From Contract To Jannah

From Contract To Jannah

last updateLast Updated : 2025-03-20
By:  LucyanaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
15Chapters
91views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Farah Anisa dan Kim Hongjoong adalah dua orang yang sulit akur. Sejak masa kuliah selalu ada persaingan, selalu ada kekesalan dan pertengkaran diantara mereka. Pantas saja rekan-rekan lain sudah matang dengan kelakuannya. Suatu hari, majikan mengirimkan memo yang mewajibkan Farah dan Hongjoong mengikuti program liburan perusahaan untuk 'mengembangkan kerja sama'. Namun keduanya langsung protes dan berusaha menghapus nama tersebut dari program tersebut. Sementara itu, Ny. Hongju, ibu Hongjoong telah merencanakan untuk menjodohkan Hongjoong dengan gadis pilihannya. Untuk menghindarinya, Hongjoong pun merencanakan sesuatu dengan melibatkan Farah dalam masalah keluarganya. "Aku tidak ingin menikah lagi, tapi ibuku suka memaksa. Jadi, aku ingin menikah denganmu." - Kim Hong Joong. "Apa?! Kamu gila Tuan Hongjoong!" - Farah Anisa. Ego masing-masing, tak mau mengakui perasaan yang tumbuh di hati. "Ini kontrak, aku tidak peduli kamu mau menerimanya atau tidak. Yang penting akhir pekan ini aku akan mengantarmu ke rumah ibu." - Kim Hong Joong. "Orang ini benar-benar gila. Aku bahkan tidak setuju, dia melemparkan kontrak itu ke wajahku!" -Farah Anisa. Keduanya terus adu mulut, ego masing-masing tak mau mengakui perasaan yang mulai tumbuh. Ketika akad nikah yang pertama hanya sekedar tipuan, akhirnya menjadi lebih dekat. Namun, mereka harus menghadapi perbedaan budaya, adat istiadat, dan agama yang menjadi tantangan. Akankah mereka mampu mengubah kontrak ini menjadi cinta sejati dan mungkin jannah bersama? Ataukah semua ini hanya drama seperti biasanya?

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

TERGESA-GESA, Farah melangkah masuk ke pintu kantor sambil melirik ke arah jam tangan. Wajahnya tampak berkerut karena dia sudah terlambat masuk kerja. Entah bagaimana, hari ini dia malah bangun kesiangan. Biasanya, dia adalah orang pertama yang tiba di kantor.Jam sudah menunjukkan pukul delapan tiga puluh pagi, semua gara-gara menunggu kereta api pukul tujuh tadi. Untung saja dia sempat berlari masuk ke dalam kereta api yang pintunya hampir tertutup. Kalau tidak, entah apa nasibnya hari ini jika sampai ketinggalan kereta api tersebut.Farah mengepalkan bibir sambil melangkah cepat menuju meja kerjanya. Beg laptop yang dibawanya diletakkan di kursi. Setelah itu, dia mengambil laptop dari dalam tas untuk diletakkan di atas meja. Tanpa peduli keadaan sekitar, Farah langsung menyalakan laptop untuk memeriksa slide presentasi yang akan digunakan beberapa hari lagi."Kelihatan buru-buru banget?" sapa sebuah suara dari meja kerja yang tidak jauh darinya."Tadi kesiangan. Capek banget ngeja...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
15 Chapters
Bab 1
TERGESA-GESA, Farah melangkah masuk ke pintu kantor sambil melirik ke arah jam tangan. Wajahnya tampak berkerut karena dia sudah terlambat masuk kerja. Entah bagaimana, hari ini dia malah bangun kesiangan. Biasanya, dia adalah orang pertama yang tiba di kantor.Jam sudah menunjukkan pukul delapan tiga puluh pagi, semua gara-gara menunggu kereta api pukul tujuh tadi. Untung saja dia sempat berlari masuk ke dalam kereta api yang pintunya hampir tertutup. Kalau tidak, entah apa nasibnya hari ini jika sampai ketinggalan kereta api tersebut.Farah mengepalkan bibir sambil melangkah cepat menuju meja kerjanya. Beg laptop yang dibawanya diletakkan di kursi. Setelah itu, dia mengambil laptop dari dalam tas untuk diletakkan di atas meja. Tanpa peduli keadaan sekitar, Farah langsung menyalakan laptop untuk memeriksa slide presentasi yang akan digunakan beberapa hari lagi."Kelihatan buru-buru banget?" sapa sebuah suara dari meja kerja yang tidak jauh darinya."Tadi kesiangan. Capek banget ngeja
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
Bab 2
LANGIT sore itu terlihat begitu cerah, tapi tidak dengan hati Farah yang terasa berat. Setelah membaca memo penuh kejutan, hatinya tak lagi tenang. Segala tindak-tanduknya terasa salah, fokusnya hilang entah ke mana. Kenapa perusahaannya harus mengadakan program ini, dan kenapa namanya juga harus terlibat? Apalagi lokasinya di Pulau Jeju. Sekarang dia harus berada di sana selama tiga hari, meskipun semua biaya ditanggung perusahaan. Tapi dengan kehadiran Hongjoong di sana...Farah mengacak rambutnya yang sebelumnya rapi, lalu melirik ke arah jam tangan di pergelangan kanannya. Masih ada satu jam lagi sebelum waktu kerja selesai. Dengan cepat, dia menutup laptop dan mendorong kursinya.“Cepat banget beres-beres?” tanya Shina.“Aku mau ketemu bos sebentar.” Tanpa menunggu tanggapan dari Shina, Farah langsung melangkah meninggalkan meja kerjanya.Setelah berdiri di depan pintu kantor Tuan Doojoon, kepala eksekutif pemasaran Radiance Marketing, Farah menarik napas dalam sebelum mengetuk d
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
Bab 3
HARI yang tidak diinginkan oleh Farah dan Hongjoong akhirnya tiba juga. Semua karyawan yang mengikuti program tersebut sudah berkumpul di depan gedung kantor mereka, menunggu bus yang akan membawa mereka ke dermaga feri. Di antara semua karyawan itu, hanya Hongjoong yang belum terlihat. Farah mengedarkan pandangan ke sekeliling, mencari sosok pria yang sering membuatnya kesal. Namun, bayang dan keberadaan Hongjoong tidak terlihat di mana-mana. Sebuah senyum puas muncul di wajah Farah. Dia berasumsi Hongjoong tidak akan ikut program ini, dan hatinya langsung melonjak kegirangan. Begitu bus tiba, dengan penuh semangat Farah memasukkan tasnya ke bagasi bus. Bahkan, dia membantu Shina menyimpan tasnya. "Semangat banget, ya? Ada apa nih, kok happy banget?" tanya Shina ketika Farah selesai memasukkan tas mereka. "Aku senang banget karena nggak perlu lihat muka orang yang paling aku nggak suka selama program ini berlangsung," jawab Farah, tersenyum lebar. Shina tersenyum penuh arti
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
Bab 4
PULAU Jeju terkenal dengan cuaca dingin meskipun matahari bersinar terik di atas kepala. Hal ini karena pulau yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun internasional tersebut dikelilingi oleh pegunungan tinggi dan angin laut yang sejuk. Begitu Farah turun dari dermaga, tubuhnya langsung menggigil sedikit. Dia tidak menyangka cuaca di dekat dermaga akan sedingin itu. Apalagi, dia lupa mengenakan hoodie. "Di sini kamu harus pakai jas hujan kalau tidak mau wajahmu terkena percikan air laut," ujar Shina sambil mengeluarkan jas hujan transparan dari tas punggungnya. "Kenapa kamu tidak memberitahuku lebih awal? Aku tidak tahu harus pakai jas hujan ini. Kalau tahu, aku pasti sudah beli sejak awal," keluh Farah sambil memasang wajah masam, memandang jas hujan yang akan dipakaikan Shina ke tubuhnya. Ya, Farah memang belum pernah menjejakkan kaki di Pulau Jeju, meskipun sudah beberapa kali berencana ke sana. Namun, selalu saja ada halangan yang membuatnya gagal berangkat. Meski ti
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
Bab 5
SETELAH meletakkan tas di kamar penginapan, Farah muncul kembali di resort untuk menunggu kehadiran fasilitator yang dikatakan terlambat sedikit karena sedang mengurus sesuatu di tepi pantai.Suasana di aula utama resort Pulau Jeju riuh dengan suara peserta yang saling berkenalan. Namun, Farah hanya memandang kegiatan itu dengan rasa bosan. Sesekali, dia membetulkan rambutnya yang diikat rapi. Dari raut wajahnya, jelas terlihat bahwa dia sama sekali tidak tertarik untuk berbicara dengan siapa pun.Setelah hampir dua puluh menit menunggu, akhirnya seorang pria membawa map masuk ke ruangan resort untuk bertemu dengan para peserta program.Berbeda dengan Hongjoong, dia terlihat lebih santai dan tenang saat berdiri bersama beberapa rekannya sambil berbincang akrab. Sesekali, matanya melirik ke arah Farah yang sedang menatap tajam ke arahnya.Melihat tatapan Farah seperti itu, senyuman muncul di bibirnya. Dengan perlahan, Hongjoong mendekati Farah dan berdiri di sisinya. Sama sekali tidak
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more
Bab 6
MALAM itu, setelah selesai aktivitas di pantai, mereka diizinkan kembali ke kamar masing-masing untuk membersihkan diri sebelum turun lagi ke resort untuk mengetahui aktivitas malam selanjutnya.Lelah tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, Hongjoong dan Dino berjalan beriringan menuju kamar mereka karena mereka sekamar. Di belakang mereka, ada Farah dan Shina. Entah bagaimana, kamar mereka malah saling berhadapan. Kasihan Farah, terpaksa melihat wajah pria menyebalkan itu selama berada di sini.Ketika semua sudah memasuki kamar masing-masing, Hongjoong yang baru saja hendak menutup pintu tiba-tiba menerima panggilan telepon dari seseorang, membuatnya keluar lagi dari kamar."Aku keluar sebentar," ujar Hongjoong kepada Dino. Siapa tahu rekannya itu bingung kalau tiba-tiba ia menghilang entah ke mana."Eomma-mu?" tanya Dino. Dia sudah paham betul dengan kehidupan pribadi Hongjoong. Kalau wajahnya tampak masam seperti itu, sudah pasti dia menerima telepon dari Nyonya Hongju, ibunya.Hong
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more
Bab 7
KEESOKAN HARINYA, Hongjoong dan Dino keluar bersama-sama dari kamar. Ketika pintu kamar terbuka, Shina dan Farah juga kebetulan sedang membuka pintu kamar mereka."Selamat pagi..." Dino menyapa ramah lebih dahulu pada kedua gadis itu.Farah tetap diam, enggan berbicara panjang. Entahlah, tadi malam dia sulit memejamkan mata karena terus teringat kejadian di tepi pantai bersama Hongjoong."Selamat pagi, Dino, Tuan Hongjoong..." jawab Shina dengan riang. Tentu saja mereka harus bersemangat hari ini agar bisa menyalurkan energi untuk memenangkan pertandingan bola voli yang akan segera berlangsung."Kau pasti sulit tidur, kan?" Hongjoong, yang berjalan beriringan dengan Farah menuju ke resort, mulai berbicara pelan."Kenapa pula saya sulit tidur?" tanya Farah dengan nada kesal. Seolah-olah pria itu tahu bahwa tadi malam dia tidak bisa tidur nyenyak."Kalau kau sudah jatuh cinta sama aku, bilang saja. Jangan sampai wajahku membayangi malam-malammu," ujar Hongjoong dengan suara sedikit bera
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more
Bab 8
SEKEMBALINYA Hongjoong dan Farah ke tepi pantai, terlihat anggota tim dari putaran kedua sedang beristirahat. Sementara itu, tim dari putaran pertama sedang menunggu mereka berdua sebelum melanjutkan pertandingan yang masih belum selesai.Melihat Hongjoong mendekati lapangan voli, Eunji segera berlari kecil untuk menghampirinya. Sebelumnya, saat lelaki itu pergi ke toilet, dia sudah puas meluapkan tantrumnya melalui telepon, mengadu kepada ibu Hongjoong tentang perlakuannya yang tidak sesuai dengan harapannya. Tidak lama kemudian, Puan Hongju menelepon anak bujangnya dan memberikan keputusan yang sulit diterima akal."Oppa..." Eunji berusaha menunjukkan sisi manjanya kepada Hongjoong. Dia mencoba meraih tangan lelaki itu, tetapi Hongjoong langsung menepisnya dengan kasar."Jangan bikin aku malu di sini. Kalau kamu datang hanya untuk mengganggu, lebih baik kamu pulang!" ucap Hongjoong pelan tapi tegas, tanpa sekalipun menatap wajah gadis itu.Bibir Eunji langsung manyun, terkejut denga
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more
Bab 9
SETAHUN setelah kepergian ayah dan kakaknya, Ibu Faridah memberi tahu Farah bahwa ia akan menikah dengan Pak Haji Talib sebagai istri kedua. Hal itu terjadi karena sejak dulu Pak Haji Talib telah berniat untuk melamar Ibu Faridah, bahkan sebelum ia menikah dengan ayah Farah."Ibu, apa benar mau menikah dengan Pak Talib? Bagaimana dengan Bu Suria? Apakah dia bisa menerima kita menjadi bagian dari keluarga Pak Talib?" tanya Farah, ingin memastikan. Ia khawatir jika istri pertama Pak Haji Talib tidak bisa menerima mereka sebagai keluarga baru.Bu Suria dikenal sebagai wanita paling kaya di desa mereka. Bagaimana mungkin ia mau dimadu dengan ibunya? Hati Farah semakin tidak tenang memikirkan hal itu meskipun ia baru berusia 15 tahun dan akan menghadapi ujian sekolah tidak lama lagi."Bu Suria sendiri yang mengirim rombongan lamaran untuk ibu waktu itu. Farah, jangan berpikir yang macam-macam. Doakan yang terbaik untuk ibu, ya?"Farah menatap wajah Ibu Faridah. Ia tidak mengerti mengapa ib
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more
Bab 10
PAGI menjelang, Farah bangun seperti biasa dan bersiap-siap untuk aktivitas ala-ala acara Running Man di dalam hutan yang tidak jauh dari resor mereka. Semua peserta sudah diberitahu oleh Jungmyeon kemarin sore setelah pertandingan bola voli bahwa hari ini mereka harus mengenakan pakaian yang sesuai untuk masuk ke hutan.Meskipun hutannya tidak terlalu lebat, pakaian yang dikenakan tetap harus nyaman agar memudahkan pergerakan para peserta.Farah mengenakan kaos oranye yang diberikan oleh Jungmyeon. Kaos ini adalah seragam khusus untuk membedakan anggota setiap kelompok yang sudah dibagi berdasarkan tim bola voli."Uii... sudah siap?" tegur Shina yang baru keluar dari kamar mandi."Ya..." sahut Farah pelan."Kemarin malam kamu balik ke kamar jam berapa? Waktu aku sadar sekitar jam sebelas malam, kamu belum ada di sini," tanya Shina. Baru sekarang ia ingat ingin menanyakan ke mana teman sekamarnya itu pergi. Sudah larut malam, Farah belum juga kembali, tapi pagi ini justru dia yang ban
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status