Aku benci belajar.
Itulah sebab mengapa aku mendadak menjadi artis fenomenal yang membelakangi papan tulis. Pak Luth yang terkenal baik hati itu melempariku dengan kapur tulis warna yang ia gunakan untuk menggambar bunga-bunga di kelas ketika mendapati ku tertidur pulas di kelasnya. Aku sudah menguap hampir belasan kali saat beliau menerangkan tentang bagaimana putik dan serbuk sari bersatu.
Aku langsung membuat kesimpulan, hidupku tak lebih rumit dari perkawinan silang tumbuhan. Aku menguap, mengedipkan mata, menguap, mengedipkan mata. Siklus itu berlangsung selama jam pembelajaran.
Ku amati pojok kelas, Grandia tengah bersandar di tembok. Tangannya disilangkan di depan dada. Dia menatapku datar saat aku melemparkan tatapan ini-semua-salah kamu-mengajakku-aku-begadang-sampai-malam.
Bel istirahat berbunyi tepat di atas kepalaku. Pak Luth berjalan keluar dari kelas tanpa menatapku sama sekali. Semu
Aku nyaris melemparkan batu sebesar 3 kepalan tangan ke arah cermin itu kalau saja Grandia tidak menghentikanku. Pantulan ku melindungi wajahnya dengan kedua tangan seolah-olah batu itu bisa tembus ke dunia lain dan menghantam wajah kusut nya. Aku langsung membolos sekolah begitu berani dia memberitahu caraku pulang. Selama disini, ini adalah pertama kalinya aku berinteraksi dengan Scarlet setelah sekian lama. Aku hampir membunuhnya begitu melihat tampilan wajahnya yang menguras emosi."Kenapa Ansel membenciku? " teriakku kesal."Itu yang ingin aku tanyakan. Kenapa Ansel menempel terus kepadaku. Apa kau memiliki krlainan dalam memilih pacar? " protes Scarlet membuatku meradang."Jaga mulutmu bung, Ansel di duniaku beda jauh dengan Ansel di duniamu""Tetap saja kenapa harus cowok jahat itu? ""Bicara apa kau! Kehidupanmu sangat menyedihkan""Ada ribuan pertanyaan yang... "
Pertemuanku dengan Scarlet benar-benar membuat ikan-ikan memusingkan berenang di kepala. Mie pedas yang ada di depanku mulai mengembang. Aku masih menatap kosong ke depan. Entahlah mengapa salju berjatuhan lebih asik di daripada makanan. Orang-orang di depanku lalu-lalang dengan tawa yang ringan. Beberapa diantaranya basah selepas bermain perang bola salju.Kata-kata Grandia mendadak sembunyi di suatu tempat di kolong otakku. Asheelin, dan Glassina baru saja duduk di meja sebelah, dekat dengan mejaku. Dua orang datang lagi, mantan pacarku dan orang yang pernah menembak Asheelin sewaktu MOS di duniaku. Mata teduh Ken menatapku sebentar sebelum akhirnya duduk dan menautkan tangannya ke tangan Glassina. Sementara cowok yang memiliki catatan pernah naksir Asheelin itu beralih ke meja lain menemui teman-temannya.Pemandangan langka, mantan pacar beserta pacar bisa duduk di meja yang sama tanpa saling menikam. Semuanya tambah lebih seru ketika s
Kejadian di kantin membuatku menjadi selebriti yang terkenal akan kelalaiannya. Judul pembicaraan yang selama 7 hari ini masih hangat dibicarakan adalah ada sesuatu diantara Ferrars dan Valerius. Aku ingin memberitahu memang ada apa-apa di antara kami. Sebuah ikatan antara Tuan dan Hamba Sahaya nya. Namun Grandia menyuruhku diam.Selama seminggu itu Ethan sama sekali tidak berbicara denganku. Cowok itu mengeluarkan aura pekat sehingga tak ada yang berani mendekatinya dalam radius 2 meter. Ethan sering mengamuk dan menghajar siapa saja yang menyakiti penglihatannya. Tentu saja warga sekolah menyalahkanku. Bukan hanya Entitas, semua jenis makhluk hidup membullyku. Satu lawan 300 tentu saja aku kalah telak.Aku terpaksa menunda makan siang dengan berdiam diri di toilet. Pada saat pulang sekolah pun aku mengikuti guru sebelum akhirnya lari seperti dikejar setan. Grandia tidak membantu, dia mengoceh melarangku berpacaran dengan Ethan,
( Sebagian cerita diambil dari berbagai sumber)Ruang dan waktu dalam sejarah juga dikenal sebagai suatu konsep dimensi spasial dan temporal. Dimensi spasial adalah sebutan untuk ruang sedangkan dimensi temporal adalah waktu. Hatiku diam-diam bertanya, ada berapakah ruang dan waktu di alam semesta itu? Sebuah kejutan besar aku mendapati seseorang yang bisa menggunakan matanya untuk menembus ruang dan waktu.Indigo merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan anak yang di yakini memiliki kemampuan atau sifat yang spesial, tidak biasa dan bahkan supranatural, serta memiliki pemikiran nalar di luar pemikiran anak-anak pada umumnya.Adam Andrew adalah salah satu dari segelintir orang yang memiliki kemampuan khusus. Begitu bertatap muka, ia langsung tahu bahwa aku bukanlah Scarlet dan juga bukan merupakan bagian dari dunia ini."Jadi kamu terlempar ke sini tanpa tahu sebabnya?" tanya Adam saat aku melempar berry terakh
"Pengantarku?" tanyaku tidak percaya.Aku menatap Adam yang tengah memakan keripik gula di kantin. Kami sengaja memilih tempat duduk yang jauh dari kerumunan. Luar biasa, Entitas Entitas itu tidak menyentuhku sama sekali hari ini."Asal kamu tau, keberadaanmu disini adalah hukuman atas perbuatan burukmu di dunia" ujar Adam saat ia menandaskan sekaleng penuh keripik gula."Aku? Kenapa aku? " tanyaku tidak terima."Ingat ingat apa yang kau lakukan di duniamu. Tuan Grandia sebetulnya tau apa seharusnya kau perbuat disini. Namun sepertinya ia belum mengungkapkannya" jawabnya absurd."Kenapa dia begitu?" tuntutku."Mungkin alasan ia menahanmu disini karena menyenangi penderitaanmu atau mungkin ia membiarkan Scarlet merasakan indahnya duniamu lebih lama""Spekulasi payahmu diterima"Adam tidak lagi bicara. Anak ini memang dasarnya pendiam dan le
Dunia tak se naif yang ku kira. Di tengah kenormalan yang menaungi nya, ada beberapa peristiwa yang cukup pantas disebut sebagai keajaiban. Semakin mendekati Januari semakin banyak periatiwa-peristiwa aneh terjadi. Kurasa terlempar nya diriku ke dunia ini bukan tanpa sebab. Pasti ada alasan menarik bahkan klise dibalik keganjalan ini.Tak tak terasa genap satu bulan aku berada di dunia ini. Letusan kembang api terpancar di mana-mana. Langit hitam legam tidak lagi menampakkan kengeriannya. Sekarang ia tampak cantik di 1 januari. Sulit mempercayai kenyataan bahwa aku sekarang aku sedang menyalakan kembang api di atas menara di dekat laut dengan seorang laki-laki yang tidak bisa berhenti membuat kembang api dengan kemampuannya di dunia lain. Rasanya menyenangkan sampai aku lupa fakta bahwa tetanggaku adalah anak yang tersesat sama sepertiku. Sejak kemarin aku menolak bertemu Adam. Lalu Ethan datang ke rumah membawa segerobak bunga yang hidup di dalam pot batu
Pernahkah kalian berfikir bahwasanya dunia parallel itu benar adanya? Dunia yang sama persis dengan dunia kita.Penduduk yang sama dan cerita kehidupannya sama pula.Aku percaya bahwa bumi bisa berjumlah sebanyak bintang bintang yang terhampar di angkasa raya.Dunia itu benar benar ada dan berinteraksi dengan kita.Tertawalah jika kalian menganggap ini lelucon dan simaklah, bacalah sampai akhir jika kalian percaya dengan omong kosong ini.Apakah kalian pernah membayangkan seperti apa diri kalian di masa sebelumnya? Atau mungkin masa yang akan datang?Seperti misalnya, kebanyakan dari kita melihat wujud dinosaurus melalui tulang belulang yang ditemukan dan disatukan kembali menjadi sebuah kerangka makhluk zaman purba.Atau kita biasa melihatnya melalui sebuah proyeksi, gambar di atas kertas dan visual di layar gadget.Kita tidak pernah tau seperti apa wujud aslinya.Apakah benar benar seperti yang kita lihat selama ini atau tidak.
Aku melewatkan makan malam dengan berdiam diri di depan cermin persegi milik toilet sekolahan yang kini beralih ke meja belajarku.Aku masih menatap diriku yang ada di dalam cermin.Aku memutar bola mata dan yang ada di dalam cermin juga begitu.Tidak pernah seumur hidupku memandangi cermin sampai 3 jam begini.Aku menghela nafas, seketika aku jadi merinding sendiri.Menurut cerita yang beredar di kalangan penduduk sekolah, toilet cowok adalah tempat angker nomor 3 setelah laboratorium bahasa dan gudang penyimpanan.Aku sih tidak terlalu mempercayai hal itu.Akan tetapi kejadian siang tadi benar benar membuatku terpana dimana aku melihat pantulanku bertindak seenaknya.Mungkin saja itu adalah tipuan proyeksi karya anak anak genius dan jahil.Atau bisa saja sebenarnya aku memilki lembaran tak kasat mata yang bisa ku lihat hanya melalui cermin.Namun jika benar seperti itu maka seharusnya ini bukan kali pertama mengalami peristiwa macam ini.Kembali ke logika, lebih b