Share

6. Dilabrak

 Rania kembali ke kelasnya dan langsung disuguhi pemandangan dimana aurel sedang beradu mulut dengan kaka kelasnya, tanpa membuang waktu rania langsung menghampiri aurel yang sudah dikerumuni teman kelasnya. 

" Lo temennya siulet kan, mana temen lo yang kecentilan itu " 

Karina mendorong bahu aurel sampai aurel mundur beberapa langkah dari tempat nya. 

" Ulet siapa si anjir gajelas banget lo,jangan mentang mentang lo kakel gue bakal takut sama lo ya "

Aurel mendorong balik bahu karina, dia tidak takut meskipun karina membawa tiga dayang di belakang nya, teman karina pun membantu karina dengan mencekal tangan aurel yang sudah mendorong karina. 

Melihat pemandangan didepan karina langsung menerobos kerumunan tersebut dan langsung membantu aurel. 

" Ehh ini ada apa? Lo apain temen gue "

Rania menatap tajam dua dayang karina yang sedang memegang lengan aurel. 

" Oh ini si ulet bulu yang kegatelan sama cowo gue " karina melihat rania dari atas hingga bawah. 

" Masih cantikan gue, lo gausah berharap bisa rebut arya dari gue ya bitch " karina mendorong bahu rania. 

Aurel yang melihat rania di dorong pun berontak, dia ingin membantu rania yang terduduk di lantai akibat dorongan keras karina, murid lain hanya bisa melihat pertikaian tersebut karena mereka tidak mau berurusan dengan karina yang memang dijulukin Queen bully di starschool apalagi orang tuanya yang menduduki donatur terbesar ke tiga disekolah mendukung semua kelakuannya. 

Rania meringis merasakan sakit di pantatnya, shitt ranis hanya bisa mendesis.

Saat karina akan menampar Rania ada tangan kekar menahannya, dia mendesis siapa orang yang berani menghalanginya. Karina menoleh dan langsung kaget setelah melihat siapa pelaku nya. 

" Sayang ini ga seperti yang kamu liat ko "

Karina memelaskan wajahnya kepada orang yang sedang mencengkram erat pergelangan tangannya. 

" Berani banget ya lo sakitin dia? "

.......

Jam istirahat kali ini berbeda dari sebelumnya, saat ini Geng Lexa sedang dipusingkan dengan tingkah Revi yang seperti anak kecil pasalnya sedari tadi bocah tersebut tak henti hentinya merengek kepada anggota inti Lexa.

" Ardan ayoo antetin reviii "

" Rakaaa ayoo anter gaaa "

" Kavii anterin revi "

Mereka bertiga hanya diam dan memandang datar. Revi menghentak hentakan kakinya kesal, matanya berbinar ketika melihat Ketua Lexa yang sedang berjalan menuju mereka seraya menenteng plastik yang berlogokan salah satu market ternama. 

Arya menaikan alisnya ketika revi berlarian menuju nya.

" Pak boss inget ga hari ini hari apa? "

" Hari sabtu "

" Pak boss beneran ga inget hari ini har apa? " Revi bertanya dengan wajah menelasnya. 

" Apaan si anjir "

Arya sungguh bingung dengan sikap revi sekarang, bertingkah selayaknya anak yang sedang meminta perhatian kepada ayahnya. 

" Hari ini gue ulang tahun pak boss, emang ya kalian gapernah peka "

" Lah terus hubungan nya apa sama gue?"

" Dahlah "

" Ayo sekarang anterin gue nyebar undangan "

Ravi menarik tangan arya yang diikuti oleh oleh ardan, raka dan juga kavi. Mereka hanya bisa mendengus menuruti kemauan anggotanya.

Ketika melewati kelas Rania mata arya tak sengaja melihat kerumunan, awalnya dia menghiraukannya tapi ketika sadar matanya menajam mengetahui orang yang tergeletak di lantai dengan rambut yang menjuntai. 

Sebelum Karina mendaratkan tangannya ke pipi mulus rania, arya lebih dulu mencekalnya. 

" sayang ini ga seperti yang kamu liat ko "

Karina berkata seraya menunjukan muka melasnya yang menurut arya begitu menjijikan.

" Berani banget ya lo sakitin dia " Arya mendesis melihat rania yang mengusap bokongnya, dia jadi ingat kejadian dimana gadis itu menabraknya dan oh shitt ini bukan waktu yang tepat untuk trowback. 

Melihat karina yang terdiam, arya memusatkan matanya ke aurel yang tangannya masih setia dicekal oleh dayang dayang karina, namun sebelum arya mengintruksi mereka ardan sudah terlebih dahulu menarik aurel ke belakangnya. Dan itu sukses mengalihkan atensi siswa bagaimana tidak?  Seorang ardan yang tegam dan jarang bertingkah membela seorang perempuan? 

Arya membantu rania berdiri dan langsung membawa rania pergi ke markas Geng Lexa, begitupun aurel yang jantungnya berdetak dua kali lebih cepat karena ardan ikut membawa aurel pergi mengikuti arya dan rania. 

Karina yang melihat itu hanya bisa menghentakan kakinya kesal, dia menggeram tertahan. 

" Awas aja, gue gabakal tinggal diem. Arya cuma punya gue orang lain gaboleh rebut arya dari gue "

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status