That Dragon is Mine (INDONESIA)

That Dragon is Mine (INDONESIA)

last updateLast Updated : 2022-04-05
By:   Cindy Chen  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
72Chapters
10.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

June Hanson terpaksa menghabiskan malam yang hangat bersama seorang pria yang baru ia kenal. Ia hanya tahu nama depan pria itu, Drake. Ia bersumpah, suatu hari nanti akan membalas dendam pada pria yang menidurinya malam itu dan pergi tanpa pesan. Namun, June kehilangan jejaknya. Setahun kemudian, takdir mempertemukannya kembali dengan Drake. Namun betapa terkejutnya June ketika mengetahui bahwa Drake adalah CEO di tempat kerjanya yang baru. Drake Burton, begitulah namanya. Dan yang paling menyebalkan, Drake tidak ingat pada June sama sekali. Saat Drake mulai bersikap lembut pada June, takdir mempertemukannya dengan Alarick Joseph, pria misterius bermata abu-abu yang menyelamatkan nyawanya dari kecelakaan. June sama sekali tidak tahu bahwa ia sedang berurusan dengan dua pria yang berbahaya. Sang raja naga dan sang alpha werewolf. Kejadian-kejadian aneh membuat June tersadar bahwa ia telah terjebak dalam sebuah peperangan yang telah dimulai sejak ribuan tahun lalu. Follow my IG: @cindychen06

View More

Latest chapter

Free Preview

Bencana

June Hanson berjalan masuk ke dalam club malam itu masih dengan pakaian kantornya. Ia mengenakan blazer abu-abu, kemeja putih tipis, span pendek yang senada, dilengkapi dengan high heels hitam yang mengekspos kaki jenjangnya. Rambut pirang panjangnya, yang tadinya dicepol rapi, ia lepaskan begitu saja sehingga indah tergerai ke belakang bahunya. Ia terlihat menawan dengan mata biru dan kulit tanpa celanya itu, tapi June sama sekali tidak mempedulikan penampilannya, atau banyaknya mata pria yang memandangnya. Suasana hatinya buruk, bahkan sangat buruk.Ia langsung duduk di bar, memesan double scotch, lalu dia merenungi nasib buruk yang baru saja menghantamnya. Sebagai seorang sekertaris direktur yang terbilang mulus dalam perjalanan karirnya selama beberapa tahun terakhir, tidak diduga ia dipecat begitu saja. June dipecat hari ini hanya karena istri direkturnya menganggapnya terlalu cantik untuk menjadi sekertaris suaminya. Sebuah pemecatan yang amat tidak berdasar. June menen...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Kikiw
pembangunan karakternya kuat ya, jadi pembaca mudah inget
2023-11-25 02:24:56
0
user avatar
aisakurachan
Sayangnya harus ada bagian samar2 :)
2021-05-24 22:42:56
1
72 Chapters
Bencana
June Hanson berjalan masuk ke dalam club malam itu masih dengan pakaian kantornya. Ia mengenakan blazer abu-abu, kemeja putih tipis, span pendek yang senada, dilengkapi dengan high heels hitam yang mengekspos kaki jenjangnya. Rambut pirang panjangnya, yang tadinya dicepol rapi, ia lepaskan begitu saja sehingga indah tergerai ke belakang bahunya. Ia terlihat menawan dengan mata biru dan kulit tanpa celanya itu, tapi June sama sekali tidak mempedulikan penampilannya, atau banyaknya mata pria yang memandangnya. Suasana hatinya buruk, bahkan sangat buruk.Ia langsung duduk di bar, memesan double scotch, lalu dia merenungi nasib buruk yang baru saja menghantamnya. Sebagai seorang sekertaris direktur yang terbilang mulus dalam perjalanan karirnya selama beberapa tahun terakhir, tidak diduga ia dipecat begitu saja. June dipecat hari ini hanya karena istri direkturnya menganggapnya terlalu cantik untuk menjadi sekertaris suaminya. Sebuah pemecatan yang amat tidak berdasar. June menen
last updateLast Updated : 2021-05-24
Read more
Satu Tahun Kemudian
Sudah satu tahun sejak insiden satu malam June bersama pria bernama Drake itu. Dendam masih membayangi hatinya, tapi ia tidak punya waktu untuk mencari pria itu ke seluruh New York. June masih punya banyak hal yang harus ia urusi. Sebagai orang yang tidak punya siapa-siapa, June harus mengandalkan dirinya sendiri untuk urusan apapun.Sejak kecil, June tidak pernah punya siapa-siapa. Ia dibesarkan di sebuah panti asuhan kecil yang untungnya membesarkannya dengan cukup baik, meskipun dalam keadaan serba kekurangan. June masih ingat samar-samar kalau dulu ia punya kedua orang tua yang menyayanginya, hingga suatu malam orang tuanya menghilang, setidaknya begitulah kata para polisi. Dulu, June sangat yakin, seseorang dengan pedang menyala dalam gelap membunuh orang tuanya, tapi polisi tidak pernah menemukan bukti apapun yang mengarah ke sana. June dirawat di rumah sakit jiwa selama beberapa tahun akibat halusinasi yang dialaminya. Kini ia tidak yakin lagi apa yang dilihatnya itu.
last updateLast Updated : 2021-05-25
Read more
Two Strangers
June masih terpaku di tempatnya berdiri menatap Drake. Ia masih belum percaya kalau Drake adalah atasannya sekarang. Otaknya mulai beku, telinganya pun mendadak tuli, ia nyaris tidak mendengar apa yang Drake katakan. Ia masih mencoba mencerna kenyataan yang ada di hadapannya itu. Kalau Drake adalah atasannya, bagaimana mungkin ia membalas dendam?“June? Hey! June Hanson!”Drake memanggil-manggil June sambil melambai-lambaikan tangannya sebab June sepertinya sedang menghilang ke alam yang lain. June tiba-tiba tersadar, ia tidak boleh termangu terus seperti ini. Drake sepertinya sama sekali tidak ingat pada June, jadi June memutuskan untuk berpura-pura tidak mengenal Drake juga.“Ah, iya pak. Saya akan buatkan kopi. Bapak suka yang manis atau kopi hitam saja?” tanya June.“Kopi susu dengan sedikit gula saja. Setelah itu siapkan catatan, siang ini kita ada meeting penting,” katanya sambil langsung menatap layar laptopnya.
last updateLast Updated : 2021-05-25
Read more
Pria Aneh
“June?” tanya Drake sekali lagi, menyadarkan June dari lamunannya.“Oh, hmmm... Anda mungkin akan sukar percaya, tapi... Saya dipecat karena istri direktur tidak mau suaminya mempunyai sekertaris seorang wanita muda,” jawab June jujur.“Sebuah alasan yang menarik,” kata Drake.“Ya, tapi memang begitulah yang terjadi,” jawab June.“Baiklah. Sekarang kita berangkat. Bawa laptopnya dan semua peralatan yang diperlukan,” ujar Drake.June kemudian berdiri, ia membereskan laptop yang ada di meja Drake. Saat ia mendekat seperti itu, Drake dapat mencium aroma parfum yang dikenakan June. Rasanya ia pernah mencium wangi parfum seperti ini, tapi ia tidak bisa mengingatnya sekarang. Mungkin nanti, pikir Drake.“June...” katanya lagi.“Ya, Pak?” tanya June.“Apakah kita pernah bertemu di suatu tempat sebelumnya?” tanya Drake mulai curiga. Jantung
last updateLast Updated : 2021-05-25
Read more
Revenge Plan
June sangat terkejut dan juga bingung, ditambah lagi aroma vanila yang terkuar dari tubuh Drake membuatnya teringat kembali akan malam itu. Tatapan matanya yang dingin itu seakan mampu menghipnotis dirinya. “Itu hanya teknik khusus yang bisa dipelajari siapa saja. Hanya menggunakan berat badan,” jawab Drake sambil melepaskan rangkulannya dari tubuh June. “Maafkan kami tuan Burton. Kami pastikan ini tidak akan terjadi lagi. Untuk kompensasinya, kami menggratiskan semua makanan dan biaya sewa hari ini. Kami juga memberikan voucher makan malam gratis untuk Tuan,” kata sang manager yang tiba-tiba muncul. “Ini sangat berbahaya. Pastikan kalian melakukan maintenance pada gedung restoran milik kalian ini,” jawab Drake dingin dan tegas. “Kami tahu. Kami benar-benar minta maaf,” sahutnya lagi. “Baiklah,” katanya sambil merapikan jasnya. Tanpa berkata apapun lagi, Drake langsung berjalan kembali masuk ke dalam ruang meeting meninggalkan June yang masih
last updateLast Updated : 2021-05-26
Read more
Kerja Lembur
June bekerja hingga ia tidak sadar di luar jendela kaca matahari sudah mulai tenggelam. Ia baru menyadarinya ketika sinar kemerahan matahari menyelusup masuk melalui kaca. June melirik jam tangannya, pukul enam lewat lima belas menit. Sudah lebih dari jam kerja, tetapi pekerjaan June masih banyak. Ia harus menyelesaikannya malam ini juga.Ia membuka-buka berkas dan juga file-file di dalam jaringan komputer kantornya itu untuk mencari sumber data, tapi tetap saja di hari pertama ia tetap kesulitan. Ia sempat mengirimkan email ke beberapa divisi terkait sesuai dengan notes dari Drake dan sudah mendapatkan jawaban yang ia butuhkan. Tetapi data ini terlalu banyak untuk diselesaikan dalam waktu singkat.Pukul delapan malam, June masih juga berada di kantor dan pekerjaannya sama sekali jauh dari kata selesai. June mengumpat. Ia merasa bebas mengumpat sebab di ruangan ini ia hanya sendirian.“Bos menyebalkan! Fucking playboy!” seru June.Ia tidak mer
last updateLast Updated : 2021-05-26
Read more
Pria Misterius
“Anda tidak apa-apa, nona?” tanya supir truk itu setelah turun dari truknya.Banyak orang mulai mengerubuti tempat kejadian, tetapi mata June tetap mencari-cari sosok pria misterius itu dari kerumunan orang.“Apakah Anda melihatnya?” tanya June para supir truk itu.“Melihat apa?” tanyanya bingung.“Pria tadi yang bermata abu-abu, yang menghentikan mobil dan truk ini! Kamu pasti melihatnya, kan?” tanya June sedikit panik.“Begini, nona. Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tiba-tiba aku kehilangan kendali atas trukku,” kata supir itu.“Tapi kamu melihat pria itu, kan? Pria yang menghentikan kecelakaan?” tanya June lagi.“Aku tidak melihat siapapun, miss. Entahlah, mungkin remnya berfungsi di saat yang tepat. Aku benar-benar minta maaf,” katanya.June tidak percaya apa yang dikatakan pria itu. Ia segera turun dari mobil dan
last updateLast Updated : 2021-05-26
Read more
Tas dan Hak Tinggi
Saat June sudah bersiap keluar dari mobilnya, betapa terkejutnya June saat melihat ada sesosok pria yang sudah berdiri di samping pintu mobilnya. Ia menundukkan badannya untuk melihat June melalui kaca jendela mobilnya.“Selamat pagi,” ucapnya sambil tersenyum.June membuka kaca jendelanya perlahan lalu mengukir senyum seprofesional mungkin.“Selamat pagi, Mr. Burton,” jawab June.Drake menyunggingkan senyum lagi, membuat lesung pipitnya nampak jelas di wajahnya yang tampan. Sialnya, jantung June malah melompat-lompat kegirangan karenanya. June ingin memaki dirinya sendiri karena itu. Ia kemudian turun dari mobil dan menguncinya.“Kebetulan kita bertemu di sini, di mobil ada tasku, tolong bawakan ya,” kata Drake sambil menunjuk mobilnya.“Baik, Pak,” jawab June sambil tersenyum sopan. Di dalam hati, June mengumpat. Dasar sial! Serunya.June menenteng tasnya sendiri sambil menuju ke pintu
last updateLast Updated : 2021-05-27
Read more
Percakapan Itu
June tidak bisa berkata-kata. Ia hanya bisa diam menatap mata coklat indah yang menatapnya tanpa berkedip. Jantung June berdebar-debar tidak karuan dan tubuhnya sedikit gemetar entah karena takut atau karena terlalu gugup. June merencanakan banyak hal saat bisa bertemu kembali dengan Drake, tetapi kini saat mereka sudah berhadap-hadapan June malah tidak bisa berbuat apa-apa. Aura Drake yang mendominasi, membuat June mau tidak mau terdiam. Bagai perang mental antar hewan buas, June sudah kalah telak.Tanpa bicara apapun, Drake tiba-tiba menggendong tubuh June dan membawanya masuk ke dalam ruangannya. Dua tas besar itu ditinggalkan begitu saja di lantai. June hanya sempat membawa tas tangannya yang kebetulan masih tersampir di bahunya. June bingung, tapi ia sama sekali tidak berani bertanya. Hangatnya dekapan Drake menjalar ke tubuh June, membuatnya sama sekali tidak bisa berkutik.Mata June yang bulat melirik saat mereka masuk ke dalam ruangan kerja Drake dan lampu otom
last updateLast Updated : 2021-05-27
Read more
Es Batu dan Masa Lalu
Jantung June melompat saat Drake menatapnya setelah pintu ruangan ditutup. Sejak tadi memang hanya ada mereka berdua di ruangan ini tapi entah kenapa suasana menjadi berbeda ketika Drake menatapnya seperti itu. Tatapan itu mengingatkan June dengan tatapan Drake padanya satu tahun yang lalu. Tatapan liar yang seolah mampu menelanjangi June.“A-anda mau apa?” tanya June sedikit beringsut di sofanya ketika Drake mulai berdiri mendekatinya.“Buka stoking dan high heels patahmu itu,” kata Drake.“Eh?” tanya June terkejut.“Buka kataku!” seru Drake lagi.“Anda mau apa, Mr. Burton?” tanya June dengan nada tegas. Ia tidak akan membiarkan dirinya dilecehkan atau dianggap penggoda bos.“Ya sudah kalau tidak mau,” jawab Drake sambil dengan cepat berjongkok di hadapan June.“Mr. Burton!”Sebelum June sempat berbuat apapun, Drake sudah mengambil kakinya hing
last updateLast Updated : 2021-05-27
Read more
DMCA.com Protection Status