Setelah kejadian yang merenggut kesuciannya, rania mati matian menjauh dari Arya beserta geng Lexa karena setiap melihat arya dia kembali mengingat kejadian waktu itu.
Sebisa mungkin dia juga selalu mengalihkan pembicaraannya bersama Aurel ketika temannya membicarakan tentang Geng Lexa apalagi Aurel yang sudah Bucin tingkat Akut kepada Ardan.
Sejak kejadian di Labrak Karina dan teman temannya Aurel memang sedikit lebih dekat dengan Ardan dan itu sungguh mengganggu Rania, tidak bukannya Rania tidak senang karena Aurel bisa selangkah lebih maju dari cinta dalam diamnya tapi sekarang situasinya berbeda.
Rania hanya berharap, semoga tidak ada yang mengetahui tentang pergulatan panasnya denga Arya. Semoga.
.......
Arya mengerang frustasi, pasalnya sejak insiden dimana dia merenggut kesucian Rania, cewe itu sulit untuk ditemui, Rania sangat pandai menggindari Arya.
Seperti waktu itu, ketika Arya berhasil menemukan keberadaan Rania, cewe itu malah berlari kesembarang arah dan berakhir dengan arya yang menabrak orang kantin yang menyebabkan dia ketumpahan mie ayam yang baru saja dihidangkan, panas tapi Arya tidak perduli yang dia Kesalkan adalah dia kehilangan Ranianya.
Bahkan ketika Arya menunggu Rania selepas pulang sekolah Rania selalu punya cara untuk lepas dari jangkauannya.
" Sial "
Arya mengumpat di tengah ramainya anggota Lexa yang berada di warung mang Jaya dan itu sukses mengalihkan atensi semua mata.
" Heh Ngapa lo bos? Kesurupan Reog? "
Revi bertanya dengan muka watadosnya,
Dan langsung ditatap tajam oleh sang mpu." Lo ada yang punya watsapp Rania? "
" Kenapa lo tiba tiba nanyain cewe itu bos? " Kavi bingung, ini kali pertama Arya bertanya mengenai nomor ponsel cewe, biasanya cewe cewe yang sibuk mencari nomornya.
" Bacot "
" Cek watsapp "
Suara itu kembali menjadi pusat perhatian anggota Lexa, ada yang memasang raut bingung, penasaran dan Heboh." Anjirrr si Ardan ngapain hayoo chat chatt si Bos di watsapp "
Ravi menunjuk Ardan debgan tangannya seraya memang muka seperti anak kecil yang menggemaskan wkwk
" Anjingg banget muka lo rev, muka lo kaya anjing "
" Sialan, rakanjinggg "
" Ribut mulu lo bedua, awas jodoh "
Mendengar celetukan Kavi, Revi dan Arya saling pandang dan mengedikan bahunya jijik.
" Amit amit cabang babu, gue masih doyan cewe "
" Gue Cabut"
Arya mulai terganggu dengan suasana ramai di warung Mang Ujang dia memutuskan untuk membolos pelajaran dan pulang ke apartemennya.
" Eh anjing lo mau bolos "
Arya mengabaikan anggotanya yang sibuk meneriakinya, dia hanya ingin mengistirahatkan tubuhya.
.......
Disisi lain Rania sedang bingung akan pulang dengan siapa pasalnya selepas pulang sekolah dia menerima kabar bahwasannya Pak Jono selaku supirnya Jatuh sakit dan tidak bisa menjemputnya.
Disinilah Rania berakhir di Halte sekolahnya, tempat ini mengingatkannya kepada Arya yang menyelamatkannya dulu. Sedang asik melamun Rania dikejutkan dengan orang yang menepuk pundaknya.
" Ehhh "
Rania membalikkan badannya dan mengerutkan keningnya ketika menemukan cowo yang sedang tersenyum ke arahnya.
" Gue Zeko kalo lo lupa, kita pernah ketemu di cafe dalam mall "
" Oh lo, kenapa ya "
" Butuh tumpangan? "
" Ngga usah, gue bisa balik sendiri ko "
" Udah mau maghrib ga baik cewe secantik lo masih disini, biasanya kalo jam jam segini anak dari sekolah sebelah suka lewat " sekolah gue maksudnya lanjut Zeko dalam hati
Rania menimbang nimbang sesaat sebelum akhirnya meng-iyakan ajakan Zeko.
" Boleh deh kalo ga ngerepotin "
" Santai aja, yu "
Rania menaiki Motor gede milik Zeko, sebelum itu zeko memberikan Jaketnya sebagai penutup Rok sekolah Rania yang tersingkap karena menaiki motornya. Di sepanjang jalan Zeko bertanya kepada Rania yang di jawab dengan suka cita oleh nya.
Karena asik berbincang Rania tidak menyadari jika ada seseorang yang melihatnya berboncengan dengan Zeko." Kenapa Rania bisa sama si Zeko ya, apa mereka pacaran? "
.......
" Thank's ya ko, udah mau anterin gue ke rumah "
" Santai aja, gue duluan ya "
" Gamau mampir? "
" Emang boleh? "
" Ehmm "
" Next time aja gue buru buru, duluan ya bye "
Rania melambaikan tangannya ke arah zeko yang sudah menghilang dari pandangannya, dia memasuki rumah nya dan sudah ada ayahnya yang menatapnya tajam." Assalamualaikum yah "
Rania menyalimi ayahnya dengan raut bingung.
" Ayah kenapa? "
" Darimana saja kamu? "
Surya bertanya dengan nada rendahnya seraya menatap tajam Rania yang menunduk ketakutan." Nia dari sekolah yah ga kemana mana, maaf pulang telat. Nia nunggu angkutan umum tapi gada yang lewat. Nia juga udaj berusaha pesen Go jek ko yah tapi pada Cancel "
" Jangan diulangi lagi, kalo gada yang jemput kamu, hubungi ayah "" Iyah yah "
" Jangan terlalu dekat dengan lelaki, kamu masih kelas 11 harus fokus belajar "
" Iyah yah, Nia ga deket deket ko tadi Nia terpaksa ikut dia karena gamau pulang kemaleman "
" Hmm, keatas mandi jangan lupa makan "
Surya meninggalkan Rania yang tengah senyum ke arahnya.Rania memandang ayahnya dengan senyum yang terpatri, dia jadi teringat ucapan ayahnya ketika dia tidur, Ayahnya punya cara tersendiri untuk menunjukan rasa sayangnya.
Rania langsung bergegas ke kamarnya, dia ingin mandi dan makan.
......
( Grup Chatt W******p )LEXA INTI
Kavinandika
Oyy masa pas jalan pulang gue liat Zeko boncengan sama Rania, menurut kalian mereka ada hubungan kah?
Revikrnndi
Hah, mazazi twings lo salah liat kali kap, lo Kan Rabun wkwk
Rakaptrarhdi
Iye lo salah liat kali kap, mana ada si zeko sama rania, kenal dari mana coba?
Kevinandika
Waktu tawuran disekolah, kan Rania muncul di tengaj tengah anjing bisa aja Zeko liat Rania dan niat deketin. Apalagi waktu itu Arya nyelametin Rania, bisa jadi Zeko ada niatan buruk sama Rania.
Revikrnndi
Eh iya anjinggg bisa jadi, wah parah si kalo emang bener kasian Rania kalo jadi korban Zeko, udah cukup si Nadin aja.
Rakaptrarhdi
Gausah bawa bawa masalalu ya anjing @Revikrnndi
ArdanNrndr
Bct
Pntau Rania.Kavinandika
Siap
Revikrnndi
Laksanakan
Rakaptrarhdi
Siap
.
Arya terganggu dari tidurnya, pasalnya sedari tadi handphone nya berdenting menandakan adanya notifikasi.
Arya meraba kasurnya, mencari handphone nya yang entah kemana.
Arya melihat notif yang masuke ke hp nya, tadinya dia enggan membukanya pasalnya notif itu berasal dari Grup absurd yang dibuat oleh Revi, tapi ada yang menarik perhatiannya, didalam grup itu terdapat nama Rania, perempuan yang sekarang sedang menjauhinya.Tanpa basa basi Arya membaca chatt itu dari atas hingga bawah. Shittt Zeko sialan.
Tanpa basa basi arya langsung menghubungi Zeko." Jauhi Rania "
" Gue gabisa "
" Kenapa? "
" Karena gue suka sama dia "
" Gue bilang jauhin ya jauhin, lo budek? "
" Apa urusannya sama lo?, suka juga lo sama dia? "
" Bukan urusan lo "
" Gue lupa, lo kan masih stuck sama masa lalu lo yang rusak "
" Lo yang rusak dia anjing "
" Kalo gatau apa apa mending diem "
" Lo harus jauhin Rania, kalo sampe gue liat lo sama dia, abis lo sama gue. Gue ga akan mandang lo sepupu gue "
Arya mematikan sambungan telvonnya dengan nafas yang memburu, dia takut jika kejadian dulu terulang kembali, dimana orang yang dia sayangi dirusak oleh sepupunya sendiri dan siall kenapa dia harus kembali mengingat masalalu.
Arya memandang langit langit kamarnya, mengingat kejadian dia yang sudah merenggut kesucian Rania, dan sekarang cewe itu menghindarinya.
Arya kembali mengambil ponselnya, dengan ragu dia mengirimkan pesan kepada Rania. Jika kalian bertanya dari mana arya bisa mendapatkan Konta Rania, Ardan lah jawabannya.
Arystm
Tidur udah malem
21.45Babygirl❤
Siapa?
21.46Arystm
Jangan jauhin gue, apapun yang terjadi gue bakal tanggung jawab
21.46Read
Arya menghela nafas panjang sepertinya Rania sudah tau jika itu dirinya dan tak berniat membalasnya.
.....
Rania mengalihkan pandangannya dari laptop, dia sedang menonton Drama China sejak sejam yang lalu. Rania mengernyitkan dahi ketika melihat pesan yang masuk ke wastaAppnya.08×× ×××× 6495
Tidur udah malem
21.45Raniamhn
Siapa?
21.4608×× ×××× 6495
Jangan jauhin gue, apapun yang terjadi gue bakal tanggung jawab
21.46Rania bangkit dari posisinya, dia menatap lama pesan tersebut. Seketika tubuhnya menegang hanya karena membaca 2 kata terakhir yang ada pada pesan tersebut Tanggung jawab. 2 kata itu mengingatkan Rania kepada pergulatan panas nya dengan Arya, dimana dia yang memberontak dan arya yang terus mencekal tangannya, dia yang menangis ketika ahh mengingatnya rania tersenyum pilu. Sekotor itu dia sekarang:)
Rania memutuskan untuk mengabaikan pesan tersebut, juga mematikan Laptopnya dia sudah tidak mood untuk melanjytkan acara nontonnya.
Rania merebahkan tubuhnya sampai dentingan handphone kembali terdengar.
08×× ×××× 6495
Jangan deket deket Zeko, dia gasebaik yang lo kira
22.50Beberapa hari ini Rania merasakan ada yang aneh dari tubuhnya, dia mudah lelah dan tidak nafsu makan, dia juga sering muntah dan berujung lemas. Jika dihitung,Sudah dua bulan Rania menjauh dari Arya, mengabaikan pesan dan telvon dari ketua Lexa. Mungkin jika Rania adalah Fans berat Arya dia akan sangat senang menerima pesan dan telvon dari Ketua Lexa, tapi ini Rania bukan mereka. Rania berangkat sekolah bersama ayahnya, dia senang bukan main akhirnya ayahnya mau meluangkan sedikit waktunya untuk Rania. Disepanjang perjalanan Rania tak henti hentinya menceritakan hal yang sudah dia lewati disekolah, meski hanya direspon seadanya oleh ayahnya tapi itu sudah lebih dari cukup menurutnya. " Kamu sakit? " " Hah, engga ko yah nia sehat " " Wajahmu terlihat pucat, jika sakit tak usah memaksa untuk bersekolah " " Nia baik baik aja yah " " Ayah akan pergi ke luar kota sore ini, kamu baik baik dirumah " " Berapa lama "
Hamil Satu kata yang berhasil membuat tubuhnya menengang.Dia hamil? Sejak kapan. " Jangan banyak fikiran, kandungan lo masih rentan " Rania tersadar dari lamunannya, dia memandang kosong arya dengan air mata yang sudah membanjiri pipi mulusnya. " Gue hamil? Hhehe " Rania berkata seraya menunjuk dirinya sendiri. Dia membalikkan tubuhnya memandang arya yang juga sedang memandangnya, tanpa aba aba rania memukuli dada bidang arya dengan tenaganya yang lemah. " Ini semua gara gara lo, bajingaann. Apa kata bokap gue nanti Ya? Kenapa harus guee hahh KENAPA!!!" " GIMANA KATA ORANG NANTI hikss " " Kenapa harus guee Ya " " Kenapa hikss kenapa harus gue yang jadi korban lo hikss gue salah apa sama lo? Gue salah apa bangsat " Arya hanya diam, dia membiarkan Rania meluapkan emosinya. " Maafin Nia bunda hikss Nia ngecewain bunda sama Ayah hikss, " rania menundukan kepalanya memandang perutn
Minggu ini Rania memutuskan untuk mengunjungi toko buku langganannya. Dia ingin membeli buku kesehatan, dan juga beberapa novel yang baru diterbitkan, karena selain suka nonton Drakor, rania juga mempunyai hobi membaca dan menulis. Rania tiba di toko buku yang lumayan ramai, toko buku bercat putih yang dipadukan dengan warna cerah lainnya, rania memaklumi keramaian didepannya karena memang sekarang adalah hari libur. Dia melangkahkan kakinya kesana dan mulai menjelajahi dari rak satu ke rak lainnya. Disela kesibukannya memilih buku dia dikagetkan dengan dorongan di bahunya, dan tanpa sengaja bukunya jatuh berserakan. " Sorry sorry, gue ga sengaja " Orang itu membantu rania membereskan beberapa bukunya yang berserakan. " Eh santai aja gapapako " Rania mendongakkan kepalanya seraya merapihkan rambut yang menutupi wajahnya, dan matanya membulat melihat siapa yang membantunya. " Kamu ngapain disini? "
HoekkkHoekkHoekkkHuh huh rania memijat keningnya yang terasa pusing, tubuhnya juga lemas. Rania memandang dirinya dicermin, satu kata yang bisa menggambarkan dirinya saat ini Pucar macem zombi. Rania menghela nafasnya pelan, sudah seminggu belakangan ini rania selalu mengalami Morning Sicknes, jangan lupakan pola makannya yang berantakan. Dia mengghela nafas pelan, dia sadar ini semua adalah gejala dari kehamilannya. Tapi yang rania tak habis fikir adalah keinginannya untuk selalu berada didekat arya. Hampir setiap malam arya mengantarkannya makanan sehat untuknya, dan sialnya bayi dikandungannya selalu ingin berdekatan dengan papihnya. Tapi rania tidak pernah mengatakan keinginannya karena malu. Tapi untuk hari ini, rania tidak bisa menahan keinginnya lagi. Rasanya dia ingin menangis hanya karena ingin berangkat sekolah bersama dengan arya. Dengan ragu dia menelvon arya. " Halo, kenapa? " Mendengar suara dia sebrang sana
Setelah insiden baku hantam didepan pintu rumah keluarga Mahendra, kini diadakan pertemuan keluarga di ruang tamu yang tempatnya masih di kediaman mahendra. Setelah hening selama beberapa menit, akhirnya Putra selaku papah dari arya memulai pembicaraan. " Begini, sebelumnya saya minta maaf yang sebesar besarnya kepada Pak Surya atas kesalahan anak saya arya, saya tau jika kesalahan anak saya tidak bisa di tolerir lagi. Tapi akan saya pastikan jika anak saya akan bertanggung jawab untuk menikahi putri pak surya " Surya masih diam, dengan mata yang masih menyorot tajam arya yang sedang memandang rania. " Apa kalian bisa menjamin kebahagiaan anak saya? " " Saya ga bisa janji buat bahagiain anak om, tapi saya akan berusaha untuk membahagiakan rania sepenuh hati saya om " " Jika kamu menyakiti putri saya, saya pastikan kamu tidak akan saya ijinkan bertemu dengan anak dan cucu saya meskipun kamu memohon " " Saya pastikan
Hari sudah larut tapi baik rania maupun arya belum ada yang memejamkan matanya. Arya menolehkan kepalanya ke nakas, melihat jam yang sudah menunjukan pukul 11 malam. Dia menghela nafasnya melihat rania yang tak kunjung memejamkan matanya. " Tidur " " Belum ngantuk " Arya mendekati rania yang sedang menatap atap kamar mereka, tanpa kata arya mendekap rania dengan tangannya yang melingkar dipinggang ramping itu. Bisa arya rasakan jika rania menegangkan tubuhnya. " Ya lepasin, gue ganyaman "Rania berusaha melepaskan tangan arya yang melingkar dipinggangnya. " Stt biar lo cepet tidur " " Tap.. " " Tidur nia " arya mempererat pelukannya, seraya mengelus pungguh gadisnya agar mengantuk. Ok, fiks. Rania menyerah. Dia sudah tidak memberontak karena merasakan rasa yang begitu nyaman ketika arya mengelus punggungnya. Perlahan matanya terpejam dengan nafas yang mulai teratur. Arya merasakan sapu
Sudah dua minggu berlalu sejak kejadian diparkiran, sekarang tidak ada yang berani mengganggu raina karena memang tidak ada yang mau berurusan dengan anak dari pemilik sekolah, yap siapa lagi jika bukan arya. Jangankan muridnya guru saja sudah lelah memarahi nya tapi yang namanya arya tidak akan pernah kapok membuat ulah. Saat ini apartemen arya yang biasa sunyi kini terdengar ramai, itu semua karena anggota laknatnya yang bertamu sejak sore sampai malam dengan alasan Belajar bersama, karena memang besok adalah hari pertama Ujian kelulusan. " Pulang dah lo pada, pusing gue liatnya. Belajar ngga, rusuh iya. " " Iss pak bos nantilah, masih juga jam 8 biasanya juga kita pulang apa ngga lo ga perduli " revi menjawab dengan mata yang masih terfokus menonton serial boboiboy, tak hanya revi tanpi ardan, kavi dan raka pun sama. Arya memutar matanya malas, dia memejamkan matanya guna menetralisir rasa kesal yang mendera melihat respon temannya, apa
Hari ini rania memutuskan untuk tidak datang ke sekolah, bukan tanpa alasan dia enggan untuk datang. Pasalnya kelas Xii memang dibebaskan pasca ujian maka dari itu dia memilih untuk tidak datang kesekolah. Rania juga mengabari aurel karena memang semalam mereka melakukan vidio call. Rania tersenyum mengingat kejadian semalam. Flashback on. Jam sudah menunjukan pukul 9 malam tapi rania belum bisa memejamkan matanya padahal rasanya sangat lelah. Karena bosan dia memainkan sosmednya yang memang jarang sekali dibuka, tiba tiba arya datang dengan membawa susu hamil untuknya dan jangan lupakan tangan kiri nya yang juga terdapat laptop. " Nih minum dulu " arya menyodorkan segelas susu yang dibuatnya dan langsung di sambut oleh rania. " Makasih " Setelah nya mereka sibuk dengan kegiatannya masing masing, sampai pada arya yang mengalihkan tatapannya dari laptop ke rania. " Gue mau ngomong " " Apa? "