Rania mengerjapkan matanya, setelah pulang sekolah tadi dia memutuskan untuk tidur, dan sekarang sudah menunjukan pukul 7 malam. Rania membersihkan diri dan turun kelantai bawah untuk mengecek apakah ayahnya sudah pulang.
Sampainya dilantai bawah rania tidak menemukan ayahnya hanya ada bi asih dan beberapa maid yang masih membereskan rumahnya." Bi, nia mau ke supermarket depan bentar ya "
" Mau dianter supir non?"
" Gausah bi, nia mau jalan kaki aja, lagian cuma kedepan "" Yaudah non hati hati ya "
Rania berjalan kedepan dengan bersenandung ria, sesampainya di supermarket dia mengambil berbagai macam cemilan rencananya dia akan begadang untuk menonton drama thailand.
Diperjalanan pulang terdapat beberapa remaja yang sedang berkumpul disamping trotoar, mereka memperhatikan rania dari atas sampai bawah dan itu membuat rania risih.
Kenapa harus ada mereka si padahal tadi ngga ada rania hanya bisa membatin.
" Mau kemana cantik " salah satu dari mereka menghampiri rania.
" Main sini bentar " dengan berani orang tersebut memegang lengan rania.
Rania yang diperlakukan seperti itu rasanya ingin menangis saja dia takut, belum genap sehari kejadian disekolahnya dan sekarang dia harus berhadapan dengan hal seperti inu lagi, siapapun tolong rania." Lepass ga, gasopan banget pegang pegang " Rania berusaha melepaskan tangannya dari cekalan orang tesebut meskipun akhirnya nihil. Dan yang mebuat rania gemetar sampai melepaskan belanjaannya adalah ketika teman teman orang tersebut menghampirinya.
" Ayo neng main bentar, kita ga gigit ko "
Rania sudah menangis dia takut, sangat takut. Sampai akhirnyaBugh bugh bugh
" Lepasin dia bangsat "
Rania membuka matanya ketika mendengar suara yang tak asing di telinganya dan benar saja.......
Arya terpaksa harus pulang kerumahnya ketika mendapat kabar dari papahnya jika mamahnya sakit, mau tidak mau dia harus pulang. Sudah setahun arya tinggal di apartemen dekat bashcamp nya, dia tinggal di apart karena memang tidak mau sendirian dirumah meskipun di apart dia juga sendiri tapi itu lebih baik. Orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya masing masing, dan arya benci itu.
Dipertengahan jalan dia tidak sengaja melihat gerombolan laki laki sebaya nya tengah menarik lengan seorang perempuan. Awalnya dia tidak perduli karena mungkin itu hanya jalang yang mereka sewa karena pakaiannya yang hanya memakai hotpants dan tentop yang ditutupi cardigan sepaha. Tapi tunggu melihat wajah perempuan itu dia merasa tak asing ditambah suara tangisannya yang terasa jelas karena memang jalanan sedanng sepi, dan ya itu gadisnya. Arya langsung turun dari motornya dan berlari untuk menyelamatkan gadianya.
Tanpa menunggu waktu, dia langsung meninju wajah wajah mereka yang berani menyakiti gadisnya, sialan. Melihat wajah gadinya yang ketakutan arya marah. Dia meninju mereka tanpa ampun, meskipun sendiri arya cukup tangkas ditambah kondisinya yang sedang marah membuatnya seperti kesetanan." Cabut lo anjingg, kalo gue liat muka lo lagi, Abis lo sama gue " Arya mengatur nafasnya. Dia melihat kearah rania yang menangis.
" Jangan nangis, ada gue "
........
Rania shock melihat kejadian didepannya, disana ada arya yang sedang memukuli gerombolan lelaki yang akan menyentuhnya. Rania takut itu seperti bukan arya, dia seperti orang yang kesetananan.
" Jangan nangis, ada gue "
Rania melihat tepat kearah mata arya, dia hanya menhangguk sebagai jawaban dan memunguti belanjaannya.
" Makasih karena udah nolong gue lagi "
Arya hanya diam." Ayo gue anter balik "
Hal ini kembali terjadi, ini kedua kalinya rania dibonceng oleh arya, dan kedua kalinya juga arya menggenggam tangannya meskipun tak selama tadi.
Sesampainya di rumah rania, arya tak langsung melajukan motornya begitupun rania yang masih setia memandangi kakinya seraya memilin jarinya, dia gugup." Makasih udah nganter pulang dan makasih juga udah nolongin gue lagi "
" Lain kali pake baju yang panjang kalo mau keluar biar ga bikin cowo nafsu "
Mata rania membulat, apa katanya? Nafsu?
" Itu cowonya aja yang mesum "Arya hanya memutar bola matanya malas, dia teringat tujuan awalnya untuk pulang." Gue pulang, untuk pertolongan gue kali ini gue mau minta imbalan, gacuma ucapan terima kasih "
" Imbalan apa? "
" Disekolah jam Istirahat, dateng ke roftop bawain gue makan "
Arya melajukan motornya tanpa menunggu jawaban dari rania, rania yang melihat itu menghentakan kakinya kesal.
Dasar cowo mesum
.........
Arya sampai dirumahnya dia langsung memasukan motornya di garasi sepertinya dia akan menginap dirumahnya.
" Assalamualaikum "
" Waalaikumsalam aaaaa anak mamah akhirnya pulang juga " Faradillah senang melihat anaknya berada dirumah, karena memang arya jarang pulang semenjak tinggal di apartemen.
" Papah bilang mamah ga sehat, jangan bilang kalo mamah nyuruh papah buat boong sama arya "
Faradillah hanya menanggapinya dengan senyuman, karena memang arya tidak akan pulang jika tidak di bohongi.
" Ayo masuk sayang, papah udh nunggu didalem "
" Kenapa nyuruh arya pulang "
" Kamu berantem lagi kemaren?" putra bertanya kepada anaknya yang berada di depannya.
" Iyah "
" Menang ga? Apa kalah? Malu maluin keturunan adi putra aja "
" Menang lah, kapan coba arya kalah lawan sekolah sebelah "
" Bagus, jangan sampe kalah nanti papah malu "
Faradillah yang mendengar pernyataan dari suaminya mendengus, putra memang mantan ketua geng motor sama seperti arya, hanya saja putra lebih seperti mafia.
" Kamu udah punya pacar belum ya? "
" Bawa kerumah dong kenalan sama mamah"" Mamah kan sibuk kerja mana ada waktu, jangankan buat orang lain buat anak sendiri aja belum bisa luangin"
Faradillah yang mendengar jawaban anaknya merasa bersalah, tapi dia tetap tersenyum karena arya memang benar.
" Jaga ucapan kamu son " Putra menegur arya, melihat istrinya yang hanya menanggapi dengan senyuman.
" Gapapa pah, arya bener ko. Maafin mamah ya sayang, tapi mamah punya kabar bagus lo buat kamu "
" Apa? "
" Mamah mau resign kerja, mamah bakal selalu ada dirumah. Kamu seneng ga? "
" Seneng "
" Pulang ya nak, pulang kerumah tinggal disini "
" Hm, Arya ke kamar. Malem mah pah "
Faradillah berharap semoga dia bisa lebih dekat dengan arya yang notabene adalah anaknya, karena memang dari kecil arya diasuh oleh babysyter.
" Ayo mah tidur "
" Apa arya bakal kembali tinggal disini pah? "
" Pasti mah dia akan tinggal disini "......
Di kamarnya arya tidak langsung tidur, dia sedang berkirim pesan dengan ardan.
Arya
Dan tidur?Ardan
Blm, ngp?Arya
Lo bisa cari data tentang Rania?Ardan
BsArya
Besok gue minta udh beresArdan
OkArya menatap langit langit kamarnya, dia tak menyangka bisa mempunyai perasaan kepada perempuan yang baru dijumpainya beberapa hari ini. Tapi apa dia benar benar menyukai rania? Pasalnya semenjak hari itu dia tidak percaya lagi akan adanya cinta dan lagi dia masih sedikit mencintai. Sialll kenapa dia jadi mengingat masalalu. Ini tidak bisa dibiarkan, dia haru segera tidur.
......Dikamarnya rania sedang menonton drama thailand kesukaannya, meskipun jam sudah menunjukan pukul 12 malam dia masih enggan untuk tidur, sampai pada akhirnya dia teringat pesan dari arya
" Jam istirahat ke roftoop bawain gue makan "
Duh besok bawa makan apa ya buat ka arya? Apa sandwich aja? Atau nasi goreng? Aaaa bingung. Lagian nolongin orang ga ikhlas banget, masa mau imbalan si. Rania terus memikirkan makanan apa yang akan dia bawa sampai akhirnya dia terlelap dengan posisi cemilan yang berserakan serta laptop dalam kondisi yang menyala.
Tak lama kemudian pintu kamarnya terbuka, menampilkan wajar ayahnya.
Surya yang melihat rania tidur tanpa membersihkan tempat tidur dan mematikan laptopnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Kebiasaan Raisa ternyata menurun ke rania, surya membereskannya. Dia mengelus kepala rania dengan sayang." Maafin ayah yang jarang ada waktu buat kamu sayang. Setiap ngeliat kamu ayah seperti melihat mendiang bundamu. Ayah tidak seharusnya menyalahkan kamu atas kematian bundamu. Kalau saja bundamu masih ada dia pasti senang melihatmu, bunda menginginkan anak perempuan. Sampai akhirnya kamu dilahirkan, tapi bundamu pergi sebelum melihat parasmu. Ayah akan berusaha menjadi ayah yang terbaik untuk kamu, ayah sayang nia. Selamat malam putri kecil " Surya mencium kening putrinya sebelum beranjak meninggalkan rania yang belum tidur sepenuhnya.
Rania terbangun setelah surya keluar dari kamarnya, dia menangis. Ternyata ayah sayang sama nia, nia seneng. Nia juga sayang banget sama ayah. Rania kembali melanjutkan tidurnya, berharap bisa bertemu dengan bundanya di mimpi.
Pagi hari ini suasana meja makan dikediaman Adi putra terasa berbeda, jika biasanya arya enggan sarapan lain hal nya dengan sekarang. Pagi ini dia dibangunkan seperti anak pada umumnya oleh faradillah mamahnya, disiapkan sarapan dan lagi keadaan meja makan yang lengkap dengan keberadaan papahnya. Sudah lama dia menginginkan hal ini terjadi, dan sekarang semua sudah terwujudkan. " Mamah mau berusaha jadi ibu yang baik buat kamu "faradillah menghampiri arya seraya mengelus kepala anaknya, dia menyesal karena tidak mengikuti tumbuh kembang anaknya, dan sekarang lihat lah anaknya sudah sebesar ini. " Papah juga, papah akan berusaha untuk menjadi papah yang baik buat kamu dan menomor duakan pekerjaan " Arya hanya diam saja, dia masih tidak bisa mencerna semuanya yang terasa tiba tiba, tapi tidak bisa dipungkiri dia terseyum bahagia kepada orang tuanya. ........ Disisi lain rania sedang sibuk menyiapkan Bekal makanan untuk
Rania kembali ke kelasnya dan langsung disuguhi pemandangan dimana aurel sedang beradu mulut dengan kaka kelasnya, tanpa membuang waktu rania langsung menghampiri aurel yang sudah dikerumuni teman kelasnya. " Lo temennya siulet kan, mana temen lo yang kecentilan itu " Karina mendorong bahu aurel sampai aurel mundur beberapa langkah dari tempat nya. " Ulet siapa si anjir gajelas banget lo,jangan mentang mentang lo kakel gue bakal takut sama lo ya " Aurel mendorong balik bahu karina, dia tidak takut meskipun karina membawa tiga dayang di belakang nya, teman karina pun membantu karina dengan mencekal tangan aurel yang sudah mendorong karina. Melihat pemandangan didepan karina langsung menerobos kerumunan tersebut dan langsung membantu aurel. " Ehh ini ada apa? Lo apain temen gue "Rania menatap tajam dua dayang karina yang sedang memegang lengan aurel. " Oh ini si ulet bulu yang kegatel
Arya membawa rania ke markasnya diikuti oleh ardan, revi, raka dan juga kavi. Suasana markas saat ini sedang sepi karena anggota lainnya sedang bersekolah apalagi sekarang baru jam istirahat. " Turun "Arya menarik rania kedalam markas, dia melirik gadisnya yang hanya diam sedari tadi. Sesampainya diruang santai arya melepaskan cekalannya dan menyuruh rania duduk, rania hanya menurut. " Kenapa si lo dari tadi diem mulu, bisu lo... "Belum selesai arya berbicara, perhatiannya teralihkan oleh kedatangan ardan, revi, raka, kavi dan dia baru sadar jika ada perempuan lain yang ikut kemarkasnya dan jangan lupakan jika ardan dengan setia menggenggam tangan perempuan tersebut. " O em to the jiii akhirnya setelah sekian lama markas ga pernah didatengin cewe sekarangg ada cewe dimarkas kita lagi " Revi berteriak dengan hebohnya. " Iyah anjirrr tuh liat si ardan juga tiba tiba bawa cewee aaa momen langka sekali pemirsa
Setelah insiden dimana dia menolak arya, rania berusaha untuk tidak bertemu dengan arya di tidak mau melihat muka orang tersebut, selain malu dia tidak enak untuk menampakkan diri didepan ketua Lexa bagaimana bisa dia menolak arya padahal banyak perempuan yang mau bertukar posisi dengan nya sekarang. Ah sial apakah dirinya menyesal? Entahlah. ..... Disisi lain arya sedang di buat pusing oleh anggota nya, siapa lagi jika bukan Revi. Sekarang Revi sedang menggoyang goyangkan lengannya layak anak kecil, sesekali merengek dan kembali menggoyangkan tangannya. " Lo bisa diem ga si rev, ga malu diliatin anak anak " Pasalnya sekarang arya sedang berada di Warung Mang Jaya, warung yang menjadi singgahan anggotanya ketika bolos selama 3 tahun belakangan. " Pokonya Pesta Ulang tahun gue gaboleh gagal bos, ini semua gara gara lo belain Rania. Kalo aja lo ga belain cewe itu mungkin semalem pesta ulang tahun gue terlaksana " " Lo n
Malam harinya BashCamp Lexa sudah dipenuhi Siswa Siswi dari StarSchool dan juga Berbagai Geng motor yang berteman baik dengan Anggota Lexa. Pesta Ulang tahun Revi didesain dengan Nuansa Monokrom, dimana hanya ada warna gelap ynag menghiasi meja serta dinding Bashcamp disertai Kue yang Lumayan besar yang dipesan khusus seperti permintaan sang empunya. Anggota Lexa sendiri memakai pakaian Formalnya, dengan Kemeja putih yang digulung sesiku, dipadukan dengan celana flanel dan sepatu pantopel yang menambah kesan maskulin pada mereka. ......... Disisi lain Rania tengah menunggu Aurel yang katanya akan menjemput nya, dia juga sudah mengirim pesan kepada ayahnya yang hanya dibaca tanpa dibalas, rania mencoba untuk mengerti jika ayahnya sedang sibuk. Dia menerawang kedepan berhayal bagaimana jika bundanya masih disini, disampingnya. Pasti bunda nya akan sibuk memilihkan gaun terbaik untuknya, mendandaninya layak putri serta mengantarnya ke d
Rania mencari keberadaan Aurel yang entah kemana. Malam sudah hampir larut dan Rania masih berada di Bashcamp Lexa, Rania ingin pulang mengistirahatkan tubuhnya yang sudah lelah dan lagi dia sudah mengantuk, tapi sedari tadi dia tidak bisa menemukan keberadaan Aurel. Rania memutuskan untuk memesan Taxi Online dan mengirimkan Aurel sebuah pesan singkat yang berisi bahwasannya dia akan pulang terlebih dahulu. Rania berjalan ke arah parkiran yang terhubung dengan pintu keluar dan kembali melihat ponselnya untuk mengecek apakah ada balasan atau pesan dari ayahnya yang menyuruhnya untuk pulang? Nothing. Rania memang terlalu berharap, rania kembali berjalan seraya memasukan Handphonenya ke slingbag dan " Aww kalo jalan bisa liat liat ga si " Rania sangat kesal melihat siapa orang yang menabrak bahunya, ternyata dia si cowo mesum. Rania menatap aneh ke arah Arya yang hanya diam, menatap nya dari bawah hingga atas yang membuatnya risih
Setelah kejadian yang merenggut kesuciannya, rania mati matian menjauh dari Arya beserta geng Lexa karena setiap melihat arya dia kembali mengingat kejadian waktu itu. Sebisa mungkin dia juga selalu mengalihkan pembicaraannya bersama Aurel ketika temannya membicarakan tentang Geng Lexa apalagi Aurel yang sudah Bucin tingkat Akut kepada Ardan. Sejak kejadian di Labrak Karina dan teman temannya Aurel memang sedikit lebih dekat dengan Ardan dan itu sungguh mengganggu Rania, tidak bukannya Rania tidak senang karena Aurel bisa selangkah lebih maju dari cinta dalam diamnya tapi sekarang situasinya berbeda. Rania hanya berharap, semoga tidak ada yang mengetahui tentang pergulatan panasnya denga Arya. Semoga. ....... Arya mengerang frustasi, pasalnya sejak insiden dimana dia merenggut kesucian Rania, cewe itu sulit untuk ditemui, Rania sangat pandai menggindari Arya. Seperti waktu itu, ketika Arya berhasil menemuk
Beberapa hari ini Rania merasakan ada yang aneh dari tubuhnya, dia mudah lelah dan tidak nafsu makan, dia juga sering muntah dan berujung lemas. Jika dihitung,Sudah dua bulan Rania menjauh dari Arya, mengabaikan pesan dan telvon dari ketua Lexa. Mungkin jika Rania adalah Fans berat Arya dia akan sangat senang menerima pesan dan telvon dari Ketua Lexa, tapi ini Rania bukan mereka. Rania berangkat sekolah bersama ayahnya, dia senang bukan main akhirnya ayahnya mau meluangkan sedikit waktunya untuk Rania. Disepanjang perjalanan Rania tak henti hentinya menceritakan hal yang sudah dia lewati disekolah, meski hanya direspon seadanya oleh ayahnya tapi itu sudah lebih dari cukup menurutnya. " Kamu sakit? " " Hah, engga ko yah nia sehat " " Wajahmu terlihat pucat, jika sakit tak usah memaksa untuk bersekolah " " Nia baik baik aja yah " " Ayah akan pergi ke luar kota sore ini, kamu baik baik dirumah " " Berapa lama "
Arya mengacak rambutnya asal, saat ini dia dkk sudah berada di apart tempat dia dan rania tinggal. Sayangnya apart nya kosong, tidak ada rania didalamnya. Istrinya yang dia fikir sudah pulang ternyata salah, istrinya tidak berada di apartnya. " Bangsat, ini semua gara gara lo rev. Kalo aja gue ga ngikutin saran lo, mungkin rania ga akan salah faham kaya gini." Arya menarik kerah baju yang revi kenakan sedikit lagi tangannya akan mengenai pipi mulus temannya jika ardan tak menghalangi niatnya. " Lepas ya." Ardan berusaha melepas cekalan tangan arya pada kerah revi yang lumayan kuat sehingga membuat revi terbatuk karenanya. " Uhuk uhuk, lee paash uhuk yaa." " LEPAS BANGSAT." " Apa hah? Ini semua juga salah kalian. Kalo aja kalian ga nahan gue buat ngejar rania, mungkin sekarang dia udah ada di apart sama gue." " Lo juga salah ya, kalo aja lo ngikutin alur rencananya rania ga akan salah faham. Lo sendiri yang mau ngobrol sama karina
Sudah seminggu Zeko berada di Bandung, dia dan teman temannya mewakili sekolahnya mengikuti Turnamen Basket. Seharusnya dua hari lalu mereka sudah bisa pulang, tapi karena ada perubahan jadwal mereka dipulangkan dua hari lebih lama dari perkiraan. Zeko dan teman temannya berhasil meraih juara 2, jika kalian bertanya pemenang utama turnamen tersebut, jawabannya sudah pasti Highstar School. Meskipun bukan Arya dkk yang mewakili sekolahnya tapi anggota lainnya juga cukup mumpuni untuk melawan Moonschool. Saat ini Zeko tengah berada di Bashcamp Lexo, dia memandang langit langit markasnya dengan rokok yang berada diantara telunjuk dan jari tengahnya. Menghisap pelan seraya memejamkan Matanya. "Apa gue bisa rebut lo dari Arya?" "Gimana ya reaksi lo pas tau kalo gue yang salah jebak Arya sama lo." "Tapi gue tertarik buat milikin lo, Rania. Persetan sama lo yang udah hamil anak Arya. Gue bakal rebut lo dari dia." Zeko berkata dengan raut datarnya.
Pagi ini Rania sedang berkutat didapur, menyiapkan sarapan untuk nya dan em suaminya? Ah mengingat semalam pipinya mendadak memanas, dia tidak menyangka akan melakukannya untuk kedua kalinya. Lamunannya terganggu ketika sepasang lengan kekar melingkar di pinggangnya, badannya ditarik sedikit kebelakang sehingga tak ada jarak antara mereka. " Iss ngagetin tau ga " " Hem " arya hanya bergumam sebagai jawaban. " Lepasin dulu tangannya, aku lagi masak " " Gamau " " Lepas dulu sayang " Arya mengerjapkan matanya, dia tidak tuli kan? Rania memanggilnya dengan sebutan sayang. " Coba ulangin " " Apanya? " " Iss tadi kamu bilang apa? " " Apa nya? " Arya tidak menjawab dan malah memeluk Rania semakin kencang, tak lupa bibirnya mengecup leher jenjang yang terpampang jelas dimatanya, karena Rania menggelungkan rambutnya keatas. " Kamu mau godain aku ya? " "
Sore sudah berganti malam, Rania sekarang sedang mencak mencak tidak jelas diruang tamu. Bagaimana bisa arya belum pulang sampai sekarang. Setelah membeli sate untuk rania, arya pamit pergi lagi, karena sedang ada urusan, katanya. Rania hanya mengangguk sebagai ucapan, karena menurutnya dia tidak berhak mengatur arya. Tapi sekarang, bolehkah dia menyesal karena tidak minta arya untuk membawanya. Sungguh, dia bosan sekarang. Rania menghembuskan nafasnya berkali kali, mendudukan diri diatas sofa dengan kaki yang diangkat keatas, tak lupa bibirnya yang manyun dengan mata yang berkaca. " Iss dimana si, ko ga pulang pulang " " Udah tau istri lagi hamil, malah ditinggal sendirian " Rania mengelus perutnya yang berbunyi, dia kembali melanjutkan ocehannya. " Kamu laper ya sayang, sabar ya kita tunggu daddy " " Hikss daddy lama sayang, mamah laper huaa hiks hiks " rania menangis seperti anak kecil ketika pertunya
Hari ini rania memutuskan untuk tidak datang ke sekolah, bukan tanpa alasan dia enggan untuk datang. Pasalnya kelas Xii memang dibebaskan pasca ujian maka dari itu dia memilih untuk tidak datang kesekolah. Rania juga mengabari aurel karena memang semalam mereka melakukan vidio call. Rania tersenyum mengingat kejadian semalam. Flashback on. Jam sudah menunjukan pukul 9 malam tapi rania belum bisa memejamkan matanya padahal rasanya sangat lelah. Karena bosan dia memainkan sosmednya yang memang jarang sekali dibuka, tiba tiba arya datang dengan membawa susu hamil untuknya dan jangan lupakan tangan kiri nya yang juga terdapat laptop. " Nih minum dulu " arya menyodorkan segelas susu yang dibuatnya dan langsung di sambut oleh rania. " Makasih " Setelah nya mereka sibuk dengan kegiatannya masing masing, sampai pada arya yang mengalihkan tatapannya dari laptop ke rania. " Gue mau ngomong " " Apa? "
Sudah dua minggu berlalu sejak kejadian diparkiran, sekarang tidak ada yang berani mengganggu raina karena memang tidak ada yang mau berurusan dengan anak dari pemilik sekolah, yap siapa lagi jika bukan arya. Jangankan muridnya guru saja sudah lelah memarahi nya tapi yang namanya arya tidak akan pernah kapok membuat ulah. Saat ini apartemen arya yang biasa sunyi kini terdengar ramai, itu semua karena anggota laknatnya yang bertamu sejak sore sampai malam dengan alasan Belajar bersama, karena memang besok adalah hari pertama Ujian kelulusan. " Pulang dah lo pada, pusing gue liatnya. Belajar ngga, rusuh iya. " " Iss pak bos nantilah, masih juga jam 8 biasanya juga kita pulang apa ngga lo ga perduli " revi menjawab dengan mata yang masih terfokus menonton serial boboiboy, tak hanya revi tanpi ardan, kavi dan raka pun sama. Arya memutar matanya malas, dia memejamkan matanya guna menetralisir rasa kesal yang mendera melihat respon temannya, apa
Hari sudah larut tapi baik rania maupun arya belum ada yang memejamkan matanya. Arya menolehkan kepalanya ke nakas, melihat jam yang sudah menunjukan pukul 11 malam. Dia menghela nafasnya melihat rania yang tak kunjung memejamkan matanya. " Tidur " " Belum ngantuk " Arya mendekati rania yang sedang menatap atap kamar mereka, tanpa kata arya mendekap rania dengan tangannya yang melingkar dipinggang ramping itu. Bisa arya rasakan jika rania menegangkan tubuhnya. " Ya lepasin, gue ganyaman "Rania berusaha melepaskan tangan arya yang melingkar dipinggangnya. " Stt biar lo cepet tidur " " Tap.. " " Tidur nia " arya mempererat pelukannya, seraya mengelus pungguh gadisnya agar mengantuk. Ok, fiks. Rania menyerah. Dia sudah tidak memberontak karena merasakan rasa yang begitu nyaman ketika arya mengelus punggungnya. Perlahan matanya terpejam dengan nafas yang mulai teratur. Arya merasakan sapu
Setelah insiden baku hantam didepan pintu rumah keluarga Mahendra, kini diadakan pertemuan keluarga di ruang tamu yang tempatnya masih di kediaman mahendra. Setelah hening selama beberapa menit, akhirnya Putra selaku papah dari arya memulai pembicaraan. " Begini, sebelumnya saya minta maaf yang sebesar besarnya kepada Pak Surya atas kesalahan anak saya arya, saya tau jika kesalahan anak saya tidak bisa di tolerir lagi. Tapi akan saya pastikan jika anak saya akan bertanggung jawab untuk menikahi putri pak surya " Surya masih diam, dengan mata yang masih menyorot tajam arya yang sedang memandang rania. " Apa kalian bisa menjamin kebahagiaan anak saya? " " Saya ga bisa janji buat bahagiain anak om, tapi saya akan berusaha untuk membahagiakan rania sepenuh hati saya om " " Jika kamu menyakiti putri saya, saya pastikan kamu tidak akan saya ijinkan bertemu dengan anak dan cucu saya meskipun kamu memohon " " Saya pastikan
HoekkkHoekkHoekkkHuh huh rania memijat keningnya yang terasa pusing, tubuhnya juga lemas. Rania memandang dirinya dicermin, satu kata yang bisa menggambarkan dirinya saat ini Pucar macem zombi. Rania menghela nafasnya pelan, sudah seminggu belakangan ini rania selalu mengalami Morning Sicknes, jangan lupakan pola makannya yang berantakan. Dia mengghela nafas pelan, dia sadar ini semua adalah gejala dari kehamilannya. Tapi yang rania tak habis fikir adalah keinginannya untuk selalu berada didekat arya. Hampir setiap malam arya mengantarkannya makanan sehat untuknya, dan sialnya bayi dikandungannya selalu ingin berdekatan dengan papihnya. Tapi rania tidak pernah mengatakan keinginannya karena malu. Tapi untuk hari ini, rania tidak bisa menahan keinginnya lagi. Rasanya dia ingin menangis hanya karena ingin berangkat sekolah bersama dengan arya. Dengan ragu dia menelvon arya. " Halo, kenapa? " Mendengar suara dia sebrang sana