Alena Michaela masuk dalam jebakan seseorang yang ingin balas dendam padanya. Beruntung dia diselamatkan oleh Brian Oliver. Namun, hal itu menyebabkan dirinya harus menikah dengan Brian. Brian Oliver merupakan pengusaha sukses dan disegani, terlihat baik oleh rekan dan saingan bisnisnya. Sikap dingin dan kakunya tidak menghalangi para wanita jatuh cinta padanya. Akan tetapi, dia tidak percaya dengan cinta. Itulah sebabnya sangat sulit bagi para wanita untuk mendapatkan hatinya. Awalnya, Alena menolak dengan keras pernikahannya, karena masih ingin memperjuangkan cinta sejatinya. Namun, kekerasan hatinya hancur karena permintaan terakhir kakeknya. Pernikahan mereka tidak bisa dikatakan berjalan mulus. Ditambah lagi, kedatangan Theo Oliver yang merupakan kekasih Alena yang merupakan keponakan Brian, di mana Theo menginginkan Alena kembali ke pelukannya. Berbagai intrik dilakukan oleh Theo untuk menghancurkan pernikahan Alena dan Brian. Sampai-sampai dia bekerja sama dengan saingan bisnis Brian dan berniat untuk menghancurkan pamannya itu. Apakah rencana Theo bisa menghancurkan pernikahan Alena dan Brian? Atau hubungan mereka berdua semakin kuat dan cinta tumbuh di hati mereka berdua?
View MoreAlena menghela napasnya karena dia berpikir jika hidupnya memang tidak bisa tenang. Dia melihat ke arah orang yang berdiri di hadapannya dengan wajah tanpa dosa orang itu duduk di seberangnya.“Apa aku tidak bisa merasa tenang dalam hidupku ini?” gumam Alena sembari melihat orang yang ada di depannya yang tidak lain adalah Theo.
Alena membuka pintu kamarnya. Dia melihat Erica yang begitu geram dan seperti akan menerkamnya. Secara refleks dia mundur karena sang kakak mau menyerangnya.“Ada apa denganmu?” tanya Alena setelah berhasil menghindari serangan sang kakak. &ld
Alena melihat ke arah orang yang mengatakan jika yang dilakukan olehnya dan Brian menjijikkan. Namun, entah mengapa dia malah makin ingin memperlihatkan yang lebih jauh lagi.“Kita perlihatkan semenjijikkan apa kita berdua,” ucap Alena sembari tersenyum.
"Maafkan aku karena aku tidak bisa mengatakannya,” jawab Desi dengan nada menyesal. Alena terus memandangi Desi. Dia masih penasaran dengan sikap wanita yang saat ini beranjak dan meninggalkannya. Alena masih duduk dan memperhatikan yang ada di depannya. Dia kembali mengambil segelas minuman yang diberikan oleh pelayan yang menghampirinya. Pandangannya masih tertuju pada sang kakak yang begitu nyaman berada di sisi Daren. “Sebenarnya apa yang kamu inginkan? Bukankah kamu menginginkan, Brian?” gumam Alena yang tidak paham dengan sikap kakaknya. Dia juga teringat dengan sang kakak yang berkhianat dengan Theo. Semakin dipikirkan maka semakin sulit bagi Alena untuk menilai tentang kakaknya. Tidak begitu lama dia pun melihat Erica yang mendekat ke arah Brian yang sedang berbicara dengan seorang pria dan wanita. Dia berpikir jika pria dan wanita itu adalah sepasang kekasih. Sekarang dia juga melihat Erica yang begitu luwes bersama dengan Brian dan yang ada di hadapan mereka. “Sud
"Bukan seperti itu, Alena! Aku mendapatkan kabar jika kamu mengalami kecelakaan. Namun, hingga saat ini aku melihatmu di depan mataku.”Alena tersenyum simpul lalu berkata, “Mungkin dengan kalian tahu jika aku mati itu sangat bagus untukku.”“Thoe, apakah
Alena membuka kedua matanya. Pandangannya masih kabur dan tidak tahu dengan yang sudah terjadi padanya.“Dia sudah siuman,” teriak seseorang yang terdengar samar oleh Alena.Tidak berselang lama tiba beberapa pria dan seorang pria memeriksa keadaannya. Beberapa menit kemudian Alena pun sudah bisa melihat dan mendengar dengan jelas.
Alena terus memandangi ibunya dan ingin tahu juga apa yang akan diberikan oleh sang ibu pada Brian. Terlihat sekilas ada senyum yang muncul dari kedua ujung bibir Erica. Mungkin sang kakak berpikir jika penawaran sang ibu sangat bagus. Sehingga membuat Brian akan menerimanya. Akan tetapi, dia melihat ada yang berbeda dengan sang ayah yang tidak terlalu banyak bicara.
Alena mengejar Brian dan masuk ke dalam mobil. Dia kembali mengatakan pada Brian untuk tidak melukai keluarganya. Namun, Brian hanya diam dan tidak menimpalinya.“Aku harus ke perusahaan dulu. Bisakah kamu menunggu aku sebentar saja?” tanya Brian pada Alena.
"Tidak mungkin!” Alena berkata sembari menggelengkan kepalanya.“Apa yang tidak mungkin?” tanya Brian yang sudah masuk ke dalam kamar dan mendengar Alena bicara dengan dirinya sendiri.Alena tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Brian padanya. Dia menyimpan ponselnya di atas nakas. Lalu dia kembali merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments