Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor

Kuserahkan Suamiku Untuk Pelakor

By:  Lil Seven  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 ratings
47Chapters
17.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Gimana bisa, sih, ada istri yang nggak guna banget kayak kamu? Benar-benar wanita bodoh!" Malam pertama pernikahan yang seharusnya indah dan penuh makna, dipenuhi umpatan dari Keenan, suami Nilam, yang tak puas dengan tubuh istrinya. Nilam hanya bisa menangis dan meratapi nasibnya yang begitu buruk. Sang suami yang merupakan seorang duda, berselingkuh dengan mantan istrinya, menyia-nyiakan Nilam, bahkan menceraikan Nilam dengan kejam. Dia pun memulai hidup baru dan bertemu Gallen, pria dingin anti wanita karena sesuatu yang buruk di masa lalunya. Tunangan Gallen menuduh dia sebagai pria yang memiliki disfungsi seksual dan menyebarkan banyak rumor buruk untuk Gallen. Dua orang yang sama-sama pernah disakiti pasangan mereka, akankah bisa bersama?

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Amanda Benaya
lanjutan nya gimana thor?
2024-03-11 20:24:07
1
user avatar
Yemima Zi Ez
ini sdh tamat ka thor
2024-01-11 13:09:21
2
user avatar
Lil Seven
gimana seru nggak novelnya
2023-08-22 21:33:01
3
47 Chapters

1. Malam Pertama Yang Menyedihkan

"Bodoh!"Umpatan yang sama lagi. Sudah keberapa kali? Apakah sepuluh? Nilam hanya bisa duduk kaku di pinggir ranjang, memandang kosong suaminya yang tampan, Keenan. Wajah putih itu mengerutkan kening tak suka saat mata mereka bertemu, ekspresi jijik tak disembunyikan Keenan dari wajahnya ketika melihat Nilam. "Sudah nggak cantik, bodoh lagi! Bisa nggak, sih, kamu melakukannya dengan baik? Kenapa begitu bodoh dan kaku kayak pohon pisang?!"Keenan memuntahkan semua amarahnya kepada Nilam yang duduk sambil menyembunyikan gemetar di tubuhnya. "I-ini juga pertama kalinya bagiku, Mas. Aku... aku nggak tahu apa yang harus dilakukan."Nilam menggigit bibir bawah ketika mendapatkan pelototan Keenan. Ini malam pertama pertama mereka, tapi malam pertama ini rasanya seperti di neraka. Nilam tahu Keenan tidak menyukai pernikahan mereka ini, sepanjang prosesi pernikahan dia terus cemberut dan tak melihat Nilam sedikit pun. Namun, Nilam tak menyangka jika dia akan semakin jahat saat mereka ha
Read more

2. Mantan Istri Yang Cantik

"Sudah, ya, Mas?"Nilam memohon kepada Keenan agar berhenti mempermalukan dirinya dengan jalan lenggak lenggok tanpa memakai busana di kamar, Keenan hanya tersenyum sinis sebagai jawaban. "Aku yang bodoh mengira kamu bisa jadi kayak Jihan!"Setelah melontarkan kata pedas yang membuat Nilam menelan ludah pahit, Keenan berdiri, mengambil sesuatu di laci meja dekat ranjang dan menyerahkan botol kecil berisi cairan bening kepada Nilam. "Minum ini!"Setelah memberi perintah dengan kasar, dia sendiri juga menenggak isi botol kecil itu dalam satu kali tegukan."Sekarang, berbaring di sana!"Nilam yang tidak punya pilihan, hanya bisa patuh dan membaringkan tubuhnya di ranjang sementara Keenan mulai melepas pakaiannya satu persatu. Keduanya tak menginginkan malam pertama ini, tapi jika hal itu tak dilakukan maka hanya akan merepotkan, dan Keenan benci direpotkan hal sepele seperti itu. Beberapa saat kemudian, setelah aktivitas yang melelahkan dan berakhir dengan beberapa tetes darah perawa
Read more

3. Jadi Pelampiasan

"Kamu nggak nyuruh aku duduk, Mas? Apa karena udah nikah terus sekarang kamu gini?"Jihan bertanya dengan wajah yang masih tersenyum manis sehingga menambah kecantikannya, tapi tatapan mata lentiknya menyorot Nilam dengan tajam. "Oh? Ah! Silakan duduk, Han. Nilam, geser."Keenan dengan kejam menyuruh istrinya Nilam untuk pindah tempat duduk, sehingga kursi yang menghadap Keenan, yang tadi ditempati Nilam, kini diduduki Jihan. "Mas Keenan nggak usah repot repot kayak gini, aku jadi malu. Gimana kalo istri baru mas Keenan nanti ngiranya mas Keenan masih suka aku?"Jihan bertanya dengan tatapan menggoda ke arah Keenan, yang membuat pria itu menjadi tergagap-gagap, mengabaikan Nilam sama sekali. "Mas.... "Nilam membuka suara, mencoba mengatakan bahwa dia tak nyaman di sini dengan kedatangan Jihan, tapi Keenan malah melotot ke arahnya. "Habiskan makanan kamu dan jangan banyak protes. Aku sedang sibuk bicara sama Jihan!"Mendengar Nilam dimarahi suaminya, Jihan tersenyum lebar dengan t
Read more

4. Pelakor Datang

"Air hangat untuk mandi udah siap, Mas. Mandi dulu biar seger," ucap Nilam saat menyambut suaminya pulang ke rumah, yang dibalas Keenan dengan anggukan dan memberikan tas kerjanya kepada Nilam, setelah wanita itu menyalami sang suami dengan mencium punggung tangannya. "Oke."Keenan menjawab singkat lalu berjalan ke kamar mandi, membersihkan diri. Sementara Keenan mandi, Nilam menyiapkan makanan di meja makan untuk disantap sang suami. Tak terasa, kini hampir setengah tahun sudah Nilam menjadi istri sah dari Keenan. Dulu saat awal-awal menikah, Nilam hampir saja menyerah dari pernikahan mereka karena Keenan yang terus memperlakukan dirinya dengan kasar, dan saat melakukan hubungan badan, selalu membayangkan sedang melakukannya dengan Jihan, mantan istri suaminya. Namun, pada akhirnya, Nilam lebih memilih untuk mempertahankan pernikahan ini, dan setelah bersabar beberapa bulan mendapatkan perlakuan kasar dari Keenan, akhirnya kesabarannya membuahkan hasil. Sikap Keenan mulai se
Read more

5. Mencari Perhatian Keenan

"Mas, Mas! Cepet ke sini, Mas! Ada kecoa di rumah aku, aku takut, Mas Keenan!"Jihan tiba-tiba menelepon Keenan, saat Keenan baru pulang dari bekerja dan hendak makan malam dengan istrinya.Dia mengeluh bahwa di rumahnya ada kecoa terbang yang membuat dirinya ketakutan sampai naik ke atas meja. "Mas, aku takut banget! Tolong cepat ke rumah aku buruan! Kecoa nya terbang terbang, Mas! Aku takut kecoanya nanti hinggap di tubuh aku!" teriak Jihan sambil menangis histeris di telepon, yang membuat Keenan mau tak mau jadi menghawatirkan dirinya. "Tenang, kamu tenang dulu, ya? Oke? Aku bakal segera ke sana," jawab Keenan yang sedang mengeringkan rambutnya setelah mandi, dia buru-buru berjalan ke almari dan mengambil salah satu kemeja untuk dipakai. "Buruan ya, Mas. Aku takut banget serius, baru kali ini aku lihat kecoa bisa terbang, aku sendirian lagi di rumah, takut banget sampai gemetaran, Mas."Suara Jihan terdengar lega saat mendengar bahwa Keenan akan pergi ke rumahnya, dia juga ter
Read more

6. Pelakor Mulai Cemburu

"Udah pulang, Mas?"Nilam yang sedang menunggu kepulangan Keenan di ruang tamu, berdiri dan menyambut kedatangan suaminya.Keenan yang sedang membuka pintu, mengulurkan tangan yang disambut oleh Nilam, wanita itu mencium punggung tangan sang suami dengan hormat."Iya. Keperluannya nggak lama, kok. Kamu udah makan?" tanya Keenan, yang merasa senang disambut istrinya seperti ini.Dulu saat masih benci dengan Nilam yang tak bisa memakai skincare, Keenan benci melihat wajah istrinya setiap kali dia pulang, tapi sekarang, Keenan selalu merasa senang karena ada orang yang selalu menyambut kepulangannya.Keenan mungkin belum cinta dengan Nilam, tapi sedikit rasa suka, tentu."Udah, Mas. Aku pikir kamu bakalan lama jadi aku makan dulu, aku minta maaf."Keenan menepuk lembut puncak kepala Nilam sambil menggeleng-geleng."Kenapa minta maaf, kamu nggak salah, Nilam. Aku kan udah bilang kalo kamu makan aja dulu, aku juga udah makan di rumah temen tadi.""Iya, Mas. Ada yang kamu perlukan aku lakuk
Read more

7. Alasan Dulu Jihan Pergi

Jihan mulai melancarkan aksinya.Dia tak menyerah untuk membuat Keenan terus bertemu dengan dirinya dan mengabaikan Nilam, sang istri."Mas Keenan, temenin belanja."Suatu siang, dia tiba-tiba menelepon dan mengajak Keenan berbelanja di hari minggu, hari di mana seharusnya dihabiskan Keenan dengan Nilam."Maas, aku takut tidur sendirian, temenin ngobrol sampai tertidur, ya."Pada hari berikutnya, dia meminta tolong hal lain."Mas, Mas! Ada tikus di kamar! Aku takuuut."Dia juga meminta tolong kepada Keenan untuk datang ke rumah karena hal hal yang sepele.Keenan yang terbawa efek guna-guna Jihan, tidak pernah bisa menolak dan selalu datang kapan pun dipanggil Jihan.Keenan mengira ke tidak sanggupannya menolak semua permintaan Jihan, karena wanita itu adalah teman masa kecilnya yang baru saja tertimpa musibah, dia sama sekali tak pernah menduga bahwa sang teman, memiliki niat tidak baik pada rumah tangganya.Sementara itu, Jihan merasa sangat senang karena dia kini lebih sering mengha
Read more

8. Spesialis Wanita Simpanan

Pengakuan yang keluar dari mulut Will, membuat kedua bola mata Jihan terbelalak lebar.Dia tak pernah menyangka kalau Will ternyata pria yang sudah memiliki istri.Gayanya yang perlente dan sedikit flamboyan membuat Will tidak terlihat seperti seorang bapak bapak. Jadi siapa yang mengira ternyata dia sudah menikah dan memiliki anak? Bukan hanya satu anak, bahkan 4?!Jihan memandang ke arah Will yang masih diam, tersenyum canggung. Tepatnya, Jihan mencoba untuk tersenyum dan terlihat setenang mungkin.Ayo tenang, tenang. Ini mungkin saja hanya tes yang dilakukan Will untuknya, apakah dia akan setia atau tidak. Begitulah keyakinan Jihan."M-mas? Kamu nggak sedang ngomong serius, kan? Kamu pasti sedang bercanda, kan? Kamu lagi nge prank aku. Iya kan, Mas?"Jihan menanyakan hal itu dengan ekspresi yang dibuat setenang mungkin, meski jari-jarinya gemetar, dia terlalu ngeri membayangkan bahwa selama ini telah berpacaran dengan lelaki orang.Dia bahkan telah memberikan keperawanannya pada or
Read more

9. Fantasi Liar Saat Bercinta

Saat menjadi wanita simpanan Will, hidup Jihan memang serba kecukupan bagaikan sosialita ibu kota, dia membuka akun media sosial untuk memamerkan kegiatan sehari-hari yang bisa liburan ke mana-mana dan membeli barang branded yang dia suka. Satu bulan, dua bulan, semua masih berjalan lancar seperti biasa, Jihan tinggal di apartemen mewah yang dibelikan Will, Will sering mampir dan mereka melakukan hubungan badan sampai pria itu puas. Jihan sampai pikir menjadi wanita simpanan tidak buruk juga, toh istri Will ada di luar negeri sekarang, sekali kali saja Will datang mengunjunginya atau sebaliknya, sehingga Jihan merasa jika dia sudah menjadi nyonya Will secara tidak sah, karena selalu ada di samping Will. Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, Will semakin hari semakin menunjukkan sifat aslinya terutama dalam masalah hubungan badan, setelah tiga bulan menikmati tubuh perawan Jihan sepuasnya, dia meminta sesuatu yang sangat tidak masuk akal. "Jihan, kamu kan punya banyak kena
Read more

10. Cinta Tulus Istri Sah

L"Mas, apa ini?"Nilam terheran-heran saat Keenan pulang bekerja dengan membawa begitu banyak barang, apalagi barang-barang itu adalah baju, tas, dan semua hal untuk Nilam. Sesuatu yang sangat tidak biasa dilakukan oleh Keenan. Meski hubungan pernikahan mereka terlihat akur dan bahagia, sebenarnya sangat dangkal. Nilam memainkan peran sebagai wanita penurut yang tidak membuat suaminya stress, dan Keenan menyukai Nilam yang seperti itu sehingga dia tak perlu berpura-pura baik menghadapi wanita yang disukai orang tuanya tersebut. Nilam sendiri tidak mengharapkan lebih dari Keenan, dia sudah sangat bersyukur Keenan mau bersikap baik padanya sebagai suami dan tidak kasar saat berhubungan badan. Itu saja bagi Nilam sudah merupakan kebahagiaan yang tiada tara. Dia menjalani hidup dengan baik dan tenang di sini, Nilam menerima takdir menjalani pernikahan yang seperti ini, karena tak punya lagi tempat juga untuk pulang. Dia juga sangat takut dengan title janda. Itulah kenapa Nilam sangat
Read more
DMCA.com Protection Status