Menjadi karyawan kepercayaan dari seorang Presiden Direktur, tidak membuat hidup Anjani Stephani (35) mulus begitu saja. Setelah secara tiba-tiba dirinya difitnah menggelapkan uang perusahaan, lalu dipecat secara tidak hormat tanpa diberi pesangon oleh perusahaan, hingga membuat sosok ayah yang ia sayangi terkena serangan jantung karena shock dan kini harus dirawat di rumah sakit. Sekarang, Anjani malah dilamar oleh sosok lelaki yang merupakan mantan asistennya sendiri--Josep Erlangga (26), yang berjanji akan membantunya menguak kasus fitnah yang menimpa Anjani. Hidup Anjani seperti berada di dalam persimpangan, terlalu banyak tantangan, dan hal yang mesti dipertimbangkan. Apakah keputusan Anjani menerima lamaran Josep sudah benar? Pic courtesy by: freepik.com
View MoreBodohnya seorang wanita terletak pada perasaannya. Seorang wanita tahu kalau dia tidak dibutuhkan, tapi nyatanya dia masih saja mengharapkan. Seperti yang Anjani lakukan sekarang, dia tahu kalau Joseph takkan kembali, namun dia masih bersikeras menunggu dengan perasaan tak enak disertai takut. Takut menyakiti, takut melukai, padahal korban sesungguhnya adalah dirinya sendiri. Anjani memilih mandi pagi-pagi sekali, mana tahu suaminya tiba-tiba datang dan dia beruntung sebab dia sudah bersih dan wangi. Meskipun nyatanya, selepas Anjani keluar dari kamar mandi pun sosok suaminya tak kunjung datang dan Anjani menjalani paginya dalam kehampaan. Dengan berat hati, Anjani memilih chek out dari hotel dan pulang ke rumah saja, percuma berada di sini kalau orang yang membawanya malah menghilang. Keluar dari kamar membawa tas besar sendirian, entah mengapa rasanya malu sekali seperti baru saja dia menjual diri. Ini semua gara-gara Rangga, dia adalah tersangka utamanya. Kalau saja lelaki itu
Ini sudah pukul 9 malam saat Anjani masih terpaku di tepi ranjangnya dan menyadari kalau sang suami tidak kunjung kembali. Siang tadi, Josep pergi setelah berdebat dengan Anjani mengenai masalah Rangga.Sumpah demi apa pun, Anjani sama sekali tidak menyangka kalau Josep akan bersikap seperti ini sebab sebelumnya suaminya itu telah menunjukkan kedewasaan yang membuat Anjani merasa bangga. Namun, keberadaan Rangga seketika menjungkir balikkan kedewasaan Josep yang selalu Anjani elu-elukan itu."Ck! Ke mana dia? Apa benar dia setidak percaya itu padaku sampai bersikap seperti ini? Kalau aku pulang dan dia kembali, aku juga yang kena marah lagi nanti," keluhnya.Anjani membaringkan tubuhnya lalu menarik selimut dengan mata yang berusaha ditutup, akan tetapi sulit sekali, Anjani tidak tenang kalau suaminya belum pulang.Ditambah nomor Josep yang tidak aktif membuat Anjani semakin gundah gulana. Anjani tidak mengerti, apakah Josep sedang menunjukkan kemarahannya atau ada urusan yang harus l
“Masuklah, tapi saat Anda masuk aku akan keluar karena sebenarnya aku sedang ada keperluan,” celetuk Josep membuat Rangga seketika melotot.Lelaki itu tentu saja terkejut dengan jawaban Josep yang sangat menohok dan meledeknya padahal Josep hanyalah seorang asisten di perusahaan yang menjadi tempatnya berinvestasi.Anjani yang masih bersembunyi di balik pintu hanya bisa membekap mulutnya Manahan tawa, tak menyangka kalau Josep akan seberani itu kepada Rangga.“Baiklah, lagi pula aku hanya bercanda. Mana mau aku masuk ke kamar seorang asisten sepertimu. Aku juga harus bertemu dengan Anjani, atasanmu, karena kami sudah janjian sejak kemarin dan dia berjanji akan menemuiku di hotel ini,” kata Rangga.Mendengar perkataan tersebut, kepercayaan Josep kepada istrinya sedikit goyah karena dia dapat mendengar dengan jelas kalau Rangga dan Anjani ternyata sudah janjian sejak kemarin di hotel ini dan hotel ini merupakan pilihan Anjani saat mereka sedang mencari tempat staycation kemarin.“Oh, ya
“Jadi, Rangga benar-benar masih suka menghubungimu?”Pertanyaan itu langsung terlontar saat Josep melihat istrinya masuk ke dalam kamar mereka. Anjani yang menyadari wajah masam suaminya hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal, bingung karena sedari awal dia memang tidak berniat untuk mengadukan Rangga yang kembali datang mengusik hidupnya.“Sebenarnya baru-baru ini sih, semenjak dia menjadi investor di J Corporation. Sebelumnya, kami benar-benar lose contact,” sahut Anjani.Wanita itu lalu duduk di samping suaminya yang menghela nafas berat, terlihat sekali kalau Josep sangat sedang menahan rasa kesal membuat Anjani menunduk menyadari ketidak jujurannya.“Maaf karena aku tidak jujur padamu, Jos, aku tidak pernah membalas pesannya apalagi mengangkat teleponnya, aku mengabaikannya. Dia memang bilang kalau sedang di Jakarta tapi aku tidak tahu dia ada di hotel ini sampai kami bertemu tidak sengaja.”Mendengar penjelasan yang tak diminta itu, Josep tersenyum karena merasa dimengert
Tanpa berkata apa-apa lagi, Josep mematikan sambungan teleponnya bersama sang ibu dan meninggalkan rumah sakit tersebut dengan perasaan campur aduk. Antara kesal dan pilu, semua jadi satu.Dengan kecepatan tinggi, lelaki itu melajukan mobilnya tak peduli suara klakson berbunyi silih berganti karena memberinya peringatan. Josep hanya ingin kembali, menemui sang istri yang pasti sudah sejak tadi menanti.“Ternyata, Mama tidak main-main menghancurkan pernikahanku. Aku harus bagaimana sekarang, apa aku jujur saja?” gumamnya saat sampai di pelataran Shang-Ri La.Suami dari Anjani itu segera masuk kembali ke dalam hotel untuk meminta maaf kepada sang istri, meskipun mungkin dia akan menerima banyak pertanyaan mengapa dia tidak lama. Meskipun dia berharap semoga Anjani sudah tidur saja.Namun, saat masuk ke dalam kamar sewaan mereka, Anjani belum tertidur dan terlihat sedang menonton televisi sembari memakan snack yang disediakan oleh pihak hotel. Melihat wajah polos Anjani yang menatapnya s
Makan malam di tepi kolam renang yang airnya memantulkan cahaya lampu remang, Anjani dan Josep merasakan suasana yang berbeda dari biasanya. Selain karena tempat yang berbeda, juga karena keintiman mereka semakin kentara terasa.Kini, cinta itu semakin nyata adanya, terpancar dari mata mereka yang selalu berbinar setiap kali beradu pandang. Entah kapan tepatnya cinta itu tumbuh, yang pasti Anjani telah benar-benar merasa telah jatuh ke dalam lautan cinta yang memabukkan.“Aku senang melihat kamu makan banyak,” ujar Josep kepada istrinya yang tengah lahap memakan makanannya.Anjani terkekeh pelan. “Entah mengapa kalau ada kamu aku selalu lupa akan semua masalah. Makan jadi enak, dan rasanya bahagia saja.” Anjani tersenyum lebar karena sadar telah melontarkan gombalan.“Ternyata seorang Anjani pandai menggombal juga,” canda Josep membuat istrinya merona.Keduanya pun tertawa, hanyut dalam suasana yang penuh cinta dan canda tawa hingga dering ponsel milik Josep terdengar berbunyi membuat
Sedikit pun Anjani tidak berminat untuk mengangkat telepon dari mantan tunangannya. Wanita itu membiarkannya, tak peduli panggilan itu sudah berdering untuk kali ketiga.Setelah panggilan itu berhenti, sebuah pesan dari nomor yang sama masuk dan membuat Anjani tercengang saat membacanya.(Aku berada di lobi J Corporation, sengaja datang untuk menemuimu karena aku rindu.)Anjani ingin abai, tapi dia takut kalau lelaki itu masuk begitu saja ke dalam kantor dan mengatakan kalau dia ingin menemui dirinya. Terlebih dia juga punya alasan kalau dia adalah salah satu investor yang memasok barang ke perusahaan ini.Kalau Josep tahu, bisa gawat ‘kan?Jadilah, Anjani turun dari lantai 3 dan menemui Rangga yang berada di lobi guna menyuruhnya pulang.“Untuk apa kamu ke sini?!” tanya Anjani dengan tatapan tajam.“Sudah kubilang aku sengaja menemuimu karena rindu. Asal kamu tahu, semenjak kita batal menikah, aku juga belum menikah dan menyesal sudah berselingkuh dengan perempuan yang salah. Aku min
Sepanjang jalan, Josep memikirkan masalah hidupnya yang amat rumit dan ini semua dimulai oleh dirinya sendiri yang nekad menikahi seorang perempuan dengan modal kebohongan.Awal menikah, Josep sangat mengharapkan kalau Anjani akan mencintainya. Namun, kini lelaki itu justru merasa tak tega saat cinta benar-benar telah tumbuh dalam hati istrinya.“Maafkan aku, Anjani … aku harus bagaimana menyikapi semua ini?”Josep mengacak rambutnya kasar, mengingat bagaimana berharapnya Anjani untuk mulai membuka pernikahan mereka setidaknya di kantor tempat mereka bekerja.“Aku tidak peduli siapa kamu, apa jabatanmu. Kita sudah menikah dan hubungan kita berhak mendapat pengakuan dari orang-orang,” kata Anjani.“Aku setuju, tapi tidak mungkin tiba-tiba juga ‘kan? Semua orang akan merasa heran.”Hanya itu yang bisa Josep ucapkan sebelum mereka berangkat ke kantor, mencari-cari cara supaya keinginan Anjani itu bisa ditunda.Di saat kalut seperti itu, dering telepon membuatnya menepikan mobil karena ya
“Apa kamu bersedih?”Josep bertanya saat dia dan Anjani sudah pulang. Keduanya sama-sama murung disebabkan masalah yang dialami masing-masing dan sama-sama disebabkan oleh Lasminingrat.Josep tahu kalau Anjani overthingking akibat keputusan Lasminingrat yang tiba-tiba dan seenaknya tanpa memikirkan perasaan wanita itu, sementara Anjani tak tahu kalau Josep juga sedang mendapat tekanan dari ibunya.“Aku hanya merasa heran mengapa Bu Lasminingrat seperti tak suka padaku. Maksudnya, aneh saja. Apa aku pernah melakukan kesalahan padanya? Tapi, apa?!” ujar Anjani seraya mendekat ke suaminya yang sedang berbaring.Dengan lembut, Josep membawa Anjani ke dalam pelukannya dan mengelus lembut surai hitam dan panjang itu secara perlahan.Iba, lelaki itu benar-benar iba pada Anjani sebab alasan Lasminingrat menunjukkan rasa tidak suka adalah karena wanita itu ketahuan diam-diam sudah menjadi istrinya.“Sabar, ya, Sayang. Masalah apa pun yang kamu hadapi, ingat kalau aku akan selalu ada di sini.”
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments