Pria yang Menciumku Malam Itu Ternyata Bosku

Pria yang Menciumku Malam Itu Ternyata Bosku

last updateLast Updated : 2024-12-16
By:   R. Angela  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
83Chapters
2.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Synopsis

Bermaksud melarikan diri dari pria hidung belang yang sudah membeli dirinya dari sang ibu tiri, Keona Putri justru salah masuk kamar untuk bersembunyi. Tak disangka, salah kamar justru membawanya terlibat satu malam panas dengan seorang CEO tampan bernama Kairos. Saat Kairos terbangun, Keona yang tak lain adalah karyawan baru di perusahaan sudah pergi dan tanpa sadar menjatuhkan kalungnya. Bertekad mencari teman tidurnya, Kairos justru salah mengenali, justru memilih saudara Keona yang mengaku sebagai gadis yang menghabiskan malam bersamanya.

View More

Latest chapter

Free Preview

Chapter 1 - Malam Tak Terlupakan

“Bibirmu manis sekali.” Matanya terpejam, sementara bibir dan lidahnya sedang berdansa dengan lawan mainnya.Adalah Keona, gadis cantik bermata indah yang tengah terjebak dalam situasi tak terduga dengan pria asing di atasnya, tapi tidak bisa menolak karena tengah menikmati sensasi luar biasa. Untuk pertama kalinya.Candu. Setiap jamah tangan pria itu pada tubuhnya yang panas justru membuat Keona menginginkan lebih. Apakah itu juga yang sedang dirasakan oleh pria itu?“Tuan, aku–” Keona bergumam di antara sadar dan tidak, antara ciuman dari sosok itu yang membuatnya kehilangan napas. Sebagian sadarnya menolak kecupan sosok asing itu, serta jari pria itu yang bermain di dalam miliknya di bawah sana. Namun, pengaruh obat yang dicampur dalam minumannya tadi tidak bisa ia tolak. Tubuhnya menginginkan sentuhan pria ini lebih jauh.Permainan mereka berlanjut, makin intens tiap detiknya dan baru berakhir ketika terdengar desahan nikmat yang lolos dari bibir keduanya. Dalam kamar hotel s...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
83 Chapters
Chapter 1 - Malam Tak Terlupakan
“Bibirmu manis sekali.” Matanya terpejam, sementara bibir dan lidahnya sedang berdansa dengan lawan mainnya.Adalah Keona, gadis cantik bermata indah yang tengah terjebak dalam situasi tak terduga dengan pria asing di atasnya, tapi tidak bisa menolak karena tengah menikmati sensasi luar biasa. Untuk pertama kalinya.Candu. Setiap jamah tangan pria itu pada tubuhnya yang panas justru membuat Keona menginginkan lebih. Apakah itu juga yang sedang dirasakan oleh pria itu?“Tuan, aku–” Keona bergumam di antara sadar dan tidak, antara ciuman dari sosok itu yang membuatnya kehilangan napas. Sebagian sadarnya menolak kecupan sosok asing itu, serta jari pria itu yang bermain di dalam miliknya di bawah sana. Namun, pengaruh obat yang dicampur dalam minumannya tadi tidak bisa ia tolak. Tubuhnya menginginkan sentuhan pria ini lebih jauh.Permainan mereka berlanjut, makin intens tiap detiknya dan baru berakhir ketika terdengar desahan nikmat yang lolos dari bibir keduanya. Dalam kamar hotel s
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more
Chapter 2 - Jejak Semalam
“Sudah dibantu, bukannya berterima kasih malah mencari masalah!” Keona menatap ibu tirinya dengan tatapan tidak percaya. “Dibantu bagaimana, Bu? Dengan mengobral tubuhku?” Ratna mendengus. “Jangan munafik. Memangnya kamu punya hal lain untuk ditawarkan?” balasnya. “Yah, meski badanmu sebenarnya juga tidak sebagus itu.” “Tapi tidak dengan menjualku, Bu!” Suara Keona naik beberapa oktaf. “Memangnya apa yang sudah kulakukan sampai Ibu tega menjualku pada pria tua itu?” “Jangan membentak, kurang ajar!” Ratna kembali menjambak rambut Keona. Meski ia sempat terkejut karena tidak menyangka Keona akan membalas ucapannya, tapi ia langsung bisa mengambil alih situasi. “Dan kamu masih bisa bertanya? Aku melakukan itu demi dirimu juga. Bukankah kamu membutuhkan biaya pengobatan untuk ayahmu? Kenapa malah menyalahkanku!?” “Aku ke sana untuk meminta bantuan, karena Ibu bilang dia bersedia membantu teman lamanya,” balas Keona. “Tapi ternyata dia bahkan bukan teman Ayah, kan? Dia–” “Kamu masih b
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more
Chapter 3 - Bertemu Kembali
“Sudahlah, Keona. Tidak usah dipikirkan lagi. Nasi sudah jadi bubur.” Keona menghela napas. Ia tengah menatap pantulan dirinya di depan cermin saat ia bersiap-siap. Ada banyak bekas kemerahan di leher dan tulang selangkanya, bahkan dadanya. Perlahan, disentuhnya bekas-bekas itu satu per satu, sembari membubuhkan riasan agar tidak terlihat. Pikirannya melayang ke kejadian semalam. Sekalipun dalam pengaruh obat, Keona bisa mengingat sensasi yang ia rasakan dari permainan pria itu. Tidak kasar ataupun memaksa, tapi tetap penuh tuntutan. Mempermainkannya hingga menanggalkan kewarasan. Mencapai puncak kepuasan. Tanpa bisa ditahan, hal itu membuat pipi Keona bersemu. “Ah, dia pasti pria yang suka menyewa wanita,” gumam perempuan itu, mengingat kata-kata yang sempat ia dengar dari bibir pria itu semalam. “Makanya sangat ahli–ah, apa yang kukatakan.” Ia menggerutu sendiri. Sekalipun ia dirugikan karena keperawanannya hilang dan ia tidak bisa menuntut apa-apa. Bodohnya, tadi pagi ia ter
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more
Chapter 4 - Kamu Lagi, Kamu Lagi
“Pria yang tidur denganku kemarin … adalah bosku sendiri!?” Sumpah demi apa pun, kenapa kesialan datang padanya bertubi-tubi? Dunia ini seakan sedang mempermainkannya. Dari mulai lolos dari rencana buruk ibu tirinya, menghabiskan malam dengan pria asing, dan di saat ia berniat mengikhlaskan semua, kini Keona baru tahu kalau pria yang tidur dengannya semalam adalah bosnya sendiri!? Bagaimana kalau pria itu tahu bahwa Keona menerobos masuk ke dalam kamarnya dan bahkan berhubungan badan dengan Kairos? Tanpa sadar, Keona menggeleng pelan, lalu buru-buru mengalihkan pandangan dan berjalan pergi untuk melakukan pekerjaannya. Tidak apa-apa. Keona hanya tinggal meminimalisir kontak dengan pria itu. Lagi pula, ia masih dalam masa probasi, bukan karyawan tetap ataupun memiliki posisi tinggi, sementara Kairos adalah CEO perusahaan. Nyaris mustahil mereka akan bertemu kembali setelah ini. Yang barusan tadi toh hanya sebuah kebetulan. Ya, pasti begitu. *** Keona sama sekali tidak m
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more
Chapter 5 - Perintah Kakek
“Bukankah Anda harus bertemu Mr. Smith?” Kalimat Gen membuat tangan Kairos berhenti membuka pintu mobil. Dia hampir lupa dengan meeting bersama kolega barunya itu, dan semua ini karena Keona! Kairos melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan. Benar, dia ada janji temu dengan kolega bule nya itu. Tidak bisa ditunda, karena sangat sulit mengatur janji bertemu dengan Mr. Smith. “Kalau begitu, kita jumpai Mr. Smith, setelahnya kita ke rumah Darmawan!” Dada Kairos bergemuruh, dia yakin akan bertemu dengan wanita yang sudah membuat rasa sakitnya sembuh. Traumanya hilang, bahkan kini dia bisa tidur tanpa harus dihantui mimpi buruk yang sejak dulu membelenggunya. Ini seperti jawaban dari semua permasalahannya. Dia akan melamar gadis itu, dan hal itu akan membuat kakeknya yang terus memaksa untuk menikah akan bungkam dan berhenti mengganggunya. *** "Kamu antarkan sampel ini ke perusahaan garmen, katakan kita butuh bahan yang lebih lembut!" Dengan sigap Keona menerima perin
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more
Chapter 6 -Penolong
"Kemarilah, Nak. Jangan takut. Meski tampang mereka seperti iblis, keduanya tidak akan berani memarahimu, apalagi pria bertampang menyeramkan ini!" Tukas Candra Mahesa mendelik ke arah Kairos. Keona bergerak gelisah, salah tingkah ditatap penuh selidik oleh Kairos. Tapi, dia tidak bisa mengabaikan permintaan Candra. Gelas yang berisi air hangat dia serahkan ke tangan Chandra. Berusaha tidak memedulikan keberadaan Kairos. "Diminum, Kek. Ingat kata dokter, kakek dehidrasi hingga tidak fokus saat menyebrang." Candra hanya tersenyum. Dia mengangguk lalu patuh menghabiskan isi gelasnya. Kairos dalam diam mengamati interaksi romantis antara Keona dan kakeknya. Sejak kapan mereka kenal, mengapa terlihat sangat akrab? "Kamu ngapain di sini?" Tanya Kairos dingin. Ini masih jam kerja dan seharusnya wanita itu masih ada di kantor. "Saya diminta pak Deni mengantarkan sampel kain ke pabrik garmen, Pak. Terus tanpa sengaja bertemu sama kakek di jalan-" "Sudah! Jangan berani kau mema
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more
Chapter 7 - Diam dan Mengamati
Pada Awalnya Kairos menatap jijik sekitar yang mereka lalui. Becek, banyak sampai di sisi jalan, bau busuk yang menyengat, membuatnya Ingi. muntah. Namun, melihat Keona yang gesit dan bersemangat saat berbelanja, terlebih bagian menawarnya, Kairos bisa melupakan semua hal buruk itu. "Hanya beberapa perak, kau menawar berjam-jam?" delik Kairos menaikkan satu alisnya. Takjub melihat gadis itu memperjuangkan satu sen pun. "Bapak tidak akan mengerti. Dua ribu itu sangat berharga. Bisa nambah buat beli garam," jawab Keona melanjutkan perjalanan. Kali ini dia singgah di tempat penjual bumbu dapur. Setelah lebih setengah jam, akhirnya perbelanjaan itu berakhir. Kening Kairos mengkerut kala memperhatikan hidung Keona yang tengah mengendus sesuatu. "Bapak, lapar tidak? Ayok, saya traktir makan mi ayam." Kairos tentu saja menolak, tapi niatnya hanya bisa tersimpan di hati, Keona sudah beranjak tanpa menunggu jawaban Kairos hingga terpaksa pria itu pun ikut masuk ke warung mi ayam. H
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more
Chapter 8 - Pelayan Pribadi
Tak satupun orang yang mau membantu Keona membawa ayahnya ke rumah sakit. Saat kejadian itu, Ratna dan Winda pergi entah kemana. Susah payah, Keona membawa ayahnya dengan taksi online ke rumah sakit. "Ya, Tuhan, aku harus bagaimana?" keluhnya, mendapati hanya ada uang merah dua lembar pengisi dompetnya. "Mbak, kita harus segera melakukan penanganan, usus buntu nya sudah sangat parah bahkan sudah pecah di dalam perut. Kalau tidak segera di operasi, nyawa pasien bisa tidak tertolong." Kepanikan Keona semakin besar. Kemana dia harus meminta tolong. Selama ini dia sudah mengusahakan untuk mengurus kartu berobat gratis dari pemerintah, tapi Ratna melarang. Dia berang dan meminta Keona menghentikan niatnya karena dianggap buat malu dan takut ketahuan kalau mereka sebenarnya sudah jatuh miskin. Tidak ingin bertengkar dan terjadi keributan lebih lanjut, ayahnya meminta Keona membatalkan niatnya. "Lakukan tindakan apapun, yng penting ayah saya bisa selamat," jawab Keona cepat. Dia
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more
Chapter 9 Mencari Pemilik Kalung
Keona tidak punya pilihan lain selain menyetujui syarat dari Kairos. Mulai hari itu, Keona membersihkan apartemen pria itu. Selama sebulan penuh sehabis pulang kerja. Sudah seminggu penuh.Apartemen itu cukup bersih, hanya butuh dua jam baginya membersihkan seluruh ruangan. Pada hari ketiga dia dapat, Keona melihat banyak tumpukan berkas yang bertebaran di atas meja, pun gelas kopi Kairos. Dia menebak kalau pria itu sangat sibuk akhir-akhir ini karena dia kantor pun jarang terlihat."Bukannya pak Kairos punya sakit maag? Minum kopi sebanyak ini," batinnya membereskan gelas dan sampah bekas makan malam yang sama sekali tidak disentuh, tergeletak begitu saja dan sudah bau basi."Orang kaya beda, pesan makanan mahal-mahal tapi nggak dimakan," cicitnya memasukkan semua sampah pada kantong hitam.Terpikir olehnya untuk memasakkan makan malam untuk Kairos. Pastinya lebih sehat. Kebetulan, sebelum ke apartemen, dia singgah ke pasar membeli bahan makanan untuk dibawa pulang.Satu jam berkutat
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more
Chapter 10 - Sandiwara
Winda melempar tatapan minta tolong pada Ratna. Wanita itu juga bingung harus bagaimana sekarang. Winda mengingat kapan terakhir dia melihat Keona memakai benda itu. Biasanya kalung itu tidak pernah lepas dari leher saudara tirinya itu. Tiba-tiba ingatannya membawa jalan keluar.“A-aku ... waktu itu aku ada di hotel Star, tanpa sadar mungkin jatuh di sana. Aku baru sadar setelah keesokan paginya.” Winda yakin jawabnya benar. Dia sempat mendengar Keona bertanya pada bi Sum soal kalungnya, sekembalinya dia dari rencana jual diri itu.Kekecewaan terlihat jelas di mata Kairos. Jadi benar, Winda adalah pemilik kalung itu. Tubuhnya lemas seketika, tapi dia sudah berjanji akan bertanggung jawab.“Ini kalungmu.” Kairos menyerahkan benda berkilau itu pada Winda. Ragu awalnya, tapi Winda pada akhirnya mengambil benda itu.“Lalu?” Winda tampaknya sudah merasa di atas awan. Entah mengapa, hatinya berkata kalau ada sesuatu yang mendesak pria itu untuk menemui pemilik kalung itu, ya, seperti rasa b
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status