Enigmasif

Enigmasif

By:  siskaayu  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
47 ratings
38Chapters
3.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Kenalkan, aku Hazmi, suami Ayesha Salshabilla Senjaya."Hanya mendengar pengakuan tersebut, Ayesha tampak bergidik ngeri. Bahkan pengakuan itu adalah hal paling menyeramkan bagi Ayesha."Tolong berhenti mengaku bahwa kamu suamiku!" Semestinya keberadaannya di pulau dewata, membuat hari liburnya lebih menyenangkan. Namun sayang, semesta seolah sengaja membuat senja yang biasa ia kagumi menjadi perihal yang tak menarik seketika. Padahal Ayesha merasa tak mengenal siapa Hazmi. Lantas, mengapa Hazmi membuat pengakuan yang konyol bagi Ayesha?Ini adalah kisah menyebalkan dan sekaligus menjadi menyenangkan dalam satu waktu. Sebab perihal teka-teki yang cukup sukar dipecahkan di antara mereka, akan kamu temukan di balik halaman ini. Selamat membaca, dan selamat berpetualang bersama senja yang menyenangkan.

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Svaandin
semangat kak...
2021-09-07 10:56:58
3
user avatar
Scarlet Crown
woah seru nih, sinopsisnya bener2 menarik! keren kak!!
2021-06-21 12:19:22
2
user avatar
Call Me Ans
Aaaa.... 😍😍😍keren banget ceritanya. Wajib masuk rak sih ini. Semangat updatenya thooorrr
2021-06-20 18:18:22
1
user avatar
Winda
Lanjut kakak
2021-03-11 15:40:10
0
user avatar
Pida golan
Huhu, aku mampir nih. Penasaran deh sama kelanjutannya. Semngat nulisnya kak🥰
2021-03-11 15:17:17
0
user avatar
Amea81
bagus banget ceritanya
2021-03-10 22:01:58
0
user avatar
Dhanvi Hrieya
bab pertama udah bikin jatuh cinta 😍😍
2021-03-10 21:24:34
0
user avatar
athena_vivian
dari judulnya aja udh bikin penasarannnnn....lanjutkan, Thorrrr
2021-03-10 20:02:28
0
user avatar
Eeng Chan
double up ka benasaran
2021-03-10 14:32:24
0
user avatar
Blezzia
BAB pertama bikin penasaran 🤣
2021-03-10 11:04:51
0
user avatar
Aya
suka banget ceritanya, semangat kak
2021-03-10 10:57:44
0
user avatar
Destiara Kim
keren kak, menarik banget alur ceritanya ♥️
2021-03-10 10:39:08
0
user avatar
Pelangi Jingga
semangat kaka ❤❤ *pacarku
2021-03-10 06:51:18
0
user avatar
Nady
ceritanya seru dan gampang dipahamin jugaaa! semangat thorr
2021-03-05 19:48:24
1
user avatar
DIHNU
Next. Aku menunggu
2021-03-05 03:02:44
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
38 Chapters

PROLOG

"Ay, masih suka senja?"Spontan Ayesha membalikkan tubuhnya ke belakang. Ia menemukan seorang laki-laki berperawakan cukup tinggi dan berkulit putih. Ia tersenyum menatap Ayesha. Sementara Ayesha membalasnya menatap heran.Siapa dia? Pikir Ayesha."Siapa kamu?" Ayesha melontar tanya. Mengapa laki-laki itu mendekatinya ketika ia bertahan menatap senja di pesisir pantai Kuta, Pulau Bali.Ayesha memang perempuan penyuka senja. Lebih benarnya, sang pecandu senja. Ia menobatkan dua kota yang dijadikannya sebagai rumah senja, dua rumah senja itu ialah pulau Bali dan kota Yogyakarta. Ayesha juga penyuka traveling, beberapa kota di pulau jawa telah ia jelajahi. Setiap kali menjelajahi kota, Ayesha tak pernah sendiri, ia juga sempat mengajak teman, saudara, bahkan Ayahnya, untuk menemaninya jalan-jalan.Mengingat Ayesha masih berstatus single, st
Read more

1 - Pengakuan Menyebalkan

"Argh!" teriak Ayesha kesal, ia pun melemparkan tas selempangnya dan kamera digitalnya ke atas kasur begitu saja. Sembari menyinggahkan tubuhnya duduk di sofa apartemen. Thalia, sang Adik bungsunya hanya melongo heran menatap kondisi Kakaknya. Perempuan yang juga berkerudung itu sedang asyik menonton televisi di ruang kamar yang sama dengan Kakaknya. Sesaat Ayesha beralih melepas sepatu, kaus kaki, dan mengambil pakaian ganti. "Aku ganti baju dulu," ujar Ayesha sembari pergi melewati Thalia. Sayangnya sang Adik hanya memaku tak mengerti mengapa tingkah Ayesha terlihat aneh. "Kenapa sih, datang-datang malah langsung kesal gitu? Kak Ayesha aneh!" gerutu Thalia yang kali ini lebih mengalihkan pandangannya menonton acara televisi korea favoritnya. Ayesha dan Thalia, mereka adalah Kakak Adik bersaudara yang terpaut usia delapan tahun. Saat ini Ayesha berusia 24 tahun dan ia sedang melanjutkan studi magis
Read more

2 - Hari Mengesalkan

"Kak, cowok tadi itu yang namanya Hazmi?" Thalia melontar tanya. Mendadak Thalia ingin mengetahui siapa laki-laki yang baru saja menghampiri Kakaknya di depan toko accessories. "Aduh, kenapa, sih, Thal? Kamu kepo soal dia?""Nggak apa-apa, Kak. Aku cuma mau memastikan aja, kalau memang cowok itu yang namanya Hazmi. Cowok gila yang ngaku-ngaku sebagai suami Kak Ayesha.""Iya, dia itu Hazmi. Sumpah, aku kesal banget. Badmood ini makin menjadi-jadi, Thal. Nggak seharusnya dia nyamperin aku lagi. Apalagi nih, ternyata dia tahu akun instagram-ku. Dan yang lebih parahnya lagi, dia kirim DM yang isinya; Ayesha kamu dimana, aku kangen. Basi nggak sih?"Ayesha masih saja menggerutu sebal. Ia menyinggahkan dirinya di sofa ruang tengah. Sedangkan Thalia hanya diam tak lagi membalas gerutuan Kakaknya. Ia hanya menggeleng-geleng heran ketika Ayesha masih tak berhenti marah-marah tak jela
Read more

3 - Sebuah Kado

Ting, tong! Suara bel dari pintu luar membuat Ayesha yang selesai melaksanakan salat subuh mengernyit heran. Gadis itu lekas melipat mukenah dan sajadahnya yang lalu diletakkannya di atas kasur. Ayesha segera cepat-cepat berjalan menuju pintu, padahal bel berbunyi telah terdengar dua kali. Krakk! Pintu telah terbuka lebar. Namun Ayesha tak menemukan apa pun setelah membuka pintu. Ayesha semakin bingung, lalu siapa orang yang sengaja menekan bel ruangan apartemennya? Sesekali Ayesha menoleh ke sekitar, dan mencoba mencari siapa yang baru saja mengerjainya di pagi-pagi itu. Slapp! Kaki Ayesha tak sengaja menyentuh sebuah kotak yang cukup besar—yang terletak di bawah pintu. Mengetahui itu, Ayesha langsung mengambil kotak yang mirip sebuah kado, kotak tersebut telah terbungkus rapi dengan kertas kado lengkap bersama pita merah. Seakan menambah kesan manis saat mema
Read more

4 - Pengakuan Rahasia

Suasana pagi di pantai Seminyak terlihat ramai seperti biasanya. Ayesha, Thalia, dan Hazmi baru saja tiba di lokasi pantai. Ayesha dan Thalia menumpang taxi, sedangkan Hazmi sengaja mengikuti jejak mereka berdua dengan sepeda motornya. Hingga tiba di lokasi pantai, Hazmi memarkirkan sepedanya sebentar. Kemudian ia mempercepat langkahnya mendekati Ayesha dan Thalia. Dua gadis itu sedang berjalan melewati pintu masuk menuju pantai tanpa menghiraukan keberadaan Hazmi yang mengikuti dari belakang. "Ay!" Begitu ketika Hazmi kembali memanggil gadis berkerudung itu. Sementara objek yang dipanggilnya mulai menghentikan langkah tepat di tepi pantai.Melihat keberadaan Ayesha dan Thalia, Hazmi masih berlari menghampiri dua gadis itu. Hingga ia terhenti di depan Ayesha. "Apa, sih? Nggak ada kerjaan ya, ngikutin aku mulu?" kata Ayesha yang sengaja melempar senyuman sinis. Sebenarnya ia t
Read more

5 - Rasa Gelisah

Pandangan Ayesha menangkap Thalia yang sedang mengobrol akrab bersama Hazmi. Ayesha semakin geram mengamati keberadaan mereka. Yang awalnya ia sengaja memberi jarak jauh agar Hazmi tak lagi mendekatinya, kini malah Thalia adiknya yang sedang bersama laki-laki itu. Ya ampun ... mereka ngapain, sih!? Gerutu Ayesha kesal. Rasanya sorotan matanya begitu membenci menatap Hazmi yang sengaja mendekati adiknya. Lalu Ayesha lekas mempercepat langkahnya menghampiri mereka. Tap! Langkah Ayesha terhenti di sisi Thalia. Gadis itu semakin geram menatap Hazmi. Dan pandangan Hazmi pun sontak mengetahui keberadaan Ayesha yang kini di depannya. "Ay ...""Thal, pulang, yuk? Kakak bete' di sini," gumam Ayesha lantas sengaja memotong panggilan Hazmi yang ingin menyebut namanya. Thalia mengangguk pasrah. Akhirnya ia menuruti kemauan kakak perempuannya itu. Sedangkan Ayesha sengaja menarik l
Read more

6 - Rasa Gelisah

Hazmi meletakkan cangkir kopinya ke atas meja. Ia menikmati senja di balkon kamar sembari membaca novel karangan Ayesha. Sedari dulu Hazmi tak pernah menyukai membaca buku. Sekalipun melihat buku saja ia merasa jengah. Namun karena buku yang dipegangnya adalah novel karangan Ayesha, Hazmi mau membacanya. Bahkan ini adalah pertama kalinya ia mau membaca novel. Senyuman Hazmi tersungging sempurna. Ia baru membaca sampai bab ke enam. Novel karangan Ayesha yang Hazmi baca ialah bergenre teenlit. Hazmi sudah mengetahui bahwa Ayesha adalah seorang penulis. Dan hobi Ayesha saja Hazmi sangat hapal, meskipun ia tak pernah dekat dengan gadis itu sebelumnya. "Haz." Hazmi spontan menoleh ke asal suara yang memanggilnya. Ia meletakkan buku yang digenggamnya ke atas meja. Mengetahui siapa pemilik suara itu, membuat Hazmi mau beranjak dari singgahannya. "Kak Rafli? Kok, kapan ke sininya?" Hazmi berkata bing
Read more

7 - Pengakuan

"Assalamualaikum, Yusuf, maaf, kedatangan kami telat," ucap Erlan. Ia menjabat telapak tangan Yusuf sejenak. Mereka berdua tampak tersenyum semringah."Waalaikumsalam. Ah, tidak apa-apa, Lan. Ya sudah, ayo duduk dulu." Begitu Yusuf mempersilakan keluarga Erlan menempati kursi yang telah tersedia. Akhirnya Ayesha dan Thalia pun ikut menyinggahkan duduknya bersama Ayah mereka. Sayangnya Ayesha merasa tak nyaman. Berada di antara mereka rasanya sangat mengasingkan. Ayesha pun tak mengenal detail siapa Yusuf, pasti dia Ayahnya Hazmi, pikir Ayesha. Dan di samping Hazmi itu pasti saudaranya. Hanya berpikir seperti itu Ayesha menebak siapa mereka. Dan yang Ayesha herankan, mengapa Ayah mengenali keluarga Hazmi? Astaga ... jangan bilang ..., Ayesha merasa tak tenang memikirkan hal yang sangat sulit ia duga. Pelan-pelan ia mengatur degupannya, sembari menyimak pembicaraan antara Ayahnya bersama
Read more

8 - Enigma Hati

"Ya udah, Suf, nanti saya akan sampaikan pada Ayesha. Baik, wassalamualaikum," ujar Erlan yang baru saja memutuskan panggilan teleponnya. Telepon dari Yusuf, besannya. Ayesha yang baru saja selesai menunaikan salat subuh di pagi itu, ia menghampiri Erlan yang sedang duduk menonton televisi di ruang tengah. Sementara Thalia sedang sibuk menyiapkan sereal untuk sarapan paginya bersama Ayah dan Kakaknya. "Ayah, dari Om Yusuf?" Ayesha bersuara saat menjatuhkan posisinya di sisi Erlan. Sebelumnya ia sedikit mendengarkan perbincangan Erlan lewat telepon. Pantas saja Ayesha heran melihat Erlan setelah keluar dari kamar. Ayesha tak sengaja menguping pembicaraan Ayahnya di ruang tengah. "Iya. Dari mertuamu, Ay. Oh ya, tadi Om Yusuf bilang, kalau Hazmi akan mengajakmu jalan-jalan ke Kebun Raya Bali. Nanti Ayah sama Thalia nyusul kalian. Tapi belakangan. Setelah kamu berangkat sama Hazmi."Aye
Read more

9 - Tersadar

Masih dengan suasana Kebun Raya Bali. Rupanya Hazmi terpaksa jalan-jalan seorang diri tanpa ada Ayesha membersamainya. Dengan berat hati pula Hazmi melepas Ayesha pergi tanpa ia tahu dimana istrinya kini. Dan saat ini laki-laki itu hanya berkutat memotret dengan sebuah kamera digital miliknya. Hobi Hazmi yakni memotret. Ia juga penyuka traveling. Bahkan tak hanya pulau Bali yang berhasil dijelajahinya, namun beberapa pulau di Indonesia pun sudah ia kunjungi seorang diri. Dan hingga ia memilih pulau dewata sebagai tempat persinggahannya kini. Hazmi bekerja sebagai fotografer di salah satu kantor media kota Denpasar. Beberapa karyanya telah dimuat di berbagai majalah lokal Bali hingga interlokal di pulau jawa. Ini adalah hobi Hazmi sejak lama, menemukan pekerjaan sesuai passion-nya adalah hal yang ia inginkan. Beruntungnya Ayesha tak sama sekali protes mengetahui pekerjaan Hazmi. Lelaki itu baru memberitahukan identitasnya
Read more
DMCA.com Protection Status