Share

5. Beri Aku Ciuman

Penulis: Yuyun Batalia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-28 10:52:06

Pagi     ini Kainer dan Lysire sarapan  bersama lagi. Setelah selesai sarapan     Kainer hendak pergi ke ruang  pemerintahan, tapi Lysire  menghentikannya. 

"Beri aku ciuman."

Kainer     memandangi Lysire sejenak,  istrinya semakin aneh, tapi ia masih     menuruti ucapan Lysire.  Memberikannya ciuman yang lembut dan panjang.

Senyuman manis tampak di wajah Lysire. "Yang Mulia, mari makan siang bersama."

"Ya."

Setelahnya Kainer pergi ke aula pemerintahan, di perjalanan pria itu menanyakan tentang bagaimana kondisi Xarion.

"Pangeran      Xarion tidak sadarkan diri setelah menerima lima puluh pukulan.  Pagi     ini saya mendapatkan kabar bahwa Pangeran Xarion sudah siuman."

"Aku harap setelah ini dia menyadari posisinya." Kainer berkata singkat.

"Yang Mulia, semalam Yang Mulia Ratu tidak meminum obat pencegah kehamilan," seru Torian.

Kainer      tahu semua yang dilakukan oleh Lysire di kediamannya, termasuk    tentang   meminum obat pencegah kehamilan. Ia tidak marah karena Lysire    tidak   ingin mengandung anaknya, ia juga tidak ingin memaksa Lysire    untuk   mengandung dan melahirkan yang akhirnya hanya akan membuat    Lysire   membenci anaknya sendiri. Ia hanya menunggu sampai Lysire    bersedia   melahirkan anak untuknya.

Kainer percaya bahwa suatu    hari nanti   hati Lysire yang keras akan terketuk karena perhatian,    kasih sayang dan   cintanya terhadap wanita itu.

Semalam    Lysire tidak meminum   obat pencegah kehamilan, mungkin istrinya lupa    meminumnya. Kainer masih   belum berpikir bahwa Lysire akan bersedia    melahirkan anaknya dalam  waktu  dekat ini.

"Kirim orang untuk    pergi ke kediaman Menteri   Pertahanan, minta Ibu mertuaku untuk    mengunjungi Yang Mulia Ratu."   Kainer pikir mungkin Lysire terlalu    tertekan akhir-akhir ini sehingga   Lysire bersikap begitu aneh. Dengan    bertemu ibunya, Kainer berharap   Lysire akan merasa jauh lebih baik.

Sikap    Lysire yang  seperti  kemarin dan pagi ini sangat menyenangkan bagi    Kainer, tapi jika  hal itu  terjadi karena Lysire yang tertekan ia  tidak   akan bahagia.

"Baik, Yang Mulia."

Kainer   mengurusi    pemerintahan, pria itu mendengarkan berbagai laporan dari    pejabatnya.   Ia juga memberikan beberapa solusi untuk beberapa maslah    yang terjadi   saat ini. Sebagai seorang raja, Kainer bukan hanya  pandai   berperang   dan ahli dalam strategi perang. Kainer juga mampu    menyelesaikan   berbagai masalah sipil.  Itulah yang membuatnya begitu    dicintai oleh   rakyatnya padahal ia masih begitu muda.

Kainer    sebagai   seorang putra mahkota telah membangun rumah sakit yang    digratiskan   untuk masyarakat kurang mampu. Pria itu juga membagikan    bahan makanan   dan pakaian kepada yang membutuhkan sehingga tidak ada    satupun   rakyatnya yang kelaparan.

Jika ia menemukan kasus  korupsi   yang   dilakukan oleh pejabatnya maka ia akan langsung  menghukum mati   pejabat   itu dan menyita hartanya yang kemudian akan  digunakan untuk    dibagikan  kepada rakyat-rakyatnya.

Saat Kainer  sedang sibuk   dengan   berbagai urusan pemerintahan, di paviliun raja,  Lysire sedang   berada di   taman. Wanita itu menghirup udara segar dan  menenangkan di   sana. Ia   sangat menyukai bunga, oleh sebab itu taman  itu penuh bunga.   Kainer   sengaja menata taman untuk   menyenangkannya, tapi ia yang  tidak  tahu   diri, bukannya merasa  senang ia malah menjadi membenci  bunga. Ya,  di   kehidupan sebelumnya,  apapun yang dilakukan oleh Kainer  untuknya  tidak   pernah ia hargai  dan selalu ia benci.

"Yang  Mulia, Ibu Anda   datang  berkunjung."  Lysire yang sedang memotong bunga  segera   menghentikan  kegiatannya.  Ia meletakan guntingnya ke meja  lalu melihat   ke arah wanita  berusia  tiga puluhan tahun yang berjalan  menuju ke   arahnya.

Air   mata Lysire menetes, ia bisa  melihat ibunya   kembali. Lysire bangkit   lalu berjalan cepat menuju  ibunya. Ia segera   memeluk ibunya dengan  erat.  Tubuh hangat ibunya  membuatnya yakin  bahwa   ibunya masih  hidup.  Syukurlah ibunya masih  hidup dan tidak dibunuh   oleh orang  suruhan  Xarion.

Caia salah  mengartikan tangisan   putrinya. Ia  mengira bahwa  putrinya begitu  tersiksa menjadi istri   Kainer. Ia tahu  putrinya tidak  mencintai  Kainer dan terpaksa menerima   pengaturan  pernikahan dengan  Kainer.  Namun, ia pikir putrinya   perlahan-lahan  pasti akan bisa  mencintai  Kainer. Caia yakin tidak ada   pria yang  lebih  mencintai Lysire  lebih  dari Kainer.

Namun,    tampaknya ia salah. Ini sudah dua   bulan, tapi putrinya masih merasakan    kesedihan. Tampaknya semuanya  tidak  mudah untuk putri yang sangat  ia   sayangi.

"Putriku, tenanglah." Caia bersuara lembut.

Ada      begitu banyak rasa bersalah di hati Lysire, ia mengingat kehidupan      sebelumnya di mana ibunya tewas dengan tragis karena dirinya. Ibunya      yang lembut dan penuh cinta, ibunya yang tidak tahu apa-apa harus      menanggung dosanya. Untunglah Sang Pencipta masih berbaik hati  padanya     sehingga ia bisa kembali ke masa lalu.

"Bu, aku sangat      merindukanmu." Ini adalah kunjungan pertama ibunya setelah ia  menikah     dengan Kainer. Namun, jelas bukan karena dua bulan itu ia  sangat     merindukan ibunya, tapi karena berpuluh-puluh tahun ia tidak  bisa     melihat dan berbicara dengan ibunya lagi.

"Ibu juga merindukanmu." Caia mengelus punggung putrinya dengan lembut. "Berhentilah menangis, hati ibu sakit karenanya."

Lysire mencoba menenangkan dirinya yang sedang emosional. "Maafkan aku, Bu. Aku tidak akan menangis lagi."

Lyrise kemudian membawa ibunya ke tempat duduk. Mereka berdua duduk di sana. Lysire terus menggenggam tangan ibunya.

"Apakah Yang Mulia Raja memperlakukanmu dengan baik?" tanya Caia.

"Yang Mulia Raja memperlakukanku dengan sangat baik, Bu."

"Apakah kau menjalani hidup yang baik di sini?"

"Ya, Bu."

"Sayang, apakah kau merasa sedih?"

Lysire menggelengkan kepalanya. "Aku tidak merasa sedih, Bu."

Caia      menatap putrinya sedih, ia pikir Lysire pasti menyembunyikan      perasaannya yang sebenarnya agar tidak membebaninya. Lysire memang      selalu penuh perhatian dan tidak ingin membuat keluarganya sedih.

"Sayang,      jika kau merasa tertekan kau bisa berbicara pada Ibu. Jika kau   merasa    tidak bahagia, Ibu akan berbicara pada ayahmu. Mungkin saja   Yang  Mulia   Raja bersedia melepaskanmu."

"Tidak, Bu. Aku   bahagia. Aku  sangat   bahagia. Aku tidak ingin berpisah dengan Yang   Mulia Raja. Aku  ingin   tetap berada di sisinya sampai maut memisahkan   kami," jawab  Lysire.

Jawaban   Lysire tidak sepenuhnya   dipercaya oleh  Caia, tapi jika memang benar   seperti itu ia merasa   lega. "Putriku,  apakah kau jatuh cinta pada Yang   Mulia Raja?"

"Ya,   Bu. Aku jatuh  cinta pada Yang Mulia Raja. Di   dunia ini tidak akan   ada pria yang  lebih baik dari Yang Mulia Raja."   Lysire mengatakan   yang sebenarnya.

Caia  menggenggam tangan   putrinya. Tampaknya   kekhawatirannya terlalu  berlebihan. Lysire menerima   Kainer dengan   cepat. "Syukurlah, Ibu  senang mendengarnya. Ayah dan   adikmu pasti   juga akan senang, mereka  tidak akan mengkhawatirkanmu   lagi."

"Bu,   aku minta maaf karena  telah membuat Ibu, Ayah dan   Corvin khawatir.   Mulai saat ini dan  seterusnya tidak usah   mengkhawatirkanku lagi. Aku   bahagia di sini, aku  senang hidup dengan   Yang Mulia Raja. Yang  Mulia  memperlakukanku  dengan sangat baik."

"Kami tidak akan mengkhawatirkanmu lagi. Kami tahu bahwa kau menikah dengan pria yang tepat."

Di      tempat lain, saat ini Xarion masih terbaring di ranjang. Ia  bertanya     pada pelayan utamanya apakah Lysire datang berkunjung ke   paviliunnya,    tapi jawaban dari pelayan utamanya membuatnya kecewa.   Lysire tidak    datang sama sekali.

Sejujurnya Xarion masih tidak   percaya bahwa    Lysire akan mencampakannya dan berubah begitu cepat.  Ia  pikir mungkin    saja Kainer mengancam Lysire sehingga Lysire bisa   berkata seperti itu.

Dan    hari ini, Lysire tidak bisa   mengunjunginya karena Lysire tidak    diizinkan keluar oleh Kainer.   Xarion sangat tahu betapa posesifnya    Kainer. Pria itu bahkan tidak   mengizinkan Lysire tinggal di paviliun    berbeda dengannya.

Xarion harus bertemu dengan Lysire untuk memastikannya. Pria itu kemudian memanggil pelayan utamanya.

"Akh!" Xarion meringis karena rasa sakit di punggungnya.

"Pelayan Draven menghadap Pangeran."

"Kirimkan      orang untuk pergi ke paviliun raja. Sampaikan pesanku pada Yang   Mulia    Ratu agar ia datang untuk mengunjungiku. Katakan padanya bahwa   aku    sangat mengkhawatirkannya."

"Baik, Pangeran."

Draven      segera undur diri, pria itu memerintahkan pelayan wanita untuk  pergi     menemui Lysire. Sejujurnya Draven takut jika hal ini akan  membuat    Kainer  murka lagi dan Xarion akan mendapatkan hukuman  tambahan, tapi ia    tidak  bisa melakukan apapun, ia hanya perlu  menjalankan tugasnya    sebagai  seorang pelayan.

Pelayan yang  diperintahkan oleh Draven    datang ke  menemui Lysire. Wanita itu  menyampaikan seperti yang    disampaikan oleh  Xarion pada Draven.

Mengkahwatirkannya? Lysire     benar-benar  ingin tertawa karena hal ini. Xarion benar-benar licik    dan  manipulatif.  Pria penipu itu ingin terus menabur perselisihan    antara  dirinya dan  Kainer.

"Katakan pada Pangeran Xarion,    aku tidak  akan datang  menemuinya. Tidak perlu mengkhawatirkanku  karena   aku  baik-baik saja.  Juga, katakan padanya untuk tidak usah  mengirim   orang  datang ke sini  lagi. Aku tidak ingin suamiku salah  paham dan   berpikir  aku masih  berhubungan dengannya," seru Lysire.  Sayang sekali   Xarion  masih hidup,  harusnya pria itu mati saja dengan  begitu ia  tidak  perlu  repot berurusan  dengan Xarion.

Pelayan  dari  kediaman  Xarion  meninggalkan kediaman  raja, wanita itu segera   menyampaikan apa  yang  dikatakan oleh Lysire  pada Xarion.

Wajah   Xarion merah padam   ketika ia mendengar apa yang  dikatakan oleh   pelayan itu. Jadi,  rupanya  Lysire benar-benar  mencampakannya. Jika   Xarion bisa mengamuk,  pria itu  pasti akan mengamuk  sekarang. Bukan   seperti ini yang  seharusnya  terjadi. Dan apa hak Lysire    mencampakannya? dirinya lah  yang seharusnya  mencampakan Lysire karena    wanita itu sudah dikotori  oleh Kainer.

Tidak, ia tidak akan menerima penghinaan ini. Ia pasti akan datang menemui Lysire nanti setelah dirinya sembuh.

tbc

Bab terkait

  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   6. Kapan Aku Mengatakannya?

    Sore harinya saat Lysire sedang menikmati waktu dengan meminum teh di taman, ia mendapatkan kunjungan lagi, tapi kali ini bukan dari keluarganya melainkan dari Amarise, sahabat terbaiknya yang pada akhirnya menusuknya dari belakang."Salam Yang Mulia Ratu." Amarise memberikan salam pada Lysire disertai dengan sedikit membungkuk.Lysire membalas dengan anggukan kecil. Wanita itu meletakan cangkir porselen yang tadi ia pegang kembali ke meja. "Yang Mulia bagaimana kabarmu sore ini?" Amarise bertanya dengan penuh perhatian."Seperti yang kau lihat, aku sangat baik," balas Lysire. Ia benar-benar ingin menyiramkan teh hangat ke wajah Amarise. Ia sangat muak melihat wajah munafik Amarise.Amarise merasa bahwa Lysire tampaknya tidak terlalu senang bertemu dengannya. Biasanya jika ia berkunjung Lysire akan segera menyambutnya. Wanita itu kemudian akan mulai mengungkapkan apa yang ada di hatinya, kesedihan dan kemarahannya. "Syukurlah kalau begitu, aku senang mendengarnya." Amarise terseny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   7. Wabah penyakit

    Lysire melihat punggung Amarise yang menjauh. Sekarang ia mengerti, semua tindakan Amarise di masa lalu bukan karena wanita itu ingin membantu Xarion, tapi karena Amarise menginginkan suaminya dan posisinya sebagai ratu. Amarise terus-terusan memanas-manasinya, membuatnya terus menyalahkan Kainer karena telah memisahkannya dengan Xarion. Lalu kemudian Amarise akan mulai menyebut Kainer pria yang kejam karena telah menghukum Xarion dengan keras.Amarise juga menyarankan agar ia meminum pencegah kehamilan, wanita itu beralasan agar Xarion tidak sakit hati, tapi yang sebenarnya adalah Amarise tidak ingin ia dan Kainer memiliki anak bersama.Jika bertahun-tahun ia tidak kunjung hamil dan melahirkan anak untuk Kainer maka Kainer pasti akan didesak untuk memiliki selir agar memiliki keturunan yang bisa meneruskan tahta kerajaan. Dan saat itu terjadi, Amarise pasti akan menawarkan dirinya untuk menjadi selir. Selain itu ayah Amarise juga seorang perdana menteri, tidak akan ada yang lebih c

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   8. Aku Tidak Mencintaimu Lagi

    Surat dari Utara telah tiba. Kainer memberikan penghargaan pada istrinya yang telah membantu mengatasi masalah yang terjadi di Utara."Yang Mulia, ini adalah tugasku sebagai seorang ratu. Aku harus berbagi beban denganmu."Kainer merasa tersentuh dengan kata-kata yang diucapkan oleh Lysire. Ia senang karena Lysire bersedia memikirkan rakyat mereka bersama dengannya. Sekarang Kainer tidak peduli apakah Lysire sedang memainkan sandiwara atau tidak, yang terpenting baginya adalah Lysire masih tetap berada di sisinya. "Aku senang karena kau bersedia berbagi beban denganku." Kainer menggenggam tangan Lysire dengan lembut. "Baiklah, sekarang aku harus pergi ke aula pemerintahan. Aku akan kembali saat makan siang.""Ya, Yang Mulia."Kainer mengecup kening Lysire lalu kemudian pergi meninggalkan istrinya. Beberapa menit setelah Kainer pergi, Lysire mendapatkan pemberitahuan dari Myrrah bahwa Xarion meminta untuk bertemu.Lysire mendengkus sinis, rupanya pria itu sudah sembuh. Ckck, harusnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   9. Terlalu Berlebihan

    Titah Kainer segera sampai di paviliun Xarion. Petugas yang dikirim Kainer menyebutkan isi dalam dekrit raja yang memerintahkan Xarion untuk pergi ke Utara.Wajah Xarion memucat. Pamannya benar-benar kejam, pria itu ingin menyingkirkannya dengan mengirimnya ke tempat yang terkena wabah penyakit misterius."Pangeran Xarion, Anda akan pergi ke Utara dalam waktu sepuluh hari lagi," ujar petugas yang menyampaikan dekrit dari Kainer.Suka atau tidak suka Xarion harus menerima dekrit itu. Saat petugas pergi, Xarion segera bergegas menemui ibunya yang saat ini sedang minum teh sendirian di taman."Ibu." Xarion bergegas mendekati ibunya dengan kakinya sedikit pincang."Pangeran Xarion, ada apa?" Xylia sangat mengenal putranya, dari wajahnya yang gelisah ia sudah bisa menebak bahwa telah terjadi sesuatu."Ibu, Paman ingin menyingkirkanku secara tidak langsung.""Apa maksudmu?""Paman mengeluarkan perintah agar aku pergi ke Utara untuk membantu di sana.""Apa? Ke Utara?""Ya, Bu. Bu, tolong aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   10. Tidak Mengambil

    "Sampai kapan kau akan berselisih dengan keponakanmu karena seorang wanita? Putraku, darah lebih kental dari air." Ibu suri bicara dengan lembut pada putranya.Wanita ini tidak tahu bahwa di kehidupan sebelumnya Xarion lah yang tidak menghargai hubungan darah di antara mereka."Pangeran Xarion seharusnya menerima kenyataan, Bu. Dia masih datang menemui istriku hari ini.""Putraku, keponakanmu masih muda, ia masih belum bisa berpikir dengan benar.""Bu, diusia seusia Pangeran Xarion aku sudah mengambil banyak keputusan penting. Beberapa kali berperang dengan musuh dan pemberontak. Ini bukan tentang usia, tapi tentang adab dan kepribadian. Lysire adalah bibinya, ia seharusnya tidak menginginkan istri pamannya lagi.""Putraku, jika ada pria lain yang mengambil istrimu darimu apakah kau akan menerimanya begitu saja?"Kainer diam, tentu saja ia tidak akan menerimanya. Ia akan mengambil kembali miliknya."Pangeran Xarion juga seperti dirimu, dia belum bisa merelakan Lysire.""Bu, aku tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   11. Percobaan

    "Kau sudah kembali." Lysire mendekati Kainer.Namun, sikap Kainer terhadapnya agak dingin. Sepertinya ini karena yang terjadi pagi tadi."Yang Mulia, apakah kau sudah makan malam?"Kainer memilih untuk mengabaikan Lysire. Selama tiga bulan ini ia terus memaklumi sikap Lysire. Bukankah seharusnya ia lebih tegas agar Lysire bisa menjaga martabatnya sendiri.Akan sangat baik jika Lysire mengetahui batasannya, maka ia dan Xarion tidak perlu terus berselisih.Lysire memandangi Kainer yang melangkah melewatinya. Sepertinya Kainer marah padanya."Yang Mulia, apakah kau marah padaku?" Lysire mengejar Kainer lalu menghadang pria itu.Kainer menatap Lysire dengan tatapan acuh tak acuh.Lysire tahu bahwa suaminya marah, tidak perlu menunggu jawaban darinya. "Aku minta maaf jika aku membuatmu marah. Maukah Yang Mulia memaafkanku?" Ia bertanya dengan lembut.Tipe kecantikan yang dimiliki oleh Lysire bukan terletak pada kelembutan dan kehalusan, tapi ceria dengan watak yang kuat. Ia bukan tipe wani

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   12. Tidak Akan Terulang Lagi

    "Yang Mulia, hari ini adalah jadwal Anda mengunjungi Ibu Suri." Riona mengingatkan ratunya."Ayo pergi ke kediaman Ibu suri." Lysire tidak hanya ingin memperbaiki hubungannya dengan Kainer, tapi juga ibu suri.Di kehidupan sebelumnya ia tidak memiliki hubungan yang baik dengan ibu suri. Ia membenci apapun yang berkaitan dengan Kainer. Ia tidak menunjukan kebenciannya terhadap ibu suri dengan makian atau sikap kasar, tapi ia hanya tidak bicara begitu banyak pada wanita itu dan sengan sengaja menjauhkan diri.Selama tiga tahun ia menikah dengan Kainer di kehidupan sebelumnya, ibu suri tidak pernah mempersulitnya di istana meski sikapnya kurang menghormati ibu suri.Dan di kehidupan ini, ia akan mengambil hati ibu suri. Ia akan menyayangi siapapun yang disayangi oleh Kainer.Juga, ia memiliki utang terhadap ibu suri. Wanita tua yang harusnya melewati masa tua dengan tenang malah harus tewas di tangan orang Xarion. Dan semua itu terjadi disebabkan oleh dirinya.Myrrah dan Riona mengikuti

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   13. Acara Perjamuan

    "Yang Mulia, jika aku tidak bisa mengandung apakah kau akan mengambil selir?" Sebenarnya Lysire tahu jawabannya, di kehidupan sebelumnya setelah ia tiada Kainer tidak menikah lagi."Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu? Apakah kau senang aku mengambil selir?""Bukan seperti itu. Kakak ipar tadi mengatakan padaku jika aku tidak kunjung mengandung kau akan mengambil selir," balas Lysire. "Dia juga mengatakan bahwa ada masalah dengan kesehatanku.""Jangan dengarkan apa yang dia katakan. Dialah yang tidak sehat," seru Kainer."Jadi, apakah kau akan mengambil selir jika aku tidak bisa memberimu keturunan?""Tidak akan.""Bagaimana dengan tahta kerajaan? Apakah kau akan menyerahkannya pada Pangeran Xarion?"Kainer salah mengartikan pertanyaan Lysire. "Jadi maksud dari pertanyaanmu adalah kau ingin tahu jika kau tidak hamil apakah Xarion akan naik tahta menggantikanku? Ratuku, apakah setelah Pangeran Xarion naik tahta kau akan menikah dengannya! Jangan berharap, aku tidak akan pernah me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01

Bab terbaru

  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   Extra Part - Semakin Sempurna

    "Apa yang terjadi pada Yang Mulia Ratu? Kenapa tiba-tiba bisa tidak sadarkan diri?" Kainer bertanya pada Myrrah dan Riona. Ia sangat terkejut ketika diberitahu bahwa istrinya tiba-tiba tidak sadarkan diri. "Ampuni kami, Yang Mulia. Kami tidak menjaga Yang Mulia Ratu dengan benar." Myrrah dan Riona segera berlutut. Mereka tidak tahu apa yang terjadi pada Lysire, karena tiba-tiba saja Lysire jatuh saat sedang minum teh."Tabib, bagaimana?" Kainer bertanya dengan khawatir.Tabib sedang meraba denyut nadi Lysire, dan ia akhirnya mengetahui apa yang membuat Lysire tiba-tiba saja tidak sadarkan diri."Yang Mulia selamat, Yang Mulia Ratu sedang mengandung." Tabib mengumumkan kabar bahagia pada Kainer. "Apa yang kau katakan tadi, Tabib?""Yang Mulia Ratu tiba-tiba tidak sadarkan diri karena saat ini Yang Mulia Ratu sedang mengandung. Hal seperti ini sering terjadi pada beberapa ibu hamil." Tabib menjelaskan tentang kondisi Lysire.Mata Kainer memerah, ia masih memproses apa yang dikatakan o

  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   58. Aku Berjanji Padamu, Yang Mulia (Tamat)

    Keesokan paginya Kainer terjaga di kamar yang asing baginya. Ia melihat ke sebelahnya, seorang wanita berbaring di sana. Ia merasa wanita ini tidak asing lagi, itu seperti Lysire. Namun, Kainer segera mendengkus. Sepertinya efek minuman keras masih ada di dalam tubuhnya sampai sekarang.Kainer turun dari ranjang, ia segera memungut pakaiannya. Dari arah belakang, kedua tangan ramping memeluk perutnya dengan lembut. Kainer sangat marah, ia berbalik dan mencekik leher wanita itu dengan kuat."Yang Mulia." Wanita itu adalah Lysire. Tipu daya seperti apa yang dipakai oleh wanita di depannya, bahkan suaranya pun mirip dengan suara Lysire. "Jangan pernah menyentuhku tanpa izin dariku! Dan jangan pernah berpikir bahwa setelah menjadi selirku, aku akan menyukaimu! Satu-satunya wanita yang aku sukai di dunia ini hanya Ratu Lysire!" Kainer mencekik wanita di depannya sangat kuat seperti ia ingin mematahkan leher wanita itu. Kainer kemudian melepaskan tangannya dan menghempaskannya kasar hin

  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   57. Sebuah Permintaan

    Tidak berhasil melewati Kainer, para tetua dan pejabat mengatur pertemuan dengan Lysire. Mereka ingin meminta Lysire untuk membujuk Kainer agar mengambil selir. "Apa yang ingin kalian bicarakan denganku?" tanya Lysire."Yang Mulia Ratu, Celestria membutuhkan pewaris tahta. Karena sampai saat ini Anda belum mengandung maka Yang Mulia Raja harus mengambil selir.""Kenapa kalian membicarakan ini denganku? Kalian seharusnya membicarakan ini dengan Yang Mulia Raja.""Kami sudah membicarakan ini dengan Yang Mulia Raja, tapi Yang Mulia Raja menolak," jawab seorang pejabat.Lysire tidak tahu tentang hal ini karena Kainer tidak membicarakan mengenai desakan para tetua dan beberapa pejabat terhadapnya. Kainer tidak ingin Lysire merasa tidak bahagia."Lalu, apakah kalian ingin menurunkanku dari tahta karena tidak bisa memberikan penerus bagi Yang Mulia Raja?" Lysire tidak senang meski ia tahu bahwa orang-orang di depannya hanya mengkhawatirkan Celestria."Bukan seperti itu maksud kami, Yang Mul

  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   56. Jangan Bersedih Lagi

    Hari ini Lysire kembali mengunjungi kediaman orangtuanya karena Ophira baru saja melahirkan seorang bayi mungil yang cantik."Dia terlihat seperti Corvin dalam bentuk wanita." Lysire memandangi keponakannya yang saat ini sedang ia gendong. "Tentu saja dia mirip denganku, aku adalah Ayahnya." Corvin berkata dengan bangga.Lysire hanya menatap adiknya geli. "Seharusnya dia mirip dengan Ophira, jadi dia akan tumbuh menjadi gadis yang manis dan penuh perhatian.""Apakah aku tidak manis?""Corvin, jika ada anak kecil yang melihatmu sekarang mereka pasti akan menangis. Kau tidak manis sama sekali. Kau jarang tersenyum dan wajahmu tampak bengis." Lysire mengatakannya dengan jujur. Ia tahu bahwa adiknya akan tampak seperti kucing yang manis jika berhadapan dengan Ophira. Ya, setiap pria bengis akan berubah menjadi jinak jika bertemu dengan pawang yang tepat. Seperti Kainer dan Corvin. "Jika aku sering tersenyum, aku takut para wanita akan jatuh cinta padaku. Ada hati yang harus aku jaga, s

  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   55. Aku Mencintaimu

    Hari ini adalah hari ulangtahun pernikahan Kainer dan Lysire yang pertama kali. Keduanya mengadakan acara di istana yang dihadiri oleh para pejabat dan bangsawan. Selain merayakan ulangtahun di istana, Kainer dan Lysire juga memerintahkan para pemimpin di seluruh wilayah Celestria untuk membagikan koin emas ke setiap penduduk tanpa terkecuali. Kainer dan Lysire juga ingin seluruh rakyatnya merasakan kebahagiaan di hari perayaan pernikahan mereka. Setelah pesta berakhir, Kainer dan Lysire tidak langsung tidur. Keduanya saat ini berada di taman dengan Kainer yang memeluk Lysire dari belakang, pandangan keduanya sama-sama terarah ke ujung danau buatan di depan mereka.Keduanya mengingat kembali hari-hari yang telah mereka lalui dalam satu tahun ini. Kainer ingat bagaimana hari pertama ia menikah dengan Lysire, saat itu tidak ada senyuman di wajah Lysire sama sekali. Lysire bahkan tidak ingin melihat ke wajahnya. Kala itu Kainer berpikir bahwa mungkin sampai akhir pernikahan mereka, Lysi

  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   54. Tidak Terulang Kembali

    Hari demi hari berlalu, perlahan-lahan ibu kota Celestria kembali seperti semula. Benteng ibukota yang rusak telah diperbaiki. Penduduk ibu kota juga telah kembali melakukan aktivitas mereka seperti biasa. Pemerintahan Celestria setelah pengkhianatan mengalami beberapa perubahan, terutama mengenai penjagaan di kota kelahiran Dizon. Biasanya prajurit Dizon yang berjaga di sana, tapi sekarang setelah semua prajuritnya tewas, Kainer mengirim pasukan pengganti ke sana.Para prajurit Celestria yang terluka, perlahan-lahan mulai membaik. Mereka dirawat dengan baik oleh pusat medis kerajaan.Sementara posisi Isaac di sekolah kerajaan diganti oleh pejabat lain yang dinilai oleh Kainer memiliki cukup kemampuan. Setelah dikhianati oleh sahabat dan keponakannya, Kainer tidak kehilangan kepercayaan terhadap orang terdekatnya yang lain. Ia tahu bahwa orang-orang mungkin akan berubah, tapi ia memilih untuk mempercayai mereka, tapi ia tetap waspada dalam segala hal. Di penjara, saat ini Xarion mu

  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   53. Utang

    "Putraku!" Ibu suri segera menghampiri Kainer saat putranya datang mengunjunginya masih dengan menggunakan zirah perang. Bau darah tercium di tubuh Kainer, ada banyak noda darah di zirah perang putranya.Kainer memberi salam pada ibunya. "Ibu kota berhasil dilindungi, Ibu."Ibu suri memeluk putranya, air mata haru jatuh di wajah wanita tua itu. "Ibu tahu itu, putra ibu pasti akan menjaga Celestria dengan baik."Setelah dari Kainer, ibu suri beralih pada Lysire. "Ratu, kau sudah melakukan tugasmu dengan sangat baik. Ibu benar-benar bangga padamu."Ibu suri telah mendengar apa saja yang dilakukan oleh Lysire kemarin, ia tidak menyangka bahwa wanita muda seperti Lysire memiliki banyak pengetahuan tentang perang padahal Lysire belum pernah terlibat dalam peperangan sekali pun."Terima kasih, Ibu.""Bu, aku mencabut gelar Pangeran Xarion dan juga mengirimnya ke penjara seumur hidup begitu juga dengan kakak ipar." Ibu suri tahu bahwa putranya sangat menghargai hubungan persaudaraannya deng

  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   52. Licik

    Serangan cepat para prajurit Kainer telah melumpuhkan ribuan pasukan Dizon. Itu seperti sebuah pembantaian tanpa perlawanan.Saat Xarion dan Dizon tersadar mereka telah melihat pasukan mereka dibantai oleh Kainer dan pasukannya. Rasa takut di dalam diri keduanya bergetar, tapi tidak ada kata mundur sekarang. Keduanya mulai menyerang lawan mereka secara membabi buta.Kainer meniupkan peluit sekali lagi. Dengingan kembali terjadi di kepala pasukan Dizon. Pasukan Kainer kembali menggunakan kesempatan ini untuk menebas dan menusuk para prajurit Dizon.Pasukan kuat yang dibuat oleh Isaac menjadi tidak berarti sama sekali. Pada akhirnya, pasukan kuat ini masih memiliki kekurangan.Waktu berlalu, tanah lapang itu kini sudah dipenuhi oleh mayat-mayat yang tergeletak dengan darah yang berada di sekitar mereka.Sekarang dari sepuluh ribu pasukan itu, hanya tersisa beberapa saja. Hal ini membuat nyali Dizon dan Xarion semakin ciut. Begitu juga dengan sisa pasukan mereka. Di pertempuran kali ini

  • Kelahiran Kembali Ratu yang Dibodohi   51. Pluit Kematian

    Kainer meminta Lysire untuk istirahat, hari ini benar-benar melelahkan dan sangat panjang. Untungnya ia memiliki istri yang memiliki ide-ide yang cemerlang, jika tidak saat ini benteng kota pasti telah dihancurkan oleh Dizon.Sementara itu di dalam penjara, Isaac menantikan Dizon dan Xarion menyelamatkannya. Besok adalah hari eksekusinya, jika dua orang itu tidak datang, maka ia akan tewas.Akan tetapi yang datang bukanlah Dizon atau Xarion melainkan Kainer."Menunggu sekutumu menyelamatkanmu, Isaac?" Suara dingin Kainer menusuk indera pendengaran Isaac."Kainer, kenapa kau ada di sini jam seperti ini? Tidak bisa tidur?"Kainer mendengkus geli. "Bukan aku yang tidak bisa tidur, tapi dirimu. Tebak apa yang terjadi hari ini?"Isaac mengerutkan keningnya."Dizon dan Pangeran Xarion serta pasukannya yang telah meminum pil beracunmu berhasil aku pukul mundur.""Tidak mungkin!" Isaac tidak mempercayai apa yang dikatakan oleh Kainer."Isaaac kau tahu dengan jelas bahwa berbohong bukanlah kea

DMCA.com Protection Status