Home / Romansa / Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir / Terpaksa menjadi pengantin pengganti

Share

Terpaksa menjadi pengantin pengganti

Author: Kakesa
last update Huling Na-update: 2025-02-17 19:52:26

Bab 2

Suasana dikediaman Eliza yang merupakan Tante dari Laura Arsyilla seketika berubah menjadi tegang. Hawa memanas seakan menyelimuti di ruangan tersebut.

Mendengar permintaan sang tante, seakan bahu Laura ikut meluruh, ia tidak bisa menerima permintaan yang cukup sulit untuk dipenuhi olehnya. Eliza bersimpuh dan memohon dihadapan Laura. Segera saja Laura mencegah Eliza agar tidak bersujud dan bersimpuh seperti itu dihadapannya, terutama dihadapan semua orang.

"Tante mohon Laura, Terimalah pernikahan ini, keselamatan karir Bella ada pada mereka, kamu sendiri mendengarkannya bukan? bagaimana keinginan mereka untuk mencari pengantin pengganti untuk putranya saat ini! Harapan tante cuma kamu satu-satunya, Laura!" ucap Eliza memohon dan menangis dihadapan Laura.

Sesaat, Laura tampak berpikir, Bella hanya mempunyai seorang adik lelaki dan juga seorang adik perempuan yang masih duduk di bangku SMP, sangat tidak mungkin bagi Laura mengusulkan pernikahan tersebut untuk anak yang masih di bawah umur.

"Andai Reyhana sudah lulus dari SMA, aku akan mengusulkan pernikahan ini untuknya," batin Laura.

Suasana semakin tegang. Sementara itu, Melisa semakin mendesak Eliza agar segera mungkin menemukan calon pengantinnya.

"Waktu mu sudah tidak banyak lagi Eliza," ucap Melisa penuh peringatan kepada Eliza.

Eliza semakin cemas dan khawatir, tidak hanya keluarga dari mempelai pria saja yang akan malu, akan tetapi keluarganya jauh lebih malu karena telah membatalkan pernikahan sepihak secara dadakan.

Jika Eliza tampak khawatir, maka berbeda halnya dengan Melisa yang menatap Laura penuh dengan damba dan mata yang berbinar, seakan Laura adalah seseorang yang sedang dinanti-nantikan olehnya.

Eliza semakin linglung dan merasa seakan dipermalukan dihadapan umum oleh putrinya. Karena tidak ada pilihan lain, Sintiya ibu dari Laura yang menyaksikan ketegangan ini, segera menghampiri Eliza sang adik.

"Ikut Aku!" Tegas sintiya yang membawa Eliza sang adik menjauh dari tempat keramaian

"Aku ikut bersedih atas kejadian yang menimpa mu, Eliza," Ucap sintiya dengan tatapan yang sendu.

"Kamu tenang saja, aku akan membujuk putriku untuk menerima pernikahan ini untuk sementara waktu," ucap Sintiya berusaha menyelamatkan harga diri Eliza dan juga karir Bella.

Eliza menatap Kakak nya dengan perasaan yang lega.

"Terimakasih kak, karena sudah mau membantu ku. Aku percayakan dan serahkan hal ini sepenuhnya kepadamu," ucap Eliza tampak pasrah dengan pikiran yang buntu.

Sintiya mengangguk mantap, lalu segera menemui putrinya.

Melihat putrinya yang berada di tengah keramaian, segera Sintiya menarik tangan Laura dan membawanya sedikit menjauh dari hadapan semua orang. "Mama ingin berbicara dengan kamu, ayo ikut mama sekarang!" Ajak sintiya.

"Tolong! Jangan paksakan aku untuk menikah dengan pria yang tidak aku kenal sama sekali, Ma!" Pinta Laura tegas yang sudah mengetahui maksud dari ibunya itu.

"Laura sayang, Mama mohon untuk kali ini saja, tolong selamatkan harga diri Tante kamu dan karir sepupu kamu. Menikahlah dengannya untuk sementara waktu! setelah pernikahan ini selesai, kamu boleh meminta perceraian darinya," pinta sintiya seakan memaksa.

"Hahaha, ini lucu sekali, Ma" Laura tertawa miris atas permintaan ibunya.

Laura menatap tegas sang ibu yang telah melahirkannya ke dunia, tapi tidak dengan kasih sayangnya.

"Mama, mengorbankan aku demi Bella? Apa setidak berarti nya aku di mata mama selama ini?" Ucap bela dengan emosi yang tertahan.

"Aku memang seorang pengangguran, Ma! Bukan wanita karir seperti Bella yang selalu Mama banggakan! Aku pengangguran, juga karena Mama!"

"Kenapa kasih sayang mama harus berat sebelah? Anak Mama itu Aku, bukan Bella, Ma!" Ucap Laura penuh penekanan.

"Dan kamu tau Laura! Apa yang membuat mama lebih menyayangi Bella dari pada kamu? Bella bukan anak pembangkang seperti kamu! Dia selalu menuruti keinginan kedua orang tuanya. Tidak seperti kamu anak yang pembangkang!"

Laura tersenyum miring, "Lagi-lagi Mama membandingkan aku dengannya?"

"Anak pembangkang kata mama?" Tanya Laura dengan perasaan getir dan tersenyum miris.

"CUKUP LAURA! Mama capek dan lelah berdebat dengan kamu. Sekarang gantikan posisi Bella, jika tidak, mama akan menghapus nama kamu dari anggota keluarga, dan sampai kapan pun mama tidak akan pernah menganggap kamu lagi sebagai anak mama! Ngerti kamu!" Bentak sintiya yang tidak ingin di bantah.

Jordan yang tidak sengaja melewati dapur hendak mengambil minuman, secara tidak sengaja, ia mendengar keributan di samping dapur, seperti suara sang ibu dan adiknya yang sedang berdebat. Langsung saja jordan menghampiri keduanya.

"Ada apa ini?" Tanya Jordan.

"Laura tidak ingin mengganti posisi Bella, padahal keluarga Bella sudah banyak berjasa kepada kita," ucap Sintiya.

Jordan menatap ibunya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Tolong, jangan paksa Laura untuk menerima pernikahan dadakan ini, Ma. pernikahan bukanlah ajang permainan. Jangan jadikan Laura sebagai korban dari segala hal yang terjadi hari ini," ucap Jordan yang tidak terima dengan permintaan ibunya.

"Tidak ada yang salah dalam pernikahan ini Jordan! Pria itu tampan dan juga mapan, lagi pula Laura juga kesulitan dalam menemukan pasangan yang tepat, mama rasa tidak ada salahnya dengan menerima pernikahan ini. jika Laura tidak suka, tinggal bercerai saja." ucap Sintiya dengan santainya.

Jordan menatap Laura dengan tatapan sendu, "pilihan berada ditangan mu Laura," kata Jordan sang Abang.

Air mata Laura akhirnya menetes setelah memendam lama kesedihan dan kekecewaannya, ia tidak menyangka jika sang ibu akan terus mendesaknya seperti ini demi melindungi Bella. Tanpa berkata lagi, Sintiya menyeret paksa tangan Laura dan membawanya kembali ke hadapan umum.

"Baiklah, kami telah bermusyawarah. dan Laura menerima pernikahan ini." ucap Sintiya dengan lantang dihadapan semuanya.

"Ma, aku tidak mengatakan seperti itu." Bisik Laura penuh penekanan

"Diam Laura, jangan membantah mama, ini semua demi kamu," bisik Sintiya seakan penuh penekanan.

"Pernikahan ini harus segera dimulai," kata Melisa

"Jordan, ayo nikahkan adik kamu sekarang juga!" Titah sintiya.

Bak kerbau dicocok hidung, tanpa berani membantah perkataan sang ibu, segera saja Jordan menjabat tangan calon pengantin pria setelah lima menit belajar ijab qabul.

"Alvaro Zayn Argantara, saya nikahkan adik saya Laura Arsyila binti Almarhum Samsul Bahri dengan engkau, dengan mahar satu unit rumah mewah dibayar tunai." ucap Jordan dengan sekali hentakan tangan.

"Saya Terima nikahnya Laura Arsyila binti Almarhum Samsul Bahri dengan mahar satu unit rumah mewah dibayar tunai," ucap Alvaro dengan satu kali tarikan nafas.

SAH

SAH

SAH

Para saksi dan yang lainnya, serentak mengatakan sah pernikahan tersebut.

Melisa tersenyum puas setelah ijab qobul selesai, lalu menghampiri Laura yang sudah menjadi menantunya dalam beberapa menit yang lalu.

Melisa langsung memeluk Laura, "Terimakasih sayang, karena telah menjadi pengantin untuk putraku," ucap Melisa penuh kelembutan

"Aku ibu mertuamu, panggil saja aku dengan sebutan mama, sama dengan Alvaro, mama berjanji akan menyayangimu seperti anak mama sendiri," ucap nya dengan tulus.

Laura hanya mengangguk kaku, ingin rasanya ia menangis karena harus menerima pernikahan ini atas desakan sang ibu. Seandainya Laura tahu hal ini akan terjadi, sudah pasti Laura tidak akan menghadiri pernikahan sepupunya itu.

Setelah ijab qabul dan menandatangani surat-surat penting, maka acara pun telah selesai, Melisa menyarankan agar buku pernikahan dan yang lainnya diurus belakangan saja, dikarenakan calon pengantin wanita sudah diganti.

**

Setelah akad selesai, Melisa mengajak Laura untuk melihat rumah yang dimaharkan oleh Alvaro, sedangkan Alvaro masih bungkam seolah enggan mengeluarkan suara walau hanya sekedar menyapa Hai.

Alvaro memasang wajah datar dan bersikap dingin seolah tak tersentuh, Melisa memaksa Alvaro untuk mengajak Laura melihat rumah yang dihadiahkan sebagai mahar untuk Laura.

"Alvaro, sekarang Laura telah menjadi istrimu, binalah rumah tangga ini dengan baik, mama harap tidak ada perceraian diantara kalian. Belajar dan berusahalah untuk menerima satu sama lain. Karena cinta akan hadir dengan sendirinya suatu saat nanti," Nasihat Melisa.

"Dan jika suatu saat nanti, kamu belum juga mencintai Laura, maka pilihannya berada ditangan mu, kamu berhak memutuskan semuanya, namun sebelum semua itu terjadi, berusahalah untuk memulai berkomunikasi dengan baik, ajak istrimu berbicara dari hati ke hati," lanjut Melisa.

"Ya." Hanya jawaban singkat yang keluar dari bibir Alvaro. Setelah Laura memasuki mobil, Alvaro segera masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya menuju rumah yang di maharkan untuk Laura.

Sedangkan Laura duduk di samping Alvaro dengan kecanggungan dan fikiran melayang yang entah kemana. Di sepanjang perjalanan hanya keheningan yang menyelimuti mobil sepasang pengantin baru itu.

Alvaro terdiam dengan raut wajah yang datar, fikiran nya berkecamuk dalam, ada hal yang sulit untuk ia ungkapkan, ia terus melajukan mobilnya, tanpa sadar ia mencengkeram erat setir mobilnya dan menambahkan laju kecepatannya, membuat Laura tersentak kaget.

Setelah menempuh perjalanan dua puluh menit lamanya, akhirnya mereka sampai ke rumah yang dituju, satpam membukakan gerbang, agar mobil tersebut bisa memasuki ke dalam perkarangan rumah.

Mobil berhenti tepat di depan bangunan mewah tersebut.

"Turun," ucap Alvaro tiba-tiba.

Laura mengangguk pelan, lalu segera turun dari mobil, Laura tampak memperhatikan rumah mewah tersebut dengan takjub, ia melihat ke sekitarnya yang ternyata pemandangannya begitu asri dan sejuk.

Namun Laura segera tersadar, bagaimana ia harus lepas dari jeratan pernikahan dadakan ini, pikirnya.

"wah, manten baru nya tiba. selamat datang pak bos dan ibu bos." ucap kiki dengan ramah, sebagai asisten rumah tangga tersebut.

kiki segera saja membawakan barang-barang istri dari tuan nya itu, "Mari ibu bos, kiki akan mengantarkan ibu bos ke kamar." ucap kiki ramah

"Terimakasih kiki, panggil saya dengan panggilan Laura, tidak perlu dengan embel-embelan ibu bos." ucap Laura tersenyum lembut.

"Tidak bisa bu bos, saya harus menghormati ibu Laura sebagai istri pak bos Al."

Laura tersenyum, "kalau begitu terserah kamu saja," ucapnya tersenyum Lembut.

kiki mengantarkan barang-barang Laura ke kamar luas dan mewah milik Alvaro, "permisi pak bos, kiki izin membawakan barang ini ke kamar pak bos ya," ucap kiki setelah mengetuk pintu kamar yang di susul oleh Laura dibelakang nya.

Setelah pintu kamar di buka, kiki hendak masuk ke kamar Alvaro mengantarkan koper milik Laura, Alvaro menatap tajam asisten rumah tangga nya itu, "Siapa yang menyuruh kamu membawa barang ini ke kamar saya?!" tanya Alvaro dengan suara dingin dan tegas.

"Ma-maksud pak bos ba-bagaimana? apakah kiki salah? " tanya kiki dengan raut wajah ketakutan. Laura yang mendengar hal itu semakin menunduk dan memilin ujung hijabnya itu.

Melihat sikap Alvaro yang dingin, membuat Laura sedikit ketakutan. Alvaro berjalan dan mendekati mereka berdua yang berada di ambang pintu kamar, dangan langkah tegap dan raut wajah yang datar, Alvaro berhenti tepat di hadapan Laura dan menatap wanita yang sudah menjadi istrinya itu sejak satu jam yang lalu.

Jantung Laura berdegup dengan cepat, niatnya hendak membahas mengenai kelanjutan hubungan pernikahan mereka, namun saat ini jantungnya yang tidak aman.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Perjanjian kontrak

    Bab 3 Dag dig dugDetak jantung Laura semakin berdetak kencang dan tak karuan. Alvaro menatap gadis cantik yang menundukkan kepalanya sambil memilinkan ujung hijabnya itu. Kiki semakin merasakan kecemasan yang mendalam, takut ia salah dalam hal ini, namun diluar dugaan. Alvaro langsung saja menarik tangan Laura dengan penuh kelembutan. "Ikut saya," pinta Alvaro yang membawa Laura masuk ke kamar. kiki menghela nafas lega dan mengelus dadanya, Kiki tampak tersenyum malu-malu. "udah gak sabar ya pak?" tanya Kiki dengan sedikit tengil. Cetakk'Awww' pekik Kiki mengusap jidatnyaAlvaro menyentil jidat Kiki karena merasa geram dengan bocah berusia 18 tahun yang menjadi asisten rumah tangganya. "Apaan ki?" tanya Alvaro "Itu loh pak, anu.. apa ya." jawab kiki yang kebingungan ingin melanjutkan perkataannya. "Anak kecil jangan mikir yang macam-macam, lakukan tugas mu dengan baik," ucap Alvaro "Ba-baik pak Al," ucapnya sedikit takut melihat tatapan tajam Alvaro. "Kamu boleh

    Huling Na-update : 2025-02-18
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Suasana baru

    Bab 4 Pagi hari, matahari tampak malu-malu menampilkan dirinya yang berselimuti awan. Perlahan, cahaya nya mulai memantulkan bayangan yang sempurna dipagi hari. sementara itu, selesai melaksanakan sholat subuh, Laura ingin membereskan dan mulai melakukan aktivitas Bersih-bersih rumah. Rasanya, tidak mungkin bagi Laura tinggal dirumah ini tanpa melakukan aktivitas sama sekali. Meskipun Alvaro telah menetapkan asisten rumah tangga untuk membantu pekerjaan rumah.Setelah berpikir sejenak, Laura memutuskan untuk membantu Kiki beres-beres rumah dari pada berdiam diri tanpa melakukan aktivitas apapun. "Bu bos ngapain? bu bos mah mending diem aja duduk manis disitu, biarkan urusan pekerjaan rumah, kiki yang urus. Ok, Bu bos ku yang cantik," ucap kiki sambil tersenyum menampilkan jejeran giginya. "Tapi—" ucapan Laura terpotong "Tidak ada tapi-tapian bu bos, biar kiki si yang paling cantik jelita nan mempesona ini yang akan membereskan pekerjaan rumah," ucap kiki yang kemudian men

    Huling Na-update : 2025-02-18
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Perayaan

    Bab 5 Mobil mewah berjenis Alphard putih berhenti tepat di sebuah perusahaan yang bergerak dibidang properti, "Ayo, sayang" ajak Melisa merangkul pundak Laura, sedangkan yoga berjalan dibelakang mereka. Laura menatap takjub gedung yang berdiri megah dihadapannya ini, yang bertuliskan "AL company" "Ini perusahaan siapa, Ma?" tanya Laura yang belum mengetahui sama sekali. Melisa tersenyum lembut, "Nanti kamu bakal tau sayang. Ayo, kita masuk," Melisa mengajak menantu kesayangannya. Laura sedikit canggung dengan situasi seperti ini, untuk pertama kalinya ia memasuki perusahaan sebesar ini, sebelumnya Laura adalah seseorang yang begitu tertutup, setelah lulus dari SMA Laura tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya karena kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan. Laura yang merupakan sibungsu dari kedua bersaudara, tepat di hari kelulusan SMA, ayah dari Laura meninggal dunia. selama ini Laura hanya menemani sang mama dirumah. Untuk penghasilan sehari-hari, Laura h

    Huling Na-update : 2025-02-18
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Sekamar berdua

    Bab: 6 "Ka-kamu," katanya dengan gugup "Turun," ucapnya dengan ekspresi datar. Laura yang merasa malu, langsung saja mengangguk dan turun dari mobil. "Akhirnya, kita sampai juga." Ucap Melisa. Melisa langsung saja merangkul pundak menantunya itu, meskipun Laura masih merasa canggung dengan sang mama mertuanya. "Ayo, kita masuk ke villa." ucap Melisa. Baru saja Alvaro melangkahkan kaki, tiba-tiba saja ponselnya berdering, segera Alvaro meraih ponselnya di saku celana dan langsung menggeser icon hijau dilayar ponselnya. Sedangkan Laura, Melisa, dan Prayoga langsung saja masuk ke villa miliknya yang berada di puncak. Melisa mengajak Laura mengobrol agar Laura tidak merasa canggung dengannya. Meskipun Melisa mengobrol dengan Laura, namun rencana telah tersusun dan terancang rapi di kepalanya. Tidak lama kemudian Alvaro masuk ke villa menghampiri mereka yang sedang menunggu dirinya di villa sambil mengobrol ringan. "Anak lelaki tampan mama sudah datang, kalau begit

    Huling Na-update : 2025-02-26
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Rencana yang gagal

    Bab: 7 Laura duduk di tepi ranjangnya, ia mulai mengalihkan edaran pandangannya pada Alvaro, pria itu terlihat begitu sibuk di depan laptopnya, padahal mereka sedang berada di puncak, bisa-bisanya Alvaro masih menyelesaikan tugasnya yang di kantor. Laura yang merasa bosan, tidak sengaja mengamati sisi samping wajah Alvaro yang sedang berkutat dengan laptop, Laura akui wajah Alvaro begitu terpatri sempurna. hidungnya yang mancung, memiliki rahang yang tegas, manik mata kecoklatan, kulit sawo matang, pria bertubuh tinggi dan tegap itu benar-benar mencerminkan seorang pria dewasa yang gentleman. Tiba-tiba saja netra mereka saling bersobok, kedua insan itu lantas saling membuang muka sedetik setelahnya. "Shit!" umpat Alvaro tiba-tiba, namun matanya masih menatap layar laptopnya. Laura wanita berhijab itu mengeryit mendengar ucapan Alvaro yang jauh dari kata sopan, ia sedikit tersinggung dengan kata-kata itu. Laura lantas mengerucutkan bibirnya. "Sangat tidak ramah, bintang satu

    Huling Na-update : 2025-02-26
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kedatangan Andy

    Bab: 8 "Andy, kamu udah pulang?" tanya Bella yang merasa kaget dan tidak percaya jika orang yang begitu dicintainya, akhirnya datang menemuinya. "Ya, ini aku Bella," kata Andy tersenyum kepada Bella. Bella dengan senang hati mempersilahkan Andy masuk kerumah, kebetulan Eliza juga datang menyambut kehadiran Andy, calon menantu. Andy pun langsung masuk dan duduk di kursi sofa ruang tamu, sedangkan Eliza langsung bangun hendak menyiapkan cemilan dan juga menghidangkan minuman. Bella tampak senang dengan mata yang berbinar menatap kekasih hatinya, "Andy, kenapa nggak ngabari aku, kalau kamu kesini?" tanya Bella menatap wajah tampan Andy. "Jika aku memberitahumu, bukan kejutan namanya." "Lagian kenapa kamu jarang banget ngabari aku? padahal aku begitu merindukanmu." "Maaf, aku sedang menjalankan tugasku sebagai Abdi negara di Papua. Tolong maklumi jika ponselku sering tidak aktif." Bella tampak menghembus nafas berat, "Baiklah." Tidak lama kemudian, Eliza membawaka

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Hari sial Laura

    Bab: 9 "Dia tidur disini, aku harus tidur dimana?" gumamnya. "Tidak mungkin jika aku tidur di kamarnya, terkesan kurang sopan," ucapnya lagi yang merasa tidak enak jika masuk ke kamar orang lain, meskipun rumah ini adalah miliknya. "kak, bangun. Ini kamar aku," kesal Laura yang membangunkan Alvaro, namun Alvaro tidak ingin beranjak bangun sama sekali. "Eh, malah tidur lagi." Rasanya Laura sudah tidak punya tenaga, untuk membangunkan Alvaro lebih lama lagi, matanya sudah mulai mengantuk akibat menangis, karena tidak mungkin tidur di kasur bersama Alvaro, akhirnya Laura memilih tidur di lantai kamar saja. Pasalnya Alvaro memborong tempat tidur sendirian, tidak memberi ruang untuk Laura tidur sama sekali, meskipun masih siang hari, namun kantuk mulai menguasai mereka. Laura mengambil selimut tebal sebagai alas untuk tidur, dan mengambil satu bantal lagi yang tidak digunakan oleh Alvaro. Laura langsung berbaring di lantai berlapiskan selimut, dan mulai memejamkan ked

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kekonyolan Laura

    Bab: 10 Alvaro memainkan ponselnya di ruang tamu, sesekali ia melirik sudut kiri atas ponselnya, dan waktu ternyata sudah menunjukkan jam tujuh malam. Ia berdecak kesal, bayangan tadi sore di kamar Laura masih terlintas di kepalanya. Sebisa mungkin Alvaro membuang jauh-jauh bayangan tadi sore itu, agar tidak terus kepikiran nantinya. Sebenarnya Alvaro ingin memanggil Laura, karena ada hal yang ingin ia bahas, namun ia merasa tidak enak kepada Laura setelah kejadian tadi sore. Tidak ada cara lain, akhirnya Alvaro memanggil Kiki. "Ki, Kiki.." panggil Alvaro "Iya pak bos, Kiki hadir untukmu pak bos," jawab Kiki yang langsung berlari tergopoh menghampiri sang Tuan. "Panggil Laura untuk menemui saya di ruang tamu, sekarang juga, nggak pake lama!" titah Alvaro "Siap pak bos," ucap Kiki tersenyum sambil menatap Alvaro penuh selidik. "Jangan aneh-aneh pikiran kamu, Ki," sela Alvaro yang tahu betul isi pikiran asisten rumah tangganya itu. "I-iya pak, Kiki gak mikir macem-

    Huling Na-update : 2025-02-28

Pinakabagong kabanata

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Makan bareng

    Bab: 72 "Shit! siapa yang memberi bunga cantik ini untuk kakak ku, tidak mungkinkan jika pria itu yang memberikannya," gumam Zacky sembari menatap ponselnya. [Tunggu adik tampan mu ini pulang, aku akan bertemu dengan seseorang itu, jangan katakan jika dia seorang pria. Jika dia pria yang mencintai mu, tentu saja dia harus melewati seleksi dari ku] Ting! Nayra langsung membaca pesan dari Zacky. Nayra cekikikan membaca pesan tersebut. "Bagaimana jika dia tau kalau bunga ini dari Arsen," gumam Nayra. "Benar-benar adik posesif," batinnya. Sementara itu di luar kota, Zacky akan pulang besok hari, namun tetap saja dia terus memikirkan siapa yang memberi bunga terhadap sang kakak. Zacky tampak mengetuk-ngetuk meja sembari berpikir, apakah sang kakak telah memiliki kekasih diam-diam? atau hanya penggemar rahasianya? "Nggak mungkin kalau kakak pacaran, karna umma dan Abi sudah sedari dulu mewanti-wanti untuk tidak berpacaran," gumamnya. "Ah, bodoh amat, pokoknya aku harus i

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Pemberian Arsen

    Bab: 71 Dua bulan telah berlalu.. "Apakah kamu dapat merasakannya?" tanya Nayra yang sedang melakukan terapi khusus pada Arsen. Arsen menatapnya dalam, air mata mulai mengenang di pelupuk matanya. "Ya, aku bisa merasakannya," lirihnya dengan gemetar. "Alhamdulillah," gumam Nayra. "Bersabarlah, insya Allah tidak lama lagi kamu sudah bisa berjalan," kata Nayra penuh haru, akhirnya ia telah berhasil mengobati pasien lain selain dari sang ibu. Arsen mengangguk. "Terimakasih,"ujarnya. "Tidak perlu berterimakasih, sudah tugasku untuk mengobati pasien yang membutuhkan bantuan ku." "Lagian, kita akan melihat hasil akhirnya, aku berharap kamu dapat berjalan kembali," lanjut Nayra. Arsen terdiam, dia tidak berkata lagi, pikirannya berkecamuk, tapi dia menatap Nayra dengan tatapan yang sulit di artikan. Malam ini Nayra sendirian tanpa di temani oleh sang adik, karena Zacky sudah berangkat ke luar kota mengenai urusan pekerjaan, terpaksa Nayra harus sendiri mendatangi

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Drama apalagi ini?

    Bab: 70 Tepat rapat sudah selesai, Nayra juga ikut keluar dari kafe dan ikut tertawa cekikikan atas apa yang terjadi di dalam, rasanya dia puas sekali menjahili pasien julidnya itu. Prilly yang sudah mengetahui apa yang terjadi, dia ikut tertawa terpingkal-pingkal akibat kejahilan kakak beradik itu. Zacky menghampiri sang kakak lalu saling bertos ria dan tertawa, Namun ekor mata Zacky yang begitu teliti tidak sengaja melihat kehadiran Arsen yang keluar dari kafe sembari kursi rodanya di dorong oleh Kelvin, sang asisten pribadi. Nayra yang tidak sengaja melirik sekretaris sang adik yang menatap kearahnya sedari tadi, sontak saja terlintas ide kejahilannya. "Aku kerjain balik nih si Zacky, keliatannya Zacky punya hati nih untuk sekretarisnya, dan mungkin juga sebaliknya," gumam Nayra tersenyum manis. Benar saja, Nayra pura-pura menjatuhkan dirinya kepada Zacky, dan reflek Zacky pun menangkap sang kakak seperti adegan romantis. "Kamu gapapa kan sayang?" ucap Zacky meneka

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Ada yang panas, tapi bukan teriknya matahari

    Bab: 69 Sesampainya di rumah, Zacky tertawa terbahak-bahak karena telah berhasil menjahili pasien sang kakak. Ctakk Nayra menyentil jidat sang adik membuat Zacky meringis kesakitan. "Puas banget sih kamu ngejahilin orang mulu," kata Nayra yang geleng-geleng kepala melihat kejahilan Zacky. "Seharusnya kamu bangga dong kak, punya adik seperti ku yang pinter drama, contohnya menjadi kekasih dadakan kakak sendiri," ucapnya sambil tertawa memegangi perut. "Sumpah, aku ngakak banget, dianya kayak kepanasan, apa jangan-jangan dia udah naruh rasa sama kamu kak," Goda Zacky. "Heh, anak kecil jangan ngomong sembarangan! mana mungkin dia suka sama aku, palingan dia ngerasa nggak nyaman karena kemesraan kita di depannya, apalagi di kamarnya, kurang sopan sih sebenarnya." "Ya apa boleh buat kak, soalnya dia julid tingkat dewa, jadinya aku juga mau balas dengan kejahilan ku yang spek dewa." "Aku jadi penasaran deh kak, apa dia nanti bakal ngelanjutin berobat sama kamu atau just

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kejahilan Zacky di depan Arsen

    Bab: 68 Pagi hari, matahari mulai menampilkan sinarnya yang masih tidak terlalu terang, alarm berbunyi begitu nyaring, sehingga mampu mengusik tidur Zacky yang begitu nyenyak. "Oh tidak! aku harus bekerja lagi, rasanya begitu mengantuk," batinnya yang enggan untuk bangun. Namun, azan subuh berkumandang dari mesjid sebelah, mau tidak mau Zacky segera beranjak bangun dari tidurnya dan berhenti untuk bermalas-malasan. Setelah membersihkan tubuhnya, ia melaksanakan kewajibannya, setelah itu mereka sarapan bersama di meja makan. Alvaro menatap Zacky sang putra yang sedang sarapan pagi. "Zack, kamu sudah siap untuk menggantikan Daddy sepenuhnya di perusahaan kan?" tanya Alvaro memastikan. "Insya Allah, Dad." jawabnya mantap. Alvaro akan mengambil pensiun dini dari perusahaan, dan menggantikan sang putra sebagai ahli warisnya untuk memimpin perusahaan, Alvaro ingin menghabiskan sisa umur dan waktunya bersama sang istri, kapan lagi jika bukan sekarang? Alvaro sudah mela

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Mengobatinya

    Bab: 67 Keesokan harinya... Matahari mulai tenggelam menerbitkan cahaya senja yang begitu indah, segerombolan burung-burung berterbangan dilangit senja yang menampilkan semburat orange dan sedikit kemerah-merahan. Nayra dan beberapa karyawan lainnya sedang menutup tempat praktiknya, karena hari sudah sore menjelang magrib. Hari ini Nayra sedikit terlambat menutup tempat praktiknya mengingat banyak orang yang berobat ke tempatnya. Tidak lama kemudian sebuah mobil sport menghampirinya, dan itu adalah Zacky sang adik yang menjemputnya. Kebetulan Nayra tidak membawa mobil hari ini dan ia meminta tolong kepada sang adik agar segera menjemputnya. Kebetulan Zacky yang sudah pulang dari kantor, langsung saja ke tempat praktik sang kakak. "Zack, sepertinya sebentar lagi sudah magrib, lebih baik kita sholat di mesjid terdekat, karena butuh waktu sedikit lama tiba di rumah." "Baiklah kak, aku ikuti saja apa mau mu." "Satu lagi, setelah selesai sholat magrib, tolong temani aku

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Meminta izin.

    Bab: 66 "Dia..." gumam Nayra yang merasa sedikit kesal melihat pria itu yang berkata ketus. Bagaimana tidak kesal? pasien tidak hanya dia saja, tetapi masih banyak orang lain yang mengantri di luar, sepertinya Nayra harus lebih sabar terhadap pasiennya yang ini. "Maaf Pak, anda bisa mengatakan keluhannya agar saya lebih mudah dalam mengobati anda!" tegas Nayra. "Gini dok, atasan saya mengalami kelumpuhan sejak kecelakaan tiga tahun yang lalu." Kelvin yang mewakili Arsen menceritakan tentang keluhannya. Nayra tampak manggut-manggut mendengar penjelasan Kelvin. "Ternyata dia seorang atasan, pantesan berlagak sombong, astaghfirullahal'azim," batin Nayra. "Baiklah, bisakah anda membantunya untuk meluruskan kakinya? saya akan menyiapkan beberapa obat tradisional untuknya." "Baik dok," kata Kelvin yang membantu Arsen meluruskan kakinya ke depan untuk di obati oleh Nayra. Nayra mulai menumbuk beberapa tumbuhan yang akan digunakan untuk pasiennya, sedangkan Arsen tampak

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Dia...

    Bab: 65 "Kamu harus sembuh dan kamu harus berjuang sedikit lagi," ujar papa kim. Pemuda itu tampak putus asa dengan segala pengobatan yang pernah dilakukannya, namun tidak ada hasilnya, bahkan dokter-dokter terbaik dari luar negeri sudah di datangkan, namun belum berhasil membuatnya bisa berjalan lagi seperti dulu setelah insiden kecelakaan itu. "Percuma Pa, semuanya sia-sia," ujar pria tampan yang merupakan seorang pewaris tunggal dari kekayaan papa kim. Kim Arsenio merupakan pria tampan campuran antara Indonesia dan Korea, jika sang papa berasal dari Korea, maka mamanya berasal dari Indonesia. Kim sehun dan Agnes pada akhirnya berpisah setelah memiliki Arsen, mereka memiliki keyakinan yang berbeda, namun entah bagaimana caranya, mereka sempat menikah tanpa restu dari orang tua keduanya karena berbeda keyakinan. Kini Arsenio tinggal bersama Papanya setelah Agnes memilih pergi. Ibu Kim sehun yang merupakan nenek dari Arsen melarang Agnes membawa cucunya di saat masih keci

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    kesembuhan dan kebahagiaan.

    Bab: 64 Pagi harinya, Nayra mengajak Laura jalan-jalan mengintari taman dekat rumahnya, Nayra dengan telaten mendorong kursi roda sang ibu. Laura tampak menikmati udara segar di pagi hari, bunga-bunga bermekaran di sekitar taman dengan begitu indah. Sesekali ia berbicara dengan sang putri dengan hati yang di penuhi kebahagiaan, dengan senang hati Nayra mengobrol ringan di pagi hari dengan wanita yang cukup berjasa di hidupnya. "Maafkan umma, yang telah merepotkan kalian selama ini," ucap Laura tiba-tiba. Nayra menghentikan langkahnya, lalu ia berjongkok sambil menghadap sang ibu. "Tentu saja tidak ada hal yang merepotkan untuk mu umma ku." Gadis cantik itu tersenyum menatap wajah sang ibu yang masih cantik di usianya yang tidak bisa dikatakan masih muda. Laura menggenggam kedua tangan putrinya, "Jadilah wanita yang Sholihah ya nak, kamu boleh mengejar dunia, namun kamu tidak boleh melupakan akhiratmu, seimbangkan antara keduanya." "Itu pasti, Nayra akan mendengar nasiha

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status