Paralaks Semesta

Paralaks Semesta

Oleh:  DarkBlue01  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9
2 Peringkat
19Bab
1.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Dunia pararel adalah dunia yang sejajar dengan dunia realita. Alam semesta seperti gelembung udara yang saling berdesakan dalam ruang yang disebut jagad raya. Tidak ada yang bisa menjelaskan bagaimana aku terbangun di dunia yang lainnya. Orang orang yang sama namun dengan karakter yang berbeda. Butuh waktu lama untukku menyesuaikan diri dan tidak berlari sambil berteriak "Aku Demitria dari dunia sebelah". Kehidupanku yang begitu gemerlap mendadak padam ketika terpental ke dunia lain. Pacarku membenciku, sahabatku menghianatiku. Namun muncul sosok lelaki yang menyebut dirinya sebagai Guardian Angel yang memanduku untuk melewati segala macam ujian hidup yang tak terduga. Orang yang benar benar ku hindari di duniaku maupun dunia lain mendadak menaruh hati kepadaku. Bersama Guardian Angel aku menuntaskan semua misi agar bisa kembali ke duniaku. Namun ternyata ada sesuatu yang menambatku disini. Sesuatu yang sangat tidak wajar. Entitas Mulia alias orang yang sangat ku hindari beserta sang Guardian Angel menaruh hati kepadaku.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
DarkBlue01
Saya disini
2021-06-24 17:11:09
0
user avatar
E.Yuliwardani
Aku baca sinopsisnya udah gemes😘😘 lanjutkan kakk❤❤
2021-06-24 17:29:27
1
19 Bab

Cermin penghubung

Pernahkah kalian berfikir bahwasanya dunia parallel itu benar adanya? Dunia yang sama persis dengan dunia kita.Penduduk yang sama dan cerita kehidupannya sama pula.Aku percaya bahwa bumi bisa berjumlah sebanyak bintang bintang yang terhampar di angkasa raya.Dunia itu benar benar ada dan berinteraksi dengan kita.Tertawalah jika kalian menganggap ini lelucon dan simaklah, bacalah sampai akhir jika kalian percaya dengan omong kosong ini.Apakah kalian pernah membayangkan seperti apa diri kalian di masa sebelumnya? Atau mungkin masa yang akan datang?Seperti misalnya, kebanyakan dari kita melihat wujud dinosaurus melalui tulang belulang yang ditemukan dan disatukan kembali menjadi sebuah kerangka makhluk zaman purba.Atau kita biasa melihatnya melalui sebuah proyeksi, gambar di atas kertas dan visual di layar gadget.Kita tidak pernah tau seperti apa wujud aslinya.Apakah benar benar seperti yang kita lihat selama ini atau tidak.
Baca selengkapnya

Dia Demitria 2

Aku melewatkan makan malam dengan berdiam diri di depan cermin persegi milik toilet sekolahan yang kini beralih ke meja belajarku.Aku masih menatap diriku yang ada di dalam cermin.Aku memutar bola mata dan yang ada di dalam cermin juga begitu.Tidak pernah seumur hidupku memandangi cermin sampai 3 jam begini.Aku menghela nafas, seketika aku jadi merinding sendiri.Menurut cerita yang beredar di kalangan penduduk sekolah, toilet cowok adalah tempat angker nomor 3 setelah laboratorium bahasa dan gudang penyimpanan.Aku sih tidak terlalu mempercayai hal itu.Akan tetapi kejadian siang tadi benar benar membuatku terpana dimana aku melihat pantulanku bertindak seenaknya.Mungkin saja itu adalah tipuan proyeksi karya anak anak genius dan jahil.Atau bisa saja sebenarnya aku memilki lembaran tak kasat mata yang bisa ku lihat hanya melalui cermin.Namun jika benar seperti itu maka seharusnya ini bukan kali pertama mengalami peristiwa macam ini.Kembali ke logika, lebih b
Baca selengkapnya

Tragedi 2005

Sesuai janji Laurent, aku menyetir mobilnya ke sekolah.Laurent meneriakiku agar berjalan cepat dan jika aku menambah sedikit kecepatan, maka ia akan mendepak kepalaku agar aku berhati hati.Kami sampai di sekolahan tepat saat bell berbunyi.Laurent menggerutu tentang penyesalannya yang mengizinkan bayi kemarin sore menyetir mobil.Aku langsung melempar kunci mobil itu ke dada pemiliknya dengan sedikit lebih keras.Aku berjalan memasuki kelas dan langsung di sambut oleh berita Demitria memasuki toilet laki laki.Sahabatku Asheelin langsung menerjangku dan mulai menginterogasiku."Jadi apa benar kau masuk ke toilet cowok?" Itu pertanyaannya alih alih menyapaku."Itu benar" jawabku tidak minat sama sekali."KAU GILA! KAU BISA DI HUKUM DETRA!""Lalu bagaimana lagi jika aku sudah kebelet? Apa aku harus buang air kecil di depan pintu kamar mandi? Di bawah pohon? Begitu?" T
Baca selengkapnya

Lintasan Waktu

Aku menggendong tas ku sambil merapat rapat di tembok.Aku sedang memastikan tidak ada seorang pun yang ada di sekitar ku.Sekiranya aman, aku langsung mengeluarkan benda (cermin) itu.Tidak ada Scarlet.Hanya ada diriku yang sedang melongo.Aku benci jika harus menunggu apalagi yang tidak pasti seperti ini.Scarlet tidak bisa di tebak kapan munculnya.Bisa saja kan sekarang ini dia ada di depanku hanya saja sedang menyamar.Dia hanya pernah muncul 2 kali."Scarlet" bisikku."Scarlet""SCARLET!!!!" Habis sudah kesabaran."Berisik sekali"Jantungku mencelos mendengar suara berat itu.Aku berbalik dan mendapati cowok super ganteng bernama Ethan berdiri di belakangku.Aku langsung menyembunyikan cermin itu ke belakang tubuhku.Raut wajah Ethan terlihat datar dan tidak memiliki minat untuk menghajarku.Biasanya anak ini main pukul kalau melihat ada orang bodoh di daerahnya.Dan aku salah satu orang bodoh it
Baca selengkapnya

Permainan Semesta

Tamat? Tentu saja tidak,karena aku membuka mata lagi keesokan harinya.Kepalaku dilanda pusing tapi tidak ada luka sedikitpun di tubuhku.Aku yakin kemarin kepalaku mengeluarkan se ember darah.Apa yang terjadi sebenarnya?Aku segera bangun dan menuruni tangga.Mama sedang memasak sementara Papa,entah apa yang sedang dilakukannya.Biasanya Papa membaca koran atau berkutik dengan laptop di pagi hari.Tapi untuk hari ini beliau sedang merangkai kotak kotak yang kuyakin itu adalah kotak kue.Apa Mama akan mengadakan arisan? Ada acara keluarga? Lantas untuk apa Mama memasak? Apa dia sudah memecat semua pembantunya?"Pagi Ma,Pa" Tiga kata yang selalu ku ucapkan untuk memulai hari yang membingungkan."Pagi sayang" sapa mereka balik.Aku hampir kehilangan pita suaraku.Jika aku mengucapkan kata itu biasanya Papa hanya menanggapi dengan gumanan atau hanya berupa suara koran yang dibalik.Sementara Mama tidak pernah m
Baca selengkapnya

Titik Balik

"Sarapan kesukaanmu" ujar Mama.Sepotong sandwich berisi telur goreng dan sayuran berada di depanku. Aku berjengkit, katanya aku dan Scarlet adalah orang yang sama. Bagaimana bisa ia menyukai sesuatu yang paling ku benci didunia. Aku ingin makan pasta!"Ma,aku mau pasta""Kita tidak punya pasta sayang. Biasanya kamu tidak minta pasta. Oh ini milikmu, biskuit kacang" Mama meletakkan sepiring kecil biskuit kacang di depanku.APALAGI INI? Aku membenci kacang! Scarlet serius kau menyukai tanaman itu? Aku akan membunuhmu jika kita bertemu lagi nanti."Aku benci kacang.Mama tidak punya rasa Strawberry? " tanyaku merajuk.Mama, Papa dan laki laki asing itu menatapku dengan kerutan di dahi mereka masing masing. Aku hanya menatap mereka datar. Mama menyipitkan mata ketika mengganti sepiring biskuit kacang dengan biskuit strawberry. Aku hanya mengedikkan bahu sambil mendorong jauh jauh sandwich telur itu. Aku mulai makan dengan tenang."Jadi,ba
Baca selengkapnya

Entitas

“Kau membentakku? Berani sekali kau”Bola air kembali terlempar ke wajahku. Ansel dan teman temannya tertawa. Apakah Scarlet tidak berpacaran dengan Ansel? Tapi bagaimana bisa?"Ansel, aku Demitria, pacarmu"Tawa khas anak laki laki menggelegar. Aku melihat pusaran air di belakang tubuhnya. Bagai kilat yang menyambar, air itu sudah membelit tubuhku dalam satu kedipan mata. Aku berputar di tengah pusarannya membuatku tampak seperti penari amatiran yang kemudian terlempar dalam keadaan berlutut di bawah kaki Ansel. Ini gila! Memalukan!Aku tidak kenal Ansel yang ada di dunia ini. Ini bukan Anselku. Ansel yang ada ku kenal akan selalu memelukku di pagi hari sebagai ucapan selamat paginya. Ansel yang ku kenal tidak akan menggunakan kata-kata kasar sekalipun ke perempuan selain aku. Ansel ku lembut dan tidak pecundang. Aku mengepalkan Tangan di tanah. Ansel yang ini membuatku marah.
Baca selengkapnya

Lucifer

Kepalaku nyaris terbelah memikirkan dunia ini. Sebenarnya ini dunia sihir atau dunia dimana spesies sepertiku ditendang jauh jauh. Aku merana di dunia orang. Di saat saat seperti ini aku membutuhkan Grandia.Pertama, aku ingin les kepadanya tentang dunia aneh ini. Kedua, aku mau menuruti kata katanya agar cepat terbebas dari dunia ini. Dan yang terakhir, tentu saja aku mau memanfaatkan wajahnya yang tampan demi kesehatan mataku. Bubur ayam yang sedari tadi hangat ketika ku ajak curhat perlahan ia mulai dingin. Aku menyukai segala hal di dunia Scarlet minus kehidupan sekolahnya dan keadaan ekonominya.Biasanya aku memesan pasta,sapi panggang, kari ayam dan seafood. Tetapi begitu aku merogoh saku ku, ternyata aku seharusnya berdiri di barisan rombong bubur ayam, mie kuah dan sup panas. Aku duduk dengan canggung di pojokkan kantin. Mataku tak pernah putus dari adik Scarlet sejak 10 menit yang lalu. Raven mondar mandir kesana kemari m
Baca selengkapnya

Entitas Mulia

"COWOK SETAN" Aku membuat boneka salju di tepi danau yang beku (di duniaku tempat ini berupa minimarket). Ada 4 boneka salju besar tak berbentuk. Masing masing ku beri nama, dari yang paling timur Ethanez, Louis, Clarion, Ferrars. Aku menjerit jerit bak orang kesetanan sambil menendangi mereka satu per satu. Aku benar benar kehilangan akal sampai sampai kucing lewat pun ku hantam bola salju sebesar kepalan tangan. Hewan itu memberenggut kesal lalu menghilang dari balik pohon.  Suara helaan nafas terdengar lagi dan lagi. Aku langsung menatap tajam makhluk itu.  "Suara nafasmu mengganggu" salakku setengah ingin menelannya.  "Kenapa harus berurusan dengan Entitas Mulia sih? " Tanya Grandia jeng
Baca selengkapnya

PR Entitas Mulia

Pukul sebelas malam, salju turun dengan indah. Aku masih sadar (belum tidur) dan tengkurap di kasur. Setengah dari kasurky melesak dibebani bobot sebesar remaja laki laki berusia 16 tahun. Meskipun dia ini adik, seharusnya dia sadar diri dong ranjang kecil reyot ini bisa remuk jika ditumpangi dua manusia yang beranjak dewasa. Anak ini tidak mau keluar dari kamarku beberapa malam terakhir. Dia menguping pembicaraanku dan Grandia waktu itu. Namun anehnya Raven tidak mempertanyakan soal Grandia. Dan kata Grandia, tidak ada yang bisa melihat keberadaan Guardian Angel selain orang yang di jaga, sesama Guardian Angel dan Entitas Mulia."Aku sudah merasa sejak awal sebenarnya kau bukan Kakakku"Aku mendengar ini sebanyak 4 kali dalam satu malam. Itu masih belum di jumlahkan dengan malam malam sebelumnya.Aku sedang melakukan gencatan senjata. Raven mendesakku agar aku mengaku bahwa aku bukanlah Scarlet. Aku menanggapinya dengan g
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status