○
Dikamar bernuansa navy itu terdapat sesosok perempuan cantik yang sedang bergelut dengan selimutnya, cahaya matahari yang menembus gordeng bahkan tak mampu membangunkan tidur nya, Jam wekker yang menunjukan Pukul 06.30 berbunyi dengan nyaringnya, namun tetap tidak ada tanda tanda akan bangunnya perempuan tersebut. Sampai gedoran pintu mengusik tidur cantiknya.Tokkk, tokkk, tokkk
" Non raniaa, non, non raniaa"" Non Rania, bangun non udah pagi nanti non kesiangan, ceper bangun ya non nanti tuan marah kalo liat non belum bangun"Rania mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahayaa yang memasuki retina matanya, mendengar nama tuan yang disebutkan bi Asih, Artnya. Rania segera bangun dan berlari memasuki kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya, tak lupa berteriak nyaring kepada bi asih yang masih setia mengetuk pintunya.
" Rania udah bangun ko bi, rania mau mandi"
Bi asih tersenyum disela ketukannya, anak majikannya itu sungguh manis, sama seperti almarhumah bundanya, bi asih kembali ke dapur dan sudah mendapati Suryana yang sudah siap dengan setelan jasnya tak lupa tas kantornya yang juga sudah berada di kursi sampingnya.
" Rania mana bi "Tanya suryana yang tak lain adalah Ayah dari Rania surya mahendra. Siapa yang tak kenal Suryana mahendra? Pengusaha sukses yang perusahaannya bergerak di bidang mebel, yang cabangnya sudah menyebar luas di berbagai daerah, memiliki kehidupan sempurna dan keluarga yang harmonis, tapi itu dulu, sebelum Raisa karina, istrinya meninggal." Non Rania lagi siap siap diatas tuan "
Suara kaki yang menapaki anak tangga mengalihkan atensi surya, disana putrinya berjalan dengan langkah gontai karena mengantuk ke arahnya.
" Pagi yah "
Rania menyapa ayahnya yang hanya dibahas dengan deheman. Sudah biasa, batinnya.
Rania memang jarang berinteraksi dengan ayahnya, bukan karena rania yang enggan tapi ayah nya selalu pulang larut malam dari kantornya, katakan saja jika ayahnya itu gila kerja. Tapi memang begitulah sifat ayahnya dingin dan otoriter. Bi asih bilang dulu ayahnya tidak seperti itu, tapi setelah bundanya tiada suryana menjadi pribadi yang dingin dan selalu menyibukan diri dikantor, tapi walau begitu surya selalu meluangkan sedikut waktunya untuk rania, dan itu sudah lebih dari cukup untuk rania.
" Kamu berangkat sama supir, ayah buru buru ke kantor. Belajar yang rajin, nilai ulangan Fisika kamu gaboleh di bawah 8, paham kan "
Rania menghela nafasnya dan mengangguk sebagai jawaban, selalu seperti ini, ayahnya selalu menuntut rania untuk menjadi apa yang ayahnya inginkan.
Setelah kepergian ayahnya rania melanjutkan sarapannya. Jam sudah menunjukan pukul 06.50, sial rania telat. Dia bergegas menghampiri supirnya dan meminta untuk melajukan mobilnya dengan cepat karena sebentar lagi gerbang akan ditutup.
Sesampainya didepan sekolah rania langsung berlari menuju gerbang yang sudah siap di tutup, fyuhh untung aja.
Rania terus berlari menuju kelasnya, karena tidak fokus kedepan rania tidak sadar jika ada orang didepannya danBrukkkkkk
" Awsss pantat gw "
Rania melihat sepasang sepatu didepannya, dia mendongak dan mendapati cowo berperawakan tegap dan mata abu yang menyorot nya tajam, sial dia terpesona." Heh lo kalo jalan pake mata dong, galiat gw segede gini. Main tabrak aja tanggung jawab ga lo, pantat gw sakit tau " Rania mengoceh sembari mengelus pantatnya yg berciuman dengan lantai, sakit banget anying.
Cowo itu menyorot tajam rania, mata abunya menjelajahi tubuh tania dari atas hingga bawah dan berhenti di bagian pantat yg sedang di elus oleh sang empunya.
" Lo mau gw tanggung jawab apa? Jelas jelas lo yang nabrak gue. Tapi kalo lo mau gue tanggung jawab ya okesi, sini biar gw elus elus pantat lo yang abis ciuman sama lantai "
Rania melongo, dia shock. Dia kira cowo didepannya ini tipe cowo cool dan dingin seperti di novel novel, tapi lihat sekarang cowo itu mengerlingkan matanya ke arah rania dan oh jangan lupakan tatapan mesumnya.
" Kalo lo mau nuntu tanggung jawab, lo cari gue aja di kelas XII IPA2 "
Rania, diam. Dia masih memikirkan perkataan cowo tadi, seketika fikirannya buyar karena pekikan keras dari si kaleng rombeng aurel.
" Raniaaaa yuhuuu "
Teriak aurel nyaring, banyak orang yang menatap aurel aneh. Karena memang aurel itu aneh wkwk" Lo udah liat, laman i* sekolah belum ran"
Rania yang hendak menjawab pertanyaan aurel urung karena aurel menyerocos tanpa henti." Aaaaa raniaaa ka arya ganteng bangett tauu aaaaa. Lo tau ga ka arya itu ketua Lexa gantengnya bikin mimisan. Intinya geng lexa gada yg jelek titikk, apalagi anggotanya juga ga kalah gantengg aww apalagi ka ardan makin hott, mereka baru balik tanding baskett di bandung, sekolah kita juaraaa satuuu ran, keren ga si"Rania hanya menanggapi semua cerita urel dengan deheman, dia berdecak malas. Bisa bisanya dia berteman dengan petasan cabai.Mereka berjalan menyelusuri koridor untuk masuk ke kelasnya XI IPA 1, disepanjang jalan aural tak henti hentinya membicarakan geng lexa, geng motor yang dikenal oleh semua murid disekolahnya.
......Disisi lain ada arya yang sedang mendengarkan cerita dari teman segeng nya yang sedang membahas murid pindahan dari bandung, katanya.
" Eh anyingg lo udah pada tau belum berita di sekolah kita, katanya waktu kita ke bandung buat turnamen basket ada dede gemesh pindahan dari bandung juga tau " Revi memulai gibahnya yang ditanggapi serius oleh teman temannya.
" Serius? Ko lo tau si rev, kitakan baru balik turnamen " Raka bertanya dengan raut bingungnya.
" Lo kaya gatau si revi ajee dia kan gaulnya sama ciwi kang gibah, liat aja i* nya dia ngkutin lambe turah wkwkw " jawaban kavi mengundang tawa dari teman temannya.
" Cakep ga rev, kalo cakep mau gue jadiin list cewe gue yang ke 10 "
" EH rakanjing ga tobat tobat ye lo, ngoleksi cewe mulu. Nanti kena karma mampus lo "
" Revidog bacot mulu kaya ibu ibu "
" Boss lo diem mulu dah, napasi? Mau ikutan alim kaya ardan ngomong napa "
" hemm " arya hanya menjawab dengan deheman, itu mengundang atensi para sahabatnya
" En anjirr serem bat lo boss "
" Kenapa? " Ardan yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara emasnya.
" Gue kayanya suka sama cewe "
" Alhamdulillah akhirnya setelah sekian lamaaaa, siapa orangnya bosss anak mana, ko lo bisa suka sama dia " revi bertanya dengan hebohnya.
" Gue gatau namanya tapi gue suka sama dia, gue pastiin dia bakal jadi milik gue "
Arya pergi meninggalkan bascamp nya, dia akan mencari tau identitas cewe itu." Lo harus jadi milik gue "
Arya kembali menuju sekolahnya, karena memang bascamp Lexa betada di belakang sekolahnya, jika kalian bertanya kenapa arya bisa bebas keluar masuk sekolah jawabannya adalah Karena Arya adalah anak dari pemilik sekolah tersebut.
Tidak ada yang berani menegur arya, siapa yang berani menegurnya? Sekali berurusan dengan anak pemilik sekolah artinya dia sudah siap keluar dari sekolah tersebut.Arya memiliki pribadi yang keras kepala, dingin dan jangan lupa arya menyeramkan. Tidak ada yang berani melawan ketua lexa kecuali mamahnya. Dan untuk sikap arya kepada cewek waktu itu, entahlah arya juga bingung kenapa dia bisa semesum itu hanya karena melihat cewek tersebut mengelus bokongnya yang padat dan ah sialll kenapa dia jadi mesum begini.
" Bukan gue yang harus tanggung jawab, tapi lo. Karena lo sifat lain dari diri gue keluar cuma karena liat lo. Aaaa anjinggg "
" Gue harus dapetin lo secepatnya, tunggu gue baby girl "
Bel istirahat sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, tapi tidak ada tanda tanda bahwa rania akan beranjak dari tempat duduknya. Aurel yang sedari tadi menunggu rania mengerjakan tugas dari guru inggrisnya mendengus, aurel lapar." Ran ayo ke kantin " Ajak aurel untuk yang kesekian kalinya." Lo duluan aja rel, gue mau selesain PR inggris dulu, nangung "" Heh, dimana mana yang namanya PR itu buat dikerjain dirumahh jamall lo kerajinan banget ya anjirr ngerjain disekolah. Mentang mentang pinter, rajin gue yang masih suka nyontek sama lo bisa apa ran " Aurel terus mengoceh tanpa henti dan itu mengganggu konsentrasi Rania." Oke ayo ke kantin, percuma juga gue nugas disini, lo bawel "" Aaaaaa ayoo rann gue udah laper banget, dari tadi kek lo ngajak gue ngantin "Rania tak menanggapi, karena jika ditanggapi tidak akan ada habisnya.Suasana kantin sangat ramai, mejanya sudah penuh dan aurel tidak m
Jam sudah menunjukan pukul 21.30, di bangunan yang luas dan minimalis itu terdapat banyak sekali remaja laki laki. Mereka adalah geng Lexa, sedari tadi mereka hanya menghabiskan waktu disana dengan mengobrol, ngegame dan juga bermain catur. Tiba tiba semua di kejutkan dengan kondisi kavi yang sudah babak belur, setau mereka kavi izin keluar untuk membeli makanan." Eh anjing ngapa lo? "" Gue di keroyok geng sebelah, anggota lexo ngeroyok gue anjing "Fyi, geng Lexo adalah musuh dari geng Lexa. Geng Lexo diketuai oleh Zeko, mereka bersekolah di moonscholl sekolah yang selalu menjadi lawan dari sekolah arya, awalnya mereka berteman tapi semenjak Starschool menjuarai turnamen basket selama 2 tahun berturut turut, zeko tidak terima dan mengibarkan bendera permusuhan." Oh iya ya, Riko bilang besok pas pulang sekolah zeko sama anggota Lexo mau nyerang sekolah "" Besok pastiin gada satu siswapun yang lewat gerbang depan, arahin semua
Rania mengerjapkan matanya, setelah pulang sekolah tadi dia memutuskan untuk tidur, dan sekarang sudah menunjukan pukul 7 malam. Rania membersihkan diri dan turun kelantai bawah untuk mengecek apakah ayahnya sudah pulang.Sampainya dilantai bawah rania tidak menemukan ayahnya hanya ada bi asih dan beberapa maid yang masih membereskan rumahnya." Bi, nia mau ke supermarket depan bentar ya "" Mau dianter supir non?"" Gausah bi, nia mau jalan kaki aja, lagian cuma kedepan "" Yaudah non hati hati ya "Rania berjalan kedepan dengan bersenandung ria, sesampainya di supermarket dia mengambil berbagai macam cemilan rencananya dia akan begadang untuk menonton drama thailand.Diperjalanan pulang terdapat beberapa remaja yang sedang berkumpul disamping trotoar, mereka memperhatikan rania dari atas sampai bawah dan itu membuat rania risih.Kenapa harus ada mereka si padahal tadi ngga ada  
Pagi hari ini suasana meja makan dikediaman Adi putra terasa berbeda, jika biasanya arya enggan sarapan lain hal nya dengan sekarang. Pagi ini dia dibangunkan seperti anak pada umumnya oleh faradillah mamahnya, disiapkan sarapan dan lagi keadaan meja makan yang lengkap dengan keberadaan papahnya. Sudah lama dia menginginkan hal ini terjadi, dan sekarang semua sudah terwujudkan. " Mamah mau berusaha jadi ibu yang baik buat kamu "faradillah menghampiri arya seraya mengelus kepala anaknya, dia menyesal karena tidak mengikuti tumbuh kembang anaknya, dan sekarang lihat lah anaknya sudah sebesar ini. " Papah juga, papah akan berusaha untuk menjadi papah yang baik buat kamu dan menomor duakan pekerjaan " Arya hanya diam saja, dia masih tidak bisa mencerna semuanya yang terasa tiba tiba, tapi tidak bisa dipungkiri dia terseyum bahagia kepada orang tuanya. ........ Disisi lain rania sedang sibuk menyiapkan Bekal makanan untuk
Rania kembali ke kelasnya dan langsung disuguhi pemandangan dimana aurel sedang beradu mulut dengan kaka kelasnya, tanpa membuang waktu rania langsung menghampiri aurel yang sudah dikerumuni teman kelasnya. " Lo temennya siulet kan, mana temen lo yang kecentilan itu " Karina mendorong bahu aurel sampai aurel mundur beberapa langkah dari tempat nya. " Ulet siapa si anjir gajelas banget lo,jangan mentang mentang lo kakel gue bakal takut sama lo ya " Aurel mendorong balik bahu karina, dia tidak takut meskipun karina membawa tiga dayang di belakang nya, teman karina pun membantu karina dengan mencekal tangan aurel yang sudah mendorong karina. Melihat pemandangan didepan karina langsung menerobos kerumunan tersebut dan langsung membantu aurel. " Ehh ini ada apa? Lo apain temen gue "Rania menatap tajam dua dayang karina yang sedang memegang lengan aurel. " Oh ini si ulet bulu yang kegatel
Arya membawa rania ke markasnya diikuti oleh ardan, revi, raka dan juga kavi. Suasana markas saat ini sedang sepi karena anggota lainnya sedang bersekolah apalagi sekarang baru jam istirahat. " Turun "Arya menarik rania kedalam markas, dia melirik gadisnya yang hanya diam sedari tadi. Sesampainya diruang santai arya melepaskan cekalannya dan menyuruh rania duduk, rania hanya menurut. " Kenapa si lo dari tadi diem mulu, bisu lo... "Belum selesai arya berbicara, perhatiannya teralihkan oleh kedatangan ardan, revi, raka, kavi dan dia baru sadar jika ada perempuan lain yang ikut kemarkasnya dan jangan lupakan jika ardan dengan setia menggenggam tangan perempuan tersebut. " O em to the jiii akhirnya setelah sekian lama markas ga pernah didatengin cewe sekarangg ada cewe dimarkas kita lagi " Revi berteriak dengan hebohnya. " Iyah anjirrr tuh liat si ardan juga tiba tiba bawa cewee aaa momen langka sekali pemirsa
Setelah insiden dimana dia menolak arya, rania berusaha untuk tidak bertemu dengan arya di tidak mau melihat muka orang tersebut, selain malu dia tidak enak untuk menampakkan diri didepan ketua Lexa bagaimana bisa dia menolak arya padahal banyak perempuan yang mau bertukar posisi dengan nya sekarang. Ah sial apakah dirinya menyesal? Entahlah. ..... Disisi lain arya sedang di buat pusing oleh anggota nya, siapa lagi jika bukan Revi. Sekarang Revi sedang menggoyang goyangkan lengannya layak anak kecil, sesekali merengek dan kembali menggoyangkan tangannya. " Lo bisa diem ga si rev, ga malu diliatin anak anak " Pasalnya sekarang arya sedang berada di Warung Mang Jaya, warung yang menjadi singgahan anggotanya ketika bolos selama 3 tahun belakangan. " Pokonya Pesta Ulang tahun gue gaboleh gagal bos, ini semua gara gara lo belain Rania. Kalo aja lo ga belain cewe itu mungkin semalem pesta ulang tahun gue terlaksana " " Lo n
Malam harinya BashCamp Lexa sudah dipenuhi Siswa Siswi dari StarSchool dan juga Berbagai Geng motor yang berteman baik dengan Anggota Lexa. Pesta Ulang tahun Revi didesain dengan Nuansa Monokrom, dimana hanya ada warna gelap ynag menghiasi meja serta dinding Bashcamp disertai Kue yang Lumayan besar yang dipesan khusus seperti permintaan sang empunya. Anggota Lexa sendiri memakai pakaian Formalnya, dengan Kemeja putih yang digulung sesiku, dipadukan dengan celana flanel dan sepatu pantopel yang menambah kesan maskulin pada mereka. ......... Disisi lain Rania tengah menunggu Aurel yang katanya akan menjemput nya, dia juga sudah mengirim pesan kepada ayahnya yang hanya dibaca tanpa dibalas, rania mencoba untuk mengerti jika ayahnya sedang sibuk. Dia menerawang kedepan berhayal bagaimana jika bundanya masih disini, disampingnya. Pasti bunda nya akan sibuk memilihkan gaun terbaik untuknya, mendandaninya layak putri serta mengantarnya ke d