Arya membawa rania ke markasnya diikuti oleh ardan, revi, raka dan juga kavi. Suasana markas saat ini sedang sepi karena anggota lainnya sedang bersekolah apalagi sekarang baru jam istirahat.
" Turun "
Arya menarik rania kedalam markas, dia melirik gadisnya yang hanya diam sedari tadi.Sesampainya diruang santai arya melepaskan cekalannya dan menyuruh rania duduk, rania hanya menurut.
" Kenapa si lo dari tadi diem mulu, bisu lo... "
Belum selesai arya berbicara, perhatiannya teralihkan oleh kedatangan ardan, revi, raka, kavi dan dia baru sadar jika ada perempuan lain yang ikut kemarkasnya dan jangan lupakan jika ardan dengan setia menggenggam tangan perempuan tersebut." O em to the jiii akhirnya setelah sekian lama markas ga pernah didatengin cewe sekarangg ada cewe dimarkas kita lagi " Revi berteriak dengan hebohnya.
" Iyah anjirrr tuh liat si ardan juga tiba tiba bawa cewee aaa momen langka sekali pemirsaa ayoo abadiin rev cepet " Raka berteriak tak kalah heboh dari revi, mereka memang pantas dijuluki kaleng rombeng.
Mendengar teriakan heboh rakanjing ardan seketika tersadar, dia melihat tangannya yang masih setia menggenggam tangan gadis yang berada disebelahnya dan dia kembali mengingat ketika dia dengan enteng mengangkat badan gadistersebut untuk naik ke jok motornya ketika disekolah, oh shitt sudah dipastikan jika akun gosip sekolahnya akan heboh karena kejadian tersebut.
" Sorry "
Ardan melepas cekalan tangannya dan meninggalkan aurel yang sedang menatap tangannya yang terasa kosong." Gapapa ka "
Aurel tersenyum canggung kearah ardan dan ikut duduk disamping rania yang sedari tadi diam." Cieee ardan ciee " revi kembali mengompori ardan dan langsung dihadiahi lemparan bantal.
" Diem anjing "
" Ih abang ardan jahat sama dedek " ardan begidik ngeri melihat tampang revi yang diimut imutkan.
" Eh nama lo siapa? " kavi yang sedari tadi diam menanyakan aurel yang sedang bergerak tak nyaman.
" Gue aurel ka, sahabat rania "
" Oh satu kelas, salam kenal ya gue kavi, samping gue raka, itu yang pecicilan kaya anjing namanya si revi, yang dari tadi megang tangan lo itu ardan dan yang suka sama temen lo namanya arya ketua kita "
" Salam kenal juga ka, gue udah tau ko kalian kan bintang sekolah masa gue gatau gue orang nya up todate ko ka, gue juga ngikutin akun Geng Lexa apalagi ka ardan gue tu suka banget sama dia, dia tuh em cool banget jadi cowo terus ..... Eh "
Aurel tersadar dari ocehannya dia memandang ardan yang juga sedang memandangnya, siapapun tolong bawa aurel pergi dari sini, dia malu." Anjirrr ardan ciee "
Aurel yang dijadikan bahan ejekan hanya bisa menutup wajahnya dengan tangan, dia juga berusaha untuk bersembunyi dibalik tubuh rania, rania yang dijadikan bahan persembunyian hanya bisa memutar bola matanya jengah.
Saat rania akan berbicara, arya tiba tiba menarik tangannya.
" Ikut gue "
" Mau kemana si "
Arya menatap tajam rania yang masih berusaha melepas cekalan nya.
" Nurut bisa ga si, tinggal ikut doang "
Mau tidak mau rania mengikuti arya, karena tidak bisa dipungkiri jika dia takut ditatap seperti itu oleh ketua Geng Lexa yang terkenal bengis dan juga Mesum.
" Rania hati hati ya, si Boss suka gigit soalnya "
Arya mengabaikan teriakan revi dan melanjutkan langkahnya, matanya menatap aurel yang sedang menatap rania.
" Lo disini aja sama mereka, ngobrolin apa ke sama ardan itung itung pdkt "
........
Rania melirik tangannya yang digenggam arya, ada perasaan senang ketika arya menggandengnya. Rania menggelengkan kepala nya ketika berfikir bahwasannya dia menyukai ketua Lexa ini tidak bisa dibiarkan.
" Ngapain lo geleng geleng kepala? "
Arya tak habis fikir dengan tingkah konyol gadisnya." Engga papa "
Sesampainya di roftoop rania melebarkan matanya, bagaimana tidak? Dia kira roftoop markas Lexa sama seperti roftoop pada umumnya. Ternyata dia salah, roftoop Lexa berbeda disana terdapat beberapa sofa panjang disertai meja yang sangat cantik, semua tersusun dengan rapi tak lupa kulkas yang isinya penuh dengan berbagai minuman.
Melihat rania yang melebarkan matanya, arya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Gadisnya sungguh norak, fikirnya.
" Gausah mangap mangap sini duduk, mau sampe kapan lo bediri terus "
Rania mengerjapkan matanya, menutup rapat bibirnya, sial rania malu. Dia berjalan menuju arya dan langsung mendaratkan diri disebelah arya dengan mengisakan jarak.
" Ngapain lo jauh jauh? Sini deketan "
Rania hanya diam.
Karena geram arya menarik rania sampai mepet kepadanya." Apaan si lo, ini kedeketan anjir "
" Lo masih ingetkan kalo gue masih bisa minta dua permintaan lagi sama lo, dan mau gamau lo harus nurutin apa mau gue "
" Apaan si lo, gue kan gapernah nyetujuin apa kemauan lo. Gausah seenaknya sama gue, gue ga takut sama lo meskipun lo ketua geng sekalipun "
" Oh ya, yakin lo gatakut sama gue? "
Arya merapatkan badannya ke badan rania.Rania yang risihpun segera mendoroh bahu arya, menurutnya arya sudah kelewatan.
" Jauh jauh dari gue anjingg "
" Gaboleh ngomong kasar sayang "
" Sayang sayang matamu, urusin aja cewe lo yang gila itu gausah deket deket gue. Gue gamau di cap sebagai PHO "
" Dia bukan pacar gue "
" Terserah lo, gara gara lo pantat gue nyium lantai, lo kira ga sakit apa. Gue sial mulu kalo berurusan sama lo " Rania mengucapkannya dengan menggebu gebu.
Arya hanya tersenyum tipis menanggapinya, tangannya yang berada di belakang kepala rania kini berpindah, perlahan namun pasti tangan tersebut menyentuh bokong padat nan berisi rania, mengelus dan sedikit meremasnya membuat rania membulatkan matanya.
" Heh gila ya lo "
" Apa? Gue cuma mau tanggung jawab ko, kan karena gue bokong lo sakit karena abis ciuman sama lantai " arya berkata seraya menunjukan wajah polosnya kepada rania, sialan rania jadi gemass sendiri.
" Udah udah gue mau pulang "
" Bentar, gue mau minta permintaan kedua gue "
" Yaudah cepet lo mau apa "
" Gue mau lo jadi pacar gue "
Rania melotot, dia ditembak ketua geng Lexa? Arya menyukainya? Ini tidak mungkin.
" Gausah becanda, gila ya lo "
" Gue gapernah becanda soal perasaan "
" Lo bahkan gatau apa apa tentang gue "
" Siapa bilang? Rania Surya Mahendra anak tunggal dari keluarga surya mahendra dan alm Raisa, punya perusahaan mebel yang lumayan besar dan tinggal di Jl. Mawar no. 15 Cat rumah warna putih dengan desain eropa dan mempunyai asisten rumah tangga bernama bi asih "
Rania membulatkan matanya, bagaimana bisa arya mengetahui latar belakangnya, fiks arya psikopat yang harus dijauhi.
" Gimana? Gue udah tau semua tentang lo kan? Jadi lo harus mau jadi cewe gue "
" Terserah, mau lo tau latarbelakang gue atau ngga, gue tetep gamau jadi cewe lo "
Rania beranjak dari tempat duduknya dan langsung turun kebawah menghampiri aurel yang sedang menyembunyikan wajahnya dengan tangan karena duduk berdekatan dengan ardan." Aurel ayo pulang "
" Ko pulang "" Kalo lo gamau balik terserah, gue balik sendiri "Aurel berlari mengejar rabia yang sudah keluar dari markas Lexa.
Sedangkan di roftoop arya hanya bisa mengacak acak rambutnya kesal. Bisa bisanya dia di tolak oleh seorang gadis? Biasanya mereka yang bertekuk lutut kepadanya. Tapi sekarang? Lihat cintanya di tolak mentah mentah.
" Shitt, gada yang bisa milikin lo selain gue Rania Surya Mahendra "
Setelah insiden dimana dia menolak arya, rania berusaha untuk tidak bertemu dengan arya di tidak mau melihat muka orang tersebut, selain malu dia tidak enak untuk menampakkan diri didepan ketua Lexa bagaimana bisa dia menolak arya padahal banyak perempuan yang mau bertukar posisi dengan nya sekarang. Ah sial apakah dirinya menyesal? Entahlah. ..... Disisi lain arya sedang di buat pusing oleh anggota nya, siapa lagi jika bukan Revi. Sekarang Revi sedang menggoyang goyangkan lengannya layak anak kecil, sesekali merengek dan kembali menggoyangkan tangannya. " Lo bisa diem ga si rev, ga malu diliatin anak anak " Pasalnya sekarang arya sedang berada di Warung Mang Jaya, warung yang menjadi singgahan anggotanya ketika bolos selama 3 tahun belakangan. " Pokonya Pesta Ulang tahun gue gaboleh gagal bos, ini semua gara gara lo belain Rania. Kalo aja lo ga belain cewe itu mungkin semalem pesta ulang tahun gue terlaksana " " Lo n
Malam harinya BashCamp Lexa sudah dipenuhi Siswa Siswi dari StarSchool dan juga Berbagai Geng motor yang berteman baik dengan Anggota Lexa. Pesta Ulang tahun Revi didesain dengan Nuansa Monokrom, dimana hanya ada warna gelap ynag menghiasi meja serta dinding Bashcamp disertai Kue yang Lumayan besar yang dipesan khusus seperti permintaan sang empunya. Anggota Lexa sendiri memakai pakaian Formalnya, dengan Kemeja putih yang digulung sesiku, dipadukan dengan celana flanel dan sepatu pantopel yang menambah kesan maskulin pada mereka. ......... Disisi lain Rania tengah menunggu Aurel yang katanya akan menjemput nya, dia juga sudah mengirim pesan kepada ayahnya yang hanya dibaca tanpa dibalas, rania mencoba untuk mengerti jika ayahnya sedang sibuk. Dia menerawang kedepan berhayal bagaimana jika bundanya masih disini, disampingnya. Pasti bunda nya akan sibuk memilihkan gaun terbaik untuknya, mendandaninya layak putri serta mengantarnya ke d
Rania mencari keberadaan Aurel yang entah kemana. Malam sudah hampir larut dan Rania masih berada di Bashcamp Lexa, Rania ingin pulang mengistirahatkan tubuhnya yang sudah lelah dan lagi dia sudah mengantuk, tapi sedari tadi dia tidak bisa menemukan keberadaan Aurel. Rania memutuskan untuk memesan Taxi Online dan mengirimkan Aurel sebuah pesan singkat yang berisi bahwasannya dia akan pulang terlebih dahulu. Rania berjalan ke arah parkiran yang terhubung dengan pintu keluar dan kembali melihat ponselnya untuk mengecek apakah ada balasan atau pesan dari ayahnya yang menyuruhnya untuk pulang? Nothing. Rania memang terlalu berharap, rania kembali berjalan seraya memasukan Handphonenya ke slingbag dan " Aww kalo jalan bisa liat liat ga si " Rania sangat kesal melihat siapa orang yang menabrak bahunya, ternyata dia si cowo mesum. Rania menatap aneh ke arah Arya yang hanya diam, menatap nya dari bawah hingga atas yang membuatnya risih
Setelah kejadian yang merenggut kesuciannya, rania mati matian menjauh dari Arya beserta geng Lexa karena setiap melihat arya dia kembali mengingat kejadian waktu itu. Sebisa mungkin dia juga selalu mengalihkan pembicaraannya bersama Aurel ketika temannya membicarakan tentang Geng Lexa apalagi Aurel yang sudah Bucin tingkat Akut kepada Ardan. Sejak kejadian di Labrak Karina dan teman temannya Aurel memang sedikit lebih dekat dengan Ardan dan itu sungguh mengganggu Rania, tidak bukannya Rania tidak senang karena Aurel bisa selangkah lebih maju dari cinta dalam diamnya tapi sekarang situasinya berbeda. Rania hanya berharap, semoga tidak ada yang mengetahui tentang pergulatan panasnya denga Arya. Semoga. ....... Arya mengerang frustasi, pasalnya sejak insiden dimana dia merenggut kesucian Rania, cewe itu sulit untuk ditemui, Rania sangat pandai menggindari Arya. Seperti waktu itu, ketika Arya berhasil menemuk
Beberapa hari ini Rania merasakan ada yang aneh dari tubuhnya, dia mudah lelah dan tidak nafsu makan, dia juga sering muntah dan berujung lemas. Jika dihitung,Sudah dua bulan Rania menjauh dari Arya, mengabaikan pesan dan telvon dari ketua Lexa. Mungkin jika Rania adalah Fans berat Arya dia akan sangat senang menerima pesan dan telvon dari Ketua Lexa, tapi ini Rania bukan mereka. Rania berangkat sekolah bersama ayahnya, dia senang bukan main akhirnya ayahnya mau meluangkan sedikit waktunya untuk Rania. Disepanjang perjalanan Rania tak henti hentinya menceritakan hal yang sudah dia lewati disekolah, meski hanya direspon seadanya oleh ayahnya tapi itu sudah lebih dari cukup menurutnya. " Kamu sakit? " " Hah, engga ko yah nia sehat " " Wajahmu terlihat pucat, jika sakit tak usah memaksa untuk bersekolah " " Nia baik baik aja yah " " Ayah akan pergi ke luar kota sore ini, kamu baik baik dirumah " " Berapa lama "
Hamil Satu kata yang berhasil membuat tubuhnya menengang.Dia hamil? Sejak kapan. " Jangan banyak fikiran, kandungan lo masih rentan " Rania tersadar dari lamunannya, dia memandang kosong arya dengan air mata yang sudah membanjiri pipi mulusnya. " Gue hamil? Hhehe " Rania berkata seraya menunjuk dirinya sendiri. Dia membalikkan tubuhnya memandang arya yang juga sedang memandangnya, tanpa aba aba rania memukuli dada bidang arya dengan tenaganya yang lemah. " Ini semua gara gara lo, bajingaann. Apa kata bokap gue nanti Ya? Kenapa harus guee hahh KENAPA!!!" " GIMANA KATA ORANG NANTI hikss " " Kenapa harus guee Ya " " Kenapa hikss kenapa harus gue yang jadi korban lo hikss gue salah apa sama lo? Gue salah apa bangsat " Arya hanya diam, dia membiarkan Rania meluapkan emosinya. " Maafin Nia bunda hikss Nia ngecewain bunda sama Ayah hikss, " rania menundukan kepalanya memandang perutn
Minggu ini Rania memutuskan untuk mengunjungi toko buku langganannya. Dia ingin membeli buku kesehatan, dan juga beberapa novel yang baru diterbitkan, karena selain suka nonton Drakor, rania juga mempunyai hobi membaca dan menulis. Rania tiba di toko buku yang lumayan ramai, toko buku bercat putih yang dipadukan dengan warna cerah lainnya, rania memaklumi keramaian didepannya karena memang sekarang adalah hari libur. Dia melangkahkan kakinya kesana dan mulai menjelajahi dari rak satu ke rak lainnya. Disela kesibukannya memilih buku dia dikagetkan dengan dorongan di bahunya, dan tanpa sengaja bukunya jatuh berserakan. " Sorry sorry, gue ga sengaja " Orang itu membantu rania membereskan beberapa bukunya yang berserakan. " Eh santai aja gapapako " Rania mendongakkan kepalanya seraya merapihkan rambut yang menutupi wajahnya, dan matanya membulat melihat siapa yang membantunya. " Kamu ngapain disini? "
HoekkkHoekkHoekkkHuh huh rania memijat keningnya yang terasa pusing, tubuhnya juga lemas. Rania memandang dirinya dicermin, satu kata yang bisa menggambarkan dirinya saat ini Pucar macem zombi. Rania menghela nafasnya pelan, sudah seminggu belakangan ini rania selalu mengalami Morning Sicknes, jangan lupakan pola makannya yang berantakan. Dia mengghela nafas pelan, dia sadar ini semua adalah gejala dari kehamilannya. Tapi yang rania tak habis fikir adalah keinginannya untuk selalu berada didekat arya. Hampir setiap malam arya mengantarkannya makanan sehat untuknya, dan sialnya bayi dikandungannya selalu ingin berdekatan dengan papihnya. Tapi rania tidak pernah mengatakan keinginannya karena malu. Tapi untuk hari ini, rania tidak bisa menahan keinginnya lagi. Rasanya dia ingin menangis hanya karena ingin berangkat sekolah bersama dengan arya. Dengan ragu dia menelvon arya. " Halo, kenapa? " Mendengar suara dia sebrang sana