Diperistri Mas Duda

Diperistri Mas Duda

Oleh:  Rilla  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
64Bab
3.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Dijodohkan saat Kinan sedang asik menikmati masa muda membuat gadis itu berontak. ia menolak mati-matian apalagi saat fakta yang ia tahu jika pria yang akan jadi suaminya itu adalah seorang duda. Kinan yang awalnya keras kepala, lambat laun luluh juga dengan perlakuan Devan yang begitu lembut padanya. namun seiring berjalannya waktu, sebuah kenyataan terkuak tentang alasan Devan menerima perjodohan tersebut. tak hanya itu, banyak hal mengejutkan yang terungkap termasuk penyebab kematian anak dan istri Devan yang ternyata ada hubungannya dengan sang mantan mertua.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
64 Bab

1. Kabar Perjodohan

Kinan baru saja sampai setelah seharian ia menghabiskan waktu di kampusnya dan juga bersama teman-temannya. Ia turun dari mobil miliknya dan cukup heran melihat sebuah mobil mewah terparkir di pekarangan.Suara gelak tawa dari dalam menarik perhatian Kinan. Gadis itu langsung masuk ke dalam dan mendapati keluarganya dengan seorang pria yang cukup dewasa namun Tampan. Di samping pria itu ada sepasang suami istri. Kinan cukup mengerutkan keningnya saat melihat semua orang menatap ke arahnya saat ia datang. "Kamu sudah pulang nak? Sini, duduk dulu." Ayu memanggil anaknya untuk duduk di sampingnya. Menurut begitu saja, Kinan pun langsung melangkah mendekati mamanya dan duduk di samping Ayu.Suasana sedikit tegang. Dalam beberapa menit, tak ada yang mau membuka kata. Sampai Ayu menggenggam jemari Kinan, "Sayang, kenalkan ini nak Devan. Dan ini kedua orang tua Devan." Ucap Ayu.Kinan tersenyum sembari menatap tiga orang di depannya."Begini nak. Hmmm, sebenarnya," Ayu tak berani melanjut
Baca selengkapnya

2. Bagaimana Kalau Aku Yang Gantikan

Disebuah rumah di kawasan elit di Jakarta. Kinan sedang menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabat nya."Yang benar saja ? Hari gini masih ada jodoh jodohan? Lo nggak laku lagi Kin?" Seloroh Yuna yang langsung mengundang gelak tawa dari yang lainnya.Kinan berdecak, "Bisa diam nggak? Berisik tahu!!" Sinis Kinan."Lagian lo, protes dikit kenapa sih? Dikira ini zaman Siti Nurbaya. Ini modern neng. Era Milenium. Anak millenial kita.""Iya nih, si Kinan. Cantik cantik tapi dijodohin. Lihat gue nih. Nggak usah repot-repot Bunda cariin gue jodoh. Bunda mah percaya sama gue. Bunda palingan bilang "Kamu masih laku nak. Jadi bunda ndak bakal maksa kamu kawin.' Elit kan kitorang punya bunda." sahut Dimas yang ikut-ikutan.Kinan mendengus. Kalau kalian semua tahu gimana gue hebohnya kemarin sama orang tua gue dan duda sialan itu, pasti kalian akan terkesima. Batin Kinan.****Haaahh.Hembusan nafas gusar kembali terdengar. Kali ini wajah rusuh dan suntuk terlihat jelas di raut gadis itu. Ia me
Baca selengkapnya

3. Pria Tua Bangkotan

"Siapa?" Tanya Yuna.Kinan tak menjawab. Ia hanya fokus pada Devan yang mulai mendekat ke arahnya."Kinan, siapa Kin? Lo nggak bilang punya kenalan ganteng subhanallah begini sama gue. Lee min hoo mah lewat Kin." Ucap Yuna yang mulai menggatal.Devan berhenti di depan Kinan. Belum Devan bicara,Yuna sudah meraih jemari Devan untuk ia salami. "Kenalin, saya Yuna sahabat dekatnya Kinan." Ucap Yuna yang masih terlihat terpesona.Kinan menatap Yuna dengan tatapan horor. Kenapa Yuna mendadak ganjen begini?, batinnya.Kinan melihat jemari Devan yang digenggam Yuna. Devan menarik kuat tangannya karena Yuna menggenggamnya terlalu erat. Bukannya menjawab pertanyaan Yuna, Devan justru tersenyum pada sahabat calon istrinya itu."Ikut aku!" Perintah Devan dingin saat ia kembali melirik Kinan."Kemana? Nggak mau. Saya masih mau di sini." Tolak Kinan berani."Ikut saya atau kamu dapat masalah setelah ini," Kinan melotot kaget. Apa? Apa ia baru saja diancam?, batinnya. Ia menatap Devan kesal, "Ngga
Baca selengkapnya

4. Dia itu Duda Keren

"A--anda mau apa?" Kinan tak berani menatap mata Devan. Bukan karena ia malu atau berdebar, tapi karena ia merasa risih.Devan tak menjawab. Pria itu justru semakin mendekatkan wajahnya pada Kinan. Sedikit menggoda gadis ini akan menciptakan hiburan di sini, batin Devan."Kamu pintar memberi saya panggilan.""Ha? Maksudnya?""Om. Itu yang kamu panggilkan untuk saya tadi kan? Seorang om om diruangan berdua saja dengan seorang gadis. Kira-kira akan terjadi apa?"Kinan menatap Devan. Tatapan Kinan terlihat polos. Sungguh, ini memang tatapan polos. Otak cantiknya entah kenapa tak berfungsi sama sekali dalam mencerna kalimat yang Devan sebut.Devan tersenyum sinis. Ia hendak kembali mendekat namun suara ketukan pintu mengejutkan keduanya.Kinan ingin turun namun dilarang oleh Devan. Pria itu mengancam akan benar-benar membuat Kinan lemas di dalam ruangan ini jika Kinan berani membantah."Masuk!!" Teriak Devan. "Om, minggir dulu...!" Kinan mencoba mendorong tubuh Devan, namun tubuh tersebu
Baca selengkapnya

Diperistri Mas Duda #5

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore. dan selama itu pula Kinan ada di kantor Devan. bosan? tentu saja. jangan ditanya lagi betapa bosannya gadis itu selama menunggu Devan bekerja. tapi untungnya, tiap satu atau dua jam sekali, asisten Devan mengantarkan makanan yang menggugah selera ke ruangan. Kinan yang memang doyan makan, bisa membantu melepas masa bosannya sampai akhirnya Devan selesai bekerja.Devan melirik Kinan yang sedang asik berbaring di sofa sembari memainkan ponsel. secara perlahan Devan mendekat dan tanpa diketahui Kinan, pria itu menunduk tepat di atas kepala Kinan dan mengintip Kinan sedang melakukan apa dengan ponselnya. namun belum juga Devan sampai jongkok, Kinan sudah menyadari kehadiran Devan. gadis itu terkejut bahkan nyaris memukul Devan jika pria itu tak sigap menangkat tangan calon istrinya itu."Ih, Om. ngagetin tahu nggak. ngapain sih di sana?" tanya Kinan kesal. Devan tak menjawab. ia berdiri dan kembali melangkah menuju meja kerjanya. jujur, ia sebenarn
Baca selengkapnya

Diperistri Mas Duda #6

Devan meraih jemari Kinan. Walaupun Kinan mencoba menariknya kembali, namun pria itu menahannya lebih erat membuat Kinan akhirnya pasrah.Pria itu menarik Kinan masuk ke sebuah tempat yang tertutup. Awalnya Kinan ragu namun Devan meyakinkan jika dirinya akan baik-baik saja. Mengikuti langkah Devan, Kinan di bawa masuk ke dalam. Dan seketika tatapan Kinan langsung tak berkedip. Gadis itu dibuat takjub. Festival makanan? Apa ini festival makanan? Kinan menatap ke sekelilingnya. Di mana-mana ia bisa melihat banyak stand makanan yang berjejer rapi dan juga banyak pengunjung yang membeli. Pantas saja ia tadi tak melihat banyak orang di luar sementara banyak mobil dan motor yang parkir.Kinan menatap Devan yang berdiri di sampingnya, "Kamu tahu tempat ini di mana?" Tanya Kinan yang masih takjub. Ia sebagai manusia yang mencintai makanan, sangat tak sanggup melepaskan kesempatan berharga ini. "Kamu benar tak tahu tempat ini?" Tanya Devan dengan nada sedikit mengejek."Ck! Jangan mulai Om.
Baca selengkapnya

7. Gimana Kalau Kamu Bolos Kuliahnya

"Devan." Devan menghentikan langkahnya seketika saat ia mendengar suara mamanya memanggilnya.Devan melirik jam di tangannya, "Mama belum tidur?" Tanya Devan yang langsung mendekat dan menyalami wanita itu. Rianti menatap anak semata wayangnya itu. "Mama mau bicara sebentar. Kamu belum mau tidur kan?"Devan paham hal apa yang akan mamanya bicarakan padanya. Namun ia tak mungkin menolak. Devan mengangguk. Ia melangkah mengikuti mamanya yang sudah berjalan lebih dulu menuju ruang keluarga. Rianti duduk di salah satu sofa dan diikuti oleh Devan."Ada apa Ma?" tanya Devan sedikit berbasa-basi. Rianti terlihat sedikit canggung untuk memulai percakapan dengan anaknya. pasalnya ia sangat yakin Devan tak akan suka dengan apa yang akan ia bahas."Begini Devan, masalah pernikahan kamu dengan anaknya Ayu. Apa kamu nggak mau berpikir ulang lagi nak."Devan menghela nafas panjang. Tebakannya benar. Ia tak tahu harus bagaimana lagi caranya untuk meyakinkan mamanya ini. Memang semua terjadi karena
Baca selengkapnya

8. Nikahnya Sama Dia Aja

Kinan menatap Devan yang sedang bersiap di sampingnya. Setelah Devan berpamitan dengan Ayu, pria itu langsung membawa Kinan masuk ke dalam mobilnya. Kinan menatap lekat Devan."Om, om ini aneh ya." Ucapnya."Aneh gimana?""Ya aneh aja. di mana-mana itu, pasti mau calon istrinya itu pinter, lulusan terbaik, rajin dalam belajar biar bisa berguna bagi nusa dan bangsa. ini malah kebalik. masa disuruh bolos."Devan tertawa tipis. Pria itu menstater mobilnya dan mulai melajukan mobil tersebut secara perlahan."Sebenarnya sih Iya. tapi buat kamu itu pengecualian.""Ih apaan pengecualian. Om mau aku jadi gadis yang bodoh.?""Ya enggaklah.""Makanya, hari ini antar aku ke kampus. Aku mau kuliah. aku ada jadwal kuliah pagi ini. kalau nggak, aku bakalan digorok sama dosen aku."Devan mengernyit, "Sadis banget dosennya. Ya udah Mas anterin kamu ke kampus, tapi setelah pulang kuliah kamu harus ikut sama mas.""Ikut ke mana sih? bilang aja kenapa.""Anaknya Bu Ayu yang katanya cantik, tahu kata rah
Baca selengkapnya

9. Jadilah Dirimu sendiri saat bersamaku

Devan menghentikan mobilnya di sebuah resto yang berada cukup jauh dari pusat kota. sejak perjalanan menuju ke sini, Kinan sudah bertanya dan protes sedari tadi dengan arah tujuan Devan. dan sekarang, Gadis itu justru dibuat takjub dengan tempat yang Devan pilih. sebuah resto dengan konsep alam. balkon-balok yang diletakkan meja serta kursi untuk makan menghadap pada bukit kecil dengan sungai dangkal di dekatnya. benar-benar bernuansa alam. bahkan aroma dedaunan tercium begitu menyegarkan. tak hanya itu, di sekitaran resto juga ditanam bambu kuning yang berkelompok. jadi setiap daun bambu tertiup angin, akan menciptakan suara seperti dedaunan kering yang salin beradu satu sama lain. Kinan masih terpaku dengan pemandangan di depannya. bahkan ia sampai melupakan Devan yang berdiri di sampingnya."Kamu suka?" tanya Devan berbisik di telinga Kinan. spontan Kinan mengangguk lalu menatap Devan dan terseyum, "Bagus banget. kok om bisa tahu tempat ini?" Kinan melangkah ke depan. ia berjala
Baca selengkapnya

10. Kenapa Kamu Menikahi Kinan?

Satu bulan pun berlalu setelah Devan mengajak Kinan makan di resto bernuansa alam tersebut. Hubungan Kinan dan Devan sudah mulai membaik dan secara perlahan pria itu mulai mengerti bagaimana cara menghadapi Kinan. Tak hanya itu ia juga berhasil meyakinkan mamanya untuk menerima Kinan menjadi menantu. Hari ini Kinan baru saja selesai pada kuliah siangnya. Dan sudah sejak 5 menit yang lalu ia berdiri di parkiran kampus untuk menunggu Devan yang berjanji menjemputnya. Seperti sebelum-sebelumnya, Devan selalu mempunyai kejutan tak terduga untuknya dan kali ini ia tak tahu apa alasan Devan membawanya. Ia berharap tujuan Devan bukan untuk membuat jantungnya mendadak berhenti.Suara klakson mobil mengagetkan Kinan. Gadis itu langsung mendapati mobil Devan sudah berada tak jauh dari ia berdiri. Dengan cepat Kinan berlari dan masuk ke dalam mobil tersebut."Hari ini mau ke mana?" tanya Kinan sembari mengenakan seat belt. "Ke suatu tempat dan aku yakin kamu suka."Kinan hanya mengangguk. sete
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status