Setelah diselingkuhi di pesta pertunangannya, Milla berbalik untuk melawan dan mempermalukan tunangannya. Tak disangka, bos besar yang hendak membalas dendam datang menghampirinya .... Yang lebih mengejutkan lagi, Milla bahkan pernah tidur dengan pria itu?! Milla awalnya mengira hidupnya setelah ini hanya akan diisi dengan perjuangan melawan musuh dan bangkit dari keterpurukan, tapi siapa sangka dia malah hidup seperti tokoh utama dalam cerita cinta yang penuh kasih sayang. "Chris, orang-orang bilang kamu itu cacat. Kamu yakin, orang yang aku tiduri malam itu kamu?" "Kalau kamu nggak percaya, aku bisa bantu kamu mengingatnya lagi sekarang." "Chris, apa kamu lupa dengan rencana balas dendammu?" "Mana mungkin lupa? Aku menjalankannya setiap malam dengan tindakan nyata!"
ดูเพิ่มเติมDi saat itu juga, Milla merasa sepatu hak tingginya seperti menginjak sesuatu yang empuk. Dia terkejut, langsung melompat mundur selangkah. Setelah menenangkan diri, dia berteriak, "Siapa? Keluar!""Tenang, aku bukan orang jahat." Suara pria terdengar dari bawah meja.Beberapa detik kemudian, taplak meja tersingkap. Dari bawahnya merangkak keluar seorang pria bertubuh kurus dan tinggi serta berkulit pucat. Sorot matanya dalam dan rambut panjangnya ikal berwarna cokelat. Dari penampilannya, dia terlihat masih muda. Di tangannya terdapat sekaleng minuman beralkohol yang tutupnya sudah terbuka.Milla secara refleks mengejapkan mata. Bukankah ini Silas?Fotografer genius yang tersohor itu. Sejak umur 12 tahun, karyanya sudah menyapu penghargaan internasional. Tak peduli manusia atau benda, semuanya seperti bisa memancarkan aura magis asalkan berada di depan kameranya.Silas meletakkan kaleng di tangannya, berjalan ke pintu, dan menutup pintu ruang properti itu. Dia berkata, "Aku bukan oran
Milla dan Joy telah mengonfirmasi versi akhir dari konsep pemotretan bersama tim Bazaar. Semua berjalan dengan lancar. Pemotretan resmi dijadwalkan esok hari.Fotografer genius yang terkenal, Silas, juga sudah tiba di Kota Huari. Dia menyukai ketenangan. Hotel tempatnya menginap sangat menjaga privasi.Malam itu, Silas duduk di pojok area makan sambil menikmati santapan buffet. Suara dari meja sebelah terus mengusik ketenangannya. Dua perempuan muda sedang mengobrol dan obrolan mereka sesekali terdengar olehnya."Katanya Pak Silas bakal kerja bareng Bazaar kali ini. Duh, nggak sabar banget lihat hasilnya!""Tapi, katanya modelnya Milla. Ih, langsung bikin ilfeel!""Ya juga sih. Milla itu nggak punya kemampuan apa-apa, munafik lagi. Cuma modal duit dari keluarga, tapi gayanya sok banget. Dengar-dengar dia jahat sekali sama pembantu.""Dia bisa sampai di titik ini cuma karena numpang nama Madam Besar. Setiap hari berdrama di kalangan sosialita, buat suasana kacau saja.""Tapi, dia ada ke
"Levis menyelidikiku?" Milla terlihat bingung.Grup Jauhari dan Grup Bakhtiar sudah bersaing selama bertahun-tahun. Levis sangat memahami Grup Jauhari, jadi apa alasannya menyelidiki dirinya? Atau apa nilai yang dimilikinya sampai Levis perlu repot-repot menggerakkan orang secara diam-diam?"Aku akan suruh orang untuk terus awasi. Pokoknya kamu hati-hati," kata Joy.Milla belum menemukan jawabannya sekarang, jadi dia memilih menyingkirkan urusan ini dulu dari pikirannya. "Besok pagi aku harus ke kantor pusat Bazaar buat finalisasi konsep pemotretan. Kamu ikut aku ya.""Oke, siap," sahut Joy.Pemotretan sampul Bazaar kali ini memang melibatkan agensi humas Joy. Konsepnya sendiri sudah direvisi dua kali dan sekarang sudah hampir final.Tema pemotretan ini adalah Hutan Parfum dan edisi barunya diperkirakan akan berdampak besar terhadap promosi parfum Grup Jauhari. Ditambah lagi, ada kejutan yang luar biasa.Preston secara khusus mengundang fotografer legendaris internasional, Silas, untuk
Wilson melambaikan tangan. Orang di belakangnya segera maju dan menyerahkan rekaman CCTV kepada staf untuk disambungkan ke proyektor.Meskipun yang direkam adalah momen saat listrik padam, dalam cahaya biru yang redup masih bisa terlihat bayangan orang-orang.Di dalam ruangan itu, Yoan dari awal sampai akhir hanya duduk di belakang sofa, sementara Sunny terus berada di dekat pintu dan berteriak-teriak. Sampai listrik kembali menyala dan ada yang mengetuk pintu, Sunny baru sadar Yoan berada di dalam ruangan itu.Setelah melihat rekaman, semua orang di tempat itu pun mendengus dengan jijik."Ya ampun! Tadi Sunny mengungkit tentang harga diri, 'kan? Kalau dia berani bohong soal hal begini, berarti dia nggak punya harga diri!""Perempuan kayak dia seram banget! Yoan bahkan nggak ladeni dia sama sekali, tapi dia bisa bilang dirinya dilecehkan? Terus ajak ibunya buat pura-pura jadi korban dan minta Keluarga Mahendra tanggung jawab? Gila!""Ajak ibunya saja sudah kelihatan niatnya dari awal!
Di tengah tatapan penuh ejekan dan penasaran dari banyak orang, Sunny akhirnya mengangkat kepalanya perlahan. Tubuhnya gemetar, wajahnya pucat pasi."Itu bukan Milla ya?""Itu Sunny!"Kerumunan berseru kaget."Tuh, 'kan? Dari tadi aku udah curiga. Milla itu sosialita nomor satu di Kota Huari. Madam Besar saja sangat menghargainya. Tadi aku udah merasa nggak mungkin dia terlibat. Kalau Sunny ... dia jelas masuk daftar tersangka sejak awal!""Memangnya kapan Sunny balik ke Kota Huari? Apa netizen Kota Huari menerima kepulangannya?"Begitu melihat wajah Sunny, Chris langsung paham kenapa tadi Milla mengundangnya menonton pertunjukan. Wajah Sunny penuh dengan ekspresi tertekan, penyesalan, dan tidak percaya.Dia juga paham kenapa Sunny mengenakan gaun yang mirip dengan gaun Milla. Sepertinya, semua ini memang sudah dirancang oleh Milla."Kamu sampai bisa dijebak sama perempuan kayak gini?" Chris menoleh ke arah Yoan, memarahi dengan galak.Yoan menunduk, kelihatan sangat tertekan.Chris me
Begitu Chris memberi perintah, para pengawal di belakangnya langsung bergerak. Dipandu oleh wanita yang tadi berteriak, mereka menuju pintu ruangan yang tertutup rapat dan mengetuk pelan."Tuan Yoan? Tuan Yoan?"Di dalam ruangan terjadi pergulatan hebat sebelum akhirnya Yoan membuka pintu. Meskipun pakaiannya rapi, ekspresinya tampak tegang. Orang-orang yang menyaksikan telah diprovokasi oleh pihak tertentu, jadi langsung menyimpulkan telah terjadi kejadian yang tak senonoh di dalam sana."Kamu ini bodoh ya?" Chris mengerutkan alisnya, membentak dengan nada tidak sabar."Om ...." Yoan tidak bisa berkata apa-apa. Masa iya dia harus bilang kalau tantenya sendiri yang mendorongnya masuk ke perangkap ini?"Siapa wanita di dalam itu? Kenapa dia nggak keluar? Apa dia malu?" tanya seseorang."Aku tadi sempat lihat, kayaknya itu ... putri sulung Keluarga Jauhari! Milla!" seru wanita yang pertama kali berteriak itu."Apa?" Kerumunan langsung heboh."Putri sulung Keluarga Jauhari? Nggak nyangka
"Wah, aku suka banget sama cewek keren begini!" Pria itu mengusap mulutnya dengan tangan. "Kita semua di sini buat senang-senang, kenapa kamu serius sekali sih?""Lagian, kita bisa tabrakan di tengah-tengah kegelapan begini karena takdir. Kenapa nggak manfaatin momen ini? Di sebelah sini ada ruang privat, aku jamin kamu bakal puas!""Mau puas ya?" Milla menarik napas dalam-dalam secara diam-diam, lalu mengayunkan tas tangan ke arah kepala si pria. "Kamu mau puas, 'kan? Nih, puas!"Di dalam tas Milla ada ponsel. Dia menghantam dengan sekuat tenaga sampai pria itu meringis kesakitan. "Gila! Berani sekali kamu menyerangku!"Pria itu berusaha mencengkeram pergelangan tangan Milla, bersiap membalasnya. Namun, Milla sudah mempersiapkan diri. Dia mengangkat kaki kanannya dan menendang kemaluan pria itu. "Sudah aku kasih kesempatan, tapi kamu malah cari mati. Ya sudah, aku kabulkan keinginanmu!"Pria itu langsung meringkuk kesakitan. Milla pun memanfaatkan momen itu untuk berbalik dan pergi.N
Wajah Yoan dipenuhi kepanikan, sementara Milla tetap tenang. Milla berucap, "Tetap tenang. Aku jamin kamu bakal aman."Yoan mengikuti tanpa banyak bicara karena tidak ada pilihan lain. Sejak melangkah masuk ke pesta ini, dia sudah tahu malam ini tidak akan berjalan lancar.....Sebelum pesta dimulai, bawahan Joy sudah lebih dulu menguasai seluruh area. Di titik-titik penting, sudah ada detektif pribadi mereka yang berjaga.Joy berada di lantai dua dalam sebuah ruangan, mengatur semuanya dari sana. Sementara itu, Milla terus mendengarkan arahan dari earphone, berjalan bersama Yoan menuju tempat Sunny berada.Saat itu, tiba-tiba terdengar suara keras. Plak! Seketika, ruangan menjadi gelap total. Terdengar pula teriakan aneh dari seseorang. "Aaaah!""Apa yang terjadi?" Yoan yang panik pun bertanya.Dalam kegelapan, hanya cahaya dari ponsel yang kadang-kadang muncul, terlihat seperti api neraka, membuat suasana yang semakin mencekam."Listrik mati," kata Milla dengan tenang, cepat menyesua
Setelah Sunny pergi, Yoan benar-benar merasa mual. Nafsu makannya langsung hilang, bahkan satu suap pun tidak sanggup ditelan lagi. Dia langsung memutuskan untuk mandi, lalu tidur.Keesokan harinya, Yoan merasa ada yang tidak beres setelah dipikir-pikir lagi. Dia pun mengambil ponsel. Awalnya ingin menelepon Chris, tetapi setelah ragu-ragu, dia langsung menelepon Milla.Setelah menceritakan kejadian semalam, Milla terdiam sesaat, lalu bertanya, "Kamu yakin semua percakapan semalam sudah kamu ceritain tanpa kurang satu kata pun?""Nggak kurang satu kata pun." Yoan menjamin. "Tante, sebenarnya apa maksud Sunny? Lebih baik kamu hati-hati dalam waktu dekat ini.""Yang harus hati-hati bukan cuma aku, tapi juga kamu." Milla mengingatkan."Aku?" Yoan langsung merinding. Dia paling takut dijebak, apalagi kalau jebakannya adalah wanita. Biasanya dia selalu kena sasaran. "Tante, kamu harus bantu aku. Aku nggak mau dimarahi Om Chris lagi."Selama ini, setiap kali dia terlibat skandal, Grup Mahend
Gedung Daya, tempat parkir.Sebuah mobil Audi berwarna perak berguncang hebat.Bagasi mobil terbuka sedikit ....Milla Jauhari bersembunyi di dalamnya, mendengar napas terengah-engah pria dan wanita di dalam mobil. Hatinya terasa remuk dan sakit.Tanpa memberi tahu tunangannya terlebih dahulu, dia menyelesaikan pekerjaan lebih awal untuk pulang ke negara asal malam ini. Dia menghias bagasi mobilnya dengan balon, mendandani dirinya seperti hadiah besar, dan masuk ke bagasi sambil membawa botol tequila edisi terbatas kesukaan tunangannya, meski dengan satu kaki yang terluka.Dengan penuh harap, dia menunggu hingga suara sensor mobil berbunyi. Namun, yang didengarnya justru sebuah pengkhianatan."Ryan, hari ini ulang tahunmu. Kamu nggak takut Milla nyari kamu?""Hmph, kasus hukum yang dia hadapi itu sangat merepotkan. Dia sekarang lagi di Parlis, sibuk sama urusannya sendiri. Mana mungkin dia datang ke sini?""Kalau begitu, aku harus bikin lebih banyak masalah lagi ya?" tanya wanita itu d...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
ความคิดเห็น