Share

14. Pelaku

Minggu ini Rania memutuskan untuk mengunjungi toko buku langganannya. Dia ingin membeli buku kesehatan, dan juga beberapa novel yang baru diterbitkan, karena selain suka nonton Drakor, rania juga mempunyai hobi membaca dan menulis. 

Rania tiba di toko buku yang lumayan ramai, toko buku bercat putih yang dipadukan dengan warna cerah lainnya, rania memaklumi keramaian didepannya karena memang sekarang adalah hari libur. Dia melangkahkan kakinya kesana dan mulai menjelajahi dari rak satu ke rak lainnya. 

Disela kesibukannya memilih buku dia dikagetkan dengan dorongan di bahunya, dan tanpa sengaja bukunya jatuh berserakan. 

" Sorry sorry, gue ga sengaja "

Orang itu membantu rania membereskan beberapa bukunya yang berserakan. 

" Eh santai aja gapapako "

Rania mendongakkan kepalanya seraya merapihkan rambut yang menutupi wajahnya, dan matanya membulat melihat siapa yang membantunya. 

" Kamu ngapain disini? "

Bukan hanya rania, orang itupun terkejut melihat siapa gadis yang tak sengaja ditabraknya tadi. 

" Lah Rania, gue lagi nyari buku cerita buat adek gue. Lo sendiri?."

Rania mengangkat beberapa bukunya dan menunjukannya ke orang tersebut. 

" Gue cuma beli ini ko "

Jika kalian berfikir jika orang yang tak sengaja menabrak rania adalah arya kalian salah gays. Zeko, dia yang tak sengaja menabrak rania. 

" Udah bereskan? Bisa bantu gue cari buku cerita buat adek gue?. "

" Emm boleh aja si, btw adek lo umur berapa?. "

" 5 tahun "

" Kalo gitu lo salah tempat, ini itu rak buku novel, kalo cerita buat bocil gitu disisi kiri, ayo ikut gue "

Zeko mengikuti rania yang menarik tangannya, melihat itu zeko menarik senyum nya. Tak bisa dipungkiri jika dia sudah jatuh dalam pesona Rania Surya Mahendra, perempuan manis yang dia temukan saat tawuran. 

" Zeko, ko bengong si "

 

Panggilan dari rania berhasil menyadarkan lamunannya.

" Eh sorry, gimana?." 

" Mau beli berapa? Boleh gue pilihin? "

" Ambil yang menurut lo bagus aja, gue ambil pasti adek gue seneng "

Rania tak menjawab, dia sudah sibuk dengan dunianya. Membaca blurb dari setiap buku yang akan dia ambil.

Zeko memperhatikan rania yang sibuk memilih buku untuk adiknya, dia semakin melebarkan senyumnya. Sungguh melihat rania membuat hatinya menghangatdan  jangan lupakan detak jantunganya yang menggila, arghhh dia tak bisa menapik perasaannya lagi, dia menyukai rania. Apapun akan dia lakukan, termasuk merebut rania dari arya, sepupunya. 

.......

 Arya hanya bisa memutar bola matanya jengah, dia tidak habis fikir kenapa dia mempunyai anggota yang sangat absurd. Bagaimana tidak? Revi saat ini sedang sibuk menciumi kucingnya yang dia berinama Sasa, kucing berjenis anggora putih yang terlihat cantik dengan pita pink yang menghiasi kepalanya. Jangan lupakan Raka yang bersembunyi dibelakang Kavi, bukan tanpa alasan dia begitu, itu semua karena Daniel. 

Bukan hanya Revi yang membawa peliharaannya kali ini, tapi daniel juga. Menurut raka peliharaan daniel adalah hal hewan ekstream yang bisa membuatnya takut. Bagaimana tidak? Daniel membawa sepasang anak buaya yang menyeramkan, giginya terlihat seperti gergaji ketika mulutnya terbuka, dan Raka tak menyukainya. 

" Eh Rakanjing ngapain si lo ndusel dusel ke gue, jijik anjing "

Kavi mulai risi dengan keberadaan raka yang sedari tadi menemplok kepadanya. 

" Jangan salahin gue lan anjing, salahin daniel yang pelihara hewab ga kira kira, mana dibilang imut. Katarak kali tu matanya "

Daniel yang peliharaannya dibawa bawa pun tak terima, dia membawa sepasang buaya itu untuk dia dekatkan ke tempat dimana raka berada. 

" Daniel bangsat, ngapain lo!! "

Raka berlari keluar bashcamp, dengan daniel yang mengejarnya dibelakang. 

Ditengah nafas nya yang tersenggal, raka mengedarkan pandangannya. Dia tidak sadar jika sudah berada ditepi jalan raya, ketika akan berbalik matanya tak sengaja menatap dua sejoli yang melintas didepannya dengan tangan sang perempuan yang bertengger manis di pinggang sang laki laki jangan lupakan raut bahagia yang mereka tunjukan. 

Melihat itu, raka kembali berlari menuju bashcampnya, dia harus melaporkan itu kepada arya.

........

Saat ini arya sedang berada di apartemennya, dia sedang enggan untuk pulang kerumahnya. Dia merebahkan tubuh lelahnya di kasur kingsizenya, arya menatap lurus keatas seraya mengingat perkataan raka ketika di bashcamp. 

" Ga akan gue biarin orang lain ambil lo dari gue, rania surya mahendra "

Arya melirik jam yang berada diatas nakasnya, sekarang baru pukul 20.00, dia mengambil benda pipih yang dia simpan di saku jaket kebanggaannya. Dia mencari kontak seseorang dan langsung menghubunginya. 

" Ada apa? "

" Tadi siang kemana? "

" Toko buku "

" Kenapa ga ngabarin gue?"

" Kenapa harus? Lo siapa gue? "

" Pokonya next time kalo mau kemana mana, bilang. Lo bawa anak gue kalo lo lupa "

Tidak ada sautan di sebrang sana, arya melanjutkan perkataannya sebelum menutup telvon. 

" Susunya jangan lupa diminum, jangan kecapean, gue sayang kalian "

Arya mematikan sambungan telvonnya, dan menghubungi orang yang berbeda. 

" Ditempat biasa, sekarang. Gue tunggu."

Arya mengambil jaket serta kunci motornya, dia akan menemui zeko untuk memberinya peringatan. 

......

Rania merebahkan dirinya, kalimat arya selalu menamparnya untuk kembali melihat realita. Dirinya sedang hamil. 

Dia menghela nafas panjang dan mulai beranjak menuju dapur untuk membuat susu hamil untuknya, sebelumnya rania sudah melihat situasi rumahnya, sepi. Ayahnya masih berada diluar kota, dan dia sendirian dirumah yang tidak bisa dikatakan kecil ini. 

" Mungkin kamu memang dihadirkan untuk nemenin aku yang suka kesepian. " rania bermonolog seraya mengelus perutnya yang sudah tak rata. 

.....

" Jauhin rania "

" Gue ga bisa "

Arya menatap tajam lawan bicara nya yang menjawab peringatannya dengan sarkas. Tidak bisa katanya? 

" Lo harus jauhin rania ko, dia punya gue "

" Atas dasar apa lo nyuruh gue kaya gini? Lo siapa? "

" Bisa ga si lo nurut sama gue!"

" Gabisa, gue suka sama rania"

" Bajingan "

arya meraih kerah jaket milik zeko dan langsung memberikan bogem mentah kepada sepupu nya. 

" Ngaca bangsat, lo yang bajingan. Kalo belum selesai sama masalalu gausah sosoan mau jalin hubungan sama orang baru. "

" Tau apa lo soal gue, Hah? JAWAB BANGSAT " arya akan kembali melayangkan pukulannya sebelum, perkataan zeko menghentikan kepalannya. 

" Ngapain lo urusin rania? Lo urusin aja cewe yang udh lo rusak, gimana? Hamil ya dia? "

" Bangsat, tau dari mana lo? HAH jangan bilang kalo lo..."

" Yaps, sama kan kaya apa yang udah lo lakuin ke nadin? "

" Bangsattt "

Arya langsung membabi buta memukul zeko yang tak membalas serangannya sama sekali. 

" Gara gara lo, gue udah nodain orang yang ga ngerti apa apa, dan masalah nadin lo harus tau, dia itu jalang "

" Anjing jangan hina nadin bangsat "

Zeko mulai membalas pukulan arya, tapi tetap saja dia tidak bisa menandingi kekuatan arya yang memeng lebih besar dari padanya, sehingga dia tersungkur kembali. 

" Denger gue baik baik ko, gara gara jebakan dari lo, gue udah rusak cewe sampe dia hamil. Dan lo tau? Siapa cewe yang udh gue rusak? Dia, Rania. Dia hamil anak gue, gue harap lo jauhin dia." arya meninggalkan zeko yang menggeleng tak percaya. 

" Gimana bisa itu rania? Bukannya karina? "

Zeko mengacak acak rambutnya kasar. 

" Gimana kalo rania tau kalo gue yang jebak dia? Apa dia bakal benci sama gue? "

" Gabisa dibiarin, rania ga boleh benci gue. Dia gaboleh nikah sama arya, rania harus jadi milik gue. Udh cukup gue ngalah, dulu nadin. Sekarang gue harus perjuangin rania, harus."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status