Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi

Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi

By:  Yuyun Batalia  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
6 ratings
60Chapters
5.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Lysire Savra membenci suaminya Raja Kainer Celestria karena telah memaksanya menikah dengan pria itu. Untuk bersatu dengan pria yang ia sukai yang tidak lain adalah keponakan sang suami -Xarion, Lysire berpura-pura menerima semuanya dan bersikap baik pada suaminya, tapi dibalik itu semua Lysire dan Xarion menyusun rencana untuk membunuh sang Raja. Saat rencana itu berhasil dilakukan, Lysire akhirnya mengetahui bahwa pria yang mengaku sangat mencintainya ternyata hanya memanfaatkannya. Setelah ia membunuh suaminya sendiri, ia mendapatkan hukuman mati. Karena kematian yang tidak adil, arwah Lysire masih tetap berada di bumi. Wanita itu melihat segalanya, bagaimana keluarganya di bantai dan pria yang ia cintai bersama dengan wanita lain. Tidak hanya itu ia juga melihat suami yang ia kira sudah tewas ternyata masih hidup dan membalaskan dendamnya terhadap Xarion. Ia akhirnya juga mengetahui bahwa ternyata yang benar-benar mencintainya adalah pria yang sangat ia benci. Jika kehidupannya bisa diulang, Lysire akan membalas perasaan pria itu dan memperlakukannya dengan sangat baik. Sang Pencipta mendengarkan semua doa-doanya, Lysire bukan hanya membalas perasaan sang suami, tapi juga membalas dendam terhadap Xarion dan orang-orang yang telah memanfaatkannya.

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Susila D
ceritanya bagus
2024-10-29 16:10:01
0
user avatar
Zainab Basyid
Good good good
2024-10-24 22:47:30
0
user avatar
yuliana samari
semangat thor keren ceritanya
2024-10-23 15:57:15
0
user avatar
Anissa Nunun
suka banget sama karya kakak ...️
2024-10-19 10:47:43
0
user avatar
Cilon Kecil
ada cerita baru tentang kerajaan lagi nih.. masih berharap ada lanjutannya cerita Raylene
2024-10-17 22:54:50
0
user avatar
Sinta Lagu
mantap... .........
2024-10-19 20:39:47
0
60 Chapters

Prolog

"Aku sangat membencimu, Yang Mulia Raja!" Lysire menusukan pisau belati yang ia simpan selama dua tahun terakhir ini ke perut Kainer. Wajah lembut wanita itu kini berubah dingin. Ada kebencian disorot matanya. Kebencian yang telah lama ia simpan untuk mengelabui Kainer."Ratuku, kau lebih memilih membunuh suamimu sendiri demi pria lain." Kainer tahu bahwa istri dan keponakannya saling menyukai sejak lama, tapi ia tidak menduga bahwa wanita yang telah ia nikahi selama hampir tiga tahun ini akan benar-benar menusukan pisau ke perutnya.Ia kira beberapa waktu terakhir ini Lysire bersikap baik padanya karena wanita itu telah melepaskan masa lalunya, tapi ternyata ia telah merencanakan hal seperti ini padanya."Ya, jangan menyalahkan aku karena kejam terhadapmu. Kaulah yang membuatku sampai seperti ini, Yang Mulia!" Lysire tidak merasa bersalah sama sekali pada suaminya.Selama ini bahkan suaminya tahu bahwa ia menyukai pria lain, tapi suaminya masih tetap memaksakan pernikahan mereka.Sa
Read more

1. Aku Hanya Memanfaatkanmu

Kursi raja yang biasanya diduduki oleh Kainer malam ini sudah berpindah tangan. Xarion duduk di sana dengan wajah penuh kepuasan. Beberapa langkah di depan Xarion, berdiri para pendukung Kainer. Mereka semua mulai memanggil Xarion dengan panggilan 'Yang Mulia Raja'. Setelah pembantaian yang mengerikan, mereka mengadakan perayaan untuk kemenangan mereka. Lysire datang tepat waktu, wanita itu melangkah dengan anggun menuju ke Xarion yang menduduki tahta. Ada senyuman bangga di wajah Lysire. Ia senang karena pria yang ia cintai berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan. Dengan Xarion menjadi raja, maka tidak akan ada yang bisa memisahkan mereka. Xavion mengangkat tangannya ketika Lysire sudah ada beberapa langkah di depannya. Aula megah yang tadi dipenuhi oleh sorakan kemenangan kini menjadi sunyi. Lysire berpikir ini adalah cara Xarion menyambutnya, jadi ia merasa tersanjung dan bahagia."Tetap di sana, Ratu Lysire." Xarion tidak membiarkan Lysire untuk melanjutkan langkahnya. Beriku
Read more

2. Jika Waktu Bisa Diputar

Jiwa Lysire masih terus berputar-putar di dunia. Wanita itu berkali-kali mengutuk Xarion karena telah membantai seluruh keluarganya yang tidak bersalah. Hari ini tepat satu bulan kematiannya, dan pada hari yang sama ini Xarion menikah dengan Amarise yang merupakan sahabat Lysire. Amarise merupakan putri Perdana Menteri yang juga ikut berkolusi mengkhianati Kainer. Selama satu bulan ini Lysire telah mengikuti Xarion, ia terus berusaha untuk membunuh Xarion berkali-kali. Dan karena itu juga ia mengetahui bahwa hubungan Xarion dan Amarise telah berlangsung lebih dari dua tahun.Amarise adalah wanita bermuka dua, di depannya wanita itu terlihat mendukungnya dengan Xarion. Amarise akan menyemangatinya ketika ia merasa menderita karena menikah dengan pria yang tidak ia cintai. Dan Amarise juga orang yang ikut meyakinkannya untuk membunuh Kainer.Jadi, inilah yang diinginkan oleh Amarise. Bukan hanya Xarion yang memanfaatkannya, tapi Amarise juga. Wanita itu men
Read more

3. Aku Akan Memutar

"Yang Mulai, sebentar lagi waktunya makan siang. Ayo makan siang bersama." Lysire bicara setelah tidak ada siapapun di ruangan itu, yang tersisa hanya dirinya dan Kainer."Ratuku, apa yang sedang coba kau lakukan sekarang?""Yang Mulia, aku menyadari semua kesalahanku. Aku telah menikah denganmu, jadi seharusnya aku tidak memikirkan pria lain lagi. Aku benar-benar telah sadar dan meminta maaf padamu." Lysire mengucapkan permintaan maaf dengan mudah, ia telah melakukan ini ribuan kali dahulu, tapi sayangnya Kainer tidak bisa mendengarnya sama sekali.Kening Kainer berkerut, pria itu menatap Lysire seksama. Apakah istrinya benar-benar menyadari kesalahannya, atau wanita ini sedang bersandiwara agar ia tidak menghukum Xarion lagi."Ratuku, apakah maksudmu kau tidak akan bertemu dengan Pangeran Xarion lagi?""Aku tidak akan pernah bertemu dengannya lagi. Bahkan jika aku berada di jalan yang sama dengannya, aku akan memutar.""Jadi, kau rela menjauh dari Pa
Read more

Part 4 - Ratuku, Malam Ini Tidurmu Akan Tertunda

"Yang Mulia Ratu, kau benar-benar menjijikan. Kau mencampakan putraku setelah kau mendapatkan pria yang jauh lebih mampu membawamu ke atas." Xylia menatap Lysire dengan bengis."Tidak heran jika Pangeran Xarion memiliki moral yang rusak, rupanya itu berasal darimu, Kakak ipar. Aku adalah wanita yang bersuami jadi tentu saja aku harus memutuskan hubunganku dengan Pangeran Xarion," balas Lysire. "Kakak ipar kau sudah cukup lama mengganggu makan siangku. Kau hanya memiliki dua pilihan, sekarang pergilah!" Kainer kembali bicara setelah ia membiarkan Lysire membalas ucapan Xylia."Yang Mulia Raja, mendiang kakakmu pasti akan mengutukmu dari langit sana!" Setelahnya Xylia berbalik. Wanita itu pergi dengan marah. Ia bukan hanya tidak mampu membebaskan anaknya, tapi juga mendapatkan penghinaan dari Lysire. "Lanjutkan makan siangmu." Kainer menatap Lysire lembut. Pria ini masih sangat heran dengan sikap Lysire, apakah mungkin Lysire
Read more

5. Beri Aku Ciuman

Pagi ini Kainer dan Lysire sarapan bersama lagi. Setelah selesai sarapan Kainer hendak pergi ke ruang pemerintahan, tapi Lysire menghentikannya. "Beri aku ciuman."Kainer memandangi Lysire sejenak, istrinya semakin aneh, tapi ia masih menuruti ucapan Lysire. Memberikannya ciuman yang lembut dan panjang.Senyuman manis tampak di wajah Lysire. "Yang Mulia, mari makan siang bersama.""Ya."Setelahnya Kainer pergi ke aula pemerintahan, di perjalanan pria itu menanyakan tentang bagaimana kondisi Xarion. "Pangeran Xarion tidak sadarkan diri setelah menerima lima puluh pukulan. Pagi ini saya mendapatkan kabar bahwa Pangeran Xarion sudah siuman.""Aku harap setelah ini dia menyadari posisinya." Kainer berkata singkat."Yang Mulia, semalam Yang Mulia Ratu tidak meminum obat pencegah kehamilan," seru Torian.Kainer tahu semua yang dilakukan oleh Lysire di kediamannya, termasuk tentang meminum obat pencegah kehamilan. Ia tidak marah karena Lysire ti
Read more

6. Kapan Aku Mengatakannya?

Sore harinya saat Lysire sedang menikmati waktu dengan meminum teh di taman, ia mendapatkan kunjungan lagi, tapi kali ini bukan dari keluarganya melainkan dari Amarise, sahabat terbaiknya yang pada akhirnya menusuknya dari belakang."Salam Yang Mulia Ratu." Amarise memberikan salam pada Lysire disertai dengan sedikit membungkuk.Lysire membalas dengan anggukan kecil. Wanita itu meletakan cangkir porselen yang tadi ia pegang kembali ke meja. "Yang Mulia bagaimana kabarmu sore ini?" Amarise bertanya dengan penuh perhatian."Seperti yang kau lihat, aku sangat baik," balas Lysire. Ia benar-benar ingin menyiramkan teh hangat ke wajah Amarise. Ia sangat muak melihat wajah munafik Amarise.Amarise merasa bahwa Lysire tampaknya tidak terlalu senang bertemu dengannya. Biasanya jika ia berkunjung Lysire akan segera menyambutnya. Wanita itu kemudian akan mulai mengungkapkan apa yang ada di hatinya, kesedihan dan kemarahannya. "Syukurlah kalau begitu, aku senang mendengarnya." Amarise terseny
Read more

7. Wabah penyakit

Lysire melihat punggung Amarise yang menjauh. Sekarang ia mengerti, semua tindakan Amarise di masa lalu bukan karena wanita itu ingin membantu Xarion, tapi karena Amarise menginginkan suaminya dan posisinya sebagai ratu. Amarise terus-terusan memanas-manasinya, membuatnya terus menyalahkan Kainer karena telah memisahkannya dengan Xarion. Lalu kemudian Amarise akan mulai menyebut Kainer pria yang kejam karena telah menghukum Xarion dengan keras.Amarise juga menyarankan agar ia meminum pencegah kehamilan, wanita itu beralasan agar Xarion tidak sakit hati, tapi yang sebenarnya adalah Amarise tidak ingin ia dan Kainer memiliki anak bersama.Jika bertahun-tahun ia tidak kunjung hamil dan melahirkan anak untuk Kainer maka Kainer pasti akan didesak untuk memiliki selir agar memiliki keturunan yang bisa meneruskan tahta kerajaan. Dan saat itu terjadi, Amarise pasti akan menawarkan dirinya untuk menjadi selir. Selain itu ayah Amarise juga seorang perdana menteri, tidak akan ada yang lebih c
Read more

8. Aku Tidak Mencintaimu Lagi

Surat dari Utara telah tiba. Kainer memberikan penghargaan pada istrinya yang telah membantu mengatasi masalah yang terjadi di Utara."Yang Mulia, ini adalah tugasku sebagai seorang ratu. Aku harus berbagi beban denganmu."Kainer merasa tersentuh dengan kata-kata yang diucapkan oleh Lysire. Ia senang karena Lysire bersedia memikirkan rakyat mereka bersama dengannya. Sekarang Kainer tidak peduli apakah Lysire sedang memainkan sandiwara atau tidak, yang terpenting baginya adalah Lysire masih tetap berada di sisinya. "Aku senang karena kau bersedia berbagi beban denganku." Kainer menggenggam tangan Lysire dengan lembut. "Baiklah, sekarang aku harus pergi ke aula pemerintahan. Aku akan kembali saat makan siang.""Ya, Yang Mulia."Kainer mengecup kening Lysire lalu kemudian pergi meninggalkan istrinya. Beberapa menit setelah Kainer pergi, Lysire mendapatkan pemberitahuan dari Myrrah bahwa Xarion meminta untuk bertemu.Lysire mendengkus sinis, rupanya pria itu sudah sembuh. Ckck, harusnya
Read more

9. Terlalu Berlebihan

Titah Kainer segera sampai di paviliun Xarion. Petugas yang dikirim Kainer menyebutkan isi dalam dekrit raja yang memerintahkan Xarion untuk pergi ke Utara.Wajah Xarion memucat. Pamannya benar-benar kejam, pria itu ingin menyingkirkannya dengan mengirimnya ke tempat yang terkena wabah penyakit misterius."Pangeran Xarion, Anda akan pergi ke Utara dalam waktu sepuluh hari lagi," ujar petugas yang menyampaikan dekrit dari Kainer.Suka atau tidak suka Xarion harus menerima dekrit itu. Saat petugas pergi, Xarion segera bergegas menemui ibunya yang saat ini sedang minum teh sendirian di taman."Ibu." Xarion bergegas mendekati ibunya dengan kakinya sedikit pincang."Pangeran Xarion, ada apa?" Xylia sangat mengenal putranya, dari wajahnya yang gelisah ia sudah bisa menebak bahwa telah terjadi sesuatu."Ibu, Paman ingin menyingkirkanku secara tidak langsung.""Apa maksudmu?""Paman mengeluarkan perintah agar aku pergi ke Utara untuk membantu di sana.""Apa? Ke Utara?""Ya, Bu. Bu, tolong aku
Read more
DMCA.com Protection Status