Kultivator Tangguh

Kultivator Tangguh

By:  Abi Kusumah   Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
24Chapters
1.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Duarr.... Duarr.... Duarr.... Terdengar suara pukulan jarak jauh Gentar Bumi, membuat seribu Pasukan Kerajaan Tatar Pasundan hancur berkeping-keping, ada juga yang terlempar beberapa ratus meter dan langsung tidak bergerak lagi. Pukulan Gentar Bumi juga mampu mengguncangkan bumi seperti sedang dilanda gempa, sehingga membuat banyak bangunan dan istana pada roboh, yang berdekatan dengan arena pertempuran langsung hancur rata dengan tanah. Pukulan yang sangat dahsyat itu datang dari seorang pemuda yang dikepung oleh seribu prajurit Kerajaan, dituduh sebagai pemberontak, padahal dirinya hanya membalaskan dendam kedua orangtua dan saudara-saudaranya, yang dibantai oleh kelompok perampok atas suruhan dari Penguasa Kota. Pemuda itu bernama Aji Saka, dia setelah sepuluh tahun belajar ilmu beladiri, dari mulai usia sepuluh tahun ketika dia dibuang ke jurang, dengan keadaan disekujur tubuhnya penuh luka. Hanya dirinya yang selamat dari pembantaian itu, dan sekarang Aji Saka membalaskan dendam keluarganya, dan menghancurkan Kerajaan Tatar Pasundan.

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
24 Chapters

01. Misi Terakhir

Duarr.... Duarr.... Duarr.... Terdengar suara ledakan yang sangat dahsyat mengguncangkan bumi, membuat kehancuran di seputar Gunung Guntur, yang tidak jauh dari Perguruan Beladiri Gentar Bumi. Ledakan dahsyat itu dari beradunya tujuh kekuatan yang sangat hebat didalam sebuah pertarungan antara hidup dan mati, kekuatan Tapak Dewa beradu dengan pukulan Gentar Bumi. Pertarungan antara hidup dan mati enam murid mengeroyok seorang murid dari perguruan yang sama, dipicu oleh penghinaan dari beberapa murid terhadap Aji Saka, seorang murid yang dianggap rendah karena sering menyembunyikan ranah kekuatannya. Aji Saka menggunakan pukulan Gentar Bumi yang mampu mengguncangkan bumi seperti sedang dilanda gempa, sedangkan lawan-lawannya menggunakan pukulan Tapak Dewa. Keenam murid itu selalu kompak dalam membuat keributan dimana-mana, seperti hari ini mereka mengeroyok Aji Saka yang sebelumnya dihina dan direndahkan. Namun mereka tidak menyangkanya sama sekali, ternyata Aji Saka memiliki kekua
Read more

02. Balas Dendam

Aji Saka terus berjalan memasuki kota Tirta Kencana, sebuah kota yang sejuk dikawasan Tatar Pasundan, dan selalu ramai dikunjungi oleh para pendatang. Dia berniat mencari sebuah rumah makan sekedar untuk mencari informasi dari sesama pengunjung, tentang markas kelompok Kalajengking Hitam dan tempat tinggal adik tiri ayahnya yang sudah tega membantai seluruh keluarganya.Aji Saka duduk disudut sebelah kiri ruangan rumah makan, menikmati makanan sate daging hewan buas, sambil terus mendengarkan obrolan dari para pengunjung lainnya.Sesekali dia melirik ke para pengunjung rumah makan, yang tengah pada membicarakan akan adanya sayembara adu jago di alun-alun kota."Sebentar lagi akan segera dibuka sayembara adu jago oleh Tuan Rajasa," ucap salah seorang pengunjung rumah makan.Deg.... hati Aji Saka terkejut karena yang mereka sebut itu adalah paman tirinya, yang telah membayar kelompok Kalajengking Hitam untuk membantai seluruh keluarganya.Pendengarannya semakin dipertajam lagi dengan men
Read more

03. Balas Dendam Part 2

Aji Saka memberi kesempatan kepada Rajasa, Ketua Kalajengking Hitam dan gurunya untuk bertarung dengannya."Aku ingin berlatih dengan kalian sampai mati, dan aku akan mengambil seluruh milikku yang kalian ambil. Dan hari ini kalian akan segera menemui dewa kematian!" Seru Aji Saka."Bajingan kamu! Beraninya menghina kami bertiga. Rasakan ini.... Pukulan Sengatan Racun Kalajengking Hitam!" Seru ketua Kalajengking Hitam menerjang Aji Saka."Gentar Bumi!" Balas Aji Saka, sama-sama menerjang dengan hebatnya.Duarr.... Duarr....Dua kekuatan beradu dengan kerasnya, melemparkan tubuh Ketua Kalajengking Hitam ratusan meter, keluar dari arena pertarungan hingga tubuhnya tergeletak di tanah tidak bergerak lagi, dengan tubuhnya bau hangit daging terbakar.Gurunya terkejut mendengar pukulan Gentar Bumi, karena dia mengetahui dari gurunya lagi, tentang seorang tokoh tua yang sudah menghilang ratusan tahun lalu, pemilik pukulan Gentar Bumi."Ada hubungan apa kamu dengan Eyang Gentar Bumi?" Tanya g
Read more

04. Membunuh Seribu Prajurit

Semua orang yang berada didalam Puri Kencana termasuk Raja Gandra Seta beserta keluarga, para petinggi dan para pemimpin aliran hitam, berhamburan keluar dari dalam Puri, karena guncangan yang sangat hebat, dan bangunan Puri pada retak, sebagian tiang-tiangnya ada yang patah.Puri Kencana yang kokoh dan megah, kini posisinya miring kesebelah kiri, hampir roboh kalau tidak tertahan oleh beberapa tiang penyangganya.Raja yang melihat kejadian itu sangat bingung karena tidak tau apa yang sebenarnya telah terjadi.Tiba-tiba seorang prajurit tergopoh-gopoh menghampiri Raja Gandra Seta, melaporkan kejadian seorang kultivator muda merobohkan istana, dengan pukulan yang sangat mengerikan.Tentu saja Raja Gandra Seta, selain dirinya kaget, juga sangat marah mendengar laporan istananya dihancurkan."Panglima Cundra, tangkap pemuda itu, dan bawa kepalanya kemari!" Seru Raja Gandra Seta memberikan perintah kepada bawahannya."Baik Yang Mulia Raja. Titah Yang Mulia akan segera kami laksanakan," ja
Read more

05. Menolong Wanita Cantik

Malam harinya, Aji Saka tiba di lereng Gunung Guntur. Sejenak dia istirahat terlebih dahulu disebuah saung, yang terbuat dari bambu hitam dan bambu kuning. Saung ini tidak jauh dari Perguruan Beladiri Gentar Bumi, biasanya para murid perguruan yang baru pulang menjalankan misi dari gurunya, bila kemalaman tiba di lereng gunung, mereka istirahat dulu semalaman di saung, baru pagi harinya kembali melanjutkan perjalanannya ke Perguruan Gentar Bumi.Seperti malam ini, Aji Saka bermalam sendirian di saung bambu. Udara dingin sudah tidak terasa lagi olehnya, selain sudah biasa tinggal dipuncak gunung, dia juga memiliki sebuah kekuatan mistis didalam tubuhnya, karena dengan sendirinya tubuh Aji Saka bisa menyesuaikan dengan berbagai kondisi alam dan cuaca buruk sekalipun.Tak lama berselang, tiba-tiba terdengar suara jeritan seorang perempuan yang meminta pertolongan. Pendengarannya semakin dipertajam, dengan menyalurkan kekuatan kedalam telinganya. Setelah jelas sumber suara yang minta pert
Read more

06. Reinkarnasi Putra Dewa

Eyang Gentar Bumi menyusuri lorong rahasia, diikuti oleh Aji Saka dan Juminten, menuruni anak tangga menuju kesebuah tempat didalam lembah.Didalam lembah yang ditutupi oleh pepohonan yang rimbun, ada dua buah kolam berwarna putih kebiruan dan berwarna kuning keemasan. Kedua kolam itu jika masih ada keturunan dengan leluhur pembuat kolam, akan menerimanya untuk berendam dan mampu bertahan lebih dari satu bulan.Aji Saka dan Juminten, oleh Eyang Gentar Bumi diperintahkan untuk berendam di kedua kolam berwarna.Keduanya masuk kedalam kolam pertama, yaitu kolam yang mengandung kekuatan petir. Posisi mereka berdua saling membelakangi, dengan sikap lotus keduanya khusyuk melakukan kultivasi, sambil berendam didalam kolam berwarna putih kebiruan.Ada rasa panas seperti sengatan aliran listrik tegangan tinggi, menjalar ke seluruh tubuhnya.Argh.... Aahhh.... Uuhhh.... Iihhh....Keduanya mengerang merasakan rasa sakit disekujur tubuhnya, ketika sengatan energi Petir terus menjalar. Keduanya b
Read more

07. Menghancurkan Kerajaan Giling Weusi

"Sekarang sudah saatnya untuk membunuh seluruh kultivator terkuat, agar kita cepat menguasai seluruh kerajaan di Nusantara!" Seru Raja Giling Weusi merasa yakin rencananya bakal berhasil. "Panglima, segera mulai rencana pertama untuk membunuh mereka. Biar mereka saling membunuh di arena pemilihan adu jago. Nanti para pemenangnya masuk kedalam rencana kedua, mereka undang ke istana untuk menyantap hidangan yang sudah ditaburi racun. Dan rencana ketiga, untuk menghilangkan jejak, semua mayat para pemenang buang ketengah laut, agar menjadi santapan hewan-hewan laut," tambah Raja Giling Weusi panjang lebar.Panglima Kerajaan Giling Weusi melaksanakan titah rajanya, dia bersama para petinggi kerajaan akan memulai pemilihan adu jago, yang sudah dipersiapkan dari enam bulan lalu, dengan mengundang seluruh Raja dan petinggi se-nusantara. Sekarang mereka tinggal memulainya, menjalankan rencana pertama dari Raja Giling Weusi.Para peserta Pemilihan Jago sudah berdatangan, memadati arena pertaru
Read more

08. Membunuh Raja Jahat

Di Pendopo Perguruan Beladiri Bangau Putih, Aji Saka, Juminten, Layang Seta dan Layang Kumitir, dijamu oleh dua orang tokoh tua aliran putih, Eyang Pertala dan Eyang Dharmala, sebagai tuan rumah pemilik dan pendiri perguruan.Dua tokoh tua itu, hampir seumuran dengan Eyang Gentar Bumi, yang telah kembali ke Alam Dewa. Dan keduanya, masih sahabatnya Eyang Gentar Bumi."Silahkan dinikmati jamuannya. Hanya segini adanya," ucap Eyang Pertala." Terimakasih, Pak Tua," balas Aji Saka."Anak muda, apakah anak muda ini muridnya sahabatku, Gentar Bumi?" Tanya Eyang Dharmala, pura-pura tidak tau.Aji Saka, Juminten, layang Seta dan Layang Kumitir, menatap dua tokoh tua sambil menganggukkan kepalanya berbarengan."Benar Pak Tua. Apakah Pak Tua ini juga para Dewa, yang turun ke Alam Bumi?" Jawab Aji Saka, balik bertanya."Oh, kalian semua sudah tau tentang asal usul Gentar Bumi?" Tanya Eyang Pertala."Kami sudah diberi tau, Pak Tua," jawab Aji Saka."Syukurlah, kalau kalian sudah diberi tau, bera
Read more

09. Kekuatan Yang Mengerikan

Aji Saka dan Juminten memacu kudanya kearah pesisir pantai selatan, hendak menuju ke Ibukota Kerajaan Nusantara. Namun dipertengahan jalan, keduanya dihadang oleh kelompok begal yang selalu beroperasi di wilayah selatan.Kelompok begal yang terdiri dari seratus orang lebih, mengepung Aji Saka dan Juminten dari berbagai arah. Mereka siap menerjang sepasang kekasih ini, yang duduk tenang dipunggung kuda putihnya."Cepat serahkan kedua kuda dan koin emas milik kalian, jika kalian ingin selamat!" Seru pemimpin begal mengancam Aji Saka dan Juminten."Ambillah jika kalian mampu," balas Aji Saka."Bajingan kamu! Beraninya menentang ketua kami!" Teriak salah seorang anggota kelompok begal."Oh, kalian ingin menghadap Dewa Kematian! Baiklah, silahkan kalian maju, jika kalian ingin merasakan panasnya api neraka!" Aji Saka berseru memprovokasi mereka."Kurang ajar kamu! Ayo serang keduanya!" Seru pemimpin begal, berteriak memerintahkan bawahannya untuk menerjang Aji Saka dan Juminten.Kali ini,
Read more

10. Kekuatan Ribuan Cahaya

Bom.... Bom.... Bom.... Bom.... Bom.... Bom....Terdengar lagi suara teredam dari dalam tubuh Pendekar Aji Saka dan Juminten sebanyak enam kali, walaupun keduanya masih belum sadar, namun kekuatan yang disalurkan oleh Dewa Agung Nirkala, dengan dibantu oleh kekuatan ribuan cahaya dan cahaya pelangi yang melindungi tubuhnya, telah membuat keduanya naik tingkat secara gila-gilaan.Kini ranah kekuatan keduanya meningkat secara drastis, ranah kultivasi keduanya sudah mencapai tingkat Dewa Agung, dari semula berada ditingkat Dewa Putih, naik enam tingkat melewati Maha Dewa Putih, benar-benar suatu keberuntungan yang sangat besar bagi keduanya.Ranah kekuatan kultivasi Aji Saka, sekarang sudah berada ditingkat Dewa Agung Tahap Puncak, sementara Juminten ranah kekuatannya sudah mencapai tingkat Dewa Agung Tahap Menengah. Dan sekarang keduanya sudah bisa masuk ke Alam Dewa, jika keduanya ingin cepat-cepat berkunjung ke alam yang lebih tinggi lagi.Begitu pula dengan kekuatan kedua kuda putihn
Read more
DMCA.com Protection Status