Sudah seminggu Zeko berada di Bandung, dia dan teman temannya mewakili sekolahnya mengikuti Turnamen Basket. Seharusnya dua hari lalu mereka sudah bisa pulang, tapi karena ada perubahan jadwal mereka dipulangkan dua hari lebih lama dari perkiraan. Zeko dan teman temannya berhasil meraih juara 2, jika kalian bertanya pemenang utama turnamen tersebut, jawabannya sudah pasti Highstar School. Meskipun bukan Arya dkk yang mewakili sekolahnya tapi anggota lainnya juga cukup mumpuni untuk melawan Moonschool.
Saat ini Zeko tengah berada di Bashcamp Lexo, dia memandang langit langit markasnya dengan rokok yang berada diantara telunjuk dan jari tengahnya. Menghisap pelan seraya memejamkan Matanya.
"Apa gue bisa rebut lo dari Arya?"
"Gimana ya reaksi lo pas tau kalo gue yang salah jebak Arya sama lo."
"Tapi gue tertarik buat milikin lo, Rania. Persetan sama lo yang udah hamil anak Arya. Gue bakal rebut lo dari dia." Zeko berkata dengan raut datarnya.
Zeko mengambil hp nya dan mengubungi seseorang.
" Gimana?"
" Pastiin semua aman, kalo sampe ketauan gausah bawa bawa nama gue."
" Ini perintah."
" Gue ganerima alesan apapun, tetep lakuin apa yang gue suruh, jangan ambil tindakan sampe gue sendiri yang nyuruh." Panggilan dimatikan, zeko tersenyum devil. Dia sudah merencanakan sesuatu untuk memisahkan Rania dari arya.
" Tunggu tanggal mainnya sayang, lo bakal jadi milik gue Rania."
.
Saat ini Arya dkk sedang berada di apart, setelah membersihkan fotonya dan Rania yang rerpampang jelas dimading dan laman sosmed sekolah arya dkk memutuskan untuk membicarakan tentang orang yang berani menyebarkan fotonya dan Rania.
" Gimana dan?"
" Masih belum, aksesnya ketutup. Mereka ngapus jejak sebelum gue dapet aksesnya." Arya menghela nafas kecil.
" Karina bukan si bos? Bisa aja kan, dia dalang di balik semuanya?"
" Jangan asal nuduh rev, kita belum ada bukti."
" Kavi bener, kita gaboleh nuduh tanpa bukti, soalnya udah seminggu ini si karina gabuat masalah." Mereka menyetujui ucapan kavi.
" Gue ada ide, buat mastiin Karina terlibat atau ngga sekaligus ngasih tau ke murid Starlister kalo Rania istri lo."
" Tumben lo punya ide."
" Bacot, sini lo pada." Ravi membisikkan rencananya kepada mereka, tapi sebelum revi menyelesaikan ucapannya Arya sudah menyela.
" Anjing, gagitu juga."
" Harus gitu bos, kan kita harus punya bukti."
" Tapi, lo harus ambil resiko bos. Cuma buat kali ini."
Arya menghela nafasnya, dan menganggukan kepalanya sebagai tanda persetujuan. Demi mengetahui pelaku dari orang yang menyebar fotonya, Arya harus melakukan ini. Sorry ran, arya berkali kali menggumamkan kata maaf untuk rania.
" Oke, kalo gitu gue, raka sama kavi kesekolah dulu, lo hubungin dia minta berangkat bareng." Revi, raka dan kavi meninggalkan apartemen arya dan langsung menuju ke sekolah untuk menyiapkan rencana mereka, sedangkan arya masih duduk santai dengan ardan yang masih berkutat dengan laptopnya.
" Menurut lo siapa dan?"
" Zeko."
" Kalo untuk ini gue rasa bukan zeko orangnya. Selain karena gada hal yang perlu dicurigai, zeko juga lagi ikut turnament basket di bandung."
" Semoga, gue cabut."
Setelah kepergian teman temannya, arya memasuki kamarnya. Disana sudah ada Rania yang sedang tertidur dengan posisi yang jauh dari kata elegan. Arya menggelengkan kepalanya melihat betapa bar bar nya rania saat tidur.
" Sorry, gue janji ini yang pertama dan terakhir. Semuanya demi lo." Arya mencium kening Rania dengan sayang, lalu pergi meninggalkan rania yang masih tertidur dengan pulasnya.
.Rania terbangun dari tidur nya, dia meregangkan badannya yang terasa pegal. Setelah kesadarannya terkumpul sempurna, rania mengedarkan pandangannya ke seisi kamar. Tidak ada tanda tanda adanya arya, dimana suaminya?. Rania melebarkan matanya ketika tak sengaja menatap jam yang sudah menunjukkan pukul 18.30, malam ini adalah acara kelulusannya, Promnight akan di langsungkan pukul 19.00.
Rania langsung bersiap siap, memakai Gaun berwarna Navy yang melekat sempurna dan sedikit make up sudah membuatnya lebih cantik dari sebelumnya. Rania berusaha menghubungi arya dan mengatakan jika dirinya sudah siap, tapi sedari tadi hanya suara operator yang terdengar.
" Ish lo dimana si ya."
Ketika akan kembali menghubungi suaminya, bel apartemen nya berbunyi. Dengan tergesa dia membuka pintu.
" Lo kemana aj-- loh, rel ngapain?"
" Gue disuruh ardan buat jemput lo."
" Maksudnya?"
" Gue gatau ran, tapi ka ardan bilang gue harus berangkat promnight sama lo."
" Ehm okedeh, yu berangkat."
Rania dan Aurel sampai di sekolahnya, dan langsung menjadi atensi para teman temannya, apalagi berita tentang Rania dan Arya belum juga surut.
" Anjirr gatau malu banget dateng ke promnight."
" Jalang gitu mana punya malu, kan udah sering dipake haha."
" Sok lugu banget gasi wkwk."
" Kirain Cupu ternyata Suhu."
" Sabi kali abis acara main sama gue."
" Sabi, lagian arya juga udah sadar dan sekarang milih si karina."
" Bagus lah, karina emang cocok si sama arya."
" Iya, tadi mereka dateng bareng juga. Sekarang lagi duduk bareng juga didepan."
" Mampus dibuang."
Bisik bisik itu terus mengiringi langkah Rania dan Aurel, tapi rania seolah tidak memperdulikannya padahal hatinya terasa sakit mendengar caci maki yang mereka tunjukan padanya secara terang terangan, apalagi mendengar jika Arya, suaminya berangkat bersama perempuan lain. Rania menghela nafas nya untuk menetralisir rasa sesak yang tiba tiba menghimpit dadanya.
" Jangan didenger ya ran, mereka gatau apa apa. Arya juga gabakal dateng bareng nenek lampir ko."" Hm, semoga."
Mereka melanjutkan langkahnya menuju kedepan, ternyata acaranya sudah dimulai beberapa menit lalu. Semuanya menikmati acara promnight dengan damai, tak terkecuali rania dan aurel yang sekarang sudah melambaikan tangannya ke kanan dan kiri mengikuti lagu Life goes On yang sedang dinyanyikan oleh adik kelas mereka.
Life goes on
On one on one yayayaOn one on oneSedang asik mengikuti alunan musik rania menolehkan arah pandangnya ke kanan, tepat ke arah laki laki dan perempuan yang sedang berdua di stand makanan yang terlihat senggang karena hampir semua menyaksikan pensi.
Disana terdapat laki laki yang sedang memeluk perempuan dengan jarak yang begitu dekat, rania menggelengkan kepalanya dengan mata yang sudah berembun.
" Lo jahat ya."
Rania berlari, meninggalkan Aurel yang mengejarnya dan berteriak kencang memanggil namanya. Tanpa memperdulikan semuanya rania terus berlari, menyusuri jalan yang sepi dan gelap dia terus berlari dengan tak tentu arah.
Tiba tiba hujan turun dengan sangat deras, dengan langkah yang terseok seok karena lelah rania berhenti, bersimpuh ke jalanan dengan memukul dadanya yang terasa sesak. Jangan lupakan air matanya yang terus mengalir dengan derasnya, sungguh rania merasa kecewa sekarang.
" Lo jahat ya, lo jahat. Kenapa lo lakuin ini ke gue."
" Gue salah apa ya?"
" Gue salah apa bangsat, kenapa lo lakuin ini ke gue."
" GUE BENCI SAMA LO, aryastama." Setelah berteriak dengan kencang, perlahan kesadaran nya menghilang, rania tergeletak pingsan di jalanan yang begitu gelap dan sunyi.
Dari kejauhan terdapat mobil pajero yang berhenti tepat di samping tubuh rania yang sudah basah terkena hujan. Orang tersebut keluar dari mobilnya dan mengecek keadaan rania, perlahan dia menyingkirkan rambut yang menutupi wajah rania dan terlihat jelas raut terkejut orang tersebut ketika melihat siapa orang yang ditemukannya dengan posisi seperti ini. Tanpa kata orang itu menggendong rania dan langsung memasukannya kedalam mobil.
" Kenapa lo bisa pingsan disini?" orang itu bergumam setelah memasangkan selimut pada tubuh rania. Dia melajukan mobilnya dan meninggalkan tempat tersebut.
.
Disisi lain arya sedang kalut mencari keberadaan rania. Arya mengejar rania yang berlari ketika melihatnya memeluk karina, padahal bukan seperti itu nyatanya. Faktanya, karina yang tersandung dan kebetulan ada arya didepannya. Arya tidak pernah ada niatan untuk memeluk karina, tapi sialnya rania melihatnya dari samping, jika dilihat dari samping memang terlihat seperti arya yang sedang memeluk Karina karena posisi arya yang menahan bobot karina yang akan terjatuh.
" Gimana bos? Ketemu?"
" Gue juga udah telvonin rania dari tadi, tapi malah ga aktif."
Anggota Lexa beserta aurel menghampiri arya yang akan pergi mencari istrinya, mereka juga kaget ketika mendengar kabar jika rania melihat arya yang tidak sengaja menolong karina dan menimbulkan kesalah fahaman. Wajar si rania marah, istri mana yang tidak sakit melihat suami nya dipeluk perempuan lain? Apalagi sekarang kondisinya sedang hamil.
" Lo dimana ran?"
Arya meremas rambutnya frustasi, rania salah paham dan ini salahnya. Sekarang dia harus mencari istrinya, apalagi malam sudah mulai larut.
Tiba tiba hujan turun dengan derasnya, dan itu mengurungkan niat mereka yang akan mencari rania." Hujan ya, nunggu reda." Ardan berkata ketika arya akan nekat menerobos hujan yang bergitu lebatnya.
" Gue harus cari istri gue dan."
" Bahaya."
" Gue gapeduli dan, yang penting gue bisa temuin rania."
" Positif thinking aja bos, mungkin istri lo udah balik ke apart."
" Nah bener tuh bos, mungkin sekarang rania udah sampe di apart."
" Tunggu reda abis itu kita cari."
Arya menghela nafasnya pelan dengan terpaksa dia menyetujui saran dari teman temannya.
" Oke."Semoga lo baik baik aja.
Arya mengacak rambutnya asal, saat ini dia dkk sudah berada di apart tempat dia dan rania tinggal. Sayangnya apart nya kosong, tidak ada rania didalamnya. Istrinya yang dia fikir sudah pulang ternyata salah, istrinya tidak berada di apartnya. " Bangsat, ini semua gara gara lo rev. Kalo aja gue ga ngikutin saran lo, mungkin rania ga akan salah faham kaya gini." Arya menarik kerah baju yang revi kenakan sedikit lagi tangannya akan mengenai pipi mulus temannya jika ardan tak menghalangi niatnya. " Lepas ya." Ardan berusaha melepas cekalan tangan arya pada kerah revi yang lumayan kuat sehingga membuat revi terbatuk karenanya. " Uhuk uhuk, lee paash uhuk yaa." " LEPAS BANGSAT." " Apa hah? Ini semua juga salah kalian. Kalo aja kalian ga nahan gue buat ngejar rania, mungkin sekarang dia udah ada di apart sama gue." " Lo juga salah ya, kalo aja lo ngikutin alur rencananya rania ga akan salah faham. Lo sendiri yang mau ngobrol sama karina
"Raniaaaa"Suara itu menggema di ruang tamu, mengagetkan penghuni rumah terutama para maid yg sedang bekerja, mereka berbaris menyambut tuan rumah yang rupanya sedang menahan amarah, terlihat dari wajahnya yg merah padam." Mana Rania " Tanya surya kepada salah satu Art yang berjejer diruang tamu tersebut." Non Rania dari tadi di kamar tuan, dari tadi belum turun, bibi suruh makan siang juga gamau"Jawab asih dengan suara gemetar, melihat tuannya sedang menahan amarah dia sedang menerka nerka tentang kejadian apa yg menimpa putri majikannya sampai sampai rela pulang di jam kantor seperti sekarang.Suryana dengan langkah lebar menapaki setiap tangga menuju kamar putrinya. DanBRAKKKK" Raniaa, Bangun. Ayah bilang BANGUN "Suara suryana kembali menggema, bahkan maid yg berada di kantai bawah pun turut mendengar suaranya.Rania masih enggan membuka suara, dia menahan mati matian air matanya yg sudah berada di pelupuk matanya
○Dikamar bernuansa navy itu terdapat sesosok perempuan cantik yang sedang bergelut dengan selimutnya, cahaya matahari yang menembus gordeng bahkan tak mampu membangunkan tidur nya, Jam wekker yang menunjukan Pukul 06.30 berbunyi dengan nyaringnya, namun tetap tidak ada tanda tanda akan bangunnya perempuan tersebut. Sampai gedoran pintu mengusik tidur cantiknya.Tokkk, tokkk, tokkk" Non raniaa, non, non raniaa"" Non Rania, bangun non udah pagi nanti non kesiangan, ceper bangun ya non nanti tuan marah kalo liat non belum bangun"Rania mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahayaa yang memasuki retina matanya, mendengar nama tuan yang disebutkan bi Asih, Artnya. Rania segera bangun dan berlari memasuki kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya, tak lupa berteriak nyaring kepada bi asih yang masih setia mengetuk pintunya." Rania udah bangun ko bi, rania mau mandi"Bi asih tersenyum disela ketukannya, anak majikannya itu sungg
Bel istirahat sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, tapi tidak ada tanda tanda bahwa rania akan beranjak dari tempat duduknya. Aurel yang sedari tadi menunggu rania mengerjakan tugas dari guru inggrisnya mendengus, aurel lapar." Ran ayo ke kantin " Ajak aurel untuk yang kesekian kalinya." Lo duluan aja rel, gue mau selesain PR inggris dulu, nangung "" Heh, dimana mana yang namanya PR itu buat dikerjain dirumahh jamall lo kerajinan banget ya anjirr ngerjain disekolah. Mentang mentang pinter, rajin gue yang masih suka nyontek sama lo bisa apa ran " Aurel terus mengoceh tanpa henti dan itu mengganggu konsentrasi Rania." Oke ayo ke kantin, percuma juga gue nugas disini, lo bawel "" Aaaaaa ayoo rann gue udah laper banget, dari tadi kek lo ngajak gue ngantin "Rania tak menanggapi, karena jika ditanggapi tidak akan ada habisnya.Suasana kantin sangat ramai, mejanya sudah penuh dan aurel tidak m
Jam sudah menunjukan pukul 21.30, di bangunan yang luas dan minimalis itu terdapat banyak sekali remaja laki laki. Mereka adalah geng Lexa, sedari tadi mereka hanya menghabiskan waktu disana dengan mengobrol, ngegame dan juga bermain catur. Tiba tiba semua di kejutkan dengan kondisi kavi yang sudah babak belur, setau mereka kavi izin keluar untuk membeli makanan." Eh anjing ngapa lo? "" Gue di keroyok geng sebelah, anggota lexo ngeroyok gue anjing "Fyi, geng Lexo adalah musuh dari geng Lexa. Geng Lexo diketuai oleh Zeko, mereka bersekolah di moonscholl sekolah yang selalu menjadi lawan dari sekolah arya, awalnya mereka berteman tapi semenjak Starschool menjuarai turnamen basket selama 2 tahun berturut turut, zeko tidak terima dan mengibarkan bendera permusuhan." Oh iya ya, Riko bilang besok pas pulang sekolah zeko sama anggota Lexo mau nyerang sekolah "" Besok pastiin gada satu siswapun yang lewat gerbang depan, arahin semua
Rania mengerjapkan matanya, setelah pulang sekolah tadi dia memutuskan untuk tidur, dan sekarang sudah menunjukan pukul 7 malam. Rania membersihkan diri dan turun kelantai bawah untuk mengecek apakah ayahnya sudah pulang.Sampainya dilantai bawah rania tidak menemukan ayahnya hanya ada bi asih dan beberapa maid yang masih membereskan rumahnya." Bi, nia mau ke supermarket depan bentar ya "" Mau dianter supir non?"" Gausah bi, nia mau jalan kaki aja, lagian cuma kedepan "" Yaudah non hati hati ya "Rania berjalan kedepan dengan bersenandung ria, sesampainya di supermarket dia mengambil berbagai macam cemilan rencananya dia akan begadang untuk menonton drama thailand.Diperjalanan pulang terdapat beberapa remaja yang sedang berkumpul disamping trotoar, mereka memperhatikan rania dari atas sampai bawah dan itu membuat rania risih.Kenapa harus ada mereka si padahal tadi ngga ada  
Pagi hari ini suasana meja makan dikediaman Adi putra terasa berbeda, jika biasanya arya enggan sarapan lain hal nya dengan sekarang. Pagi ini dia dibangunkan seperti anak pada umumnya oleh faradillah mamahnya, disiapkan sarapan dan lagi keadaan meja makan yang lengkap dengan keberadaan papahnya. Sudah lama dia menginginkan hal ini terjadi, dan sekarang semua sudah terwujudkan. " Mamah mau berusaha jadi ibu yang baik buat kamu "faradillah menghampiri arya seraya mengelus kepala anaknya, dia menyesal karena tidak mengikuti tumbuh kembang anaknya, dan sekarang lihat lah anaknya sudah sebesar ini. " Papah juga, papah akan berusaha untuk menjadi papah yang baik buat kamu dan menomor duakan pekerjaan " Arya hanya diam saja, dia masih tidak bisa mencerna semuanya yang terasa tiba tiba, tapi tidak bisa dipungkiri dia terseyum bahagia kepada orang tuanya. ........ Disisi lain rania sedang sibuk menyiapkan Bekal makanan untuk
Rania kembali ke kelasnya dan langsung disuguhi pemandangan dimana aurel sedang beradu mulut dengan kaka kelasnya, tanpa membuang waktu rania langsung menghampiri aurel yang sudah dikerumuni teman kelasnya. " Lo temennya siulet kan, mana temen lo yang kecentilan itu " Karina mendorong bahu aurel sampai aurel mundur beberapa langkah dari tempat nya. " Ulet siapa si anjir gajelas banget lo,jangan mentang mentang lo kakel gue bakal takut sama lo ya " Aurel mendorong balik bahu karina, dia tidak takut meskipun karina membawa tiga dayang di belakang nya, teman karina pun membantu karina dengan mencekal tangan aurel yang sudah mendorong karina. Melihat pemandangan didepan karina langsung menerobos kerumunan tersebut dan langsung membantu aurel. " Ehh ini ada apa? Lo apain temen gue "Rania menatap tajam dua dayang karina yang sedang memegang lengan aurel. " Oh ini si ulet bulu yang kegatel
Arya mengacak rambutnya asal, saat ini dia dkk sudah berada di apart tempat dia dan rania tinggal. Sayangnya apart nya kosong, tidak ada rania didalamnya. Istrinya yang dia fikir sudah pulang ternyata salah, istrinya tidak berada di apartnya. " Bangsat, ini semua gara gara lo rev. Kalo aja gue ga ngikutin saran lo, mungkin rania ga akan salah faham kaya gini." Arya menarik kerah baju yang revi kenakan sedikit lagi tangannya akan mengenai pipi mulus temannya jika ardan tak menghalangi niatnya. " Lepas ya." Ardan berusaha melepas cekalan tangan arya pada kerah revi yang lumayan kuat sehingga membuat revi terbatuk karenanya. " Uhuk uhuk, lee paash uhuk yaa." " LEPAS BANGSAT." " Apa hah? Ini semua juga salah kalian. Kalo aja kalian ga nahan gue buat ngejar rania, mungkin sekarang dia udah ada di apart sama gue." " Lo juga salah ya, kalo aja lo ngikutin alur rencananya rania ga akan salah faham. Lo sendiri yang mau ngobrol sama karina
Sudah seminggu Zeko berada di Bandung, dia dan teman temannya mewakili sekolahnya mengikuti Turnamen Basket. Seharusnya dua hari lalu mereka sudah bisa pulang, tapi karena ada perubahan jadwal mereka dipulangkan dua hari lebih lama dari perkiraan. Zeko dan teman temannya berhasil meraih juara 2, jika kalian bertanya pemenang utama turnamen tersebut, jawabannya sudah pasti Highstar School. Meskipun bukan Arya dkk yang mewakili sekolahnya tapi anggota lainnya juga cukup mumpuni untuk melawan Moonschool. Saat ini Zeko tengah berada di Bashcamp Lexo, dia memandang langit langit markasnya dengan rokok yang berada diantara telunjuk dan jari tengahnya. Menghisap pelan seraya memejamkan Matanya. "Apa gue bisa rebut lo dari Arya?" "Gimana ya reaksi lo pas tau kalo gue yang salah jebak Arya sama lo." "Tapi gue tertarik buat milikin lo, Rania. Persetan sama lo yang udah hamil anak Arya. Gue bakal rebut lo dari dia." Zeko berkata dengan raut datarnya.
Pagi ini Rania sedang berkutat didapur, menyiapkan sarapan untuk nya dan em suaminya? Ah mengingat semalam pipinya mendadak memanas, dia tidak menyangka akan melakukannya untuk kedua kalinya. Lamunannya terganggu ketika sepasang lengan kekar melingkar di pinggangnya, badannya ditarik sedikit kebelakang sehingga tak ada jarak antara mereka. " Iss ngagetin tau ga " " Hem " arya hanya bergumam sebagai jawaban. " Lepasin dulu tangannya, aku lagi masak " " Gamau " " Lepas dulu sayang " Arya mengerjapkan matanya, dia tidak tuli kan? Rania memanggilnya dengan sebutan sayang. " Coba ulangin " " Apanya? " " Iss tadi kamu bilang apa? " " Apa nya? " Arya tidak menjawab dan malah memeluk Rania semakin kencang, tak lupa bibirnya mengecup leher jenjang yang terpampang jelas dimatanya, karena Rania menggelungkan rambutnya keatas. " Kamu mau godain aku ya? " "
Sore sudah berganti malam, Rania sekarang sedang mencak mencak tidak jelas diruang tamu. Bagaimana bisa arya belum pulang sampai sekarang. Setelah membeli sate untuk rania, arya pamit pergi lagi, karena sedang ada urusan, katanya. Rania hanya mengangguk sebagai ucapan, karena menurutnya dia tidak berhak mengatur arya. Tapi sekarang, bolehkah dia menyesal karena tidak minta arya untuk membawanya. Sungguh, dia bosan sekarang. Rania menghembuskan nafasnya berkali kali, mendudukan diri diatas sofa dengan kaki yang diangkat keatas, tak lupa bibirnya yang manyun dengan mata yang berkaca. " Iss dimana si, ko ga pulang pulang " " Udah tau istri lagi hamil, malah ditinggal sendirian " Rania mengelus perutnya yang berbunyi, dia kembali melanjutkan ocehannya. " Kamu laper ya sayang, sabar ya kita tunggu daddy " " Hikss daddy lama sayang, mamah laper huaa hiks hiks " rania menangis seperti anak kecil ketika pertunya
Hari ini rania memutuskan untuk tidak datang ke sekolah, bukan tanpa alasan dia enggan untuk datang. Pasalnya kelas Xii memang dibebaskan pasca ujian maka dari itu dia memilih untuk tidak datang kesekolah. Rania juga mengabari aurel karena memang semalam mereka melakukan vidio call. Rania tersenyum mengingat kejadian semalam. Flashback on. Jam sudah menunjukan pukul 9 malam tapi rania belum bisa memejamkan matanya padahal rasanya sangat lelah. Karena bosan dia memainkan sosmednya yang memang jarang sekali dibuka, tiba tiba arya datang dengan membawa susu hamil untuknya dan jangan lupakan tangan kiri nya yang juga terdapat laptop. " Nih minum dulu " arya menyodorkan segelas susu yang dibuatnya dan langsung di sambut oleh rania. " Makasih " Setelah nya mereka sibuk dengan kegiatannya masing masing, sampai pada arya yang mengalihkan tatapannya dari laptop ke rania. " Gue mau ngomong " " Apa? "
Sudah dua minggu berlalu sejak kejadian diparkiran, sekarang tidak ada yang berani mengganggu raina karena memang tidak ada yang mau berurusan dengan anak dari pemilik sekolah, yap siapa lagi jika bukan arya. Jangankan muridnya guru saja sudah lelah memarahi nya tapi yang namanya arya tidak akan pernah kapok membuat ulah. Saat ini apartemen arya yang biasa sunyi kini terdengar ramai, itu semua karena anggota laknatnya yang bertamu sejak sore sampai malam dengan alasan Belajar bersama, karena memang besok adalah hari pertama Ujian kelulusan. " Pulang dah lo pada, pusing gue liatnya. Belajar ngga, rusuh iya. " " Iss pak bos nantilah, masih juga jam 8 biasanya juga kita pulang apa ngga lo ga perduli " revi menjawab dengan mata yang masih terfokus menonton serial boboiboy, tak hanya revi tanpi ardan, kavi dan raka pun sama. Arya memutar matanya malas, dia memejamkan matanya guna menetralisir rasa kesal yang mendera melihat respon temannya, apa
Hari sudah larut tapi baik rania maupun arya belum ada yang memejamkan matanya. Arya menolehkan kepalanya ke nakas, melihat jam yang sudah menunjukan pukul 11 malam. Dia menghela nafasnya melihat rania yang tak kunjung memejamkan matanya. " Tidur " " Belum ngantuk " Arya mendekati rania yang sedang menatap atap kamar mereka, tanpa kata arya mendekap rania dengan tangannya yang melingkar dipinggang ramping itu. Bisa arya rasakan jika rania menegangkan tubuhnya. " Ya lepasin, gue ganyaman "Rania berusaha melepaskan tangan arya yang melingkar dipinggangnya. " Stt biar lo cepet tidur " " Tap.. " " Tidur nia " arya mempererat pelukannya, seraya mengelus pungguh gadisnya agar mengantuk. Ok, fiks. Rania menyerah. Dia sudah tidak memberontak karena merasakan rasa yang begitu nyaman ketika arya mengelus punggungnya. Perlahan matanya terpejam dengan nafas yang mulai teratur. Arya merasakan sapu
Setelah insiden baku hantam didepan pintu rumah keluarga Mahendra, kini diadakan pertemuan keluarga di ruang tamu yang tempatnya masih di kediaman mahendra. Setelah hening selama beberapa menit, akhirnya Putra selaku papah dari arya memulai pembicaraan. " Begini, sebelumnya saya minta maaf yang sebesar besarnya kepada Pak Surya atas kesalahan anak saya arya, saya tau jika kesalahan anak saya tidak bisa di tolerir lagi. Tapi akan saya pastikan jika anak saya akan bertanggung jawab untuk menikahi putri pak surya " Surya masih diam, dengan mata yang masih menyorot tajam arya yang sedang memandang rania. " Apa kalian bisa menjamin kebahagiaan anak saya? " " Saya ga bisa janji buat bahagiain anak om, tapi saya akan berusaha untuk membahagiakan rania sepenuh hati saya om " " Jika kamu menyakiti putri saya, saya pastikan kamu tidak akan saya ijinkan bertemu dengan anak dan cucu saya meskipun kamu memohon " " Saya pastikan
HoekkkHoekkHoekkkHuh huh rania memijat keningnya yang terasa pusing, tubuhnya juga lemas. Rania memandang dirinya dicermin, satu kata yang bisa menggambarkan dirinya saat ini Pucar macem zombi. Rania menghela nafasnya pelan, sudah seminggu belakangan ini rania selalu mengalami Morning Sicknes, jangan lupakan pola makannya yang berantakan. Dia mengghela nafas pelan, dia sadar ini semua adalah gejala dari kehamilannya. Tapi yang rania tak habis fikir adalah keinginannya untuk selalu berada didekat arya. Hampir setiap malam arya mengantarkannya makanan sehat untuknya, dan sialnya bayi dikandungannya selalu ingin berdekatan dengan papihnya. Tapi rania tidak pernah mengatakan keinginannya karena malu. Tapi untuk hari ini, rania tidak bisa menahan keinginnya lagi. Rasanya dia ingin menangis hanya karena ingin berangkat sekolah bersama dengan arya. Dengan ragu dia menelvon arya. " Halo, kenapa? " Mendengar suara dia sebrang sana