Laura Arsyilla terpaksa menikah dengan seorang lelaki yang tidak dicintai nya karena suatu paksaan dari keluarga. Sehingga pernikahan tersebut membuat kehidupan Laura berubah drastis. Akankah pernikahan tanpa cinta itu akan bertahan? Sedangkan Laura mempunyai seorang lelaki yang akan menikahinya setelah kembali dari perantauan.
View MoreBab: 65 "Kamu harus sembuh dan kamu harus berjuang sedikit lagi," ujar papa kim. Pemuda itu tampak putus asa dengan segala pengobatan yang pernah dilakukannya, namun tidak ada hasilnya, bahkan dokter-dokter terbaik dari luar negeri sudah di datangkan, namun belum berhasil membuatnya bisa berjalan lagi seperti dulu setelah insiden kecelakaan itu. "Percuma Pa, semuanya sia-sia," ujar pria tampan yang merupakan seorang pewaris tunggal dari kekayaan papa kim. Kim Arsenio merupakan pria tampan campuran antara Indonesia dan Korea, jika sang papa berasal dari Korea, maka mamanya berasal dari Indonesia. Kim sehun dan Agnes pada akhirnya berpisah setelah memiliki Arsen, mereka memiliki keyakinan yang berbeda, namun entah bagaimana caranya, mereka sempat menikah tanpa restu dari orang tua keduanya karena berbeda keyakinan. Kini Arsenio tinggal bersama Papanya setelah Agnes memilih pergi. Ibu Kim sehun yang merupakan nenek dari Arsen melarang Agnes membawa cucunya di saat masih keci
Bab: 64 Pagi harinya, Nayra mengajak Laura jalan-jalan mengintari taman dekat rumahnya, Nayra dengan telaten mendorong kursi roda sang ibu. Laura tampak menikmati udara segar di pagi hari, bunga-bunga bermekaran di sekitar taman dengan begitu indah. Sesekali ia berbicara dengan sang putri dengan hati yang di penuhi kebahagiaan, dengan senang hati Nayra mengobrol ringan di pagi hari dengan wanita yang cukup berjasa di hidupnya. "Maafkan umma, yang telah merepotkan kalian selama ini," ucap Laura tiba-tiba. Nayra menghentikan langkahnya, lalu ia berjongkok sambil menghadap sang ibu. "Tentu saja tidak ada hal yang merepotkan untuk mu umma ku." Gadis cantik itu tersenyum menatap wajah sang ibu yang masih cantik di usianya yang tidak bisa dikatakan masih muda. Laura menggenggam kedua tangan putrinya, "Jadilah wanita yang Sholihah ya nak, kamu boleh mengejar dunia, namun kamu tidak boleh melupakan akhiratmu, seimbangkan antara keduanya." "Itu pasti, Nayra akan mendengar nasiha
Bab: 63 Setelah beberapa tahun kemudian... "Nayra..." Nayra menoleh, lalu tersenyum melihat seorang lelaki tampan yang berdiri begitu gagah sambil merentangkan kedua tangannya. Nayra langsung menghambur ke dalam pelukan pria itu. Cup! Sebuah kecupan singkat mendarat di kening Nayra. "Kamu gak kerja hari ini?" "Enggak Dad, Nayra ingin menjaga umma saja di rumah," ujar Nayra sedikit manja. "Putri Daddy sekarang sudah tumbuh besar, jadi anak yang Sholehah ya nak." Yap! Nayra sekarang sudah berusia 23 tahun, Sementara Zacky berusia 21 tahun. Alvaro dan Laura memiliki dua orang anak. Nayra berprofesi sebagai seorang dokter. Sedangkan zacky dirgantara Alra akan meneruskan perusahaan sang Daddy. Keduanya begitu menyayangi Laura dan Alvaro. "Dad, kak." panggil Zacky. "Putra tampannya Daddy enggk ke kantor?" tanya Alvaro. "Sebelum ke kantor, Zacky akan melihat umma dan memastikan umma baik-baik saja," ujar Zacky yang begitu menyayangi Laura. "Baiklah, Daddy se
Bab: 62 Laura meminta kepada suaminya untuk melihat sang putri, langsung saja Alvaro meminta izin agar babynya bisa diantarkan ke ruang rawat sang istri. Tidak lama kemudian suster membawakannya dan langsung diambil alih oleh Alvaro. "Lihatlah, putri kita sangat sayang, dia mirip dengan kamu, sepertinya putri kita mewariskan kecantikan kamu sayang," ucap Alvaro sambil meletakan bayi di samping Laura yang langsung di peluk oleh Laura. Hati Laura begitu bahagia melihat bayi mungil itu. Tidak henti-hentinya ia mengucap syukur akan anugerah ini. "Hai sayang, ini umma. Umma menyayangi mu nak," ucap Laura sambil mencium wajah mungil itu. Sebulir air matanya ikut menetes, Laura terharu akhirnya ia telah menjadi seorang ibu dari anaknya. "Mas," panggil Laura. Alvaro menoleh ke wajah sang istri sambil mengusap air mata Laura yang ikut jatuh. "Iya sayang? kamu mau mengatakan sesuatu?" tanya Alvaro lemah lembut. "Kamu sudah mempunyai nama yang bagus untuk putri kita?" t
Bab: 61 Alvaro juga ikut merasakan kepanikan setelah mendengar perkataan mama mertuanya itu, Jantungnya berpacu dengan cepat. "Ssstt sa-sakit mas," rintih Laura sambil mencengkeram erat bahu suaminya. "Tunggu apalagi Al! cepat bawa istri kamu kerumah sakit! biar mama yang bawakan segala perlengkapan lainnya, kami akan menyusul!" ucap Melisa Sedikit berteriak melihat putranya yang masih merasa linglung. "I-iya Ma," ucap Alvaro yang masih merasa linglung dan panik. Segera ia mengangkat tubuh sang istri dan membawanya ke dalam mobil, Ia langsung melajukan mobilnya, sementara Laura masih merintih kesakitan. "Sabar sayang, kita akan kerumah sakit," ucapnya sambil mengusap perut sang istri dengan sebelah tangannya yang menyetir. Rasanya Alvaro ingin membawa mobilnya secepat mungkin agar ia bisa segera tiba di rumah sakit, namun ia tidak tega melihat sang istri yang kesakitan. Alvaro langsung menepi mobilnya dan menghubungi asisten pribadi, kali ini Alvaro membutuhkan ses
Bab: 60 Beberapa bulan telah berlalu, kini Laura sudah memasuki usia ke sembilan bulan kehamilannya, Laura hanya tinggal menunggu HPL saja. Karena hari kelahiran sang istri tinggal menghitung hari, Alvaro memutuskan untuk mengambil cuti pekerjaan, namun tetap saja ia mengurus pekerjaannya di rumah, sang asisten pribadinya mondar mandir kerumah untuk mengantarkan berkas tentang pekerjaan. Begitulah Alvaro, ia adalah suami yang siap siaga untuk sang istri. Ia tidak ingin istrinya kenapa-kenapa disaat ia tidak ada dirumah, karena itu ia ingin bersiap siaga disaat sang istri membutuhkannya sehingga ia memilih bekerja di rumah. "Sayang," panggil Alvaro ikut duduk di samping sang istri di tepi kasur. Laura langsung menyenderkan kepalanya di pundak sang suami, ia tampak manja sekali, membuat cinta Alvaro semakin bertambah terhadap sang istri. Alvaro langsung memijit kedua telapak kaki sang istri yang sering terlihat pegel, kedua telapak kakinya mulai membengkak, perutnya sudah
Bab: 59 Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, hari ini Alvaro dan Laura harus pulang terlambat, karena Alvaro baru siap menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda akibat perbuatannya sendiri. "Maafin Mas ya sayang, janji deh lain kali bakal gak gini lagi," ujar Alvaro meminta maaf kepada istrinya yang sedang ngambekan. "Lagian kamu sih mas, gak sabaran banget, di rumah kan bisa, kenapa harus di kantor segala. Kan gak lucu pulangnya jam segini." "Iya iya sayang, gak di ulangi lagi, di maafin kan?" "Tau ah mas, ayo pulang." karena ngambek, akhirnya Laura langsung berjalan sendiri menuju parkiran khusus, sementara Alvaro masih tertinggal jauh di belakang. "Sayang, tunggu... pelan-pelan jalannya, nanti ke peleset," teriak Alvaro yang juga ikut menyusul sang istri. Laura tidak peduli ia terus berjalan, hingga tiba-tiba ia berpas-pasan dengan seorang pria yang menatapnya dengan senyuman penuh arti. "Berhenti, jangan bergerak!" pria itu langsung menodongkan bel
Bab: 58 Beberapa Minggu telah berlalu, hari-hari Laura semakin berwarna, Alvaro selalu menjadi suami yang siap siaga untuk Laura. Hal ini semakin membuat Laura merasa bahagia dan bersyukur memiliki Alvaro. "Mas, hari ini aku boleh ikut temani kamu bekerja nggak?" tanya Laura penuh harap kepada suaminya. Alvaro tersenyum. "Tentu saja boleh istriku, apapun untuk kamu." Setelah sarapan pagi bersama, Alvaro dan Laura segera berangkat ke kantor. Hari ini Laura ingin menemani suaminya seharian penuh dalam bekerja. Awalnya Alvaro kurang setuju jika Laura ikut menemaninya dari pagi sampai dengan selesai, karena ia khawatir dengan keadaan istrinya. Laura terus meminta sehingga Alvaro akhirnya luluh dengan sang istri, ia tidak ingin Laura merasa lelah, namun ia juga tidak bisa menolak permintaan istri tercintanya itu. Butuh waktu satu jam untuk mereka tiba ke perusahaan AL. Alvaro dengan pakaian formalnya turun dari mobil dan membuka pintu mobil untuk sang istri, tidak lupa kaca
Bab: 57 "Bella!" pekik sintiya yang merasa kaget melihat keponakannya yang berada satu tempat dengannya. "Jangan bilang kamu di tangkap!" tebak sintiya yang tepat sasaran. Bella menatap jengah sinyita. "Demi membalas dendam mu, aku berada disini!" ketusnya. "Hei, bukankah kamu yang begitu antusias dan memintanya membalas dendam Tante kepada Laura? kenapa kamu menyalahkan Tante?" "Karena aku sayang sama Tante, makanya aku rela bantuin Tante," kilahnya. "Dasar kamunya aja yang kurang pinter! bilang saja jika kamu memang ingin menyakiti Laura karena merasa tidak terima dengan hidupnya Laura yang lebih bahagia, lantas kamu berdalih iba dengan alasan menolong Tante, dasar keponakan tidak dapat di andalkan!" Mendengar itu, Bella langsung melirik sinis kepada tantenya. "Diam, aku tidak ingin Tante menyebut namanya lagi! karena aku tidak suka itu!" kata Bella yang kemudian pergi dari hadapan tantenya. "Jangan belagu Bella! sekarang Tante dan kamu sama! sama-sama di tahan di
Bab 1 Suasana di rumah Tante Eliza tampak begitu megah dan mewah. Hari ini adalah hari yang spesial, pernikahan Bella, sepupu Laura, akan segera dilangsungkan.Laura menatap Bella dengan kagum, lalu tersenyum lembut."Masya Allah, Bella, kamu cantik sekali hari ini. Semoga pernikahanmu lancar dan langgeng sampai jannah," ucapnya dengan tulus.Namun, berbeda dengan Laura yang tampak antusias, Bella justru memasang ekspresi gelisah. Ia menghela napas kasar, lalu menatap sepupunya dengan mata berkaca-kaca."Laura, sepertinya aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini," bisiknya dengan suara bergetar.Laura terkejut. Ia menatap Bella penuh kebingungan."Apa yang kamu katakan, Bella? Jangan main-main dengan pernikahan!" tegurnya.Bella semakin panik. Ia menggenggam tangan Laura erat-erat."Aku tidak mencintainya, Laura! Mama memaksaku menikah dengan Alvaro. Aku mohon, bantu aku menggagalkan pernikahan ini. Aku ingin pergi dari sini!" desaknya dengan putus asa.Laura menggeleng, mencoba men...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments