Share

Bab 3 - Strategi

Author: Zenaira
last update Huling Na-update: 2024-10-07 15:08:53

            Bethany telah sepakat untuk menerima Alex menjadi partner dalam menjalankan aksi balas dendamnya. Bethany mengatakan akan mengajak Alex ke apartemen Bella untuk melihat bukti-bukti perundungan yang dialami oleh Bella.

Alex menyetui hal tersebut. Alex menunjukkan jalan pintas keluar hotel agar tidak diketahui oleh para karyawan yang sedang berpesta.

            “Jika aku tidak datang, apa kau berencana untuk meracuni para tamu di pesta itu?” tanya Alex ketika mereka sudah berada di dalam mobilnya.

            “Aku tidak mungkin seceroboh itu,” jawab Bethany sambil membuka topeng berukir yang sedari tadi cukup menyiksa.

            “Bukankah datang ke pesta itu sebagai Bella saja sudah merupakan tindakan yang ceroboh?” Alex kembali mencecar pertanyaan yang sangat membuatnya penasaran.

            “Aku memang sengaja mencari pusat perhatian, tapi tidak mengira MC itu menyebutkan nama tamu yang hadir. Bukankah pakaianku hari ini sangat berbeda style dengan Bella?”

            “Memang. Tapi, aku cukup mengenal Bella dan dia tidak mungkin datang ke pesta itu. Jadi, aku cukup yakin bahwa kau adalah Bethany, kembarannya.”

            Mereka akhirnya tiba di apartemen Bella. Bethany menunjukan sebuah roadmap yang menggambarkan beberapa foto bukti perundungan Bella.

“Kau tidak tampak terkejut melihatnya?” Bethany menyipitkan matanya dan mulai mencurigai Alex lagi.

            “Siapa pun yang melihat ini di kantor, tidak akan terkejut. Karena sejak adanya rumor mengenai skandal itu, Bella memang menerima perlakuan yang tidak menyenangkan. Tapi aku juga tidak menyangka akan separah ini.”

            “Kau pasti kenal siapa saja orang yang ada di dalam foto ini. Bukankah mereka para pelakunya?”

            “Hmm ... aku tidak yakin. Dari mana kita bisa tahu mereka pelakunya?”

            “Kalau mereka bukan pelakunya. Siapa orang-orang ini?”

            “Kita hanya bisa mencari bukti. Dan yang pertama akan kita lakukan adalah ... membuatmu menjadi Bella.”

            Alex memandang Bethany dari atas hingga ke bawah. Menelusuri setiap pakaian yang dikenakan wanita itu.

Alex tampak sangat tertarik. Berbeda dengan Bethany yang malah terlihat ketakutan.

“Sejujurnya. Aku sudah lama tidak bertemu dengan Bella. Sejak orang tua kami meninggal.”

            Bella dan Bethany telah lama tidak berkomunikasi maupun bertemu. Hubungan mereka menjadi renggang karena suatu peristiwa yang membuat mereka sangat tidak mempercayai satu sama lain.

Bethany mengatakan hal tersebut kepada Alex. Dia tidak peduli pria itu akan mempercayainya atau tidak.

            “Kalau kau membencinya. Kenapa kau bersedia melakukan ini dan berupaya mencarinya?”

            “Bagaimanapun, dia satu-satunya keluargaku yang tersisa.”

            “Ayo. Ubah dirimu menjadi Bella.”

            Alex mulai melepas satu per satu atribut kostum serigalanya, menyisakan kemeja putih yang ia gulung bagian lengannya. Ia kembali memasang wajah serius untuk membuat Bethany percaya bahwa dia bersungguh-sungguh ingin membantunya.

            Alex menceritakan hal-hal yang ia ketahui tentang Bella. Beberapa sudah diketahui oleh Bethany.

Namun, sisanya adalah hal-hal baru yang harus dia pelajari. Terutama tentang pekerjaan yang Bella tangani.

Berbeda dengan Bethany, meskipun Bella bekerja di sebuah perusahaan kosmetik, Bella sama sekali tidak menangani produk kosmetik sedikitpun. Ia hanya menjadi tangan kanan manajer divisi keuangan yang sering kali harus memegang sejumlah uang yang sangat besar.

Alex memberikan beberapa catatan penting kepada Bethany yang harus dia pelajari. Alex mengatakan, jika tidak ingin terlambat, jangka waktu yang harus dikejar Bethany untuk belajar menjadi Bella adalah maksimal selama tiga hari.

***

Tiga hari telah berlalu, Bethany siap untuk memulai aksinya. Ia mengenakan pakaian formal yang biasa dikenakan oleh Bella.

Ia juga telah menutupi tato ular nya dengan alas makeup agar tidak terlihat menonjol. Bethany melangkahkan kakinya dengan percaya diri, sedikit membusungkan dadanya seperti yang Bella sering lakukan saat di sekolah menengah.

Pertama kali melangkahkan kaki di kantor Magesty, yang Bethany rasakan adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Dari luar saja sudah tampak interior gedung yang sangat mewah.

Berbeda sekali dengan salon kecil di pinggir kota tempat dia dulu bekerja. Bekerja di perusahaan kosmetik adalah salah satu cita-citanya.

Sejujurnya, Bethany sangat iri dengan Bella yang mencapai sesuatu yang diinginkan oleh Bethany dengan mudahnya. Alex telah memberinya petunjuk dan rute untuk menuju ruang kerja Bella. Tapi, dia tetap saja gugup dan perlu pendampingan.

Kemana pria itu? Dia berjanji akan menemui Bethany di hari pertama penyamarannya sebagai Bella di Magesty. Namun, sudah sejam berlalu Bethany menunggu di lobby, Alex tetap saja tidak terlihat.

Beberapa karyawan yang datang sempat melihat ke arahnya dengan tatapan heran. ‘Orang New York memang paling tidak bisa menyembunyikan ekspresi wajahnya,’ batin Bethany merasa kesal.

            “Bella? Akhirnya kau menyudahi cuti panjangmu.” Tiba-tiba seorang wanita menghampiri Bethany yang sudah mulai merasa bosan menunggu Alex.

Bethany mencoba mengingat-ingat beberapa foto yang ditunjukan oleh Alex untuk dihapalkan. Nancy, Bethany akhirnya mengingat salah satu wajah yang berada di jajaran foto HRD perusahaan.

            “Ah Nancy, apa kabar?” kata Bethany dengan sedikit gugup.

            “Harusnya aku yang bertanya padamu. Apa kau baik-baik saja?” Nancy tiba-tiba memasang wajah serius dan duduk di sebelah Bethany.

            “Aku sudah baik-baik saja.” Bethany terus memikirkan Alex, kenapa pria itu lama sekali.

            “Bella Redwig! Akhirnya kau hadir juga.” Baru saja ia memikirkannya, pria itu muncul dengan akting yang tidak kalah hebat darinya.

            “Maaf ... Nancy, tapi pagi ini Bella milikku.” Alex kemudian memberikan kode dengan matanya agar Bethany mengikutinya.

Sebelum mereka pergi, Nancy berbisik di telinganya, “Sejak kapan kau dekat dengan playboy itu?” Bethany tidak sempat menjawab, Alex sudah menarik tangannya.

Dia merasa lega karena Alex telah menyelamatkannya, beberapa menit lagi duduk dengan staff HRD itu mungkin penyamarannya langsung ketahuan. Namun, Bethany juga penasaran dengan apa yang dikatakan Nancy barusan.

            “Kau sudah bisa melepas tanganku.” Bethany mencoba menegur Alex yang sudah keluar dari skenarionya.

            “Ah, maaf.” Alex melepas genggamannya pada pergelangan tangan Bethany dan kembali melanjutkan langkahnya.

            “Apa maksud kata ‘milikku’ tadi?” tanya Bethany pada Alex.

            “Kita butuh skrenario baru agar kau aman.” Alex mengakhiri percakapan mereka tepat sebelum mereka memasuki sebuah ruangan.

            Bethany melihat sekeliling ruangan. Terdapat banyak sekali meja staff yang diberi sekat. Dia menduga itu adalah ruang staff divisi keuangan tempat Bella bekerja.

Belum banyak karyawan yang terlihat. Alex menuju ke meja kosong di paling pinggir dekat dengan mesin fotokopi.

Alex kemudian mendekatinya dan berbisik, “Ini adalah meja Bella. Mulai sekarang, kau akan bekerja di meja ini. Dan ... Ada sesuatu yang lupa kukatakan kemarin.”

            “Apa itu?” Bethany merasa ada hal yang tidak beres.

            “Aku lupa bilang bahwa sejak pesta kemarin, kita .. maksudku aku dan Bella telah digosipkan memiliki hubungan. Jadi, kita harus berpura-pura pacaran mulai dari sekarang.”

Mga Comments (19)
goodnovel comment avatar
Anah Grace
eehhh si Alex playboy awas hati hati tuh
goodnovel comment avatar
Iyen97
semangat Bethany pasti ga mudah beradaptasi menjadi Bella apalagi di tempat Bella bekerja,,semoga aja nancy ga mencurigaimu ya,,untung saja Alex cepat datang,,jangan ngambil kesempatan dalam kesempitan ya lex,, sekarang kalian harus pura" pacaran semoga aja Alex emang tulus membantu bethany
goodnovel comment avatar
RATU KIDUL oser
wah wah alex ini.. pasti diam2.... entahlah
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 4 - Adaptasi

    Bethany terdiam mematung setelah Alex meninggalkannya. Bethany mencoba untuk mengabaikan perkataan Alex.Bethany mulai duduk dan melihat mejanya sangat berantakan, sepertinya orang-orang mengira tempat ini sudah tidak bertuan dan menjadikannya gudang tempat pembuangan dokumen yang sudah tidak terpakai.Bethany kembali mengingat ucapan Nancy di lobby tadi, ‘Jadi, Bella mengajukan cuti, bukan menghilang?’Tiba-tiba, Bethany makin tidak mengerti apa yang menimpa kembarannya tersebut. Belum sempat Bethany menyalakan laptopnya, seseorang mendatanginya dan memberikan setumpuk dokumen dengan wajah yang terlihat sangat jengkel.“Akhirnya aku tidak perlu melakukan ini lagi sendirian.”Bethany mengenali wajah itu, dia adalah Robert, staff keuangan yang duduk persis di sebelah meja kerja Bella. Dia juga salah satu orang yang fotonya dipajang Bella di kamarnya.Kalau orang-orang itu bukan orang yang merundung Bella seperti yang diragukan oleh Alex, lalu kenapa Bella memasang foto mereka di sana?

    Huling Na-update : 2024-10-07
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 5 - Pembentukan Tim

    Alex mengantar Bethany pulang dengan mobilnya. Sepanjang jalan, mereka hanya terdiam tanpa saling mengatakan sepatah kata pun.Sesampainya di apartemen, Alex sampai harus memposisikan Bethany duduk di kursi kayu area dapur agar mudah dikeringkan.Alex memeriksa lemari baju dan mengambil sepasang piyama di dalamnya. Ia juga membuka laci tempat beberapa pakaian dalam.Alex sempat ragu untuk mengambilnya. “Maaf, Bella. Ini demi kembaranmu.”Alex mengambil sepasang pakaian dalam dan segera menuju Bethany yang masih dengan tatapan kosongnya. Bethany langsung menuruti perintah Alex untuk berganti pakaian.“Hei! Hei!” Alex hampir saja menyaksikan Bethany telanjang di hadapannya, ia segera mengantar Bethany ke kamar mandi dan menyuruhnya berganti baju di dalam sana.Bethany masuk ke dalam kamar mandi dan mengambil napas panjang, mencoba menenangkan diri dan memikirkan apa yang harus dikatakannya setelah ini.Setelah berpikir hampir setengah jam, Bethany akhirnya keluar. Alex segera menghampir

    Huling Na-update : 2024-10-07
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 6 - Dalang

    Bethany melihat keraguan dalam tatapan Alex tentang pernyataannya. “Kau meragukanku?” “Kau berpikir mereka harus menjadi timmu daripada harus mencurigai mereka sebagai para perundung Bella, begitu?” tanya Alex memperjelas pernyataan Bella barusan. “Ya ... aku memiliki alasan.” Bethany mulai cemberut. “Kau memiliki alasan. Ah ... kedengarannya menarik. Beri tahu aku.” Alex berpindah posisi mendekat ke arah Bethany dan menatapnya dengan serius. “Pertama, aku belum menemukan motif apa pun yang menghubungkan orang-orang itu dengan Bella. Kedua, kalau benar mereka adalah para perundung Bella, bukankah lebih baik aku lebih dekat dengan mereka agar bisa mencari tahu lebih dalam?” “Ya ... pemikiranmu cukup masuk akal. Tapi, ada satu hal yang belum kau ketahui.” “Apa itu?” “Dalang dari semua ini.” Bethany membuka matanya lebih lebar, terkejut dengan pernyataan Alex yang benar-benar dia lewatkan. Dia sama sekali belum bertemu pria yang menyebabkan Bella dirundung dan menghilan

    Huling Na-update : 2024-10-18
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 7 - Project Buangan

    Bethany melihat siapa yang baru saja datang. Betty, orang yang baru saja ia bicarakan diam-diam dengan Alex. Wanita berusia akhir 40 tahun dengan kacamata tebal dan rambut klimis dikuncir kuda. “Silakan masuk.” Bethany memberinya ijin dan menyuruhnya untuk duduk. Betty mengambil kursi di seberang Robert. Bethany nampak cukup terkejut melihat kemiripan Betty dan Robert. Mereka terlihat seperti saudara kembar berbeda jenis kelamin. Alex menyikutnya dari samping, membuyarkan lamunannya dan memberinya kode untuk memulai rapat ini. “Sepertinya semua sudah lengkap. Sebelum kita saling memperkenalkan diri, kami akan menjelaskan lebih dulu project yang akan kita kerjakan.” Alex mengambil alih percakapan dan menyalakan layar yang berada di tengah ruang rapat tersebut. “Baiklah, seperti yang kalian sudah ketahui. Aku, Bella Redwig—yang ditugaskan oleh Danny untuk menyelesaikan sebuah project yang selama ini selalu dihindari pada staff divisi marketing. Mereka menyebutnya, project buangan.”

    Huling Na-update : 2024-10-18
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 8 - Hangus Terbakar

    Mereka semua sangat terkejut melihat kejadian di hadapan mereka. Mereka bahkan tidak sanggup mengangkat barang bawaan mereka sendiri. Pabrik yang menjadi satu-satunya harapan bagi mereka, kini habis terbakar. “Apa yang kalian lakukan? Cepat bantu kami!” Seseorang tiba-tiba memberi mereka beberapa ember dan menyuruh mereka untuk membantu. Alex dengan sigap menggulung lengan bajunya dan berlari menuju sumber air. Bethany yang melihatnya kembali tersadar dan tahu apa yang harus ia lakukan. “Cepat, bantu mereka!” Bethany berteriak kepada beberapa koleganya yang masih diam mematung. “Apakah pemadam kebakaran tidak akan datang?” tanya Vallery sambil ikut berlari.“Kemungkinan mereka tidak akan secepat dan setanggap seperti di kota,” jawab Betty yang sudah melepaskan kacamatanya. Mereka akhirnya perlahan berhasil memadamkan api. Tapi, hanya sebatas itu. Tidak terlihat satu benda pun yang terselamatkan. Bethany melihat sekeliling dan matanya tertuju pada beberapa orang yang menangis di

    Huling Na-update : 2024-10-19
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 9 - Menjadi Dekat

    Keesokan harinya, Bethany dan timnya sudah berkumpul untuk membahas rencana mereka selanjutnya. Ia merasa tidak enak karena telah menyeret mereka ke dalam situasi ini demi untuk menemukan kembarannya. “Jadi, Alex. Kau menjanjikan satu minggu untuk kami mengatasi situasi ini. Apa kau memiliki rencana?” tanya Bethany pada Alex yang duduk di hadapannya. “Okay, sejujurnya. Kebakaran di pabrik itu sedikit menguntungkan bagi kita.” “Apa maksudmu?” tanya Bethany terheran. “Pabrik itu, dan apa yang dibuat di dalamnya, sudah tidak memiliki harapan jika terus dilanjutkan. Jadi, ini bagus karena kita bisa mereset semuanya. Memulainya dari awal.” “Maksudmu, kita bisa dalam waktu seminggu, mendirikan pabrik baru?” tanya Robret dengan skeptis. “Tentu saja tidak. Tapi, kita bisa membuat perjanjian baru dengan para warga.” Alex memperlihatkan sebuah dokumen di laptopnya, mereka melihat ada tabel nama-nama tumbuhan yang tidak mereka kenal. “Ini adalah daftar nama tumbuhan yang hanya

    Huling Na-update : 2024-10-19
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 10 - Pelaku Sebenarnya

    Bethany hampir berteriak karena gerakan yang tak terduga dari Alex. Kini Alex mencengkeram pinggulnya erat, seperti tidak akan melepaskannya. Bethany tidak berpikir ini konsekuensi yang akan dia terima akibat mencium pipi Alex sekilas. Alex makin mendekatkan dirinya dengan tubuh Bethany, suara napasnya makin jelas terdengar berat. Alex tampak ingin mengatakan sesuatu yang ia tahan sejak tadi. Bethany akhirnya mencoba melepaskan pelukan Alex pada pinggulnya. “Apa yang kau lakukan? Lepas!” protes Bethany.“Kau yang menggodaku duluan,” jawab Alex dengan tatapan misteriusnya. “Oke maaf. Aku melakukannya hanya karena ....” Bethany memikirkan kata yang tepat untuk dia ucapkan. “Karena kau sangat baik padaku.”“Oh. Jadi begitu, aku baik padamu?” Lagi-lagi Alex tampak kecewa dengan ucapan Bethany dan mulai melonggarkan cengkeramannya. “Aku harus pergi sebelum mereka kembali.” Bethany akhirnya keluar pemandian air hangat tersebut dengan perasaan yang tidak pernah ia rasakan sebelumny

    Huling Na-update : 2024-10-20
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 11 - Kepercayaan

    Bethany menatap Alex dengan serius, menunggu penjelasannya. Ia tidak terpikir ide apa pun bahwa Alex dengan tega melakukan itu kepada dirinya dan kepada timnya. Alex menarik napas panjang dan mencoba memberi jalan suara pada tenggorokannya agar tidak terbata-bata dalam menjelaskan. “Oke, dengar baik-baik. Kebakaran itu, ya itu jelas aku yang merencakannya. Dengan Danny.” “Danny? Dia juga terlibat dalam hal ini?” Bethany makin terkejut mendengar nama atasan barunya yang juga ikut andil dalam pembakaran pabrik tersebut. “Kau tahu, kebakaran itu. Kami sudah memastikannya dengan baik bahwa itu terjadi dengan aman. Tapi, tidak boleh ada yang tahu hal ini, Okay. Apa aku bisa mempercayaimu?” tanya Alex dengan nada yang sedikit ragu. “Itu tergantung jawabanmu,” jawab Bethany menegaskan posisinya bahwa dialah orang yang harus dibuat percaya, bukan sebaliknya. “Baiklah. Seperti yang kukatakan sebelumnya. Project ini dinamakan project buangan. Bukan hanya sekedar tidak ada yang mau

    Huling Na-update : 2024-10-21

Pinakabagong kabanata

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 64 - Rintangan

    Alex hanya mematung di tempat. Ia masih kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi. Ia baru saja membongkar semua rahasianya di depan Bethany dan dia malah mendapatkan pelukan? "Kenapa kau diam saja? Cepat pakai bajumu dan kemasi barang-barangmu. Oh aku lupa, kau tidak membawa apa pun ke sini. Bahkan tidak membawa uang juga," ucap Bethany sambil memasukan beberapa barang penting ke dalam tas kecilnya. "Apa kau tidak marah?" tanya Alex yang masih kebingungan. "Soal apa?" "Soal orang tuaku yang ingin mencelakaimu dan kembaranmu." "Aku juga mengenal orang tua yang sering bersikap kejam kepada anaknya. Jadi, aku tidak terlalu kaget kalau ada orang tua lain yang kejam seperti itu. Dan, tidak ada alasan bagiku untuk marah padamu. Kau telah menyelamatkan nyawaku dan semua itu bukan ulahmu." Bethany selesai berkemas, dia melangkahkan kakinya ke sebuah lemari tua di pojok ruangan. "Seharusnya masih ada di sini." Bethany bergumam kepada dirinya sendiri. "Apa yang kau ca

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 63 - Motif Alex (Bagian 2)

    "Apa kau bilang? Dia pengkhianatnya?!" tanya Bethany setengah berteriak ketika Alex menyebutkan salah satu pengkhianat dalam timnya. "Bisa dikatakan, dia tidak berkhianat, tapi memang memiliki motif sejak awal bergabung dengan Revenge Squad." "Kenapa kau baru memberitahuku sekarang, Alex?" Bethany mulai kecewa dan sedikit kesal. "Maaf, aku juga baru mengetahuinya belakangan ini. Semenjak aku diangkat menjadi CEO, aku baru bisa memiliki akses penuh untuk membuka cyber inti dari Magesty. Termasuk meminta bantuan para Intel untuk menemukan peretas yang telah menayangkan videomu saat di peluncuran Beauty Reborn beberapa waktu lalu." "Jadi, itu benar-benar video diriku?" meskipun sudah mendengarnya dari David beberapa waktu lalu, ia tetap merasa kaget setelah Alex mengkonfirmasi hal tersebut. "Sayangnya, iya. Tapi kau tidak perlu khawatir, aku sudah meminta seluruh Intel perusahaan untuk menghapus video tersebut," jawab Alex berusaha menenangkan. Bethany mencoba merangkai

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 62 - Motif Alex

    Bethany terbangun dari tidurnya. Cahaya matahari sudah memasuki ruangan dari sela-sela jendela kamarnya. Cahaya itu sedikit menyorot sosok yang kini masih terlelap berbaring di sebelahnya. Udara dingin dari luar sudah mulai terasa hingga menusuk kulitnya yang sedang minim pakaian. Ia menarik selimutnya lagi perlahan agar tidak membangunkan Alex dari tidurnya. Seketika ia lupa beberapa waktu yang ia lewatkan tanpa Alex di sisinya. "Rasanya seperti baru kemarin," ucap Bethany yang terdengar lebih seperti bisikan. "Kau akan melubangi wajahku jika terus menatapku seperti itu." Bethany tiba-tiba terkejut dan sedikit malu karena dirinya ketahuan sedang memperhatikan wajah Alex sejak tadi. "Kau sudah bangun? Kenapa masih berpura-pura tertidur?" tanya Bethany menahan rasa malunya. "Aku hanya memberimu waktu sedikit lama menikmati ketampananku," jawab Alex dengan sangat percaya diri. Bethany menyeringai. Namun, ia tidak menyangkalnya. Ia hanya berbalik badan membelakang

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 61 - Sepuluh Langkah

    "Kau tidak akan kembali, kan?" tanya Alex dengan tatapan serius. "Maksudmu ke Magesty?" "Ya, Bella sudah kau temukan. Jadi, tidak ada alasan bagimu untuk kembali ke Magesty, kan?" tanya Alex sekali lagi. Kali ini, pertanyaannya lebih terdengar seperti permohonan. Bethany terdiam sesaat. Ia memang tidak memiliki alasan lagi untuk menemukan Bella. Tapi, rasanya seperti ada yang janggal. Alex masih tidak mengerti apa yang membuat Bethany ragu. Ia kembali memastikan hal yang ia lihat. "Apa yang kau pikirkan?" "Entahlah. Seperti semua yang kukerjakan dengan timku terasa sia-sia." "Apa maksudmu? Bukankah tujuanmu tercapai? Bella sudah ditemukan dan dia baik-baik saja sekarang." "Kemunculannya memang sangat tak terduga. Aku awalnya menduga dia sudah mati. Tapi, dia tiba-tiba muncul dengan utuh tanpa luka sedikit pun. Aku malah merasa aneh." "Aneh?" Alex mengambil tangan Bethany dan menggenggamnya. "Bethany, kau tidak perlu khawatir lagi. Bella sudah baik-baik saja da

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 60 - Berhentilah

    Bethany akhirnya menuruti saran Bella untuk mundur dari misi balas dendam yang ia lakukan dengan timnya. Tanpa disadari, dia terlalu menikmati peran tersebut. Peran sebagai kembarannya. Dia kini sudah berada di kampung halamannya. Sebuah desa kecil tempat masa lalunya dengan keluarga kecilnya yang bahagia. Setidaknya sebelum kejadian itu terjadi. Sejak kecil, Bethany selalu merasa bahwa orang tuanya hanya mencintai Bella dan menganggap dirinya hanya anak malas yang tidak memiliki tekad untuk melakukan apapun. Berbeda dengan Bella dengan segudang prestasi sejak kecil, Bethany lebih suka mengerjakan apa yang ia suka dan menghindari apa yang ia benci. Pernah suatu ketika saat Bethany mendapat medali perak atas turnamen karate junior di bangku sekolah dasar, ia memamerkannya kepada orang tuanya. Namun, orang tuanya lebih membanggakan Bella yang saat itu menjadi juara umum olimpiade matematika. Di lain hari, untuk pertama kalinya Bethany berusaha dengan sungguh-sungguh dalam

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 59 - Memperbaiki Hubungan

    Setelah Alex menerima alamat rumah lama Bethany, ia segera meninggalkan apartemen Bella tersebut dan bergegas pergi ke luar. Ia lupa bahwa ia tidak membawa mobil ke sana. Daripada memutuskan untuk kembali ke rumahnya dan harus kembali diikuti oleh para pengawalnya, ia akhirnya memutuskan untuk menaiki taxi dan bersiap untuk menempuh perjalanan panjang dari New York ke New Jersey. Sepanjang perjalanan dia hanya memikirkan apa yang akan ia katakan ketika bertemu dengan Bethany nanti. Meminta maaf padanya? Menanyakan kabarnya? "Arrggh. Sial!" Ia mengacak-acak rambutnya sendiri dan tanpa sengaja mengeluarkan racauannya. Supir taxi yang sejak tadi diam-diam menyaksikan kegelisahannya akhirnya mengeluarkan suara. "Apa Anda tidak membawa uang?" tanya supir itu merasa curiga. Alex tertegun sejenak. Ia merogoh saku celananya dan lupa bahwa ia meninggalkan dompetnya di mobil yang dikendarai oleh pengawalnya. Ia panik. Namun, mencoba bersikap seolah tidak terjadi apapun. "Saya

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 58 - Jenius yang Sebenarnya

    -Kembali ke masa kini- "Jenius yang sebenarnya?" tanya Alex masih tidak mengerti ucapan Bella. "Rencana yang dibuat untuk menjatuhkan Wilson itu rencananya. Kalian pikir akan sejauh apa dampak dari rencananya ini?" tanya Bella mencoba memberi teka-teki. "Tunggu. Maksudmu, kau ingin kita memikirkan apa yang akan terjadi setelah Hardvey putus dari Wilson? Bukankah tujuannya hanya untuk membuat Wilson patah hati agar merasakan sesuatu yang berharga baginya direbut? Seperti yang dia lakukan pada Robert, merebut jabatannya di kantor." Danny mulai menjelaskan sesuatu yang ia rencanakan dengan Bethany dan rekan lainnya. Bethany mendengus pelan. "Kalian terlalu menganggap remeh rencana ini." Belum sempat Danny dan Alex bertanya lebih lanjut maksud dari ucapan Bella tersebut, ponsel Danny berdering. Ia melihat nama David di layar ponselnya. Danny segera mengangkat panggilan tersebut dan membuat percakapannya dengan mode loudspeaker. Bella mencegahnya, ia melirik ke arah Alex

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 57 - Obsesi

    (Flashback ke Bab 45) -Pertemuan pertama Bethany & Bella setelah beberapa bulan kabar hilangnya Bella- "Bagaimana? Sangat melelahkan bukan?Menyamar sebagai Bella," ucap orang itu dengan sebuah senyum kepuasan. Bethany terkejut dengan suara yang sangat ia kenal. Dengan tangan bergetar ia memalingkan wajahnya dari arah cermin ke sumber suara. Seseorang yang sangat mirip dengannya kini sudah berada di hadapannya. "B-Bella?!" Bethany dengan sigap memeluk kembarannya. Tubuhnya masih gemetar seakan tidak percaya dengan apa yang sedang ia lihat sekarang. "Kau baik-baik saja, kembaranku?" tanya Bella dengan senyum dan mata yang mulai berkaca-kaca. "Pertanyaan macam apa itu?! Aku yang seharusnya bertanya padamu. Apa kau baik-baik saja?" Bethany melonggarkan pelukannya dan menatap wajah kembarannya dengan untuk meluapkan seluruh emosinya. Ia teringat sebuah foto dengan luka yang bercucuran darah pada sebuah pergelangan tangan yang ada di dalam roadmap di balik lukisan yan

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 56 - Kesalahpahaman

    Danny dan Bella masih terus saling menautkan bibir mereka. Tanpa sadar, dari kejauhan ada seseorang yang memperhatikan mereka sejak tadi. Orang yang telah dengan geram dan menahan emosinya sendiri. Tidak puas hanya dengan menonton, orang itu akhirnya mendekati kedua kekasih yang baru saja melakukan 'reuni panas' mereka. Ia mencengkram kemeja Danny dan dengan cepat meninju wajahnya hingga tersungkur. Dengan rasa terkejut yang amat sangat dan menahan rasa sakit di wajahnya, Danny melihat siapa orang yang telah melakukan itu padanya. "Alex?! Sial. Apa yang kau lakukan?!" teriak Danny yang sangat tidak menerima pukulan tadi. Alex hanya terdiam dan malu mengungkapkan rasa cemburunya yang teramat sangat. Di sisi lain, wanita yang tadi bercumbu dengan Danny masih mematung terkejut dengan kejadian barusan. Wanita itu menghampiri Danny yang masih terduduk di atas aspal dingin basement hotel itu. "Kau tidak apa-apa?" tanyanya dengan khawatir. "Hei, apa aku benar-benar semudah

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status