Dikhianati lalu dicampakkan begitu saja oleh sang suami, membuat Sera memutuskan berhenti untuk menjadi istri yang lembut. Akan dia pastikan suami dan juga madunya kehilangan segalanya, harta, kedudukan dan juga kebahagiaan! Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Sera untuk membalas sakit hatinya pada suami dan juga orang-orang yang telah menyakitinya itu?
Lihat lebih banyak"Arrgggh!" Andini berteriak keras, meluapkan segala rasa sakit hati yang sejak tadi pagi dia tahan.Wanita itu ... Dia benar-benar ingin menguji kesabaran Andini. Sera dengan begitu mudahnya mendapatkan uang satu Milyar dari Reno dan karena uang yang Reno berikan untuk Sera dia harus menunda keinginannya untuk membeli perhiasan yang dia inginkan."Minum dulu Nona." Seorang pelayan menyodorkan segelas air putih untuk Andini dan dengan cepat wanita hamil itu menyambar minuman yang diberikan untuknya. "Aku benci wanita itu!" Andini meletakkan gelas bekas air minumnya dengan kasar di atas meja nakas."Nona Andini harus sabar. Kita tidak boleh gegabah, Nyonya Sera tidak selemah yang Nona lihat."Andini memandang pelayan di depannya, kini dia telah berada di rumah. Pulang dari kantor Reno langsung mengantarnya ke rumah, setelah itu pria tersebut pergi mengantar Sera entah kemana."Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku tidak bisa lama-lama melihatnya lebih menang dariku. Kamu harus
"Mas kenapa dia masih ada di rumah ini? Bukankah kamu sudah janji padaku jika kamu akan memberikan rumah ini untukku." Andini mengerucutkan bibirnya, masih saja Sera berada di rumah yang dia tempati."Sera tidak mau pergi dari rumah ini. Dia ingin tetap tinggal di sini untuk mengenang Febian yang sudah tiada." Reno memberikan penjelasan, berharap Andini mau mengerti. "Alah, itu hanya alasannya saja Mas yang sebenarnya dia tidak mau melihatku bahagia. Dia ingin tetap tinggal di sini, agar dia bisa menyiksaku dan membuatku kehilangan bayi ini." Andini yakin jika Sera tidak sepolos yang dipikirkan oleh Reno, wanita itu pasti sengaja untuk tetap bertahan tinggal di rumah tersebut. Andini tidak akan membiarkan Sera menang, lihatlah saja nanti dia akan membuat Sera menderita sampai wanita itu tidak tahan tinggal seatap dengannya."Andini, aku sudah lelah. Tolong mengertilah sekali Ini saja, aku tidak ingin berdebat denganmu atau pun dengan Sera. Aku ingin kita hidup rukun, dan berusaha un
Sera menatap tempat tidur yang biasa ditempati oleh putranya, sekarang tidak akan ada lagi Febian yang terbaring di atas tempat tidur itu. Putranya telah beristirahat di tempat sesungguhnya, Sera berusaha untuk ikhlas walaupun sangat sulit untuk melakukan semua itu."Sera," panggil Reno. Sera menoleh, melihat ke arah suaminya yang kini sedang berdiri di ambang pintu seraya menatap dirinya."Ada apa Mas?" tanya Sera acuh."Aku mau bicara sebentar denganmu," jawab Reno, dia mendekat lalu duduk di samping sang istri. "Ikhlaskan kepergian Febian. Mungkin ini adalah yang terbaik untuknya. Febian sudah tenang di sana, dan aku harap kamu jangan terlalu larut dalam kesedihan. Dari atas sana Febian juga akan sangat sedih melihat ibunya juga bersedih."Sera menoleh ke samping, melihat Reno lalu kembali menatap lurus ke arah tempat tidur Febian."Katakan saja apa yang sebenarnya ingin kamu sampaikan, Mas," tutur Sera, dia tahu jika ada hal lain yang ingin Reno sampaikan padanya.Reno menghela n
Reno memandang Sera bingung, dia baru saja datang setelah memastikan kondisi Andini dan janinnya baik-baik saja. Reno juga khawatir pada kondisi Febian, akan tetapi Andini dan janinnya juga penting bagi Reno. "Sera, ada apa? Aku minta maaf karena telat datang ke sini, aku harus memastikan dulu jika Andini dan janinnya baik-baik saja. Aku minta Sera, kamu jangan marah lagi ya." Reno membujuk istrinya, dia sudah terlalu lelah bertengkar dengan Sera hanya karena masalah sepele."Cih, simpan saja kata maafmu itu Mas Reno! Sejuta kali pun kamu meminta maaf semua tidak akan pernah berubah. Febian tidak akan pernah kembali lagi," ucap Sarah, sorot matanya memerah menatap tajam Reno juga Andini yang sama sekali tidak ingin lepas dari suaminya."A-apa maksudmu Sera?" tanya Reno bingung, dia memandang Adrian dia tahu jika pria itu adalah dokter anaknya."Bagaimana kondisi putraku dokter?"Adrian menghembuskan napasnya kasar, "Febian tidak bisa diselamatkan. Dia kehilangan banyak darah, dokter
"Tidak mungkin!" teriak Sera.Sera menggeleng, apa yang baru saja dia dengar pasti tidak benar, dokter itu pasti berbohong. Putranya tidak mungkin pergi meninggalkan dirinya, mereka berdua sudah berjanji untuk selalu bersama. Sera dan Febian telah berjanji jika mereka akan terus bersama, berjuang bersama melewati penyakit yang Febian derita."Sera, aku turut berduka cita." Adrian mendekati sahabatnya itu, dia ikut syok setelah mendengar kabar yang menimpa putra sahabatnya.Sera memandang Adrian dengan lekat, "tolong Adrian. Lakukan sesuatu untuk putraku. Kamu dokter kan, tolong buat dia bangun lagi. Aku mohon." Sera menakup kedua tangannya, memohon bantuan agar Adrian mengembalikan putranya padanya lagi."Maafkan aku Sera. Aku memang dokter, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa." Adrian menundukkan kepalanya lemah, tidak tega dia melihat Sera memohon seperti itu padanya. Tubuh Sera terkulai lemas, sekarang apa yang harus dia lakukan? Febian putranya, satu-satunya penyemangat hidup yan
"Ada apa denganmu Sera? Kenapa sekarang kamu menjadi wanita pembangkang?" Reno mengusap wajahnya kasar, dia kewalahan menghadapi sikap Sera yang sekarang.Lagi-lagi Sera tersenyum sinis, seolah di sini dirinya yang bersalah."Aku sudah pernah menjadi wanita penurut. Lalu apa yang aku dapatkan? Kamu malah mendua Mas, mengkhianati rumah tangga kita. Selingkuh bahkan sampai membuat pelakor itu hamil.""Aku bukan pelakor!" Andini menyela, tidak terima disebut pelakor oleh Sera. "Berhentilah berdebat. Sampai kapan kalian berdua begini, aku ingin kalian berdua bisa hidup dengan rukun." Reno pusing melihat kedua wanitanya seperti ini."Jangan bermimpi kamu, Mas. Sampai kapanpun, aku tidak akan pernah sudi menerima wanita itu sebagai maduku. Lebih baik kita berpisah saja!" kata Sera menantang."Jaga bicaramu Sera! Sekali lagi kamu mengatakan tentang perpisahan, maka aku tidak akan segan-segan mengabulkan permintaanmu itu." Reno sama sekali tidak takut dengan ancaman sang istri, karena dia ta
"Suamimu belum bisa di hubungi juga?" tanya seorang pria pada Sera.Pria berbalut jas putih itu menatap wanita di depannya. Wajahnya putus asa, tidak ada pancaran kehidupan dari wajah cantik itu."Mungkin dia sedang sibuk," jawab Sera seraya menghela napas panjang dan hal itu dia lakukan berulang kali."Kalian berdua baik-baik saja kan?" Pria itu menatap Sera penuh selidik.Sera memaksa senyuman terbit di wajahnya, "Kami baik-baik saja. Seperti yang kamu lihat," jawab Sera berdusta."Syukurlah. Aku bahagia melihatmu bahagia bersama pria yang kamu cintai.""Terima kasih Adrian." Sera tersenyum tulus, "Gimana kondisi Febian? Apa anakku bisa sembuh?""Berdoalah, semoga ada keajaiban. Panasnya juga sudah lumayan turun, setelah diberi obat biarkan dia istirahat.""Terima kasih Adrian. Selama ini kamu sudah banyak membantuku."Adrian menganggukkan kepalanya, "Aku hanya melakukan tugasku sebagai dokter. Kamu ibu yang kuat Sera dan selalu berdoa semoga saja keajaiban itu datang pada putramu."
Sudah tiga hari semenjak pertengkaran mereka pagi itu, Reno tidak pulang ke rumah. Pria itu bahkan tidak memberikan kabar apapun pada istrinya.Sera sendiri perlahan sudah mulai masa bodoh dengan suaminya, mau Reno pulang atau tidak semua itu sama sekali tidak membuatnya pusing. Fokusnya saat ini hanya ingin mengurus putra semata wayangnya, memberikan yang terbaik pada laki-laki berusia 5 tahun itu.Febian Reno Dirgantara, anak semata wayang dari pernikahan Sera dan Reno. Terlahir memiliki keterbatasan membuat Sera selama 5 tahun ini fokus untuk kesembuhan putranya agar Febian bisa seperti anak yang lain.Anaknya yang malang, Sera mengusap kepala sang putra dengan lembut. Tepat 5 tahun yang lalu, kehadiran anak itu sangat ditunggu-tunggu oleh keluarga Reno. Terlebih saat mereka tahu jika anak yang dilahirkan oleh Sera adalah laki-laki.Namun saat hari bahagia itu tiba, kenyataan pahit justru datang menghampirinya. Putra yang baru dilahirkan divonis oleh dokter menderita penyakit down
Keesokan paginya, Sera melakukan aktifitasnya seperti biasa sebagai seorang ibu rumah tangga. Jika di hari-hari lain dia melakukan tugas rumah tangga dengan hati yang tenang dan nyaman namun pagi ini dia melakukan semuanya dengan amarah dan juga emosi yang masih belum bisa mereda.Bahkan setelah pertengkaran mereka tadi malam, sampai dengan pagi ini Reno tidak berada di rumah. Pria itu lebih memilih untuk menenangkan hati kekasihnya dibandingkan meminta maaf atas kesalahannya pada Sera. Alis Sera terangkat saat tiba-tiba tangan kekar melingkar di perutnya. Sejak kapan Reno ada di rumah? "Lepas Mas," pinta Sera, jika dulu dia merasa senang diperlakukan seperti ini oleh Reno tapi tidak dengan sekarang. Dia merasa jijik di sentuh oleh suaminya sendiri."Biarkan seperti ini sebentar saja, sayang." Reno enggan untuk melepaskan pelukannya dari tubuh Sera, "maafkan aku. Aku tahu jika kesalahanku sangat fatal. Aku minta maaf dan aku ingin memperbaiki semuanya," tutur Reno.Sera menghela na
"Jahat kamu, Mas," ucap Sera.Sera menatap nanar ke arah suaminya, pria itu membawa seorang wanita ke rumah mereka. Wanita yang diperkenalkan sebagai istri sirihnya.Reno baru saja menikahi Andin yang merupakan teman sekantornya. Mereka berdua diam-diam menjalani hubungan di belakang Sera. Cinta itu datang begitu saja seiring mereka bersama. Saat pertama kali melihat Andin, Reno langsung jatuh hati pada pesona bawahannya itu. Bersama Andin, Reno bisa mendapatkan apa yang tidak bisa dia dapatkan dari Sera, istrinya.Bertahun-tahun mereka menikah, Reno rasa hubungan rumah tangganya dengan Sera terasa hambar terlebih istrinya sudah tidak secantik dulu. Sera kurang pandai merawat diri, wanita itu juga tidak bisa memuaskannya lagi di ranjang seperti awal-awal mereka baru pertama menikah dulu. Saat Reno merasa hubungannya dan Sera sudah tidak harmonis dulu, Andin hadir mengisi kekosongan itu. Andin yang cantik dan juga mempesona, membuatnya terpikat tidak hanya dengan paras semata tapi An...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen