ragu, untuk melangkah menuju rumah.“Hey, Diky! Ke sini!”Aku menoleh, Andi dan Rani berjalan menuju mobil. Di belakangnya Bik Yerti.Aku mendekat, Andi mengeluarkan berbagai wadah dari dalam mobil.“Kok, telat? Prose lamarannya sudah selesai. Sekarang acara makan siang bersama. Bantuin ngangkat makanan ini ke dalam rumah, tolong!” kata Andi.“Maaf, aku telat,” ucapku menerima wadah yang paling besar, dan membawanya ke dalam.Kupindai seluruh ruangan tengah. Mereka duduk di atas tikar yang dihamparkan di atas lantai. Mungkin karena jumlah orangnya banyak, sehingga makan siang itu dihidangkan di atas tikar, bukan di meja makan.Wajah Mala tak terlihat, hanya Melur yang menyambutku dengan senyuman.“Dia sudah enggak nangis. Dia ada di dapur, mengambil piring dan gelas, temui sana!” keta Melur berbisik.Aku menurut, setelah menyalami semuanya. Melur sempat memperkanalkanku kepada Rehan abangnya. Cepat aku berjalan menuju dapur.Malaku sedang mengelu
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more
Bab 4. Senjata Makan Tuan
*****Tak terasa perjalanan telah sampai. Kutepikan motorku di depan rumahnya, sengaja tak mengantarnya masuk ke halaman.“Ok, sampai di sini, ya. Pokoknya, kalau Mama dan Papa mendesak mau kenal sama pacarku, aku akan bawa kamu. Tapi, aku pasti berusaha mendekati cewek yang kumaksud tadi. Mumpung lagi of, aku mau ke sana sekarang. Makin cepat makin baik, bukan?” kataku langsung memutar arah motor.Lama gadis itu tercenung. Dahinya mengernyit keras, sepertinya sedang sibuk berpikir dan menimbang-nimbang.“Ok, aku pergi. Doakan, semoga sukses!” ucapku bersiap-siap melajukan motor.“Mas .. tunggu!”Aku bersorak. Mala-ku, menghentikanku.Aku menoleh, Mala menatapku sekilas, lalu menunduk. Gadis yang selalu menggetarkan hatiku ini menggigit bibirnya bagian bawah. Aku tahu, dia ingin berucap, tapi masih ragu.“Kenapa? Ada yang ketinggalan?” tanyaku pura-pura lugu.“Anu, emh, kamu bilang butuh bantuan aku? Aku mau ikut … nemuin cewek itu. Nanti, aku kasih pendapat, cocok enggak dia sama k
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more
Bab 5. Mala Dan Mama Bagai Bertemu Sahabat Lama
*****“Masuk, yuk! Aku kenalin sama Papa dan Mama!” ajakku setelah dia mulai tenang.“Enggak mau, aku berdebar. Takut juga iya,” katanya tetap menolak.“Berdebar kenapa? Takut apa?”“Kamu masuk aja! Aku nunggu di sini!”“Enggak bisa! Paling kamu ngintip lagi!”“Mas …!” Mala menatapku, kubalas menatap tepat di manik-manik matanya. Gadis itu menunduk. Baru kali ini, dia menunduk saat kutatap. Biasanya balas menatap, lalu membuang pandangannya. Sama sekali tak ada respon dari sorot matanya. Kenapa kali ini berbeda? Apakah sesuatu telah terjadi padanya?“Mala … kenapa?” tanyaku lembut. Ingin sekali kuraih tanganya, meremas lembut jemarinya. Tetapi aku takut, pasti dia akan segera menolak seperti biasanya.“Mas, gadis yang bernama Dyah itu, manis, ya?” lirihnya tiba-tiba. Dia berkata masih dengan menunduk.“Kamu melihatnya?” tanyaku dengan dada berdebar. Entah kenapa, aku begitu bahagia, mendengar kalimatnya. Sepertinya harapan baru telah mekar, karena kulihat rona cemburu di wajah jel
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more
Bab 6. B0m Cinta Mel3dak Di Rumahku
*****Sifat Mala yang seperti inilah yang membuat rasa kagumku semakin berlipat-lipat ganda. Anehnya dia bisa bersikap seperti itu kepada semua orang. Semua … orang. Kecuali aku. Kalau menghadapiku, dia selalu ketus. Kenapa, coba. Apakah dia bersikap begitu karena akulah yang paling istimewa baginya? Bah! Orang yang istimewa, kok malah disiksa.“Dagang juga pekerjaan yang mulia, Nak. Enggak masalah bagi kami, ya, kan, Ma?” Untung Papa sangat pintar menetralkan suasana. Meskipun Mala tampak tidak tersinggung, namun, tetap aku khawatir perasaannya terluka.“Udah, sore, Pa! Kita balik, yuk! Ntar kemaleman lagi,” kata istri Om Rijal tiba-tiba.“Oh, iya. Kami permisi, ya. Ayo, Diyah!” Mereka bangkit bersamaan.“Lho, kok, buru-buru. Belum hilang kangennya, lho!” kata Papa berbasa-basi.“Masih banyak waktu, lain kali kita sambung lagi.”Mereka melangkah keluar setelah saling bersalaman sekali lagi. Mama dan Papa mengantar mereka hingga teras.“Kok, enggak diantar si Diyah itu setidaknya
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more
Bab 7. Menjelang Lamaran
*****VOP MalaJujur, aku tidak mencintainya. Pemuda yang telah mengejarku sekian tahun ini sama sekali tak kuingini. Berkhayal menjado istri seorang polisi saja aku tidak pernah. Bukan karena dia kurang tampan. Bukan pula karena kurang kaya. Tidak ada yang kurang pada dirinya. Tapi, cinta tak juga mau bertaut di hati ini.Wajah Mas Reno telah memenuhi ruang di hati. Tidak ada yang bisa menggantikan posisinya. Meski tak dapat kumiliki, biarlah, dia saja yang tetap bertahta di hati ini. Cukup bayangannya, tak usah wujud nyatanya.Namun, entah kenapa ada rasa asing yang tak kupahami, saat Mas Diky akan berpaling ke wanita lain. Bukankah sangat wajar dia mencari cinta yang lain, karena cintanya tak jua tertaut di hatiku? Sementara orang tua nya sudah tak sabar lagi. Mas Diky harus segera menikah.Aku paham saat dia akan dijodohkan dengan wanita yang mereka anggap pantas mendampingi Mas Diky. Awalnya aku tak peduli, tapi saat melihat betapa manisnya gadis yang bernama Diyah i
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more
Bab 8. Pria Pilihan Papa Ternyata ….
*****"Tidak mungkin, Ma!""Mala, kau tahu, Papamu pernah stres karena dulu gagal jadi angkatan, kau tidak mau kan, dia stres lagi karena kecewa padamu? Hanya kau harapannya saat ini, Nak! Adikmu masih terlalu kecil untuk menikah.""Mas Diky juga angkatan, Ma. Lalu apa bedanya dengan lelaki pilihan Papa itu?""Bedanya, karena yang ini anak temannya. Orang yang sangat dia banggakan. Teman dia berjuang dulu. Cepat kau telpon pacarmu itu sekarang juga, suruh jemput cincinnya itu, lekas!""Mala enggak berani, Ma. Mala enggak tega.""Jadi, sama Papamu, kau tega?"Aku tercenung lama. Papa memang sangat menyayangiku, tapi dia juga sangat keras dan kejam bila sudah marah. Kata nenek, dia sempat depresi, dulu, saat gagal jadi angkatan. Tentu saja aku tak ingin dia depresi lagi. Tapi, haruskah aku mengecewakan Mas Diky.Ah, sudahlah. Toh, aku tidak mencintainya. Mas Diky akan segera menemukan penggantiku, mungkin Diyah, gadis manis tadi sore, afalah jodohnya."Mala,
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more
Bab 9. Lamaran Istimewa
***** "Kita nekat kawin lari,  yuk. Kita nikah secara militer aja,  mau enggak?" ajak Mas Diky terdengar makin putus asa. "Emang bisa?" tanyaku menahan geli.  Kedua orang tua kami menahan tawa.  "Iyakan aja!" bisik Papanya. Mereka sepertinya ingin mengerjai Mas Diky. "Bisa,  ayuklah! Mau,  ya,  Sayang!  Tolong!  Daripada suamimu mampus karena kutembak,  bagus kita nekat sekarang. Iya,  kan?" "Kalau kau tembak suamiku,  kamu masuk penjara,  aku jadi janda,  dong?  Ntar,  aku nikah lagi," ancamku sengaja mempermainkan hatinya. "Aku tembak lagi!" Dia balik mengancam. "Kamu penjara lagi!" "Biarin!" "Aku nikah lagi!" "Kutembak lagi!" "Panjara lagi!" 
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more
Bab 10. Awal Pernikahan Dengan Seorang Tentara
*****"Ayo, dong, dandan! Pak Penghulunya bentar lagi datang, lho!" Mas Diky mengalungkan tangannya di leherku."Mas Diky, ngapain masuk kamar, coba! Gimana aku mau dandan kalau dipeluk terus begini? Juru riasnya malah diusir keluar," protesku melonggarkan pelukannya."Aku takut, Sayang. Makanya, aku mau menjagamu dua puluh empat jam.""Takut apa?""Takut, kalau kau berubah pikiran. Karena, aku sangat paham, kau belum juga bisa menerima aku di hatimu.""Ya, enggak mungkinlah aku berubah pikiran. Secara, para tamu undangan udah pada datang, Pak Penghulu udah dalam perjalanan, masa iya, aku berubah pikiran."Wajahnya terlihat mendung, sorot mata itu kini sayu."Banyak kok kejadian, calon pengantin melarikan diri sedetik sebelum akad nikah," sergahnya dengan nada begitu serius."Jangan takut, Mas. Kalau Kak Mala melarikan diri, ada Rara yang bersedia menjadi pengantin pengganti, hehehe ...."Serempak kami menoleh ke pintu kamar. Rara adikku satu-satunya telah b
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status