Bethany terkejut karena Bella, saudari kembarnya, dikabarkan telah menghilang selama sebulan. Ia pun segera pergi ke apartemen Bella dan menemukan beberapa foto perundungan di apartemen itu. Tanpa pikir panjang, Bethany memilih untuk menyamar sebagai Bella demi mencari tahu apa yang terjadi. Namun, di hari pertama dia menyamar, seorang pria tiba-tiba memanggil nama aslinya. "Siapa kau? Bagaimana kau tahu?" "Bella tidak punya tatto ular sepertimu"
Lihat lebih banyakSuasana ricuh kembali terdengar ketika seorang polisi membawa masuk pria yang mengamuk dengan tangan diborgol ke belakang. Alex dan Bethany membayangkan diri mereka yang hampir saja terlihat seperti itu jika bukan karena bantuan pria di hadapan mereka kini. James tersenyum ketika kedua orang tersebut berterima kasih kepadanya. Ia tidak merasa bahwa apa yang ia lakukan tadi adalah sesuatu yang besar, pria itu akhirnya berdiri dan meregangkan otot tubuhnya. "Kalau kalian mau berterima kasih, sebaiknya kalian datang ke restoran baruku di West Village." "West Village? Kau membuka restoran baru di sana? Berapa banyak restoran yang kau miliki, James?" tanya Alex terkejut. "Aku hanya memutus kontrak dengan partner bisnisku di restoran sebelumnya dan mencoba untuk membuka usaha dengan kemampuanku sendiri kali ini. Aku harap kalian bisa datang. Alex dan-" "Bethany." "Benar. Beth- Tunggu, bukankah kau Bella?" Bethany melihat James yang mengerutkan keningnya dan terlihat raut
Alex kini memasang wajah serius. Dia membuat Bethany sangat khawatir. Apakah Alex memiliki alasan khusus kenapa dia tidak pernah mengajaknya berkencan? "Katakan saja. Itu tidak akan mengubah pendapatku tentangmu," ucap Bethany kepada Alex yang terlihat ragu untuk mengatakan yang sesungguhnya. Alex tiba-tiba tersenyum dan seperti menahan tawanya. "Ah. Aku terjebak. Kau hanya menggodaku, kan?!" teriak Bethany ketika sudah menyadari sesuatu. Alex kemudian tertawa. Dia kembali menangkup wajah Bethany dengan telapak tangannya yang besar dan mulai dingin karena salju. Ia mendekatkan wajahnya persis di depan wajah Bethany yang mulai memerah. "Maaf, aku hanya rindu suasana seperti ini. Aku tidak pernah mengajakmu berkencan secara formal karena .... aku takut kau tersinggung jika aku melakukannya." "Tersinggung karena apa?" "Karena kau sangat fokus mencari Bella dan pada misi membalaskan dendamnya." "Asal kau tahu, aku tidak benar-benar fokus saat itu karena seseorang."
Setelah yakin bahwa pria yang berencana menusuk Bethany waktu itu adalah salah satu pengawalnya, Alex bergegas keluar ruangan. Bethany hendak mengejarnya. Namun, Bella menahan lengannya dan menghentikan Bethany. Bethany sedikit ragu dengan pilihan apakah dia harus bersama Bella atau mengejar Alex saat ini. Setelah berpikir sesaat, ia merogoh kunci mobilnya dalam saku mantelnya dan memberikan kunci tersebut kepada Bella. "Maaf Bella, pulanglah lebih dulu." Dengan tanpa menunggu respon dari Bella, Bethany segera berlari kecil keluar ruangan untuk mengejar Alex. Ia melihat Alex sudah menutup pintu lift yang ia masuki. Bethany bergegas turun melalui tangga darurat. Beruntungnya, ia sampai tepat ketika Alex baru saja keluar dari lift. Ia melangkah mendekat untuk mengejarnya lagi. Tanpa sadar atas kehadiran Bethany, Alex yang sudah tenggelam dalam pikirannya sendiri, tetap berjalan menuju pintu belakang kantor Magesty. "Alex! Tunggu!" teriak Bethany sambil berusaha menyamai
"Bukan dia pelakunya." Bethany dan Alex sudah berada di ruangan tersebut. Memecah ketegangan di antara Betty dan Robert yang masih berlutut di hadapan Bella. David dan Vallery sedikit tercengang melihat kedatangan Bethany. Meskipun mereka sudah tahu bahwa Bella dan Bethany adalah kembar. Namun, mereka tidak menyangka bahwa mereka benar-benar mirip dan sangat sulit dibedakan. "Apa maksudmu dia bukan pelakunya, Beth?" tanya Bella merasa tidak senang. Bethany melangkah mendekatkan dirinya dan menyuruh Betty serta Robert untuk berdiri. Ia mendekat ke arah Betty, mencengkram bahunya dan mulai menatapnya dengan puncak amarah yang sedari tadi ia tahan sejak di rumah lamanya. "Aku benar-benar tidak menyangka kau sekejam itu kepadanya. Aku tidak peduli apa motifmu. Tidak ada seorang pun yang berhak menerima perlakuan seperti itu, terutama kembaranku!" Betty hanya diam terpaku. Dia merasa malu atas apa yang ia lakukan selama ini. Dan tidak menyangkal bahwa perbuatannya benar-be
"Apa alasanmu melakukan semua ini? Betty," tanya David, salah satu orang yang memergoki Betty setelah hampir menghancurkan dokumen-dokumen penting tim mereka. Betty hanya terdiam mematung. Dirinya seperti sedang ditelanjangi. Saat ini, ia hanya ingin kabur dari sana secepatnya. Ia hampir saja melangkahkan kakinya keluar ruangan. Tiba-tiba.... "Kau pikir aku akan membiarkan kau pergi dari sini setelah tahu kau adalah pelaku yang merundungku selama ini?!" ucap Bella yang juga telah tiba beberapa detik lalu dengan baju yang sama dan tidak basah sedikit pun. Betty memperhatikan hal itu dan menyadari sesuatu. Apa rencananya yang itu juga gagal? "Apa? Kau bingung kenapa aku tidak basah sama sekali setelah kau siram di toilet tadi?" tanya Bella berusaha menebak apa yang dipikirkan oleh wanita yang merundungnya itu. "Aku sudah mengetahui semua rencanamu. Tingkahmu sudah aneh sejak Bella memberitahu kita bahwa dia bukan Bethany pagi tadi. Aku membiarkan kau berdua dengan Bella ti
Wanita itu terkejut ketika seseorang memanggilnya dengan sebutan pengkhianat. Ia menengok ke belakang dan telah berdiri seseorang yang baru saja menyaksikan perbuatannya. "Sudah kuduga. Kaulah orangnya. Aku sudah curiga sejak awal saat kau menyebutkan bahwa aku pernah membobol sistem utama Magesty. Aku memang pernah hampir dipecat, tapi tidak ada yang mengetahui alasannya selain Alex dan pimpinan di divisiku," ucap David dengan geram. "Jadi, dia tahu darimana?" tanya seorang wanita di sebelahnya yang baru saja tiba. "Dia lah yang selama ini kita cari. Seseorang yang menampilkan video Bethany yang sedang berganti pakaian saat peluncuran product Beauty Reborn. Seorang hacker yang lebih handal dariku." David menghentikan sedikit pengungkapannya dan kembali melanjutkan kalimatnya. "Apa alasanmu melakukan semua ini? Betty," lanjut David. Betty hanya terdiam mematung di tempat. Dia pikir rencananya kali ini sudah sempurna. Dia bahkan sudah menyiram Bella di toilet, mengulur wa
Ketika Alex mengatakan bahwa di luar terjadi badai salju, Bethany seketika panik. Ia sangat mengkhawatirkan Bella dan berharap sinyal segera muncul di layar ponselnya. Ia menggoyang-goyangkan ponselnya. Berharap tiba-tiba sinyal akan muncul. Meskipun ia tahu bahwa hal itu akan sia-sia. *** Di kantor Magesty 10 jam kemudian. Bella yang sudah mulai beradaptasi dengan ruangan barunya, mencoba mengobrol dengan teman-teman satu timnya. Setelah pengakuan atas dirinya yang merupakan Bella yang asli, beberapa di antara mereka memilih untuk tidak bicara padanya. Terutama Vallery, gadis periang itu tiba-tiba menjauhinya. "Tenanglah. Dia hanya belum terbiasa dengan auramu yang sangat berbeda dari kembaranmu." Tiba-tiba sebuah suara yang persis di sebelahnya muncul. Betty, anggota Revenge Squad yang paling dewasa mendekatinya dan mencoba menenangkannya. "Memangnya, aku dan Bethany sangat terlihat jelas perbedaannya?" tanya Bella dengan sedikit sedih. "Bethany, dia memiliki
Alex hanya mematung di tempat. Ia masih kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi. Ia baru saja membongkar semua rahasianya di depan Bethany dan dia malah mendapatkan pelukan? "Kenapa kau diam saja? Cepat pakai bajumu dan kemasi barang-barangmu. Oh aku lupa, kau tidak membawa apa pun ke sini. Bahkan tidak membawa uang juga," ucap Bethany sambil memasukan beberapa barang penting ke dalam tas kecilnya. "Apa kau tidak marah?" tanya Alex yang masih kebingungan. "Soal apa?" "Soal orang tuaku yang ingin mencelakaimu dan kembaranmu." "Aku juga mengenal orang tua yang sering bersikap kejam kepada anaknya. Jadi, aku tidak terlalu kaget kalau ada orang tua lain yang kejam seperti itu. Dan, tidak ada alasan bagiku untuk marah padamu. Kau telah menyelamatkan nyawaku dan semua itu bukan ulahmu." Bethany selesai berkemas, dia melangkahkan kakinya ke sebuah lemari tua di pojok ruangan. "Seharusnya masih ada di sini." Bethany bergumam kepada dirinya sendiri. "Apa yang kau ca
"Apa kau bilang? Dia pengkhianatnya?!" tanya Bethany setengah berteriak ketika Alex menyebutkan salah satu pengkhianat dalam timnya. "Bisa dikatakan, dia tidak berkhianat, tapi memang memiliki motif sejak awal bergabung dengan Revenge Squad." "Kenapa kau baru memberitahuku sekarang, Alex?" Bethany mulai kecewa dan sedikit kesal. "Maaf, aku juga baru mengetahuinya belakangan ini. Semenjak aku diangkat menjadi CEO, aku baru bisa memiliki akses penuh untuk membuka cyber inti dari Magesty. Termasuk meminta bantuan para Intel untuk menemukan peretas yang telah menayangkan videomu saat di peluncuran Beauty Reborn beberapa waktu lalu." "Jadi, itu benar-benar video diriku?" meskipun sudah mendengarnya dari David beberapa waktu lalu, ia tetap merasa kaget setelah Alex mengkonfirmasi hal tersebut. "Sayangnya, iya. Tapi kau tidak perlu khawatir, aku sudah meminta seluruh Intel perusahaan untuk menghapus video tersebut," jawab Alex berusaha menenangkan. Bethany mencoba merangkai s
“Kau yakin dia tidak ada di dalam?” tanya seorang wanita muda berambut hitam bergelombang di depan sebuah pintu unit apartemen. Raut wajahnya memancarkan kekhawatiran yang mendalam. Ia ragu untuk membuka pintu itu, takut menemukan sesuatu yang tidak ingin ia bayangkan. “Aku sudah menghubunginya selama beberapa kali dalam dua minggu terakhir. Tapi tidak pernah ada jawaban,” terang seorang wanita paruh baya di hadapannya. Bethany, wanita muda tadi—akhirnya memberanikan diri memencet kode password unit apartemen itu. “Semoga saja kodenya masih sama,” ucapnya lirih. Setelah pintu terbuka, dia memberanikan diri untuk masuk ke dalam ruangan sambil diikuti Marion—wanita pengurus gedung apartemen itu. Ruangan sangat gelap, mereka hampir tidak dapat melihat apapun. Marion mengerti kebingungan yang Bethany tunjukkan, ia menyalakan lampu apartemen bertipe studio tersebut. Bethany dan Marion sangat terkejut dengan apa yang mereka lihat. Sebuah ruangan yang sangat berantakan dan cukup berd...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen