Home / Romansa / Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir / pernikahan yang dipaksakan

Share

Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir
Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir
Author: Kakesa

pernikahan yang dipaksakan

Author: Kakesa
last update Last Updated: 2025-02-17 19:39:11

Bab 1

Suasana di rumah Tante Eliza tampak begitu megah dan mewah. Hari ini adalah hari yang spesial, pernikahan Bella, sepupu Laura, akan segera dilangsungkan.

Laura menatap Bella dengan kagum, lalu tersenyum lembut.

"Masya Allah, Bella, kamu cantik sekali hari ini. Semoga pernikahanmu lancar dan langgeng sampai jannah," ucapnya dengan tulus.

Namun, berbeda dengan Laura yang tampak antusias, Bella justru memasang ekspresi gelisah. Ia menghela napas kasar, lalu menatap sepupunya dengan mata berkaca-kaca.

"Laura, sepertinya aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini," bisiknya dengan suara bergetar.

Laura terkejut. Ia menatap Bella penuh kebingungan.

"Apa yang kamu katakan, Bella? Jangan main-main dengan pernikahan!" tegurnya.

Bella semakin panik. Ia menggenggam tangan Laura erat-erat.

"Aku tidak mencintainya, Laura! Mama memaksaku menikah dengan Alvaro. Aku mohon, bantu aku menggagalkan pernikahan ini. Aku ingin pergi dari sini!" desaknya dengan putus asa.

Laura menggeleng, mencoba menenangkan Bella meskipun pikirannya ikut kacau.

"Bella, aku tidak bisa. Resikonya terlalu besar! Apa kamu tidak berpikir bagaimana perasaan keluargamu? Papa dan mama akan malu besar. Kalau kamu memang tidak mencintainya, kenapa tidak menolak sejak awal?"

Brak!

Tiba-tiba, pintu kamar pengantin terbuka dengan keras. Tante Eliza masuk dengan wajah merah padam.

"Apa yang kau katakan, Bella?! Apakah kau sudah gila? Jangan berani-berani menentang pernikahan ini! Kau harus menikah dengan Alvaro, titik!" bentaknya penuh emosi.

Bella menatap ibunya dengan mata penuh amarah.

"Tidak! Aku lebih baik mati daripada menikah dengan lelaki yang tidak aku cintai! Aku yang menjalani pernikahan ini, bukan Mama!"

Plak!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Bella.

"Anak kurang ajar! Kau ingin mempermalukan keluarga ini?! Jika kau tidak ingin menikah, kenapa baru sekarang menolaknya?!"

Laura tercekat melihat situasi yang semakin kacau. Ia mencoba menenangkan Bella, tetapi sepupunya itu justru semakin frustasi.

Tiba-tiba, ponsel Laura bergetar.

"Iya, Lis, ada apa?" tanyanya cepat.

"Para bridesmaid sudah menunggu di luar," jawab Lisa.

"Baiklah, aku segera menyusul."

Setelah menutup telepon, Laura kembali menoleh ke Bella. Namun, sebelum sempat berbicara, Bella menatapnya dengan ekspresi penuh harap.

"Laura, maukah kau memenuhi satu permintaanku?"

Laura menelan ludah.

"Apa itu?"

Bella menggenggam tangan Laura erat.

"Gantikan aku. Menikahlah dengan Alvaro."

Laura terkejut bukan main.

"Tidak! Aku bahkan tidak mengenalnya, apalagi mencintainya! Lagipula, aku sudah memiliki calon pasangan!"

Bella menggeleng keras, lalu tiba-tiba meraih benda tajam di meja rias.

"Kalau begitu, lebih baik aku mati saja!"

"Bella, jangan!" teriak Eliza panik.

Bella menekan ujung benda tajam itu ke pergelangan tangannya.

"Aku tidak main-main, Ma! Jika pernikahan ini tetap berlangsung, aku akan benar-benar melakukannya!"

Eliza gemetar. Ia tidak menyangka putrinya akan bertindak sejauh ini.

"Baiklah! Mama akan membatalkan pernikahan ini!" ucapnya dengan suara bergetar.

Bella perlahan menurunkan benda tajam itu, napasnya tersengal.

"Lakukan sekarang, Ma."

Eliza mengangguk lemah. Dengan tangan gemetar, ia mulai melepas mahkota dan aksesoris pengantin Bella.

Namun, ketegangan kembali muncul ketika seseorang mengetuk pintu.

"Siapa?" tanya Eliza panik.

"Ini aku, Eliza," terdengar suara suaminya dari balik pintu.

"Ada apa, Mas?"

"Mempelai pria dan keluarganya sudah tiba. Cepatlah keluar!"

Deg!

Jantung Eliza serasa berhenti berdetak. Dengan wajah tegang, ia menarik tangan Laura.

"Laura, temani Tante menghadapi masalah ini," pintanya.

Bella menatap Laura penuh harap.

"Temani Mama, aku tidak sanggup menjelaskannya kepada mereka."

Laura ingin menolak, tetapi Eliza sudah lebih dulu menariknya keluar.

Saat mereka tiba di ruang tamu, suasana berubah mencekam. Semua mata tertuju pada mereka, termasuk tatapan tajam Alvaro yang sulit diartikan.

Anto, ayah Bella, berdiri dengan ekspresi marah.

"Apa-apaan ini, Eliza?! Kenapa pernikahan dibatalkan secara sepihak?!"

Eliza menunduk dalam.

"Bella tidak mencintai Alvaro. Ia mencintai Andy," jawabnya dengan suara nyaris tak terdengar.

Tatapan keluarga mempelai pria langsung berubah geram.

"Kami tidak terima dipermalukan seperti ini!" bentak Yoga, ayah Alvaro.

Melisa, ibu Alvaro, mendekat dengan ekspresi penuh kemarahan.

"Selain kerugian besar, kami juga harus menanggung malu! Bagaimana jika berita ini tersebar?! Nama baik keluarga kami akan hancur!"

Eliza menggigit bibirnya, lalu berkata dengan lirih, "Apa yang bisa kami lakukan untuk menebus kesalahan ini?"

Yoga menyilangkan tangan.

"Cari pengantin pengganti untuk putraku. Jika tidak, kami akan menyebarkan berita ini ke media!"

Eliza langsung menoleh pada Laura, lalu menggenggam tangannya.

"Laura, menikahlah dengan Alvaro. Tolong gantikan Bella," pintanya dengan suara bergetar.

Deg!

Laura terdiam, merasakan tatapan semua orang kini beralih padanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Terpaksa menjadi pengantin pengganti

    Bab 2 Suasana dikediaman Eliza yang merupakan Tante dari Laura Arsyilla seketika berubah menjadi tegang. Hawa memanas seakan menyelimuti di ruangan tersebut. Mendengar permintaan sang tante, seakan bahu Laura ikut meluruh, ia tidak bisa menerima permintaan yang cukup sulit untuk dipenuhi olehnya. Eliza bersimpuh dan memohon dihadapan Laura. Segera saja Laura mencegah Eliza agar tidak bersujud dan bersimpuh seperti itu dihadapannya, terutama dihadapan semua orang. "Tante mohon Laura, Terimalah pernikahan ini, keselamatan karir Bella ada pada mereka, kamu sendiri mendengarkannya bukan? bagaimana keinginan mereka untuk mencari pengantin pengganti untuk putranya saat ini! Harapan tante cuma kamu satu-satunya, Laura!" ucap Eliza memohon dan menangis dihadapan Laura. Sesaat, Laura tampak berpikir, Bella hanya mempunyai seorang adik lelaki dan juga seorang adik perempuan yang masih duduk di bangku SMP, sangat tidak mungkin bagi Laura mengusulkan pernikahan tersebut untuk anak yang ma

    Last Updated : 2025-02-17
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Perjanjian kontrak

    Bab 3 Dag dig dugDetak jantung Laura semakin berdetak kencang dan tak karuan. Alvaro menatap gadis cantik yang menundukkan kepalanya sambil memilinkan ujung hijabnya itu. Kiki semakin merasakan kecemasan yang mendalam, takut ia salah dalam hal ini, namun diluar dugaan. Alvaro langsung saja menarik tangan Laura dengan penuh kelembutan. "Ikut saya," pinta Alvaro yang membawa Laura masuk ke kamar. kiki menghela nafas lega dan mengelus dadanya, Kiki tampak tersenyum malu-malu. "udah gak sabar ya pak?" tanya Kiki dengan sedikit tengil. Cetakk'Awww' pekik Kiki mengusap jidatnyaAlvaro menyentil jidat Kiki karena merasa geram dengan bocah berusia 18 tahun yang menjadi asisten rumah tangganya. "Apaan ki?" tanya Alvaro "Itu loh pak, anu.. apa ya." jawab kiki yang kebingungan ingin melanjutkan perkataannya. "Anak kecil jangan mikir yang macam-macam, lakukan tugas mu dengan baik," ucap Alvaro "Ba-baik pak Al," ucapnya sedikit takut melihat tatapan tajam Alvaro. "Kamu boleh

    Last Updated : 2025-02-18
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Suasana baru

    Bab 4 Pagi hari, matahari tampak malu-malu menampilkan dirinya yang berselimuti awan. Perlahan, cahaya nya mulai memantulkan bayangan yang sempurna dipagi hari. sementara itu, selesai melaksanakan sholat subuh, Laura ingin membereskan dan mulai melakukan aktivitas Bersih-bersih rumah. Rasanya, tidak mungkin bagi Laura tinggal dirumah ini tanpa melakukan aktivitas sama sekali. Meskipun Alvaro telah menetapkan asisten rumah tangga untuk membantu pekerjaan rumah.Setelah berpikir sejenak, Laura memutuskan untuk membantu Kiki beres-beres rumah dari pada berdiam diri tanpa melakukan aktivitas apapun. "Bu bos ngapain? bu bos mah mending diem aja duduk manis disitu, biarkan urusan pekerjaan rumah, kiki yang urus. Ok, Bu bos ku yang cantik," ucap kiki sambil tersenyum menampilkan jejeran giginya. "Tapi—" ucapan Laura terpotong "Tidak ada tapi-tapian bu bos, biar kiki si yang paling cantik jelita nan mempesona ini yang akan membereskan pekerjaan rumah," ucap kiki yang kemudian men

    Last Updated : 2025-02-18
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Perayaan

    Bab 5 Mobil mewah berjenis Alphard putih berhenti tepat di sebuah perusahaan yang bergerak dibidang properti, "Ayo, sayang" ajak Melisa merangkul pundak Laura, sedangkan yoga berjalan dibelakang mereka. Laura menatap takjub gedung yang berdiri megah dihadapannya ini, yang bertuliskan "AL company" "Ini perusahaan siapa, Ma?" tanya Laura yang belum mengetahui sama sekali. Melisa tersenyum lembut, "Nanti kamu bakal tau sayang. Ayo, kita masuk," Melisa mengajak menantu kesayangannya. Laura sedikit canggung dengan situasi seperti ini, untuk pertama kalinya ia memasuki perusahaan sebesar ini, sebelumnya Laura adalah seseorang yang begitu tertutup, setelah lulus dari SMA Laura tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya karena kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan. Laura yang merupakan sibungsu dari kedua bersaudara, tepat di hari kelulusan SMA, ayah dari Laura meninggal dunia. selama ini Laura hanya menemani sang mama dirumah. Untuk penghasilan sehari-hari, Laura h

    Last Updated : 2025-02-18
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Sekamar berdua

    Bab: 6 "Ka-kamu," katanya dengan gugup "Turun," ucapnya dengan ekspresi datar. Laura yang merasa malu, langsung saja mengangguk dan turun dari mobil. "Akhirnya, kita sampai juga." Ucap Melisa. Melisa langsung saja merangkul pundak menantunya itu, meskipun Laura masih merasa canggung dengan sang mama mertuanya. "Ayo, kita masuk ke villa." ucap Melisa. Baru saja Alvaro melangkahkan kaki, tiba-tiba saja ponselnya berdering, segera Alvaro meraih ponselnya di saku celana dan langsung menggeser icon hijau dilayar ponselnya. Sedangkan Laura, Melisa, dan Prayoga langsung saja masuk ke villa miliknya yang berada di puncak. Melisa mengajak Laura mengobrol agar Laura tidak merasa canggung dengannya. Meskipun Melisa mengobrol dengan Laura, namun rencana telah tersusun dan terancang rapi di kepalanya. Tidak lama kemudian Alvaro masuk ke villa menghampiri mereka yang sedang menunggu dirinya di villa sambil mengobrol ringan. "Anak lelaki tampan mama sudah datang, kalau begit

    Last Updated : 2025-02-26
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Rencana yang gagal

    Bab: 7 Laura duduk di tepi ranjangnya, ia mulai mengalihkan edaran pandangannya pada Alvaro, pria itu terlihat begitu sibuk di depan laptopnya, padahal mereka sedang berada di puncak, bisa-bisanya Alvaro masih menyelesaikan tugasnya yang di kantor. Laura yang merasa bosan, tidak sengaja mengamati sisi samping wajah Alvaro yang sedang berkutat dengan laptop, Laura akui wajah Alvaro begitu terpatri sempurna. hidungnya yang mancung, memiliki rahang yang tegas, manik mata kecoklatan, kulit sawo matang, pria bertubuh tinggi dan tegap itu benar-benar mencerminkan seorang pria dewasa yang gentleman. Tiba-tiba saja netra mereka saling bersobok, kedua insan itu lantas saling membuang muka sedetik setelahnya. "Shit!" umpat Alvaro tiba-tiba, namun matanya masih menatap layar laptopnya. Laura wanita berhijab itu mengeryit mendengar ucapan Alvaro yang jauh dari kata sopan, ia sedikit tersinggung dengan kata-kata itu. Laura lantas mengerucutkan bibirnya. "Sangat tidak ramah, bintang satu

    Last Updated : 2025-02-26
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kedatangan Andy

    Bab: 8 "Andy, kamu udah pulang?" tanya Bella yang merasa kaget dan tidak percaya jika orang yang begitu dicintainya, akhirnya datang menemuinya. "Ya, ini aku Bella," kata Andy tersenyum kepada Bella. Bella dengan senang hati mempersilahkan Andy masuk kerumah, kebetulan Eliza juga datang menyambut kehadiran Andy, calon menantu. Andy pun langsung masuk dan duduk di kursi sofa ruang tamu, sedangkan Eliza langsung bangun hendak menyiapkan cemilan dan juga menghidangkan minuman. Bella tampak senang dengan mata yang berbinar menatap kekasih hatinya, "Andy, kenapa nggak ngabari aku, kalau kamu kesini?" tanya Bella menatap wajah tampan Andy. "Jika aku memberitahumu, bukan kejutan namanya." "Lagian kenapa kamu jarang banget ngabari aku? padahal aku begitu merindukanmu." "Maaf, aku sedang menjalankan tugasku sebagai Abdi negara di Papua. Tolong maklumi jika ponselku sering tidak aktif." Bella tampak menghembus nafas berat, "Baiklah." Tidak lama kemudian, Eliza membawaka

    Last Updated : 2025-02-27
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Hari sial Laura

    Bab: 9 "Dia tidur disini, aku harus tidur dimana?" gumamnya. "Tidak mungkin jika aku tidur di kamarnya, terkesan kurang sopan," ucapnya lagi yang merasa tidak enak jika masuk ke kamar orang lain, meskipun rumah ini adalah miliknya. "kak, bangun. Ini kamar aku," kesal Laura yang membangunkan Alvaro, namun Alvaro tidak ingin beranjak bangun sama sekali. "Eh, malah tidur lagi." Rasanya Laura sudah tidak punya tenaga, untuk membangunkan Alvaro lebih lama lagi, matanya sudah mulai mengantuk akibat menangis, karena tidak mungkin tidur di kasur bersama Alvaro, akhirnya Laura memilih tidur di lantai kamar saja. Pasalnya Alvaro memborong tempat tidur sendirian, tidak memberi ruang untuk Laura tidur sama sekali, meskipun masih siang hari, namun kantuk mulai menguasai mereka. Laura mengambil selimut tebal sebagai alas untuk tidur, dan mengambil satu bantal lagi yang tidak digunakan oleh Alvaro. Laura langsung berbaring di lantai berlapiskan selimut, dan mulai memejamkan ked

    Last Updated : 2025-02-27

Latest chapter

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Membujuk Laura yang ngambek

    Bab: 48 Deg! "Sayang, jangan pergi.. mas nggak tau, kalau kamu kesini, maaf ya," ucap Alvaro dengan penuh rasa bersalah karena telah membuat istrinya bersedih. Laura langsung berbalik dan menatap wajah suaminya itu, "Biarkan aku pergi mas, katanya kamu lagi sibuk." "Tidak ada istilah sibuk untuk kamu, karena kamu adalah prioritasku. Jangan ngambek ya sayang, mas cinta banget sama kamu." "Ta-tapi aku mau pergi saja mas," kata Laura yang merasa tidak lagi mood untuk mengantarkan makanan siang untuk suaminya. "Sayang, aku minta maaf ya. Aku pikir orang lain yang datang, dan aku tidak punya schedule pertemuan hari ini, eh tau-taunya istri mas yang cantik ini datang." "Sekarang, ikut mas ya," ucap Alvaro yang kemudian melihat rantang yang dibawa istrinya itu. Alvaro mengambilnya, "Pasti istri mas, sudah bersusah payah memasaknya, ayo kita makan sayang," bujuk Alvaro. "Pasti masakannya enak banget, karna yang bikinnya penuh cinta dan kasih sayang untuk suaminya." Laura m

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    kejutan kecil

    Bab: 47 Beberapa hari telah berlalu, selama itu Sofiya semakin menunjukkan perkembangan dan kemajuan yang lebih baik, sehingga saat ini Sofiya sudah bisa tersenyum dan bersikap seperti pada umumnya, hanya saja ia akan histeris jika mengingat masa lalu yang begitu kelam baginya, ia akan histeris saat bayangan itu mulai menghampirinya, dan Laura akan menenangkannya kembali. "Ma," panggil Laura yang menghampiri ibunya. "Iya nak," jawab Sofiya dengan lembutnya. "Laura izin pergi sebentar ya, mama baik-baik disini ya, aku hanya ingin ke kantor mas Al sebentar, mau anterin makanan." "Iya sayang, pergilah temui suami kamu, mama tidak apa-apa disini." "Iya ma, aku sudah meminta Kiki untuk menemani mama," ucap Laura yang kemudian langsung mencium wajah cantik sang ibu. "Kiki, kalau ada apa-apa tolong kabari aku ya," kata Laura. "Siap Bu bos, Kiki akan menjaga ibu Sofiya dengan segenap jiwa dan raga Kiki untuk Bu bos," kata Kiki yang langsung cengengesan. "Baik Ki, aku pe

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Membawa pulang ibu

    Bab: 46 Hari ini Laura dan Melisa akan pergi kerumah sakit jiwa, tempat ibunya Laura dirawat, kali ini Laura bertekad akan mengeluarkan sang ibu dari rumah sakit jiwa dan akan merawatnya sendiri hingga kondisi ibunya menjadi lebih baik. Sofiya tidak gila hanya saja mungkin ia merasa stres dan terbebani atas apa yang menimpanya di masa lalu, apalagi Sintiya membawanya kerumah sakit jiwa agar membuat Sofiya semakin gila. "Bismillah," gumam Laura yang memasuki rumah sakit jiwa tersebut yang di dampingi oleh Melisa. Melisa senantiasa selalu berada di sisi Laura, ia akan menghibur menantunya disaat Laura merasa sedih, apalagi jika Alvaro sedang tidak berada di sisinya karena mengurus pekerjaan, maka Melisa lah yang akan menjadi sosok ternyaman bagi Laura. "Ayo sayang," ajak Melisa yang memasuki ruangan Sofiya dirawat. Laura mengangguk, lalu ia membuka pintu ruangan tersebut, tampak ibunya sedang menggendong dua boneka di sisi kiri dan kanannya, membuat hati Laura semakin menc

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kesedihan Laura

    Bab: 45 Pagi harinya sebelum berangkat ke kantor, Alvaro mengecek kondisi sang istri terlebih dahulu dan memastikan jika keadaan Laura sudah mulai membaik, Alvaro ingin mengambil cuti lagi, namun kali ini ada rapat dadakan yang harus dihadiri oleh dirinya. "Mas," panggil Laura yang terbangun setelah merasakan sentuhan hangat dari tangan suaminya itu. "Iya sayang, kamu sudah baikan?" tanya Alvaro. Laura tersenyum, "Sudah mas, aku sudah merasakan lebih baik dari pada sebelumnya, terimakasih ya mas, karena sudah berada di sisiku di saat aku membutuhkan sandaran." "Kamu tidak perlu berterimakasih, sudah tugas dan kewajibanku sebagai seorang suami untuk mendampingi mu," Kata Alvaro sambil mengusap lembut kepala Laura. Tangan Laura terulur begitu saja untuk memperbaiki dasi sang suami, "Aku sudah tidak apa-apa mas, semangat ya kerjanya." "Maaf, untuk hari ini mas harus ke kantor karena ada rapat dadakan, kamu mas tinggali dirumah sama mama gapapa kan?" tanya Alvaro. "Ga a

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kasih sayang Melisa

    Bab: 44 Setibanya di rumah sakit, Laura langsung ditangani oleh dokter dan mulai memeriksa kondisi Laura. "Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Alvaro dengan khawatir." "Istri anda baik-baik saja pak, ibu Laura hanya pingsan karena merasa kelelahan, selain itu ibu Laura juga merasa stres belakangan ini." "Untuk ibu hamil hindari stres dan jaga pola makan teratur, jangan terlalu memikirkan sesuatu secara berlebihan," ujar sang dokter. "Baik dok, apakah istri saya sudah diperbolehkan untuk pulang?" "Silahkan pak, istri bapak sudah diperbolehkan untuk pulang." "Alhamdulillah." Jordan menghela nafas lega mendengar jika adiknya baik-baik saja. Alvaro dan Jordan segera masuk keruang rawat Laura. "Sayang," panggil Alvaro. Laura dengan tatapan yang lemah menatap suaminya dan juga sang Abang, wajahnya tampak pucat dan ia merasa sedang tidak memiliki tenaga. "M-mas," lirih Laura. Alvaro menggenggam tangan istrinya, "Semua baik-baik saja, kamu yang tenang ya sayang.

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Tertangkap

    Bab: 43 "Baik pak, laporan sudah kami terima dan segera kami proses secepatnya." "Baik pak, segera ditindak lanjuti proses penangkapan ibu Sintiya," kata Alvaro mantap. Setelah melaporkan dan menyerahkan bukti tentang kejahatan Sintiya, Alvaro segera meninggalkan tempat tersebut. "Gimana mas? sudah dilaporkan?" tanya Laura yang menunggu suaminya di dalam mobil, Laura sudah tidak punya tenaga lagi untuk berjalan setelah melihat kondisi ibu kandungnya, ia masih merasa shock. "Sudah, kamu tenang ya sayang. Kita akan kerumah mama tiri kamu,untuk memberi sedikit kejutan untuknya." Laura mengangguk setuju, "Baik mas, kita akan kesana. Bang Jordan juga akan menyusul." Alvaro kembali menyetir mobilnya, kali ini tujuannya ke rumah Sintiya, di sepanjang perjalanan Laura terus saja termenung, tidak ada satu patah katapun yang keluar dari bibirnya. Sesekali Alvaro melirik sekilas pada istrinya, ia tahu betul suasana hati sang istri sedang tidak baik-baik saja saat ini. Alvaro me

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Menemukan mama

    Bab: 42 Keesokan harinya, Laura tampak terburu-buru, begitu pula dengan Alvaro, mereka akan pergi kerumah sakit jiwa, Laura tampak tidak sabaran ingin bertemu dengan sang ibu, sedangkan di depan rumah, Jordan sudah menunggu kedatangan mereka berdua. "Sayang, hati-hati jalannya, jangan lari-lari," Tegur Alvaro. "Mas, aku udah gak sabaran pengen ketemu mama, kata mas Raka mama dalam keadaan tidak baik-baik saja." "Tenang ya sayang, kita akan segera kesana, jangan terlalu stres karena itu tidak baik bagi kandungan kamu." "Iya, Mas," jawab Laura. Alvaro dan Laura segera pergi dengan satu mobil yang sama, sedangkan Jordan mengikuti mobil Alvaro dari belakang, Tidak dapat di pungkiri jika Jordan sangat emosional setelah mengetahui kejadian yang sebenarnya, bahwa dalang dibalik semua ini adalah mama Sintiya, sosok wanita yang sudah dianggap seperti ibunya sendiri selama ini, orang yang disayanginya, meskipun mereka tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari Sintiya, namun Sint

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Bukti yang kuat.

    Bab: 41 Laura menatap kepergian Raka dengan perasaan merasa bersalah, sedih sekaligus merasa terharu atas pengorbanan Raka. Sebelum Raka benar-benar pergi dari rumahnya, Raka menatap lama Laura dengan lengkungan senyum di bibirnya yang sempat ia paksakan bersamaan dengan air mata yang jatuh, Laura membalas senyumannya dengan lambaian tangan, sebelum Raka benar-benar pergi. Perlahan mobil Raka mulai menghilang dari pandangan Laura. Setelah kepergian Raka, Laura tampak termenung dengan tatapan yang kosong. Namun tiba-tiba saja Alvaro muncul dan merangkul pundak istrinya dan membawanya kedalam dekapan. "Kamu sedih kehilangannya hm? kamu masih mencintainya?" tanya Alvaro dengan penuh kelembutan namun ia merasakan kecemburuan melihat Laura dan Raka berbicara, terlebih Laura menangisi kepergian Raka. "Mas, kamu cemburu ya?" tanya Laura mendongak menatap wajah suaminya itu. "Bohong jika aku berkata tidak cemburu." Laura tersenyum tenang, "Mas.. cemburu boleh, karena dengan kam

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kepergian Raka dan menyerahkan bukti.

    Bab: 40 "Ounch.." Laura meringis dan tampak kesusahan berjalan, Alvaro langsung saja menggendong sang istri, ia tidak akan pernah membiarkan Laura berjalan untuk hari ini. Ia bertekad akan memanjakan sang istri. "Mas, ini semua gara-gara —" perkataan Laura terpotong. "Iya sayang, gara-gara aku kan? aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku ini. Aku tidak akan membiarkan kamu berjalan, biar aku saja yang menggendongmu kemana pun kamu pergi," kata Alvaro yang membuat Laura tersipu malu. Tok tok tok "Siapa?" tanya Alvaro dengan suara tegas. "Ini Kiki pak bos, di ruang tamu ada nyonya." "Baiklah, aku akan segera kesana." "Baik, pak bos." "Tuh kan mas, mama kesini, aku ke susahan jalannya," kata Laura yang tampak merengek. "Seperti janji ku kepadamu, kamu ikut temui mama? atau biar aku aja yang turun sendirian?" tanya Alvaro. "Tentu saja aku ingin menemui mama, Mas." "Baiklah, seperti janjiku kepadamu." Alvaro langsung menggendong Laura dan membawanya turun m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status