Share

Bab 2 - Partner

Penulis: Zenaira
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-07 15:08:44

Keesokan harinya...

Sebuah mobil mewah hitam berhenti di depan lobby hotel. Bethany turun mengenakan gaun merah dengan topeng hitam berukir.

Sesuai yang ia harapkan dari artikel di media online tentang tips menarik perhatian orang, semua mata tertuju padanya. Mungkin, dia satu-satunya yang terlihat seperti manusia, di sebuah pesta Halloween.

Kakinya perlahan mendekati meja resepsionis yang terlihat sepi. Seorang pria muda kikuk berkostum drakula menyambutnya.

"Selamat datang Nona, tolong berikan darahmu di sini."

Pria itu memberikan sebuah pena berbentuk bulu angsa dan mencelupkannya pada botol tinta merah di atas meja. Mengisyaratkan dirinya harus menuliskan nama pada buku daftar tamu.

'Sangat norak!' batin wanita itu memikirkan betapa kekanakannya orang yang membuat konsep pesta halloween ini.

Bethany bersiap meninggalkan meja resepsionis tanpa menuliskan namanya pada buku tamu. Pria drakula tadi memanggilnya, "Maaf Nona, setidaknya ... beritahu saya nama Anda.”

“Apakah harus?” tanya wanita itu.

“Ya Nona, kalau tidak. Anda tidak bisa masuk,” jawab pria drakula tadi.

"Redwig ... Bella Redwig." Bethany akhirnya terpaksa menggunakan nama Bella agar bisa masuk ke dalam pesta itu.

Bethany kemudian melangkahkan kaki ke dalam ruangan yang sudah diberi petunjuk dengan tanda busur panah.

Ia memasuki ballroom hotel yang sudah menjelma menjadi seperti club' malam dengan gemerlap lampu dan musik yang sangat keras. Ia memperhatikan satu per satu beberapa manusia berkostum hantu di dalam sana.

Ia merasa sangat bodoh karena mencari keberadaan seseorang ketika berada dalam pesta topeng.

"Kita sambut ... sang Nona Vampir ... Bella Redwig!" Seorang MC memanggil namanya, membuat seluruh hantu jadi-jadian tadi menoleh ke arahnya.

"Oh, sial! Kenapa dia menyebutkan nama itu!" kata Bethany bergumam pada dirinya sendiri.

Ia membuka tas tangannya dengan sedikit tremor, mengambil secarik kertas berisi rundown acara. Bodohnya, ia tidak memperhatikan bagian paling bawah rundown tersebut.

Tertulis catatan, 'seluruh tamu yang datang akan disambut oleh MC dengan julukan kostum hantu yang dikenakannya.’

Kini seluruh tamu tahu keberadaannya. Ia memang berencana untuk membuat seluruh tamu memandangnya, tapi bukan sebagai Bella Redwig.

Awalnya, ia hanya ingin dilihat sebagai wanita misterius yang mempesona dengan gaun merah menyala yang cukup seksi. Agar orang-orang yang diincarnya, tertarik untuk mendekatinya.

Ya, orang-orang yang fotonya Bella pajang di kamarnya. Ia memutuskan untuk menggagalkan rencananya sendiri dan berusaha mendalami peran sebagai Bella Redwig.

Hampir saja ia harus menerima tatapan seluruh tamu sepanjang malam. Untungnya, acara langsung dimulai.

Tepat beberapa detik kemudian, layar di panggung menyala dan memunculkan sebuah nama besar di dalamnya, MAGESTY— perusahaan kosmetik nomor dua di New York.

Sambutan demi sambutan oleh para pemimpin Magesty, akhirnya usai. MC mengumumkan acara selanjutnya. Peresmian produk baru palette eyeshadow bertema Halloween.

Terdapat cuplikan intens di layar proyektor di atas panggung, menampilkan video beberapa model bak seorang wanita vampir modis dengan riasan mata yang bold. "Huh! tidak masuk akal!" gumam Bethany dengan suara pelan.

"Vampir mana yang mau berdandan seribet itu, ya kan? Bethany." Terdengar suara seorang pria persis dari belakang telinganya.

Sontak membuatnya terkejut dan menoleh. Pria bertopeng setengah serigala menampilkan sebuah senyuman tipis padanya, menyebutkan nama aslinya. Ya, nama aslinya. Bethany.

***

Belum sempat Bethany sadar akan keterkejutannya, pria itu menarik tangannya agar menjauhi keramaian. Beberapa tamu memandangi mereka.

Namun, tidak ada yang berani mendekati dan mencegah pria itu melakukannya. Bethany diajak ke sebuah ruangan yang sangat sepi dan terkesan memiliki privasi.

Bethany membuka mulutnya dan bersiap untuk mencecar pria di hadapannya dengan berbagai pertanyaan.

“Bagaimana kau tahu?” tanya Bethany pada akhirnya setelah penyamarannya sebagai saudari kembarnya terbongkar.

Pria itu mendekati Bethany, menyingkap rambut panjang hitamnya dan menyentuh sedikit leher Bethany dengan jarinya. “Bella tidak memiliki ini.” Alex menyentuh sebuah tato bergambar ular kecil yang terdapat pada leher Bethany.

Bethany yang terkejut langsung menepis tangannya. Ia membalik tubuh pria itu agar bertukar posisi padanya dan mendorongnya ke tembok.

Pria itu tampak kaget dan tidak menyangka wanita di hadapannya akan bertindak seberani itu.

“Lalu? Kau mau membongkarnya di depan para tamu? Lakukan saja,” tantang Bethany dengan mata yang menyala.

“Hei! Aku bahkan belum mengatakan apa pun.” Pria itu merogoh saku jasnya dan mengambil sebuah kartu nama dan menyerahkannya pada Bethany.

“Kau pasti butuh partner untuk balas dendam,” ucap pria itu secara tiba-tiba.

“Kau! Bagaimana kau tahu?”

“Bella Redwig, dia telah menghilang hampir sebulan. Anehnya, tidak ada pengumuman resmi dari perusahaan yang menyatakan dia telah keluar.” Pria itu mengatakan sebuah informasi baru yang cukup penting untuk Bethany.

“Lalu, apa tidak ada seorang pun yang mengetahui keberadaannya?”

“Kau saja yang kembarannya tidak tahu, apalagi aku.”

“Jadi, apa yang kau rencanakan dengan menahanku di .... ” Bethany menghentikan ucapannya dan melihat sekeliling.

Ia baru sadar bahwa ruangan yang mereka datangi adalah sebuah kamar. Wajah Bethany memerah.

Bethany akhirnya melihat kartu nama yang diberikan padanya. Alex, Marketing Staff. Begitu tulisannya. Pria di hadapannya ini hanya karyawan biasa di Magesty tapi mencoba untuk memerasnya?

“Apa kau mau uang dariku?” tanya Bethany mencoba menebak tujuan Alex yang sesungguhnya.

“Apa aku terlihat sangat membutuhkan uang?” jawab Alex yang sedari tadi hampir tidak berhasil menyembunyikan tawanya.

“Aku hanya ingin membantumu. Seperti yang aku bilang tadi. Kau pasti ingin membalas dendam. Tentang skandal itu.”

“Skandal?” Bethany mengangkat alisnya dan menatap Alex dengan heran.

“Bella terlibat dalam skandal percintaan dengan salah satu manajer di kantor. Manajer tersebut sudah memiliki istri. Beberapa hari setelah terdengarnya rumor tesebut, Bella menghilang. Aku juga penasaran kemana dia. Karena itu aku akan membantumu.”

Bethany berjalan menuju sofa yang berada di sudut ruangan. Dia duduk dan menyilangkan kakinya. Berusaha terlihat tidak terpengaruh dengan ucapan Alex barusan.

Ia tidak akan bisa diperas oleh siapapun. Dia sangat mencurigai pria di hadapannya ini. Alex mengikutinya dan duduk di depan Bethany sambil memandang wanita di hadapannya.

Bethany masih terdiam dan terlihat berpikir keras. Alex hanya menunggunya dan menatapnya dengan serius.

Bethany akhirnya membuka suara dan mengatakan, “Dua hal di dunia ini yang tidak akan pernah aku percaya. Pertama, aku tidak akan percaya pria sepertimu. Pria yang berusaha memeras wanita di awal pertemuan.”

Alex mengangkat alisnya, terkesima dengan jawaban tak terduga wanita di hadapannya. Ia sangat menunggu kelanjutannya.

Alex menegakkan posisi tubuhnya dan melipat kedua tangannya di dada. “Hmm ... Okay,” gumam Alex.

“Kedua, aku tidak akan percaya Bella memiliki sebuah skandal. Tapi untuk sekarang, aku akan menerima tawaranmu.”

Komen (21)
goodnovel comment avatar
Arkhan gultom
gmn bisa alex tahu klo Bella mempunyai saudari kembar dan tahu namanya pula,so... apa benar alex berniat membantu bethany balas dendam,ato ada udang di balik batu...
goodnovel comment avatar
D'kurnia Sharma
ternyata Alex langsung mengenali kalo itu Bethany bukan Bella terlihat dari tatto yg dimiliki Bethany dileher dan Bella tak memilikinya, wah kasihan Bella terlibat skandal dengan petinggi perusahaan
goodnovel comment avatar
Anah Grace
nah loh apa mungkin yg menculik itu suruhan istri selingkuhan nya kali ya... sekarang hanya dia yg bisa di curigai
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 3 - Strategi

    Bethany telah sepakat untuk menerima Alex menjadi partner dalam menjalankan aksi balas dendamnya. Bethany mengatakan akan mengajak Alex ke apartemen Bella untuk melihat bukti-bukti perundungan yang dialami oleh Bella. Alex menyetui hal tersebut. Alex menunjukkan jalan pintas keluar hotel agar tidak diketahui oleh para karyawan yang sedang berpesta. “Jika aku tidak datang, apa kau berencana untuk meracuni para tamu di pesta itu?” tanya Alex ketika mereka sudah berada di dalam mobilnya. “Aku tidak mungkin seceroboh itu,” jawab Bethany sambil membuka topeng berukir yang sedari tadi cukup menyiksa. “Bukankah datang ke pesta itu sebagai Bella saja sudah merupakan tindakan yang ceroboh?” Alex kembali mencecar pertanyaan yang sangat membuatnya penasaran. “Aku memang sengaja mencari pusat perhatian, tapi tidak mengira MC itu menyebutkan nama tamu yang hadir. Bukankah pakaianku hari ini sangat berbeda style dengan Bella?” “Memang. Tapi, aku cukup mengenal Bella dan dia tidak mungkin datan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 4 - Adaptasi

    Bethany terdiam mematung setelah Alex meninggalkannya. Ia mencoba untuk mengabaikan perkataan Alex. Bethany mulai duduk dan melihat mejanya sangat berantakan, sepertinya orang-orang mengira tempat ini sudah tidak bertuan dan menjadikannya gudang tempat pembuangan dokumen yang sudah tidak terpakai. Ia kembali mengingat ucapan Nancy di lobby tadi. 'Jadi, Bella mengajukan cuti, bukan menghilang?’ Tiba-tiba, Bethany makin tidak mengerti apa yang menimpa kembarannya tersebut. Belum sempat Bethany menyalakan laptopnya, seseorang mendatanginya dan memberikan setumpuk dokumen dengan wajah yang terlihat sangat jengkel. “Akhirnya aku tidak perlu melakukan ini lagi sendirian.” Bethany mengenali wajah itu, dia adalah Robert, staff keuangan yang duduk persis di sebelah meja kerja Bella. Dia juga salah satu orang yang fotonya dipajang Bella di kamarnya. Kalau orang-orang itu bukan orang yang merundung Bella seperti yang diragukan oleh Alex, lalu kenapa Bella memasang foto mereka di sana? “Aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 5 - Pembentukan Tim

    Alex mengantar Bethany pulang dengan mobilnya. Sepanjang jalan, mereka hanya terdiam tanpa saling mengatakan sepatah kata pun. Sesampainya di apartemen, Alex sampai harus memposisikan Bethany duduk di kursi kayu area dapur agar mudah dikeringkan. Alex memeriksa lemari baju dan mengambil sepasang piyama di dalamnya. Ia juga membuka laci tempat beberapa pakaian dalam. Alex sempat ragu untuk mengambilnya. “Maaf, Bella. Ini demi kembaranmu.” Alex mengambil sepasang pakaian dalam dan segera menuju Bethany yang masih dengan tatapan kosongnya. Bethany langsung menuruti perintah Alex untuk berganti pakaian. “Hei! Hei!” Alex hampir saja menyaksikan Bethany telanjang di hadapannya, ia segera mengantar Bethany ke kamar mandi dan menyuruhnya berganti baju di dalam sana. Bethany masuk ke dalam kamar mandi dan mengambil napas panjang, mencoba menenangkan diri dan memikirkan apa yang harus dikatakannya setelah ini. Setelah berpikir hampir setengah jam, Bethany akhirnya keluar. Alex segera meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 6 - Dalang

    Bethany melihat keraguan dalam tatapan Alex tentang pernyataannya. “Kau meragukanku?” “Kau berpikir mereka harus menjadi timmu daripada harus mencurigai mereka sebagai para perundung Bella, begitu?” tanya Alex memperjelas pernyataan Bella barusan. “Ya ... aku memiliki alasan.” Bethany mulai cemberut. “Kau memiliki alasan. Ah ... kedengarannya menarik. Beri tahu aku.” Alex berpindah posisi mendekat ke arah Bethany dan menatapnya dengan serius. “Pertama, aku belum menemukan motif apa pun yang menghubungkan orang-orang itu dengan Bella. Kedua, kalau benar mereka adalah para perundung Bella, bukankah lebih baik aku lebih dekat dengan mereka agar bisa mencari tahu lebih dalam?” “Ya ... pemikiranmu cukup masuk akal. Tapi, ada satu hal yang belum kau ketahui.” “Apa itu?” “Dalang dari semua ini.” Bethany membuka matanya lebih lebar, terkejut dengan pernyataan Alex yang benar-benar dia lewatkan. Dia sama sekali belum bertemu pria yang menyebabkan Bella dirundung dan menghilang. Ale

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 7 - Project Buangan

    Bethany melihat siapa yang baru saja datang. Betty, orang yang baru saja ia bicarakan diam-diam dengan Alex. Wanita berusia akhir 40 tahun dengan kacamata tebal dan rambut klimis dikuncir kuda. “Silakan masuk.” Bethany memberinya ijin dan menyuruhnya untuk duduk. Betty mengambil kursi di seberang Robert. Bethany nampak cukup terkejut melihat kemiripan Betty dan Robert. Mereka terlihat seperti saudara kembar berbeda jenis kelamin. Alex menyikutnya dari samping, membuyarkan lamunannya dan memberinya kode untuk memulai rapat ini. “Sepertinya semua sudah lengkap. Sebelum kita saling memperkenalkan diri, kami akan menjelaskan lebih dulu project yang akan kita kerjakan.” Alex mengambil alih percakapan dan menyalakan layar yang berada di tengah ruang rapat tersebut. “Baiklah, seperti yang kalian sudah ketahui. Aku, Bella Redwig—yang ditugaskan oleh Danny untuk menyelesaikan sebuah project yang selama ini selalu dihindari pada staff divisi marketing. Mereka menyebutnya, project bua

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 8 - Hangus Terbakar

    Mereka semua sangat terkejut melihat kejadian di hadapan mereka. Mereka bahkan tidak sanggup mengangkat barang bawaan mereka sendiri. Pabrik yang menjadi satu-satunya harapan bagi mereka, kini habis terbakar. “Apa yang kalian lakukan? Cepat bantu kami!” Seseorang tiba-tiba memberi mereka beberapa ember dan menyuruh mereka untuk membantu. Alex dengan sigap menggulung lengan bajunya dan berlari menuju sumber air. Bethany yang melihatnya kembali tersadar dan tahu apa yang harus ia lakukan. “Cepat, bantu mereka!” Bethany berteriak kepada beberapa koleganya yang masih diam mematung. “Apakah pemadam kebakaran tidak akan datang?” tanya Vallery sambil ikut berlari.“Kemungkinan mereka tidak akan secepat dan setanggap seperti di kota,” jawab Betty yang sudah melepaskan kacamatanya. Mereka akhirnya perlahan berhasil memadamkan api. Tapi, hanya sebatas itu. Tidak terlihat satu benda pun yang terselamatkan. Bethany melihat sekeliling dan matanya tertuju pada beberapa orang yang menangis di

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 9 - Menjadi Dekat

    Keesokan harinya, Bethany dan timnya sudah berkumpul untuk membahas rencana mereka selanjutnya. Ia merasa tidak enak karena telah menyeret mereka ke dalam situasi ini demi untuk menemukan kembarannya. “Jadi, Alex. Kau menjanjikan satu minggu untuk kami mengatasi situasi ini. Apa kau memiliki rencana?” tanya Bethany pada Alex yang duduk di hadapannya. “Okay, sejujurnya. Kebakaran di pabrik itu sedikit menguntungkan bagi kita.” “Apa maksudmu?” tanya Bethany terheran. “Pabrik itu, dan apa yang dibuat di dalamnya, sudah tidak memiliki harapan jika terus dilanjutkan. Jadi, ini bagus karena kita bisa mereset semuanya. Memulainya dari awal.” “Maksudmu, kita bisa dalam waktu seminggu, mendirikan pabrik baru?” tanya Robret dengan skeptis. “Tentu saja tidak. Tapi, kita bisa membuat perjanjian baru dengan para warga.” Alex memperlihatkan sebuah dokumen di laptopnya, mereka melihat ada tabel nama-nama tumbuhan yang tidak mereka kenal. “Ini adalah daftar nama tumbuhan yang hanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 10 - Pelaku Sebenarnya

    Bethany hampir berteriak karena gerakan yang tak terduga dari Alex. Kini Alex mencengkeram pinggulnya erat, seperti tidak akan melepaskannya. Bethany tidak berpikir ini konsekuensi yang akan dia terima akibat mencium pipi Alex sekilas. Alex makin mendekatkan dirinya dengan tubuh Bethany, suara napasnya makin jelas terdengar berat. Alex tampak ingin mengatakan sesuatu yang ia tahan sejak tadi. Bethany akhirnya mencoba melepaskan pelukan Alex pada pinggulnya. “Apa yang kau lakukan? Lepas!” protes Bethany. “Kau yang menggodaku duluan,” jawab Alex dengan tatapan misteriusnya. “Oke maaf. Aku melakukannya hanya karena ....” Bethany memikirkan kata yang tepat untuk dia ucapkan. “Karena kau sangat baik padaku.” “Oh. Jadi begitu, aku baik padamu?” Lagi-lagi Alex tampak kecewa dengan ucapan Bethany dan mulai melonggarkan cengkeramannya. “Aku harus pergi sebelum mereka kembali.” Bethany akhirnya keluar pemandian air hangat tersebut dengan perasaan yang tidak pernah ia rasakan sebe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20

Bab terbaru

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 67 - Alasan Sang Perundung

    "Apa alasanmu melakukan semua ini? Betty," tanya David, salah satu orang yang memergoki Betty setelah hampir menghancurkan dokumen-dokumen penting tim mereka. Betty hanya terdiam mematung. Dirinya seperti sedang ditelanjangi. Saat ini, ia hanya ingin kabur dari sana secepatnya. Ia hampir saja melangkahkan kakinya keluar ruangan. Tiba-tiba.... "Kau pikir aku akan membiarkan kau pergi dari sini telah tahu kau adalah pelaku yang merundungku selama ini?!" ucap Bella yang juga telah tiba beberapa detik lalu dengan baju yang sama dan tidak basah sedikit pun. Betty memperhatikan hal itu dan menyadari sesuatu. Apa rencananya yang itu juga gagal? "Apa? Kau bingung kenapa aku tidak basah sama sekali setelah kau siram di toilet tadi?" tanya Bella berusaha menebak apa yang dipikirkan oleh wanita yang merundungnya itu. "Aku sudah mengetahui semua rencanamu. Tingkahmu sudah aneh sejak Bella memberitahu kita bahwa dia bukan Bethany pagi tadi. Aku membiarkan kau berdua dengan Bella tin

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 66 - Pengacau yang Ceroboh

    Wanita itu terkejut ketika seseorang memanggilnya dengan sebutan pengkhianat. Ia menengok ke belakang dan telah berdiri seseorang yang baru saja menyaksikan perbuatannya. "Sudah kuduga. Kaulah orangnya. Aku sudah curiga sejak awal saat kau menyebutkan bahwa aku pernah membobol sistem utama Magesty. Aku memang pernah hampir dipecat, tapi tidak ada yang mengetahui alasannya selain Alex dan pimpinan di divisiku," ucap David dengan geram. "Jadi, dia tahu darimana?" tanya seorang wanita di sebelahnya yang baru saja tiba. "Dia lah yang selama ini kita cari. Seseorang yang menampilkan video Bethany yang sedang berganti pakaian saat peluncuran product Beauty Reborn. Seorang hacker yang lebih handal dariku." David menghentikan sedikit pengungkapannya dan kembali melanjutkan kalimatnya. "Apa alasanmu melakukan semua ini? Betty," lanjut David. Betty hanya terdiam mematung di tempat. Dia pikir rencananya kali ini sudah sempurna. Dia bahkan sudah menyiram Bella di toilet, mengulur wa

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 65 - Memergoki Si Pengkhianat

    Ketika Alex mengatakan bahwa di luar terjadi badai salju, Bethany seketika panik. Ia sangat mengkhawatirkan Bella dan berharap sinyal segera muncul di layar ponselnya. Ia menggoyang-goyangkan ponselnya. Berharap tiba-tiba sinyal akan muncul. Meskipun ia tahu bahwa hal itu akan sia-sia. *** Di kantor Magesty 10 jam kemudian. Bella yang sudah mulai beradaptasi dengan ruangan barunya, mencoba mengobrol dengan teman-teman satu timnya. Setelah pengakuan atas dirinya yang merupakan Bella yang asli, beberapa di antara mereka memilih untuk tidak bicara padanya. Terutama Vallery, gadis periang itu tiba-tiba menjauhinya. "Tenanglah. Dia hanya belum terbiasa dengan auramu yang sangat berbeda dari kembaranmu." Tiba-tiba sebuah suara yang persis di sebelahnya muncul. Betty, anggota Revenge Squad yang paling dewasa mendekatinya dan mencoba menenangkannya. "Memangnya, aku dan Bethany sangat terlihat jelas perbedaannya?" tanya Bella dengan sedikit sedih. "Bethany, dia memiliki

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 64 - Rintangan

    Alex hanya mematung di tempat. Ia masih kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi. Ia baru saja membongkar semua rahasianya di depan Bethany dan dia malah mendapatkan pelukan? "Kenapa kau diam saja? Cepat pakai bajumu dan kemasi barang-barangmu. Oh aku lupa, kau tidak membawa apa pun ke sini. Bahkan tidak membawa uang juga," ucap Bethany sambil memasukan beberapa barang penting ke dalam tas kecilnya. "Apa kau tidak marah?" tanya Alex yang masih kebingungan. "Soal apa?" "Soal orang tuaku yang ingin mencelakaimu dan kembaranmu." "Aku juga mengenal orang tua yang sering bersikap kejam kepada anaknya. Jadi, aku tidak terlalu kaget kalau ada orang tua lain yang kejam seperti itu. Dan, tidak ada alasan bagiku untuk marah padamu. Kau telah menyelamatkan nyawaku dan semua itu bukan ulahmu." Bethany selesai berkemas, dia melangkahkan kakinya ke sebuah lemari tua di pojok ruangan. "Seharusnya masih ada di sini." Bethany bergumam kepada dirinya sendiri. "Apa yang kau ca

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 63 - Motif Alex (Bagian 2)

    "Apa kau bilang? Dia pengkhianatnya?!" tanya Bethany setengah berteriak ketika Alex menyebutkan salah satu pengkhianat dalam timnya. "Bisa dikatakan, dia tidak berkhianat, tapi memang memiliki motif sejak awal bergabung dengan Revenge Squad." "Kenapa kau baru memberitahuku sekarang, Alex?" Bethany mulai kecewa dan sedikit kesal. "Maaf, aku juga baru mengetahuinya belakangan ini. Semenjak aku diangkat menjadi CEO, aku baru bisa memiliki akses penuh untuk membuka cyber inti dari Magesty. Termasuk meminta bantuan para Intel untuk menemukan peretas yang telah menayangkan videomu saat di peluncuran Beauty Reborn beberapa waktu lalu." "Jadi, itu benar-benar video diriku?" meskipun sudah mendengarnya dari David beberapa waktu lalu, ia tetap merasa kaget setelah Alex mengkonfirmasi hal tersebut. "Sayangnya, iya. Tapi kau tidak perlu khawatir, aku sudah meminta seluruh Intel perusahaan untuk menghapus video tersebut," jawab Alex berusaha menenangkan. Bethany mencoba merangkai s

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 62 - Motif Alex

    Bethany terbangun dari tidurnya. Cahaya matahari sudah memasuki ruangan dari sela-sela jendela kamarnya. Cahaya itu sedikit menyorot sosok yang kini masih terlelap berbaring di sebelahnya. Udara dingin dari luar sudah mulai terasa hingga menusuk kulitnya yang sedang minim pakaian. Ia menarik selimutnya lagi perlahan agar tidak membangunkan Alex dari tidurnya. Seketika ia lupa beberapa waktu yang ia lewatkan tanpa Alex di sisinya. "Rasanya seperti baru kemarin," ucap Bethany yang terdengar lebih seperti bisikan. "Kau akan melubangi wajahku jika terus menatapku seperti itu." Bethany tiba-tiba terkejut dan sedikit malu karena dirinya ketahuan sedang memperhatikan wajah Alex sejak tadi. "Kau sudah bangun? Kenapa masih berpura-pura tertidur?" tanya Bethany menahan rasa malunya. "Aku hanya memberimu waktu sedikit lama menikmati ketampananku," jawab Alex dengan sangat percaya diri. Bethany menyeringai. Namun, ia tidak menyangkalnya. Ia hanya berbalik badan membelakang

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 61 - Sepuluh Langkah

    "Kau tidak akan kembali, kan?" tanya Alex dengan tatapan serius. "Maksudmu ke Magesty?" "Ya, Bella sudah kau temukan. Jadi, tidak ada alasan bagimu untuk kembali ke Magesty, kan?" tanya Alex sekali lagi. Kali ini, pertanyaannya lebih terdengar seperti permohonan. Bethany terdiam sesaat. Ia memang tidak memiliki alasan lagi untuk menemukan Bella. Tapi, rasanya seperti ada yang janggal. Alex masih tidak mengerti apa yang membuat Bethany ragu. Ia kembali memastikan hal yang ia lihat. "Apa yang kau pikirkan?" "Entahlah. Seperti semua yang kukerjakan dengan timku terasa sia-sia." "Apa maksudmu? Bukankah tujuanmu tercapai? Bella sudah ditemukan dan dia baik-baik saja sekarang." "Kemunculannya memang sangat tak terduga. Aku awalnya menduga dia sudah mati. Tapi, dia tiba-tiba muncul dengan utuh tanpa luka sedikit pun. Aku malah merasa aneh." "Aneh?" Alex mengambil tangan Bethany dan menggenggamnya. "Bethany, kau tidak perlu khawatir lagi. Bella sudah baik-baik saja da

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 60 - Berhentilah

    Bethany akhirnya menuruti saran Bella untuk mundur dari misi balas dendam yang ia lakukan dengan timnya. Tanpa disadari, dia terlalu menikmati peran tersebut. Peran sebagai kembarannya. Dia kini sudah berada di kampung halamannya. Sebuah desa kecil tempat masa lalunya dengan keluarga kecilnya yang bahagia. Setidaknya sebelum kejadian itu terjadi. Sejak kecil, Bethany selalu merasa bahwa orang tuanya hanya mencintai Bella dan menganggap dirinya hanya anak malas yang tidak memiliki tekad untuk melakukan apapun. Berbeda dengan Bella dengan segudang prestasi sejak kecil, Bethany lebih suka mengerjakan apa yang ia suka dan menghindari apa yang ia benci. Pernah suatu ketika saat Bethany mendapat medali perak atas turnamen karate junior di bangku sekolah dasar, ia memamerkannya kepada orang tuanya. Namun, orang tuanya lebih membanggakan Bella yang saat itu menjadi juara umum olimpiade matematika. Di lain hari, untuk pertama kalinya Bethany berusaha dengan sungguh-sungguh dalam

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 59 - Memperbaiki Hubungan

    Setelah Alex menerima alamat rumah lama Bethany, ia segera meninggalkan apartemen Bella tersebut dan bergegas pergi ke luar. Ia lupa bahwa ia tidak membawa mobil ke sana. Daripada memutuskan untuk kembali ke rumahnya dan harus kembali diikuti oleh para pengawalnya, ia akhirnya memutuskan untuk menaiki taxi dan bersiap untuk menempuh perjalanan panjang dari New York ke New Jersey. Sepanjang perjalanan dia hanya memikirkan apa yang akan ia katakan ketika bertemu dengan Bethany nanti. Meminta maaf padanya? Menanyakan kabarnya? "Arrggh. Sial!" Ia mengacak-acak rambutnya sendiri dan tanpa sengaja mengeluarkan racauannya. Supir taxi yang sejak tadi diam-diam menyaksikan kegelisahannya akhirnya mengeluarkan suara. "Apa Anda tidak membawa uang?" tanya supir itu merasa curiga. Alex tertegun sejenak. Ia merogoh saku celananya dan lupa bahwa ia meninggalkan dompetnya di mobil yang dikendarai oleh pengawalnya. Ia panik. Namun, mencoba bersikap seolah tidak terjadi apapun. "Saya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status