Share

4. Ditolongin lagi

Rania mengerjapkan matanya, setelah pulang sekolah tadi dia memutuskan untuk tidur, dan sekarang sudah menunjukan pukul 7 malam. Rania membersihkan diri dan turun kelantai bawah untuk mengecek apakah ayahnya sudah pulang. 

 

Sampainya dilantai bawah rania tidak menemukan ayahnya hanya ada bi asih dan beberapa maid yang masih membereskan rumahnya.

" Bi, nia mau ke supermarket depan bentar ya "

" Mau dianter supir non?"

 

" Gausah bi,  nia mau jalan kaki aja, lagian cuma kedepan "

" Yaudah non hati hati ya "

Rania berjalan kedepan dengan bersenandung ria, sesampainya di supermarket dia mengambil berbagai macam cemilan rencananya dia akan begadang untuk menonton drama thailand. 

Diperjalanan pulang terdapat beberapa remaja yang sedang berkumpul disamping trotoar, mereka memperhatikan rania dari atas sampai bawah dan itu membuat rania risih. 

Kenapa harus ada mereka si padahal tadi ngga ada  rania hanya bisa membatin. 

" Mau kemana cantik " salah satu dari mereka menghampiri rania.

" Main sini bentar " dengan berani orang tersebut memegang lengan rania.

Rania yang diperlakukan seperti itu rasanya ingin menangis saja dia takut, belum genap sehari kejadian disekolahnya dan sekarang dia harus berhadapan dengan hal seperti inu lagi, siapapun tolong rania. 

" Lepass ga, gasopan banget pegang pegang " Rania berusaha melepaskan tangannya dari cekalan orang tesebut meskipun akhirnya nihil. Dan yang mebuat rania gemetar sampai melepaskan belanjaannya adalah ketika teman teman orang tersebut menghampirinya. 

" Ayo neng main bentar, kita ga gigit ko "

Rania sudah menangis dia takut, sangat takut. Sampai akhirnya

Bugh bugh bugh

" Lepasin dia bangsat "

Rania membuka matanya ketika mendengar suara yang tak asing di telinganya dan benar saja

.......

Arya terpaksa harus pulang kerumahnya ketika mendapat kabar dari papahnya jika mamahnya sakit,  mau tidak mau dia harus pulang. Sudah setahun arya tinggal di apartemen dekat bashcamp nya, dia tinggal di apart karena memang tidak mau sendirian dirumah meskipun di apart dia juga sendiri tapi itu lebih baik. Orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya masing masing,  dan arya benci itu. 

Dipertengahan jalan dia tidak sengaja melihat gerombolan laki laki sebaya nya tengah menarik lengan seorang perempuan. Awalnya dia tidak perduli karena mungkin itu hanya jalang yang mereka sewa karena pakaiannya yang hanya memakai hotpants dan tentop yang ditutupi cardigan sepaha. Tapi tunggu melihat wajah perempuan itu dia merasa tak asing ditambah suara tangisannya yang terasa jelas karena memang jalanan sedanng sepi, dan ya itu gadisnya. Arya langsung turun dari motornya dan berlari untuk menyelamatkan gadianya. 

Tanpa menunggu waktu, dia langsung meninju wajah wajah mereka yang berani menyakiti gadisnya, sialan. Melihat wajah gadinya yang ketakutan arya marah. Dia meninju mereka tanpa ampun, meskipun sendiri arya cukup tangkas ditambah kondisinya yang sedang marah membuatnya seperti kesetanan. 

" Cabut lo anjingg, kalo gue liat muka lo lagi,  Abis lo sama gue " Arya mengatur nafasnya. Dia melihat kearah rania yang menangis.

" Jangan nangis,  ada gue "

........

Rania shock melihat kejadian didepannya, disana ada arya yang sedang memukuli gerombolan lelaki yang akan menyentuhnya. Rania takut itu seperti bukan arya, dia seperti orang yang kesetananan.

" Jangan nangis, ada gue "

Rania melihat tepat kearah mata arya, dia hanya menhangguk sebagai jawaban dan memunguti belanjaannya. 

" Makasih karena udah nolong gue lagi "

Arya hanya diam.

" Ayo gue anter balik "

Hal ini kembali terjadi, ini kedua kalinya rania dibonceng oleh arya, dan kedua kalinya juga arya menggenggam tangannya meskipun tak selama tadi. 

Sesampainya di rumah rania, arya tak langsung melajukan motornya begitupun rania yang masih setia memandangi kakinya seraya memilin jarinya, dia gugup. 

" Makasih udah nganter pulang dan makasih juga udah nolongin gue lagi "

" Lain kali pake baju yang panjang kalo mau keluar biar ga bikin cowo nafsu "

Mata rania membulat, apa katanya? Nafsu? 

" Itu cowonya aja yang mesum "

Arya hanya memutar bola matanya malas, dia teringat tujuan awalnya untuk pulang. 

" Gue pulang, untuk pertolongan gue kali ini gue mau minta imbalan,  gacuma ucapan terima kasih "

" Imbalan apa? "

" Disekolah jam Istirahat, dateng ke roftop bawain gue makan "

Arya melajukan motornya tanpa menunggu jawaban dari rania, rania yang melihat itu menghentakan kakinya kesal. 

Dasar cowo mesum

 .........

Arya sampai dirumahnya dia langsung memasukan motornya di garasi sepertinya dia akan menginap dirumahnya. 

" Assalamualaikum "

" Waalaikumsalam aaaaa anak mamah akhirnya pulang juga " Faradillah senang melihat anaknya berada dirumah, karena memang arya jarang pulang semenjak tinggal di apartemen. 

" Papah bilang mamah ga sehat, jangan bilang kalo mamah nyuruh papah buat boong sama arya "

Faradillah hanya menanggapinya dengan senyuman, karena memang arya tidak akan pulang jika tidak di bohongi. 

" Ayo masuk sayang, papah udh nunggu didalem "

" Kenapa nyuruh arya pulang "

" Kamu berantem lagi kemaren?" putra bertanya kepada anaknya yang berada di depannya. 

" Iyah "

" Menang ga?  Apa kalah? Malu maluin keturunan adi putra aja "

" Menang lah, kapan coba arya kalah lawan sekolah sebelah "

" Bagus, jangan sampe kalah nanti papah malu "

Faradillah yang mendengar pernyataan dari suaminya mendengus, putra memang mantan ketua geng motor sama seperti arya, hanya saja putra lebih seperti mafia. 

" Kamu udah punya pacar belum ya? "

" Bawa kerumah dong kenalan sama mamah"

" Mamah kan sibuk kerja mana ada waktu, jangankan buat orang lain buat anak sendiri aja belum bisa luangin"

 Faradillah yang mendengar jawaban anaknya merasa bersalah, tapi dia tetap tersenyum karena arya memang benar. 

" Jaga ucapan kamu son " Putra menegur arya, melihat istrinya yang hanya menanggapi dengan senyuman. 

" Gapapa pah, arya bener ko. Maafin mamah ya sayang, tapi mamah punya kabar bagus lo buat kamu "

" Apa? "

" Mamah mau resign kerja, mamah bakal selalu ada dirumah. Kamu seneng ga? "

" Seneng "

" Pulang ya nak, pulang kerumah tinggal disini "

" Hm,  Arya ke kamar. Malem mah pah "

Faradillah berharap semoga dia bisa lebih dekat dengan arya yang notabene adalah anaknya, karena memang dari kecil arya diasuh oleh babysyter. 

" Ayo mah tidur "

" Apa arya bakal kembali tinggal disini pah? "

" Pasti mah dia akan tinggal disini "

......

Di kamarnya arya tidak langsung tidur, dia sedang berkirim pesan dengan ardan. 

Arya 

Dan tidur? 

Ardan

Blm, ngp? 

Arya

Lo bisa cari data tentang Rania?

Ardan

Bs

Arya

Besok gue minta udh beres

Ardan

Ok

Arya menatap langit langit kamarnya, dia tak menyangka bisa mempunyai perasaan kepada perempuan yang baru dijumpainya beberapa hari ini. Tapi apa dia benar benar menyukai rania? Pasalnya semenjak hari itu dia tidak percaya lagi akan adanya cinta dan lagi dia masih sedikit mencintai. Sialll kenapa dia jadi mengingat masalalu. Ini tidak bisa dibiarkan, dia haru segera tidur.

......

Dikamarnya rania sedang menonton drama thailand kesukaannya, meskipun jam sudah menunjukan pukul 12 malam dia masih enggan untuk tidur,  sampai pada akhirnya dia teringat pesan dari arya

" Jam istirahat ke roftoop bawain gue makan "

Duh besok bawa makan apa ya buat ka arya? Apa sandwich aja? Atau nasi goreng? Aaaa bingung. Lagian nolongin orang ga ikhlas banget, masa mau imbalan si. Rania terus memikirkan makanan apa yang akan dia bawa sampai akhirnya dia terlelap dengan posisi cemilan yang berserakan serta laptop dalam kondisi yang menyala.

Tak lama kemudian pintu kamarnya terbuka, menampilkan wajar ayahnya. 

Surya yang melihat rania tidur tanpa membersihkan tempat tidur dan mematikan laptopnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Kebiasaan Raisa ternyata menurun ke rania, surya membereskannya. Dia mengelus kepala rania dengan sayang. 

" Maafin ayah yang jarang ada waktu buat kamu sayang. Setiap ngeliat kamu ayah seperti melihat mendiang bundamu. Ayah tidak seharusnya menyalahkan kamu atas kematian bundamu. Kalau saja bundamu masih ada dia pasti senang melihatmu, bunda menginginkan anak perempuan. Sampai akhirnya kamu dilahirkan, tapi bundamu pergi sebelum melihat parasmu. Ayah akan berusaha menjadi ayah yang terbaik untuk kamu, ayah sayang nia. Selamat malam putri kecil " Surya mencium kening putrinya sebelum beranjak meninggalkan rania yang belum tidur sepenuhnya. 

Rania terbangun setelah surya keluar dari kamarnya, dia menangis. Ternyata ayah sayang sama nia, nia seneng. Nia juga sayang banget sama ayah. Rania kembali melanjutkan tidurnya, berharap bisa bertemu dengan bundanya di mimpi. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status