Sudah dua minggu berlalu sejak kejadian diparkiran, sekarang tidak ada yang berani mengganggu raina karena memang tidak ada yang mau berurusan dengan anak dari pemilik sekolah, yap siapa lagi jika bukan arya. Jangankan muridnya guru saja sudah lelah memarahi nya tapi yang namanya arya tidak akan pernah kapok membuat ulah.
Saat ini apartemen arya yang biasa sunyi kini terdengar ramai, itu semua karena anggota laknatnya yang bertamu sejak sore sampai malam dengan alasan Belajar bersama, karena memang besok adalah hari pertama Ujian kelulusan.
" Pulang dah lo pada, pusing gue liatnya. Belajar ngga, rusuh iya. "
" Iss pak bos nantilah, masih juga jam 8 biasanya juga kita pulang apa ngga lo ga perduli " revi menjawab dengan mata yang masih terfokus menonton serial boboiboy, tak hanya revi tanpi ardan, kavi dan raka pun sama.
Arya memutar matanya malas, dia memejamkan matanya guna menetralisir rasa kesal yang mendera melihat respon temannya, apalagi melihat ardan yang tidak terganggu sama sekali, fyuh.
" Lo semua kalo cuma mau nonton boboiboy balik sana ke baschamp disana juga lengkap, ngapa harus ke apart gue si 😌"
" Beda ya, iyakan kav, rev, dan " mereka yang disebut hanya menganggukkan kepalanya.
" Kalo di baschamp lo pasti gaikut, kalo disini kita bisa nonton bareng sekalian biar lengkap "
" Anjing lo pada ga malu apa diliatin rania sama aurel "
Shitt, Mereka berempat melupakan dua orang perempuan yang mereka bawa untuk dijanjikan belajar bersama, nyatanya hanya dua perempuan itu yang belajar sisanya game, nobar dan nyemil. Sontak mereka langsung melihat kearah dua orang yang meringis melihat mereka, oh no turun wibawa mereka.
" Emhh ini ga seperti yang kalian liat ko girls, iyakan gays" revi memasang muka so coolnya.
" Nah iya, ini gaseperti yang kalian liat. Kita lagi gabut aja makanya nonton kartu."
" Anggep aja kalian ga liat apa apa ya "
Rania dan aurel hanya bisa menggeleng tak percaya melihat pemandanga tersebut. Kita memang tidak boleh menilai sesuatu dari covernya.
" Gue anter pulang " aurel beranjak dari tempatnya ketika tangannya digenggam erat oleh ardan.
" Eh tapi rania?"
" Ada arya "
" Woi bangsul tungguin kita, sialan mentang mentang punya doi pamer uwu sembarangan " revi,arya dan kavi ikut pamit kepada arya untuk menyusul ardan yang sudah berada jauh didepan. Mereka sempat menawarkan rania untuk pulang bersamanya yang ditolak mentah mentah oleh arya dengan alasan dia sendiri yang akan mengantar rania pulang.
" Maafin temen temen gue, mereka emang rese "
" Santai aja, gue seneng ko. Gue juga udah terbiasa sama kehadiran mereka "
" Sana mandi, belajar langsung tidur "
" Eh tapi gue mau beresin ruang tamu dulu, sama cuci piring bentar "
" Biar gue, nanti lo kecapean "
" Tapi ya,, "
" Nurut rania " mendengar nada datar dari suara arya, rania menurut memasuki kamar untuk mandi dan membiarkan arya membereskan kekacauan yang telah diperbuat teman temannya.
Arya telah selesai merapikan kekacauan yang dibuat oleh anggota nya, dia berniat menyusul rania ke kamar tapi dia urungkan ketika mengingat jika rania belum meminum susu hamil. Dia berinisiatif untuk membuatkannya.
CeklekArya membuka pintu kamar nya dan langsung disuguhkan oleh pemandangan istrinya yang sudah tertidur pulas." Hei bangun "
" Hem "
" Bangun minum susu dulu " arya menepuk pelan pipi rania.
" Bangun bentar, abis itu lanjut tidur "
Rania mengerjapkan matanya pelan, dia sedikit membukakan matanya. Tangannya menggapai susu yang berada di tangan arya dan meminumnya hingga tandas.
" Udah "
" Yaudah gih lanjut tidur " arya membantu rania merebahkan kepalanya kembali, ketika hendak beranjak kedapur tangannya ditahan.
" Kenapa hm? "
" Mau Peluk "
" Aku taruh gelas ke dapur dulu bentar ya "
" Mau peluk "
Arya menghela nafas pelan, membiarkan gelas kosong bekas susu berada diatas nakas kamarnya. Dia merebahkan badannya disamping istrinya, tangannya dia jadikan bantalan kepada istrinya.
" Tidur yang nyenyak my wife "
....
Pagi ini tak secerah biasanya, bukan cuaca nya tak cerah melainkan raut istrinya yang sedari tadi memberengut jangan lupakan mulut nya yang tak henti hentinya mengoceh.
" Ini semua gara gara kamu tau ga, aku jadi kesiangan dan gabisa bikin sarapan. Coba aja kalo semalem kamu ga ngajak aku keluar aku pasti udah bangun dari tadi " arya hanya bisa pasrah menerima tuduhan istrinya, padahal semalam tepat jam 1 istrinya mengeluh ingin memakan martabak dan ingin ikut membeli bersamanya, tapi lihat lah sekarang, siapaa yang disalahkan?.
" Ko kamu diem aja si "
" Terus aku harus apa sayang "
" Iss tukan ngapain coba manis gitu, aku kan lagi marah " rania memalingkan wajahnya yang bersemu, untuk pertama kalinya arya memanggilnya sayang.
" Ciee aku kamu " arya semakin gencar menggoda rania yang sedang marah padanya, dia senang melihat rona merah yang muncul di wajah istrinya.
" Iss Ayo berangkat nanti telat "
..
Arya memasuki kelasnya yang sudah ramai, dia langsung mendudukan dirinya di kursi paling belakang yang berada tepat disamping ardan.
Raka menatap bingung revi yang tengah memfokuskan diri ke buku tanpa menoleh kesiapapun. " Tumben lo belajar "" Karena gue mau "
" Anjayy "
" Gausah ganggu gue dulu, gue mau masuk kampus impian jadi gue harus kejar nilai "
" Eh anjing ini bener revi temen kitakan? Ga kesambit kan lo " raka berteriak heboh dengan tangan yang sudah berada di kening revi bertujuan untuk mengecek suhunya.
" Biarin dia belajar " suara berat ardan mengakhiri perbacotan raka. Karena bel sudah berbunyi.
.....
Tak terasa Ujian pun berakhir, sekarang rania sedang berada di Baschamp Lexa karena ajakan dari arya tentunya. Suaminya itu memaksanya untuk ikut, awalnya rania menolak karena memang merasa tidak nyaman berada di tengah banyaknya lelaki dan dia perempuan sendiri. Tapi arya dengan mudahnya memberi solusi dengan menyuruh ardan menjemput aurel.
" Boss gimana? Rencana jalan jalan jadi ga? "
Salah satu anggota Lexa bertanya kepada arya." Gue gabisa mutusin semuanya sepihak, gue gimana kalian aja. Kalo kalian mau gue siap siap aja "
" Kita mau boss "
" Ayo liburann "
" Puncakk boss "
" Oke karena kalian yang mau gue putusin buat liburan ke puncak minggu depan. Kita sunmory "
" Yeayy Liburan gayss"
" Huuu liburan gays "
" Boleh bawa pasangan ga bos? " tanya salah satu anggota Lexa.
" Boleh silahkan aja "
Hari ini rania memutuskan untuk tidak datang ke sekolah, bukan tanpa alasan dia enggan untuk datang. Pasalnya kelas Xii memang dibebaskan pasca ujian maka dari itu dia memilih untuk tidak datang kesekolah. Rania juga mengabari aurel karena memang semalam mereka melakukan vidio call. Rania tersenyum mengingat kejadian semalam. Flashback on. Jam sudah menunjukan pukul 9 malam tapi rania belum bisa memejamkan matanya padahal rasanya sangat lelah. Karena bosan dia memainkan sosmednya yang memang jarang sekali dibuka, tiba tiba arya datang dengan membawa susu hamil untuknya dan jangan lupakan tangan kiri nya yang juga terdapat laptop. " Nih minum dulu " arya menyodorkan segelas susu yang dibuatnya dan langsung di sambut oleh rania. " Makasih " Setelah nya mereka sibuk dengan kegiatannya masing masing, sampai pada arya yang mengalihkan tatapannya dari laptop ke rania. " Gue mau ngomong " " Apa? "
Sore sudah berganti malam, Rania sekarang sedang mencak mencak tidak jelas diruang tamu. Bagaimana bisa arya belum pulang sampai sekarang. Setelah membeli sate untuk rania, arya pamit pergi lagi, karena sedang ada urusan, katanya. Rania hanya mengangguk sebagai ucapan, karena menurutnya dia tidak berhak mengatur arya. Tapi sekarang, bolehkah dia menyesal karena tidak minta arya untuk membawanya. Sungguh, dia bosan sekarang. Rania menghembuskan nafasnya berkali kali, mendudukan diri diatas sofa dengan kaki yang diangkat keatas, tak lupa bibirnya yang manyun dengan mata yang berkaca. " Iss dimana si, ko ga pulang pulang " " Udah tau istri lagi hamil, malah ditinggal sendirian " Rania mengelus perutnya yang berbunyi, dia kembali melanjutkan ocehannya. " Kamu laper ya sayang, sabar ya kita tunggu daddy " " Hikss daddy lama sayang, mamah laper huaa hiks hiks " rania menangis seperti anak kecil ketika pertunya
Pagi ini Rania sedang berkutat didapur, menyiapkan sarapan untuk nya dan em suaminya? Ah mengingat semalam pipinya mendadak memanas, dia tidak menyangka akan melakukannya untuk kedua kalinya. Lamunannya terganggu ketika sepasang lengan kekar melingkar di pinggangnya, badannya ditarik sedikit kebelakang sehingga tak ada jarak antara mereka. " Iss ngagetin tau ga " " Hem " arya hanya bergumam sebagai jawaban. " Lepasin dulu tangannya, aku lagi masak " " Gamau " " Lepas dulu sayang " Arya mengerjapkan matanya, dia tidak tuli kan? Rania memanggilnya dengan sebutan sayang. " Coba ulangin " " Apanya? " " Iss tadi kamu bilang apa? " " Apa nya? " Arya tidak menjawab dan malah memeluk Rania semakin kencang, tak lupa bibirnya mengecup leher jenjang yang terpampang jelas dimatanya, karena Rania menggelungkan rambutnya keatas. " Kamu mau godain aku ya? " "
Sudah seminggu Zeko berada di Bandung, dia dan teman temannya mewakili sekolahnya mengikuti Turnamen Basket. Seharusnya dua hari lalu mereka sudah bisa pulang, tapi karena ada perubahan jadwal mereka dipulangkan dua hari lebih lama dari perkiraan. Zeko dan teman temannya berhasil meraih juara 2, jika kalian bertanya pemenang utama turnamen tersebut, jawabannya sudah pasti Highstar School. Meskipun bukan Arya dkk yang mewakili sekolahnya tapi anggota lainnya juga cukup mumpuni untuk melawan Moonschool. Saat ini Zeko tengah berada di Bashcamp Lexo, dia memandang langit langit markasnya dengan rokok yang berada diantara telunjuk dan jari tengahnya. Menghisap pelan seraya memejamkan Matanya. "Apa gue bisa rebut lo dari Arya?" "Gimana ya reaksi lo pas tau kalo gue yang salah jebak Arya sama lo." "Tapi gue tertarik buat milikin lo, Rania. Persetan sama lo yang udah hamil anak Arya. Gue bakal rebut lo dari dia." Zeko berkata dengan raut datarnya.
Arya mengacak rambutnya asal, saat ini dia dkk sudah berada di apart tempat dia dan rania tinggal. Sayangnya apart nya kosong, tidak ada rania didalamnya. Istrinya yang dia fikir sudah pulang ternyata salah, istrinya tidak berada di apartnya. " Bangsat, ini semua gara gara lo rev. Kalo aja gue ga ngikutin saran lo, mungkin rania ga akan salah faham kaya gini." Arya menarik kerah baju yang revi kenakan sedikit lagi tangannya akan mengenai pipi mulus temannya jika ardan tak menghalangi niatnya. " Lepas ya." Ardan berusaha melepas cekalan tangan arya pada kerah revi yang lumayan kuat sehingga membuat revi terbatuk karenanya. " Uhuk uhuk, lee paash uhuk yaa." " LEPAS BANGSAT." " Apa hah? Ini semua juga salah kalian. Kalo aja kalian ga nahan gue buat ngejar rania, mungkin sekarang dia udah ada di apart sama gue." " Lo juga salah ya, kalo aja lo ngikutin alur rencananya rania ga akan salah faham. Lo sendiri yang mau ngobrol sama karina
"Raniaaaa"Suara itu menggema di ruang tamu, mengagetkan penghuni rumah terutama para maid yg sedang bekerja, mereka berbaris menyambut tuan rumah yang rupanya sedang menahan amarah, terlihat dari wajahnya yg merah padam." Mana Rania " Tanya surya kepada salah satu Art yang berjejer diruang tamu tersebut." Non Rania dari tadi di kamar tuan, dari tadi belum turun, bibi suruh makan siang juga gamau"Jawab asih dengan suara gemetar, melihat tuannya sedang menahan amarah dia sedang menerka nerka tentang kejadian apa yg menimpa putri majikannya sampai sampai rela pulang di jam kantor seperti sekarang.Suryana dengan langkah lebar menapaki setiap tangga menuju kamar putrinya. DanBRAKKKK" Raniaa, Bangun. Ayah bilang BANGUN "Suara suryana kembali menggema, bahkan maid yg berada di kantai bawah pun turut mendengar suaranya.Rania masih enggan membuka suara, dia menahan mati matian air matanya yg sudah berada di pelupuk matanya
○Dikamar bernuansa navy itu terdapat sesosok perempuan cantik yang sedang bergelut dengan selimutnya, cahaya matahari yang menembus gordeng bahkan tak mampu membangunkan tidur nya, Jam wekker yang menunjukan Pukul 06.30 berbunyi dengan nyaringnya, namun tetap tidak ada tanda tanda akan bangunnya perempuan tersebut. Sampai gedoran pintu mengusik tidur cantiknya.Tokkk, tokkk, tokkk" Non raniaa, non, non raniaa"" Non Rania, bangun non udah pagi nanti non kesiangan, ceper bangun ya non nanti tuan marah kalo liat non belum bangun"Rania mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahayaa yang memasuki retina matanya, mendengar nama tuan yang disebutkan bi Asih, Artnya. Rania segera bangun dan berlari memasuki kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya, tak lupa berteriak nyaring kepada bi asih yang masih setia mengetuk pintunya." Rania udah bangun ko bi, rania mau mandi"Bi asih tersenyum disela ketukannya, anak majikannya itu sungg
Bel istirahat sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, tapi tidak ada tanda tanda bahwa rania akan beranjak dari tempat duduknya. Aurel yang sedari tadi menunggu rania mengerjakan tugas dari guru inggrisnya mendengus, aurel lapar." Ran ayo ke kantin " Ajak aurel untuk yang kesekian kalinya." Lo duluan aja rel, gue mau selesain PR inggris dulu, nangung "" Heh, dimana mana yang namanya PR itu buat dikerjain dirumahh jamall lo kerajinan banget ya anjirr ngerjain disekolah. Mentang mentang pinter, rajin gue yang masih suka nyontek sama lo bisa apa ran " Aurel terus mengoceh tanpa henti dan itu mengganggu konsentrasi Rania." Oke ayo ke kantin, percuma juga gue nugas disini, lo bawel "" Aaaaaa ayoo rann gue udah laper banget, dari tadi kek lo ngajak gue ngantin "Rania tak menanggapi, karena jika ditanggapi tidak akan ada habisnya.Suasana kantin sangat ramai, mejanya sudah penuh dan aurel tidak m