JATAH SEBELUM PERNIKAHANMU

JATAH SEBELUM PERNIKAHANMU

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-07
Oleh:  Layla Mumtazah  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
7 Peringkat. 7 Ulasan-ulasan
60Bab
7.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Alesha yang akan menikah dengan kekasihnya Excel harus menelan pil pahit saat mengetahui laki-laki itu justru bermain cinta dengan sahabatnya sendiri, Kyoona. Ditengah keputusasaannya Alesha mencoba untuk bunuh diri dan diselamatkan oleh sopir taksi bernama Abizar. Demi keselamatan Alesha, sang ibu memilih untuk menikahkan putrinya dengan Abizar agar Excel yang terobsesi kembali pada Alesha tak lagi menganggu hidup sang putri. Namun, ternyata kehidupan rumah tangga Alesha dan Abizar tak begitu saja berjalan mulus, laki-laki itu ternyata memiliki banyak rahasia di masa lalu.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Kado Pernikahanmu

Suara desahan yang memenuhi ruangan tertutup itu membuat langkah kaki Alesha terhenti. Gadis berbaju hitam itu mendekatkan daun telinga pada dinding pintu. Hatinya dipenuhi rasa penasaran. Pasalnya suara yang ia dengar begitu memenuhi otaknya dengan pikiran negatif.Desahan itu semakin jelas terdengar, suara seorang wanita yang seakan-akan tengah menikmati surga dunia. Alesha dengan perlahan-lahan memegang gagang pintu. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum menekannya ke bawah.Dengan sekali dorong pintu itu terbuka. Alesha dengan jelas melihat dua insan manusia yang tak memakai pakaian berada di atas tempat tidur. Dengan cepat wanita berambut panjang itu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.Sementara Excel meraih handuk di atas nakas dan melilitkan di pinggangnya. Ia lalu mendekati Alesha yang masih berdiri mematung dengan kaki yang bergetar. Ia tak menyangka bahwa laki-laki yang akan menjadi calon imamnya itu bermain cinta dengan sahabatnya sendiri. Kyoona.Kyoona gadis blasteran

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Karmila Milaa
up cerita luka masa kecil dong thorrr
2024-10-27 19:53:41
0
user avatar
Julianti Julianti
gak tamat ya ceritanya di sini
2024-10-15 05:16:21
0
user avatar
Kamu Saudaraku
di APL KBM dah tamat ni kq gg update2 ea ayo dong kakak lanjut semangat
2024-06-13 15:23:33
1
user avatar
Nia Supriyanti
ceritanya bagus banget
2023-07-19 07:39:36
0
user avatar
Apaan Tuh
bagus bangetttttttttttt
2023-07-05 15:40:57
0
user avatar
Habibah Al Munawaroh
menunggu update cerita selanjutjya
2023-02-19 08:32:06
0
user avatar
Habibah Al Munawaroh
bagusss ceritanya, semangat thor
2023-02-16 09:26:51
0
60 Bab

Kado Pernikahanmu

Suara desahan yang memenuhi ruangan tertutup itu membuat langkah kaki Alesha terhenti. Gadis berbaju hitam itu mendekatkan daun telinga pada dinding pintu. Hatinya dipenuhi rasa penasaran. Pasalnya suara yang ia dengar begitu memenuhi otaknya dengan pikiran negatif.Desahan itu semakin jelas terdengar, suara seorang wanita yang seakan-akan tengah menikmati surga dunia. Alesha dengan perlahan-lahan memegang gagang pintu. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum menekannya ke bawah.Dengan sekali dorong pintu itu terbuka. Alesha dengan jelas melihat dua insan manusia yang tak memakai pakaian berada di atas tempat tidur. Dengan cepat wanita berambut panjang itu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.Sementara Excel meraih handuk di atas nakas dan melilitkan di pinggangnya. Ia lalu mendekati Alesha yang masih berdiri mematung dengan kaki yang bergetar. Ia tak menyangka bahwa laki-laki yang akan menjadi calon imamnya itu bermain cinta dengan sahabatnya sendiri. Kyoona.Kyoona gadis blasteran
Baca selengkapnya

Penyesalan Excel

Entah sudah berapa jam Alesha menangis di mobil, saat ia mulai berhenti menangis Abizar memberinya botol air mineral. Gadis itu meraih botol itu dan segera meminumnya mungkin setelah lelah menangis saat ini ia merasa haus."Apakah sekarang saya bisa mengantarkan kamu pulang?" tanya Abizar yang masih berdiri di samping taxi-nya.Alesha mengangguk."Bisa beritahu aku di mana alamat kamu?" tanya Abizar lagi.Alesha kemudian memberitahu di mana alamat rumahnya. Abizar segera mengantarkan gadis itu sampai di depan rumah. Bahkan, ia memastikan bahwa gadis cantik itu tak sedang membohongi dirinya dan akan melakukan tindakan konyol lagi.Alesha segera masuk ke halaman rumah itu, Abizar sampai harus turun dari taxi demi memastikan gadis itu masuk ke rumahnya. Ternyata benar, penumpang yang sempat ia anggap gila itu bukanlah pasien yang tengah melarikan diri dari rumah sakit jiwa.Alesha masuk ke kamarnya dan mengunci pintu itu rapat dari dalam. Ia bahkan, masih ingin terus menangis walau pun
Baca selengkapnya

Terpaksa Menikah

Di dalam kamar Alesha berdiri di depan cermin dengan balutan gaun putih yang membuatnya tampak begitu cantik. Namun, hatinya menangis. Entah ada apa dengan sang mama yang terus memintanya untuk menikah dengan Excel. Walau sang mama sudah tahu benar bagaimana Excel telah mengkhianati Alesha. Gadis itu bahkan, tak punya pilihan setelah ancaman dari sang mama yang akan bunuh diri karena malu jika sampai pernikahan itu gagal dan jadi gunjingan rekan-rekan kerjanya.Gadis cantik itu tak bisa lagi menahan rasa sakit hatinya. Alesha lalu meraih ponsel dan entah mengapa ia justru menghubungi Abizar. Gadis itu tahu ia tak bisa meminta tolong pada orang yang dikenalnya saat ini, hanya sopir taxi itulah yang bisa membawa dan menyelamatkan hidupnya.Pertemuannya dengan Abizar seminggu lalu itu di saat mengambil ponsel, membuatnya memiliki nomor sang sopir untuk berlangganan taxi padanya.Alesha yang sedang menunggu panggilannya diangkat oleh Abizar harus merasa kecewa karena entah kenapa tak jug
Baca selengkapnya

Gaun Pengantin Berdarah

Perbuatan Excel membuat luka yang begitu besar di hati Alesha. Gadis itu menangis di sudut kamar sambil beberapakali membersihkan tangannya dengan kasar seakan-akan ada banyak kotoran menjijikkan di sana.Excel yang duduk di tepi tempat tidur sambil menghisap sebatang rokok, mengembuskan asap putih ke udara. Ia mendengkus lalu menghela napas sambil menatap ke arah Alesha."Jadi, apakah sekarang kita akan menikah?" tanyanya.Alesha tak bisa berkata-kata, gadis cantik itu hanya bisa terus menangis. Pipinya yang putih mulus basah oleh air mata."Bersiaplah, dan jangan berpikir bisa lari dariku setelah apa yang aku lakukan padamu hari ini." Excel membenarkan kemeja putihnya, dua kancing di dadanya belum terkancing dengan benar.Alesha menatap benci kepada laki-laki yang pernah begitu ia cintai. Baginya kini Excel tak lebih dari seorang bajing*n dan pengkhianat."Aku akan membersihkan diri dulu, dan kamu jangan bertindak macam-macam. Di luar sana dua anak buahku tengah menjaga pintu ini."
Baca selengkapnya

Tak Ada Gunanya Hidup

Abizar berjalan menghampiri Excel yang tak menyadari akan kehadiran laki-laki itu. Saat mata keduanya bertemu barulah ia sadar siapa yang saat ini tengah berdiri di hadapannya."Di mana, Alesha?" tanya Abizar."Kamu lagi, kamu lagi, aku pikir kamu sudah mati dan pergi ke alam baka!" hardiknya sembari menunjuk wajah Abizar."Aku tanya di mana, Alesha? Apa yang kamu lakukan padanya, hah?!" Kali ini Abizar tak bisa lagi mengontrol emosinya."Emangnya kamu mau apa? Dasar sopir taxi!" Ejek Excel lagi.Abizar menarik napasnya, ia ingin sekali memukuli wajah Excel saat ini.Namun, Abizar berusaha menahannya karena tak ingin berubah dari korban menjadi tersangka. Apalagi, ia sudah meminta pengacaranya mengurus semua itu di kantor polisi.Bahkan, Abizar juga sudah meminta pengacaranya untuk membuat laporan akan pengeroyokan dan juga penculikan terhadap temannya. Saat tiba di rumah sakit sebelum kesadarannya menghilang akibat obat bius."Sekarang pergi dari sini!" usir Excel.Namun, bukannya pe
Baca selengkapnya

Bab 6

"Kenapa?" tanya Abizar terkejut dengan keputusan Alesha. "Bukankah semua ini terjadi karena kamu ingin berpisah darinya, bukankan semua ini karena kamu tak ingin menikahi laki-laki sepertinya!" protes Abizar.Alesha yang kini duduk di atas tempat tidur, meremas kuat selimut putih yang ia kenakan."Kalau pada akhirnya kamu memutuskan untuk menikah dengannya. Untuk apa semua drama ini tercipta?"'Drama. Apakah ia menganggap kesakitanku ini sebuah drama untuknya?' batin Alesha."Harusnya aku tak harus berbaring di tempat tidur selama dua hari karena pukulan anak buah mantan kekasihmu itu," ucap Abizar tak terima.Sebenarnya, Abizar mengatakan semua itu bukan karena apa yang telah ia alami. Akan tetapi, karena ia tak ingin Alesha menikah dengan Excel. Entah mengapa, ia merasa tak rela jika hal itu sampai terjadi.Alesha menahan air mata yang sedari tadi ingin terjatuh saat mendengar perkataan-perkataan Abizar padanya. Gadis cantik berambut panjang itu merasa disudutkan seketika."Kenapa k
Baca selengkapnya

Bab 7

"Berikan aku sedikit waktu untuk bisa melakukannya," pinta Alesha dengan cepat. "Sampai aku benar-benar siap untuk menjadi istrimu."~Alesha Syaqueena***"Istri?" Wanita bergamis hitam itu menatap Alesha. "Bagaimana kamu bisa menikah tanpa memberitahu?""Kakak bilang ada urusan pekerjaan di luar kota, kenapa tiba-tiba menikah?" tanya adik Abizar bernama Zahrah."Istrimu ...?" tatapan sinis Alesha dapat dari kakak ipar Abizar. Arum namanya.Abizar sendiri memiliki dua saudara, kakak pertamanya laki-laki bernama Ansyar, sudah menikah dengan Arum dan memiliki seorang putri berumur lima tahun. Zahrah adik bungsu Abizar yang masih duduk di kelas tiga SMA. Sementara Abizar sendiri anak kedua.Namun, kisah rumah tangganya tak berjalan dengan baik. Ia kehilangan sang istri saat mengalami kecelakaan dan istrinya meninggal dunia.Alesha mendekat dan mencium takzim ibu mertuanya. Sebisa mungkin ia tersenyum manis."Kamu sudah makan, Nak?" tanya ummi Abizar.Alesha mengangguk. Waktu perjalanan k
Baca selengkapnya

Bab 8

Pagi ini semua orang bangun sebelum Subuh, Alesha yang ikut terbangun saat Abizar akan berangkat ke masjid, juga bersiap-siapa mengambil air wudhu."Sha, setelah pakai mukena nanti shalat berjamaah sama Ummi, Zahrah dan Mba Arum, ya," pesan Abizar.Alesha hanya mengangguk.Alesha menatap dirinya di depan cermin. Rasanya begitu nyaman dalam balutan mukenah. Ia bahkan, terlalu lama tak merasakan hal seperti itu lagi.Suara ketukan di pintu kamarnya membuat Alesha tersadar. Ia segera membuka pintu dan melihat Zahra tersenyum padanya."Mba Alesha, sudah siap ternyata," ucap Zahra sambil tersenyum.Alesha membalas senyuman itu dan bergegas keluar dari kamar.Zahrah membawa Alesha ke sebuah ruangan ukuran 3×3 meter, mushola mini yang ada di rumah ini memang khusus untuk shalat berjamaah dan juga shalat Sunnah.Ummi Abizar sudah ada di Mushola bersama Arum dan putrinya. Sementara Zahrah dan Alesha baru masuk dan segera menggelar sajadah.Setelah selesai shalat dan berdoa, Zahrah dengan cepat
Baca selengkapnya

Bab 9

Jatah Sebelum Pernikahanmu (9)Sepasang mata Arum menatap tajam ke arah Alesha yang masih berdiri mematung menatap cangkir yang pecah di lantai keramik putih itu."Lancang sekali kamu, ya!" teriaknya lagi."Maaf, Mba, aku terkejut karena teriakan Mba tadi," jawab Alesha lalu berjongkok."Kamu gak tahu seberapa berharganya gelas itu untuk Abizar, kalau dia tahu kamu akan merasakan akibatnya," ucap Arum sambil menunjuk Alesha.Alesha memilih terdiam, memunguti pecahan cangkir ke tangannya. Dalam pikirannya hanya memikirkan Abizar, mungkin ia akan marah padanya saat ini seperti perkataan Arum."Makanya kalau bukan milikmu jangan pernah berani mengambilnya," cetus Arum sinis.Alesha merasa apa kesalahannya pada Arum, sehingga ia merasa perempuan itu tak menyukainya sejak awal kedatangannya."Ada apa ini?" tanya Abizar yang masuk ke dapur untuk makan pagi.Alesha yang tergesa-gesa tak sengaja terkena pecahan cangkir dan mengakibatkan jari telunjuknya berdarah seketika. Ia mencoba menekan a
Baca selengkapnya

Bab 10

"Cinta itu bukan hanya sekedar nafsu untuk memiliki, memaksanya tak akan pernah membuat kisahmu bahagia."♡Layla Mumtazah***Selesai sarapan bersama Alesha membantu Arum membersihkan meja, ia juga mencuci piring. Syukurlah, walau Alesha tak pandai memasak setidaknya gadis itu bisa melakukan yang lainnya."Dengar baik-baik, bukan berarti Abizar sudah melupakan almarhumah istrinya hanya karena dia bersikap baik seperti tadi. Adik ipar memang selalu bersikap baik dengan siapa pun," ucap Arum saat membasuh gelas.Alesha menoleh, entah mengapa Arum selalu saja mengeluarkan kata-kata tajamnya."Benarkah? Kalau dia melupakan mantan istrinya dan mencintaiku memangnya, kenapa? Untuk saat ini aku adalah istrinya."Arum tak percaya dengan apa yang ia dengar. Perempuan yang terlihat diam ini, ternyata bisa melawan perkataannya."Tapi tidak ada satu pun orang yang bisa memahami Abizar seperti diriku." Arum mencuci tangannya, mematikan keran dan keluar dari dapur.Meninggalkan Alesha yang masih te
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status