Share

Suasana baru

Author: Kakesa
last update Huling Na-update: 2025-02-18 11:04:27

Bab 4

Pagi hari, matahari tampak malu-malu menampilkan dirinya yang berselimuti awan. Perlahan, cahaya nya mulai memantulkan bayangan yang sempurna dipagi hari. sementara itu, selesai melaksanakan sholat subuh, Laura ingin membereskan dan mulai melakukan aktivitas Bersih-bersih rumah.

Rasanya, tidak mungkin bagi Laura tinggal dirumah ini tanpa melakukan aktivitas sama sekali. Meskipun Alvaro telah menetapkan asisten rumah tangga untuk membantu pekerjaan rumah.

Setelah berpikir sejenak, Laura memutuskan untuk membantu Kiki beres-beres rumah dari pada berdiam diri tanpa melakukan aktivitas apapun.

"Bu bos ngapain? bu bos mah mending diem aja duduk manis disitu, biarkan urusan pekerjaan rumah, kiki yang urus. Ok, Bu bos ku yang cantik," ucap kiki sambil tersenyum menampilkan jejeran giginya.

"Tapi—" ucapan Laura terpotong

"Tidak ada tapi-tapian bu bos, biar kiki si yang paling cantik jelita nan mempesona ini yang akan membereskan pekerjaan rumah," ucap kiki yang kemudian mengambil kembali sapu yang berada ditangan Laura.

"Baiklah, kalau begitu aku izin ke dapur, seperti nya memasak sedikit menyenangkan," imbuh Laura.

Kiki langsung menghadang langkah Laura sambil merentangkan kedua tangan nya dihadapan Laura.

"Bu bos, mending duduk cantik aja ya, kiki takut banget kalau pak bos marah, jika bu bos yang mengerjakan pekerjaan rumah, lagian kiki berada disini juga dibayar," ucap kiki tampak memelas.

Laura tampak menarik napasnya. "Baiklah ki, tapi rasanya aku bosan berada disini tanpa aktivitas dan pekerjaan sama sekali," ucap Laura.

"Bu bos, kiki punya ide, dari pada bu bos bosan, mending bu bos ke ruang perpustakaan dan membaca, banyak variasi buku bacaan disana, letak perpustakaannya, berada disebelah ruang kerjanya pak bos," usul Kiki memberi ide.

"Perpustakaan didalam rumah?" tanya Laura

"Betul bu bos, pak bos hobi membaca, disana sudah tersedia berbagai macam buku bacaan, dimulai dari novel, komik, buku tentang ilmu pengetahuan berbisnis dan lain-lain. Jika bu bos hobi membaca, bu bos bisa langsung kesana aja deh," ujar kiki ceplas-ceplos.

Laura tampak berpikir, "Lain kali aja ki. Aku ingin melihat tanaman di sekitar rumah aja deh dari pada nganggur gak ada pekerjaan," ucap Laura.

"Siap bu bos, Hati-hati ya," ucap kiki seperti biasa dengan ciri khas nya menyengir sambil mengangkat tangan seolah sedang memberi hormat.

**

Sesampainya di belakang rumah, Laura melihat berbagai macam bunga yang selalu dirawat dan ditanam oleh tukang kebun Bersih-bersih halaman rumah. pagi hari yang begitu segar, Laura menghirup udara sejuk dipagi hari.

Disela-sela Laura mengelilingi tanaman cantik belakang rumah, ponsel Laura berdering pertanda ada seseorang yang menghubunginya.

Deg!

Laura merasa tegang melihat nama panggilan yang tertera dilayar ponselnya, "Mas Raka," lirih Laura.

Laura menggigit bibir untuk mengurangi rasa tegangnya, seketika rasa bersalah mulai menyelusup hatinya, meskipun pernikahan ini terpaksa dan secara dadakan tetap saja Laura merasa telah mengkhianati Raka yang merupakan calon lelaki yang akan menjadi suaminya, sayangnya Laura sudah menikah meskipun hanya untuk tiga bulan saja.

Lalu bagaimana jika raka mengetahui jika calon istrinya sudah menikah dengan pria lain? Sedangkan Raka adalah type pria pekerja keras, penyayang, namun juga pencemburuan, bagi Raka pengkhianatan merupakan hal yang fatal .

Kerinduan, rasa bersalah, seketika menyarang dihatinya, air mata Laura menetes karena rasa rindunya kepada Raka yang merupakan calon suaminya.

Laura mengusap air matanya, lalu menggeser icon hijau di layar ponselnya.

"Assalamu'alaikum mas," salam Laura.

"wa'alaikumsalam sholehahnya mas," jawab Raka.

"Bagaimana kabarnya mas disana? mas baik-baik saja kan?" tanya Laura.

"Alhamdulillah, mas baik-baik saja. Mas kangen banget sama kamu, dalam beberapa hari ini firasat mas nggak enak sama sekali. Rasanya mas nggak mau jauh-jauh lagi dengan kamu, setelah kontrak pekerjaan ini selesai, mas janji akan secepatnya pulang ke tanah air, dan menikahi kamu," ujar Raka.

Laura terdiam sesaat, dengan rasa penuh penyesalan didalam dirinya, Laura pun menjawab singkat "Iya mas."

Raka akhirnya mengubah mode panggilan menjadi mode video call, Laura bergegas mengusap air matanya, dan mengangkat panggilan video call tersebut.

"Hai mas." sapa Laura memaksakan senyuman.

Raka tersenyum lembut dibalik layar, "Sehat-sehat selalu calon istriku."

Raka mengerutkan keningnya, "kamu dimana? dirumah siapa?" Tanya Raka.

"Ouh ini, aku sedang berada dirumah temanku, Mas" ucap Laura yang terpaksa berbohong.

"Jangan lama-lama disana, jaga mata jaga hati ya cantik. Pokoknya, kamu tenang saja, Mas disini sibuk bekerja tanpa memikirkan wanita manapun kecuali kamu, dan kamu gak perlu merasa khawatir dan cemburu, mas bakal jaga diri baik-baik disini demi kamu," ucap Raka yang seakan menenangkan hati Laura.

"Mmm, maaf ya cantik, untuk saat ini mas belum bisa sehebat dan sesukses pria lain diluar sana, tapi mas bakal berusaha apapun demi kamu," lanjut Raka tampak sedih

"Terimakasih mas, karena sudah mau memperjuangkan aku," ucap Laura dengan air mata yang berkaca-kaca.

Namun dari kejauhan, Laura melihat mobil yang memasuki perkarangan rumahnya, "Mas, udah dulu ya, temanku sudah datang."

"Iya sayang," jawab Raka tersenyum tenang, setelah itu panggilanpun berakhir.

Laura segera melihat siapa yang datang mengunjungi, Laura menghampirinya dan ternyata sang mertua yang datang mengunjungi Laura.

Laura menyalami kedua mertuanya itu, "silahkan masuk bu, pak" ujar Laura ramah

"Panggil kami dengan sebutan mama dan papa, sama hal nya seperti Alvaro," ucap Melisa dengan lembut.

"Baik, Ma," ralat Laura yang kemudian mengajak kedua mertua nya masuk ke dalam rumah. Kiki tampak sibuk menyiapkan minuman dan juga cemilan untuk sang tuan dan nyonya.

"Silahkan dinikmati bu bos, nyonya dan tuan, kiki izin pamit dulu ya," ucap kiki

"Terimakasih ki," ujar Melisa sambil menyeruput minumannya, begitu pula dengan yoga yang sedang menikmati cemilan yang dihidangkan.

"Laura menantu ku, mama dan papa ingin mengajak kamu ke suatu tempat, kamu mau ikutkan?" Ajak Melisa.

"Mau kemana, Ma? "

"Loh, memang nya Alvaro tidak memberi tahu kamu akan kedatangan mama dan papa kesini?" tanya Melisa.

Laura menggeleng pelan, "Tidak ma, mungkin saja Alvaro eh maksudnya Mas Alvaro lupa mengabari Laura, Ma," jawab Laura.

"Mungkin saja ya, soalnya Alvaro begitu sibuk belakangan ini sayang. Gimana? kamu mau ikut dengan mama kan?" tanya Melisa memastikan.

Laura mengangguk, "iya, Ma, aku akan mengganti pakaian terlebih dahulu."

"Baik sayang, mama dan papa akan menunggu kamu."

Laura segera beranjak ke kamarnya untuk mengganti pakaian, jantungnya seakan tidak aman, takut sang mertua mengikutinya sampai ke kamar, bisa rumit jika mertuanya sampai mengetahui jika mereka tidur pisah kamar, meskipun pernikahan ini atas keterpaksaan.

Tidak butuh waktu lama, Laura sudah siap dengan penampilannya yang begitu cantik, setiap hari Laura memang selalu kelihatan cantik, hanya saja penampilan hari ini, jauh lebih memukau.

Dengan langkah yang anggun ia menuruni tangga, lalu menghampiri mertuanya diruang tamu.

"Masya Allah cantik sekali menantu mama, iyakan, Pa?" puji Melisa.

Yoga mengangguk dan tersenyum, pertanda menyetujui perkataan sang istri.

Laura sedikit malu dipuji oleh mertuanya itu, "Ayo sayang," ajak Melisa yang kemudian langsung menggandeng tangan menantunya itu.

Melisa tampak antusias sekali bermenantukan Laura, dari sejak pandangan pertama pada hari akad, Melisa sudah merasa nyaman dengan Laura, sehinga Melisa mendesak Eliza untuk mencari pengantin pengganti, berharap Laura yang akan menjadi menantunya saat itu, meskipun mereka belum saling mengenal.

Namun entah kenapa firasat Melisa begitu ingin jika Laura menjadi pendamping putranya, tidak hanya cantik, namun Laura memiliki aura positif vibes, membuat semua orang merasa nyaman dan teduh disaat menatap wajah cantik nan polos itu.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Perayaan

    Bab 5 Mobil mewah berjenis Alphard putih berhenti tepat di sebuah perusahaan yang bergerak dibidang properti, "Ayo, sayang" ajak Melisa merangkul pundak Laura, sedangkan yoga berjalan dibelakang mereka. Laura menatap takjub gedung yang berdiri megah dihadapannya ini, yang bertuliskan "AL company" "Ini perusahaan siapa, Ma?" tanya Laura yang belum mengetahui sama sekali. Melisa tersenyum lembut, "Nanti kamu bakal tau sayang. Ayo, kita masuk," Melisa mengajak menantu kesayangannya. Laura sedikit canggung dengan situasi seperti ini, untuk pertama kalinya ia memasuki perusahaan sebesar ini, sebelumnya Laura adalah seseorang yang begitu tertutup, setelah lulus dari SMA Laura tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya karena kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan. Laura yang merupakan sibungsu dari kedua bersaudara, tepat di hari kelulusan SMA, ayah dari Laura meninggal dunia. selama ini Laura hanya menemani sang mama dirumah. Untuk penghasilan sehari-hari, Laura h

    Huling Na-update : 2025-02-18
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Sekamar berdua

    Bab: 6 "Ka-kamu," katanya dengan gugup "Turun," ucapnya dengan ekspresi datar. Laura yang merasa malu, langsung saja mengangguk dan turun dari mobil. "Akhirnya, kita sampai juga." Ucap Melisa. Melisa langsung saja merangkul pundak menantunya itu, meskipun Laura masih merasa canggung dengan sang mama mertuanya. "Ayo, kita masuk ke villa." ucap Melisa. Baru saja Alvaro melangkahkan kaki, tiba-tiba saja ponselnya berdering, segera Alvaro meraih ponselnya di saku celana dan langsung menggeser icon hijau dilayar ponselnya. Sedangkan Laura, Melisa, dan Prayoga langsung saja masuk ke villa miliknya yang berada di puncak. Melisa mengajak Laura mengobrol agar Laura tidak merasa canggung dengannya. Meskipun Melisa mengobrol dengan Laura, namun rencana telah tersusun dan terancang rapi di kepalanya. Tidak lama kemudian Alvaro masuk ke villa menghampiri mereka yang sedang menunggu dirinya di villa sambil mengobrol ringan. "Anak lelaki tampan mama sudah datang, kalau begit

    Huling Na-update : 2025-02-26
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Rencana yang gagal

    Bab: 7 Laura duduk di tepi ranjangnya, ia mulai mengalihkan edaran pandangannya pada Alvaro, pria itu terlihat begitu sibuk di depan laptopnya, padahal mereka sedang berada di puncak, bisa-bisanya Alvaro masih menyelesaikan tugasnya yang di kantor. Laura yang merasa bosan, tidak sengaja mengamati sisi samping wajah Alvaro yang sedang berkutat dengan laptop, Laura akui wajah Alvaro begitu terpatri sempurna. hidungnya yang mancung, memiliki rahang yang tegas, manik mata kecoklatan, kulit sawo matang, pria bertubuh tinggi dan tegap itu benar-benar mencerminkan seorang pria dewasa yang gentleman. Tiba-tiba saja netra mereka saling bersobok, kedua insan itu lantas saling membuang muka sedetik setelahnya. "Shit!" umpat Alvaro tiba-tiba, namun matanya masih menatap layar laptopnya. Laura wanita berhijab itu mengeryit mendengar ucapan Alvaro yang jauh dari kata sopan, ia sedikit tersinggung dengan kata-kata itu. Laura lantas mengerucutkan bibirnya. "Sangat tidak ramah, bintang satu

    Huling Na-update : 2025-02-26
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kedatangan Andy

    Bab: 8 "Andy, kamu udah pulang?" tanya Bella yang merasa kaget dan tidak percaya jika orang yang begitu dicintainya, akhirnya datang menemuinya. "Ya, ini aku Bella," kata Andy tersenyum kepada Bella. Bella dengan senang hati mempersilahkan Andy masuk kerumah, kebetulan Eliza juga datang menyambut kehadiran Andy, calon menantu. Andy pun langsung masuk dan duduk di kursi sofa ruang tamu, sedangkan Eliza langsung bangun hendak menyiapkan cemilan dan juga menghidangkan minuman. Bella tampak senang dengan mata yang berbinar menatap kekasih hatinya, "Andy, kenapa nggak ngabari aku, kalau kamu kesini?" tanya Bella menatap wajah tampan Andy. "Jika aku memberitahumu, bukan kejutan namanya." "Lagian kenapa kamu jarang banget ngabari aku? padahal aku begitu merindukanmu." "Maaf, aku sedang menjalankan tugasku sebagai Abdi negara di Papua. Tolong maklumi jika ponselku sering tidak aktif." Bella tampak menghembus nafas berat, "Baiklah." Tidak lama kemudian, Eliza membawaka

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Hari sial Laura

    Bab: 9 "Dia tidur disini, aku harus tidur dimana?" gumamnya. "Tidak mungkin jika aku tidur di kamarnya, terkesan kurang sopan," ucapnya lagi yang merasa tidak enak jika masuk ke kamar orang lain, meskipun rumah ini adalah miliknya. "kak, bangun. Ini kamar aku," kesal Laura yang membangunkan Alvaro, namun Alvaro tidak ingin beranjak bangun sama sekali. "Eh, malah tidur lagi." Rasanya Laura sudah tidak punya tenaga, untuk membangunkan Alvaro lebih lama lagi, matanya sudah mulai mengantuk akibat menangis, karena tidak mungkin tidur di kasur bersama Alvaro, akhirnya Laura memilih tidur di lantai kamar saja. Pasalnya Alvaro memborong tempat tidur sendirian, tidak memberi ruang untuk Laura tidur sama sekali, meskipun masih siang hari, namun kantuk mulai menguasai mereka. Laura mengambil selimut tebal sebagai alas untuk tidur, dan mengambil satu bantal lagi yang tidak digunakan oleh Alvaro. Laura langsung berbaring di lantai berlapiskan selimut, dan mulai memejamkan ked

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kekonyolan Laura

    Bab: 10 Alvaro memainkan ponselnya di ruang tamu, sesekali ia melirik sudut kiri atas ponselnya, dan waktu ternyata sudah menunjukkan jam tujuh malam. Ia berdecak kesal, bayangan tadi sore di kamar Laura masih terlintas di kepalanya. Sebisa mungkin Alvaro membuang jauh-jauh bayangan tadi sore itu, agar tidak terus kepikiran nantinya. Sebenarnya Alvaro ingin memanggil Laura, karena ada hal yang ingin ia bahas, namun ia merasa tidak enak kepada Laura setelah kejadian tadi sore. Tidak ada cara lain, akhirnya Alvaro memanggil Kiki. "Ki, Kiki.." panggil Alvaro "Iya pak bos, Kiki hadir untukmu pak bos," jawab Kiki yang langsung berlari tergopoh menghampiri sang Tuan. "Panggil Laura untuk menemui saya di ruang tamu, sekarang juga, nggak pake lama!" titah Alvaro "Siap pak bos," ucap Kiki tersenyum sambil menatap Alvaro penuh selidik. "Jangan aneh-aneh pikiran kamu, Ki," sela Alvaro yang tahu betul isi pikiran asisten rumah tangganya itu. "I-iya pak, Kiki gak mikir macem-

    Huling Na-update : 2025-02-28
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Tidur dalam pelukan

    Bab: 11 Suasana malam semakin larut, kebetulan hujan sangat deras, petir saling bersahutan dengan suara yang begitu keras, membuat Laura tidak dapat tidur dengan tenang dan merasa ketakutan, Laura memang sedikit penakut. Dulunya ketika petir dan hujan serta angin kencang, sang ayah selalu menemaninya tidur, namun jika sudah dewasa sebelum menikah, maka ia akan menginap dikamar sang ibu dan tidur sampai cuaca di luar benar-benar aman. Setelah cuaca di luar aman, ia akan kembali dan tidur di kamarnya sendiri. Namun berbeda halnya dengan sekarang, ia merasa ketakutan sendiri, berharap lampu tidak padam karena angin cukup kencang disertai hujan, dan petir. "Tidak mungkin aku meminta kak Al untuk menemaniku, dikiranya aku mengambil kesempatan," lirihnya dengan suara ketakutan. Laura duduk sambil memeluk dirinya sendiri di tepi kasur, tiba-tiba saja terlintas Kiki di pikirannya, "sebaiknya aku numpang tidur di kamar kiki, atau aku ajak Kiki aja tidur di kamarku," batin Laura.

    Huling Na-update : 2025-02-28
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Memantau aktivitas Laura

    Bab: 12 Di perusahaan AL, Alvaro sedang melakukan aktivitasnya di kantor, pria pekerja keras itu begitu gigih dalam bekerja juga sangat disiplin serta bertanggung jawab dalam pekerjaannya yang belum selesai. Namun tiba-tiba saja Alvaro kepikiran tentang Laura. "Gimana keadaannya sekarang? apa dia sudah mendingan dari pada semalam?" batin Alvaro bertanya-tanya. Ingin menanyakan langsung kepada Laura, namun ia khawatir jika Laura akan merasa dirinya di khawatirkan dan Laura akan merasa GR, pikirnya. Alvaro langsung memutar otaknya demi mengurangi rasa kekhawatirannya kepada Laura. Alvaro Berpikir sejenak sambil mengetuk-ngetuk meja dengan bolpain-nya. Alvaro tersenyum tipis, lalu segera meraih dan membuka iPad yang berlogo apel tergigit. Ia mulai mengakses cctv yang berada dirumah, Alvaro langsung memasang handset sekaligus ingin mendengar percakapan. Disana terlihat Naura yang memaksa Kiki agar kiki mengizinkannya membantu melakukan pekerjaan rumah, Kiki pun terpaksa mengi

    Huling Na-update : 2025-03-01

Pinakabagong kabanata

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Membujuk Laura yang ngambek

    Bab: 48 Deg! "Sayang, jangan pergi.. mas nggak tau, kalau kamu kesini, maaf ya," ucap Alvaro dengan penuh rasa bersalah karena telah membuat istrinya bersedih. Laura langsung berbalik dan menatap wajah suaminya itu, "Biarkan aku pergi mas, katanya kamu lagi sibuk." "Tidak ada istilah sibuk untuk kamu, karena kamu adalah prioritasku. Jangan ngambek ya sayang, mas cinta banget sama kamu." "Ta-tapi aku mau pergi saja mas," kata Laura yang merasa tidak lagi mood untuk mengantarkan makanan siang untuk suaminya. "Sayang, aku minta maaf ya. Aku pikir orang lain yang datang, dan aku tidak punya schedule pertemuan hari ini, eh tau-taunya istri mas yang cantik ini datang." "Sekarang, ikut mas ya," ucap Alvaro yang kemudian melihat rantang yang dibawa istrinya itu. Alvaro mengambilnya, "Pasti istri mas, sudah bersusah payah memasaknya, ayo kita makan sayang," bujuk Alvaro. "Pasti masakannya enak banget, karna yang bikinnya penuh cinta dan kasih sayang untuk suaminya." Laura m

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    kejutan kecil

    Bab: 47 Beberapa hari telah berlalu, selama itu Sofiya semakin menunjukkan perkembangan dan kemajuan yang lebih baik, sehingga saat ini Sofiya sudah bisa tersenyum dan bersikap seperti pada umumnya, hanya saja ia akan histeris jika mengingat masa lalu yang begitu kelam baginya, ia akan histeris saat bayangan itu mulai menghampirinya, dan Laura akan menenangkannya kembali. "Ma," panggil Laura yang menghampiri ibunya. "Iya nak," jawab Sofiya dengan lembutnya. "Laura izin pergi sebentar ya, mama baik-baik disini ya, aku hanya ingin ke kantor mas Al sebentar, mau anterin makanan." "Iya sayang, pergilah temui suami kamu, mama tidak apa-apa disini." "Iya ma, aku sudah meminta Kiki untuk menemani mama," ucap Laura yang kemudian langsung mencium wajah cantik sang ibu. "Kiki, kalau ada apa-apa tolong kabari aku ya," kata Laura. "Siap Bu bos, Kiki akan menjaga ibu Sofiya dengan segenap jiwa dan raga Kiki untuk Bu bos," kata Kiki yang langsung cengengesan. "Baik Ki, aku pe

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Membawa pulang ibu

    Bab: 46 Hari ini Laura dan Melisa akan pergi kerumah sakit jiwa, tempat ibunya Laura dirawat, kali ini Laura bertekad akan mengeluarkan sang ibu dari rumah sakit jiwa dan akan merawatnya sendiri hingga kondisi ibunya menjadi lebih baik. Sofiya tidak gila hanya saja mungkin ia merasa stres dan terbebani atas apa yang menimpanya di masa lalu, apalagi Sintiya membawanya kerumah sakit jiwa agar membuat Sofiya semakin gila. "Bismillah," gumam Laura yang memasuki rumah sakit jiwa tersebut yang di dampingi oleh Melisa. Melisa senantiasa selalu berada di sisi Laura, ia akan menghibur menantunya disaat Laura merasa sedih, apalagi jika Alvaro sedang tidak berada di sisinya karena mengurus pekerjaan, maka Melisa lah yang akan menjadi sosok ternyaman bagi Laura. "Ayo sayang," ajak Melisa yang memasuki ruangan Sofiya dirawat. Laura mengangguk, lalu ia membuka pintu ruangan tersebut, tampak ibunya sedang menggendong dua boneka di sisi kiri dan kanannya, membuat hati Laura semakin menc

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kesedihan Laura

    Bab: 45 Pagi harinya sebelum berangkat ke kantor, Alvaro mengecek kondisi sang istri terlebih dahulu dan memastikan jika keadaan Laura sudah mulai membaik, Alvaro ingin mengambil cuti lagi, namun kali ini ada rapat dadakan yang harus dihadiri oleh dirinya. "Mas," panggil Laura yang terbangun setelah merasakan sentuhan hangat dari tangan suaminya itu. "Iya sayang, kamu sudah baikan?" tanya Alvaro. Laura tersenyum, "Sudah mas, aku sudah merasakan lebih baik dari pada sebelumnya, terimakasih ya mas, karena sudah berada di sisiku di saat aku membutuhkan sandaran." "Kamu tidak perlu berterimakasih, sudah tugas dan kewajibanku sebagai seorang suami untuk mendampingi mu," Kata Alvaro sambil mengusap lembut kepala Laura. Tangan Laura terulur begitu saja untuk memperbaiki dasi sang suami, "Aku sudah tidak apa-apa mas, semangat ya kerjanya." "Maaf, untuk hari ini mas harus ke kantor karena ada rapat dadakan, kamu mas tinggali dirumah sama mama gapapa kan?" tanya Alvaro. "Ga a

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kasih sayang Melisa

    Bab: 44 Setibanya di rumah sakit, Laura langsung ditangani oleh dokter dan mulai memeriksa kondisi Laura. "Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Alvaro dengan khawatir." "Istri anda baik-baik saja pak, ibu Laura hanya pingsan karena merasa kelelahan, selain itu ibu Laura juga merasa stres belakangan ini." "Untuk ibu hamil hindari stres dan jaga pola makan teratur, jangan terlalu memikirkan sesuatu secara berlebihan," ujar sang dokter. "Baik dok, apakah istri saya sudah diperbolehkan untuk pulang?" "Silahkan pak, istri bapak sudah diperbolehkan untuk pulang." "Alhamdulillah." Jordan menghela nafas lega mendengar jika adiknya baik-baik saja. Alvaro dan Jordan segera masuk keruang rawat Laura. "Sayang," panggil Alvaro. Laura dengan tatapan yang lemah menatap suaminya dan juga sang Abang, wajahnya tampak pucat dan ia merasa sedang tidak memiliki tenaga. "M-mas," lirih Laura. Alvaro menggenggam tangan istrinya, "Semua baik-baik saja, kamu yang tenang ya sayang.

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Tertangkap

    Bab: 43 "Baik pak, laporan sudah kami terima dan segera kami proses secepatnya." "Baik pak, segera ditindak lanjuti proses penangkapan ibu Sintiya," kata Alvaro mantap. Setelah melaporkan dan menyerahkan bukti tentang kejahatan Sintiya, Alvaro segera meninggalkan tempat tersebut. "Gimana mas? sudah dilaporkan?" tanya Laura yang menunggu suaminya di dalam mobil, Laura sudah tidak punya tenaga lagi untuk berjalan setelah melihat kondisi ibu kandungnya, ia masih merasa shock. "Sudah, kamu tenang ya sayang. Kita akan kerumah mama tiri kamu,untuk memberi sedikit kejutan untuknya." Laura mengangguk setuju, "Baik mas, kita akan kesana. Bang Jordan juga akan menyusul." Alvaro kembali menyetir mobilnya, kali ini tujuannya ke rumah Sintiya, di sepanjang perjalanan Laura terus saja termenung, tidak ada satu patah katapun yang keluar dari bibirnya. Sesekali Alvaro melirik sekilas pada istrinya, ia tahu betul suasana hati sang istri sedang tidak baik-baik saja saat ini. Alvaro me

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Menemukan mama

    Bab: 42 Keesokan harinya, Laura tampak terburu-buru, begitu pula dengan Alvaro, mereka akan pergi kerumah sakit jiwa, Laura tampak tidak sabaran ingin bertemu dengan sang ibu, sedangkan di depan rumah, Jordan sudah menunggu kedatangan mereka berdua. "Sayang, hati-hati jalannya, jangan lari-lari," Tegur Alvaro. "Mas, aku udah gak sabaran pengen ketemu mama, kata mas Raka mama dalam keadaan tidak baik-baik saja." "Tenang ya sayang, kita akan segera kesana, jangan terlalu stres karena itu tidak baik bagi kandungan kamu." "Iya, Mas," jawab Laura. Alvaro dan Laura segera pergi dengan satu mobil yang sama, sedangkan Jordan mengikuti mobil Alvaro dari belakang, Tidak dapat di pungkiri jika Jordan sangat emosional setelah mengetahui kejadian yang sebenarnya, bahwa dalang dibalik semua ini adalah mama Sintiya, sosok wanita yang sudah dianggap seperti ibunya sendiri selama ini, orang yang disayanginya, meskipun mereka tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari Sintiya, namun Sint

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Bukti yang kuat.

    Bab: 41 Laura menatap kepergian Raka dengan perasaan merasa bersalah, sedih sekaligus merasa terharu atas pengorbanan Raka. Sebelum Raka benar-benar pergi dari rumahnya, Raka menatap lama Laura dengan lengkungan senyum di bibirnya yang sempat ia paksakan bersamaan dengan air mata yang jatuh, Laura membalas senyumannya dengan lambaian tangan, sebelum Raka benar-benar pergi. Perlahan mobil Raka mulai menghilang dari pandangan Laura. Setelah kepergian Raka, Laura tampak termenung dengan tatapan yang kosong. Namun tiba-tiba saja Alvaro muncul dan merangkul pundak istrinya dan membawanya kedalam dekapan. "Kamu sedih kehilangannya hm? kamu masih mencintainya?" tanya Alvaro dengan penuh kelembutan namun ia merasakan kecemburuan melihat Laura dan Raka berbicara, terlebih Laura menangisi kepergian Raka. "Mas, kamu cemburu ya?" tanya Laura mendongak menatap wajah suaminya itu. "Bohong jika aku berkata tidak cemburu." Laura tersenyum tenang, "Mas.. cemburu boleh, karena dengan kam

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kepergian Raka dan menyerahkan bukti.

    Bab: 40 "Ounch.." Laura meringis dan tampak kesusahan berjalan, Alvaro langsung saja menggendong sang istri, ia tidak akan pernah membiarkan Laura berjalan untuk hari ini. Ia bertekad akan memanjakan sang istri. "Mas, ini semua gara-gara —" perkataan Laura terpotong. "Iya sayang, gara-gara aku kan? aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku ini. Aku tidak akan membiarkan kamu berjalan, biar aku saja yang menggendongmu kemana pun kamu pergi," kata Alvaro yang membuat Laura tersipu malu. Tok tok tok "Siapa?" tanya Alvaro dengan suara tegas. "Ini Kiki pak bos, di ruang tamu ada nyonya." "Baiklah, aku akan segera kesana." "Baik, pak bos." "Tuh kan mas, mama kesini, aku ke susahan jalannya," kata Laura yang tampak merengek. "Seperti janji ku kepadamu, kamu ikut temui mama? atau biar aku aja yang turun sendirian?" tanya Alvaro. "Tentu saja aku ingin menemui mama, Mas." "Baiklah, seperti janjiku kepadamu." Alvaro langsung menggendong Laura dan membawanya turun m

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status