Beranda / Zaman Kuno / Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder / Bab 7 Berani Menerima Konsekuensi Kekalahan

Share

Bab 7 Berani Menerima Konsekuensi Kekalahan

Penulis: Syakia
Mendengar orang-orang di sekitarnya membicarakan bagaimana Milla menopang perusahaan Ryan seorang diri, meskipun tidak merasa nyaman, orang tua Ryan terpaksa tersenyum.

Di sisi lain, para anggota senior dewan Grup Jauhari buru-buru menegosiasikan ulang kerja sama dengan mitra bisnis yang tadi sempat mundur. Wajah mereka kini penuh senyuman puas.

Milla tetap tenang mengamati perubahan sikap semua orang dengan ekspresi datar. Namun, ada kilatan cerdik di matanya saat dia berkata dengan suara jernih, "Setiap taruhan harus dipenuhi. Selanjutnya, mari kita nikmati penampilan lagu dari Sunny."

Suara Milla yang tegas langsung menghentikan keributan di aula. Barulah saat itu, semua orang menyadari bahwa masih ada taruhan yang belum ditepati. Sebagai seorang selebriti, Sunny menjadi pusat perhatian dan para tamu mulai bersorak, menginginkan dia menyanyi langsung.

"Aku ... suaraku lagi serak hari ini," Sunny mencoba menolak dengan panik sambil melambaikan tangannya.

"Seorang bintang yang pernah merilis album, menyanyi langsung itu seharusnya mudah, 'kan?"

"Jangan cari alasan. Kalaupun serak, tetap saja bisa menyanyi. Kalau nggak memenuhi taruhan, aku mulai curiga kalau albummu itu bukan hasil nyanyianmu sendiri."

Dengan terpaksa, Sunny menggigit bibirnya dan melangkah ke panggung. Dia berdiri di depan mikrofon dengan ekspresi canggung.

Musik pengiring mulai diputar. Sunny mencoba bernyanyi pelan, berharap bisa menutupi suaranya yang fals. Namun, orang-orang yang mengendalikan audio di belakang panggung sengaja mengecilkan volume musik sehingga suaranya terdengar sangat jelas.

Suara Sunny yang sumbang langsung memicu keributan di antara para tamu.

"Apa-apaan ini?"

"Suara seperti ini bisa buat orang sakit kepala!"

"Albumnya yang bagus itu ternyata hasil kerja editor audio. Ini suara aslinya, huh?"

Ryan segera menyadari situasinya yang semakin memburuk. Dia memberi instruksi kepada staf, "Cepat matikan sistem audio!"

"Maaf, Pak Ryan, entah kenapa sistemnya nggak merespons. Kami nggak bisa mematikannya untuk saat ini," jawab salah satu staf dengan gugup.

"Kalau begitu, putuskan saja sumber daya listrik!" Ryan berteriak frustrasi.

Namun, jika listrik diputus, seluruh aula akan menjadi gelap. Orang-orang mulai bergosip melihat betapa keras usahanya untuk melindungi Sunny.

Mereka mulai membandingkannya dengan sikapnya terhadap Milla sebelumnya. Saat Milla difitnah, Ryan bahkan tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk membelanya.

Dua menit kemudian, salah satu staf kembali dengan napas terengah-engah dan berkata, "Pak Ryan, ada seseorang yang sudah menyalakan generator cadangan. Memutus listrik nggak akan berpengaruh!"

"Cukup." Ryan akhirnya menyerah.

Penampilan Sunny hanya berlangsung beberapa saat, tetapi itu sudah cukup untuk membuat semua orang merasa terganggu.

Suaranya yang sumbang, ditambah melodi yang mirip lagu ratapan, membuat para tamu merasa muak. Suasana pun menjadi sangat tidak nyaman.

Di tengah komentar pedas dari para tamu, Sunny berdiri di atas panggung dengan air mata mengalir dan tampak ingin menghilang dari muka bumi.

Sementara itu, Milla berdiri di sudut aula mengamati semuanya dengan tatapan dingin. Baginya, ini hanyalah hidangan pembuka untuk Sunny dan Ryan. Kejutan sebenarnya masih menunggu. Dia berjalan keluar aula bersama Joy dan bertanya, "Semua orangmu sudah siap?"

"Tenang saja, aku yang urus semuanya," Joy menjawab dengan penuh keyakinan, bahkan menepuk dadanya.

"Aku sudah memastikan setiap sudut tempat ini terpasang kamera pengawas tanpa celah. Selain itu, alat penyadap yang kamu pasang di Ryan juga sedang dalam pemantauan."

"Dasar pasangan berengsek itu! Aku benar-benar ingin menguliti mereka hidup-hidup!" Joy melampiaskan amarahnya sambil menggertakkan gigi.

Milla mengisyaratkan Joy untuk lebih tenang. Dia sudah melewati tahap kemarahan yang membara. "Sekarang yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan serangan balik."

"Ya, serangan balik!" Joy mulai tenang dan melanjutkan, "Oh iya, Sunny sempat mengatur supaya ada seorang pria masuk ke kamar tamumu di lantai atas. Untungnya, orang-orangku sudah menanganinya. Pria itu nggak akan ada di kamarmu malam ini untuk membuat keributan."

Milla mengangguk, matanya menyipit penuh pemikiran. Rupanya, rencana Sunny dan Ryan adalah membuat dia kehilangan kesucian sebelum pernikahan dan membeberkannya, sehingga reputasinya hancur total. Untungnya, sejauh ini semua masih dalam kendalinya.

"Tapi menurutku, hanya mengusir pria itu saja nggak cukup. Gimana kalau mereka mencoba hal lain? Kamu tadi nggak minum apa pun di pesta, 'kan? Pastikan tetap waspada."

"Aku nggak menyentuh apa pun," jawab Milla sambil mengangguk. Meski begitu, alisnya tetap berkerut. "Memberi sesuatu di minuman memang berisiko, tapi untuk berjaga-jaga, aku akan memeriksa kamar secara langsung."

Ryan telah mengundang banyak tokoh penting dari berbagai kalangan di Kota Huari untuk menghadiri pesta ini. Acara itu jelas akan berlangsung hingga larut malam.

Berhubung Cube Mansion terletak di tepi pantai, Ryan telah menyewa sejumlah besar kamar di lantai atas untuk tamu-tamu yang ingin beristirahat dan langsung menghadiri acara pertunangan besok pagi.

Dengan kartu akses universal yang diberikan oleh detektif pribadinya, Milla memilih jalur khusus untuk menuju kamar di lantai atas. Dalam perjalanan, dia memeriksa beberapa kamar secara acak sebelum akhirnya sampai di kamarnya sendiri yang terletak di ujung lorong.

Ketika pintu kamar terbuka ....

Dia langsung terkejut.

Bukankah katanya pria yang Sunny atur sudah disingkirkan? Lalu kenapa masih ada pria lain di kamar ini?

Selain itu, pria ini ... jelas bukan pria biasa.

Bab terkait

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 8 Siapa Sebenarnya yang Dia Tiduri?

    Pria di dalam kamar itu duduk di kursi roda. Tubuhnya tinggi tegap meskipun terlihat agak lemah. Wajahnya memancarkan ketampanan yang dingin dan penuh martabat. Meskipun memiliki tubuh yang cacat, aura kuatnya tetap terlihat jelas seperti seseorang yang tidak mudah ditaklukkan.Mata Milla sedikit memicing. Aura pria ini sangat mirip dengan pria yang dia temui di hotel Parlis malam itu.Bahkan lebih mirip daripada Yoan!Saat itu, seorang pengawal muncul dari kamar sebelah dan berkata kepadanya, "Pak Chris sengaja menunggumu di sini, Bu Milla."Pak Chris ....Orang ini adalah Chris, kepala Keluarga Mahendra yang misterius dan jarang terlihat. Kabarnya, dia memiliki sifat yang kejam dan telah tinggal di luar negeri selama bertahun-tahun. Yang paling mengejutkan lagi adalah, dia seorang penyandang disabilitas.Milla tidak terlalu terkejut dengan kehadiran Chris di kamarnya. Bagaimanapun, seluruh Kota Huari adalah wilayah kekuasaannya. Namun, yang membuatnya penasaran adalah wajah pria ini.

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 9 Aku Tidak Ingin Menikah

    Milla berdiri tegak di depan Chris dan berkata dengan tegas, "Maaf, aku nggak bisa menerima tawaranmu."Chris tetap duduk tenang di kursi rodanya, tanpa menunjukkan reaksi apa pun terhadap penolakannya. Dengan nada datar, dia berkata, "Barusan ada pria yang dimasukkan ke kamar ini. Kamu sudah terlibat masalah.""Nggak usah khawatir, Pak Chris. Aku sudah menanganinya," balas Milla dengan tegas.Mata Chris sedikit menyipit. Dengan kecerdasan Milla, dia pasti sudah menyadari bahwa pria di malam itu adalah dirinya. Apa Milla benar-benar menolak untuk menikah dengannya?Nada bicara Chris menjadi lebih sinis. "Tapi, aku bisa memasukkan pria lain ke sini kapan saja."Mata Milla langsung menjadi tajam. "Kamu mengancamku?""Aku nggak ingin mengancammu," jawab Chris dengan tenang. "Kalau kamu setuju, Keluarga Mahendra akan memberikan semua dukungan yang kamu butuhkan. Bukankah kamu ingin membangkitkan kembali Keluarga Jauhari? Selain itu, aku bisa menyembuhkan kakimu."Nada bicara Chris yang ter

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 10 Yang Mau Memergoki Malah Kepergok Sendiri

    Milla menyembunyikan kilatan tajam di matanya dan berpura-pura bingung. "Ada apa? Kenapa semua orang ada di sini pagi-pagi begini?"Mona segera menjawab sambil memasang senyum palsu, "Oh, Bibi cuma mau membangunkanmu! Hari ini kan hari pertunanganmu sama Ryan. Kamu harus bangun lebih awal untuk bersiap-siap."Mona langsung menerobos masuk ke kamar tanpa menunggu Milla mempersilakannya. Matanya menyapu seluruh ruangan dengan teliti, sebelum akhirnya tertuju pada tempat tidur di kamar dalam.Di sana, terlihat selimut yang berantakan dan bagian bawahnya tampak menggembung, seperti menyembunyikan sesuatu."Aduh, Nak, ayo cepat beres-beres. Sebentar lagi penata rias akan datang," katanya sambil berjalan cepat menuju tempat tidur.Milla mengikuti Mona dengan tenang. "Biar aku yang beres-beres sendiri.""Nggak apa-apa, biar Bibi bantu!"Mona yang jelas tidak mau melewatkan kesempatan ini, hampir berlari ke tempat tidur. Dengan gerakan cepat, dia meraih selimut dan langsung menariknya tanpa ra

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 11 Menjatuhkan Semuanya Sekaligus

    "Huh!"Para dewan direksi Grup Jauhari pergi meninggalkan mereka sambil melontarkan ancaman, "Cepat atau lambat, kami akan perhitungkan semua kejadian hari ini!"Donny tampak kalah telak, sementara ayah dan ibu Ryan hanya bisa menghela napas panjang. Dalam hati, mereka sebenarnya sudah tahu betul siapa anak mereka. Begitu masuk dan melihat sikap Ryan yang canggung, mereka langsung paham apa yang sebenarnya terjadi.Namun, siapa Sunny? Dia hanya seorang gadis dari kerabat Keluarga Jauhari, statusnya tidak bisa dibandingkan dengan Milla, putri utama Keluarga Jauhari.Mereka segera mencoba meredakan suasana.Menangkap isyarat dari tatapan orang tuanya, Ryan langsung maju mendekati Milla. "Milla, percayalah padaku. Kami ... kami nggak melakukan apa-apa tadi malam ...."Milla mendorong tangan Ryan menjauh dengan dingin, lalu menangis dan mencoba pergi. Ibu Ryan buru-buru menangkap lengannya, "Anakku, dengarkan dulu. Sebentar lagi kita akan mengadakan upacara pertunanganmu. Kamu nggak bisa p

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 12 Berengsek

    Keesokan harinya adalah hari pemilihan untuk menghadiri acara pesta sosial internasional. Milla bangun dengan perasaan segar setelah tidur nyenyak malam sebelumnya. Kulitnya terlihat bersinar dan dia tampak penuh semangat pagi itu.Setelah berdandan, dia menyempatkan diri untuk sarapan bersama ibunya."Milla, Ibu sudah mentransfer setengah dari saham Ibu ken ama kamu. Mulai sekarang, kamu resmi menjadi anggota dewan direksi Grup Jauhari," kata ibunya sambil meletakkan cangkir teh di atas meja.Dia menatap Milla dengan serius, melanjutkan, "Tapi Ibu ingin tahu, setelah masuk ke perusahaan, kamu mau menangani divisi apa?"Milla tersenyum percaya diri. "Aku mau menangani pengembangan lini parfum baru. Aku akan mulai dari divisi yang paling lemah saat ini."Milla mengeluarkan sebuah dokumen dari tasnya dan menyerahkannya kepada ibunya. "Ini adalah proposal lini parfum baru yang sudah aku kerjakan cukup lama. Aku juga sudah minta pendapat beberapa ahli untuk mengevaluasinya. Ibu bisa lihat

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 13 Aura Pelakor yang Tidak Asing

    "Oh! Bukankah dia itu Milla, si putri sulung Keluarga Jauhari yang tunangannya direbut sama Sunny? Apa dia benar-benar bodoh atau cuma pura-pura bodoh? Masih juga repot-repot datang ke sini buat bantu Sunny."Dua aktris kecil di belakangnya memulai gosip dengan gembira, "Katanya Keluarga Jauhari sudah lama jatuh miskin. Kali ini dia mencoba mendekati Ryan tapi gagal, mungkin sekarang dia bukan bodoh lagi, tapi sudah gila!"Gelombang tawa dan ejekan mulai menyebar di sekitar ruangan. Namun, Milla tetap berdiri tegak dengan pandangan dingin. Sebelum dia sempat bicara, seseorang tiba-tiba berdiri untuk membelanya."Kalian nggak boleh ngomong begitu! Milla itu kakakku! Kalau kalian menghina dia, sama saja menghina aku!"Dengan dandanan polos dan terlihat lembut, Sunny berjalan mendekati kerumunan. Dia buru-buru menggenggam tangan Milla, lalu berbisik di telinganya, "Kak, aku tahu kamu nggak akan marah padaku. Yang terjadi tadi malam cuma salah paham. Aku dan Kak Ryan benaran nggak ada apa-

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 14 Yang Diambilnya Adalah Kartu S

    "Nanti kamu jadi juri?" tanya Milla dengan tenang.Yoan tersenyum lebar sambil menggeleng, "Aku nggak jadi juri, tapi pamanku sendiri yang datang hari ini. Dia akan memberikanmu izin masuk langsung. Gimana, lebih prestisius, 'kan?"Milla mundur setengah langkah, merasa kurang nyaman dengan gaya bicara Yoan yang sembrono. Yoan juga tidak berlama-lama. "Aku pergi dulu, ya!"Sebagai pewaris kedua Keluarga Mahendra, Yoan memang punya pengaruh besar dalam penentuan peserta. Fakta bahwa dia berbicara langsung dengan Milla membuat beberapa orang di belakang semakin iri.Begitu Yoan pergi, suara-suara sarkastik kembali terdengar."Orang pincang masih berharap ikut acara sosial kelas dunia? Aku rasa dia cuma stres karena tunangannya selingkuh, otaknya jadi rusak!""Dari dulu aku dengar, Milla rela melakukan segalanya demi mempopulerkan Sunny. Kali ini, demi dirinya sendiri, dia pasti lebih nekat. Siapa tahu, dia mungkin sudah menjual diri ke Yoan!""Ah, kamu jangan ngelantur. Yoan mana mungkin

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 15 Chris Datang secara Langsung

    Milla tetap mempertahankan senyum tipisnya yang profesional, meskipun matanya yang dingin melirik sekilas wajah-wajah di kursi juri.Dia tahu, pria yang menyuarakan komentar negatif ini adalah Paden Hutapea. Paden adalah ayah dari sahabat Sunny, yang pernah dia tampar saat pesta lajang. Sudah jelas, pria ini datang untuk mempersulitnya.Milla tidak terpengaruh. Dengan tenang, dia menghubungkan laptopnya ke proyektor dan memulai presentasinya."Ini adalah sebagian dari portofolio saya, yang saya siapkan khusus untuk acara ini," katanya sambil menampilkan slide pertama.Lembaran demi lembaran slide mulai berganti dan Milla menjelaskan dengan tenang dan tegas. "Dari kecil, saya belajar piano, kaligrafi, seni lukis tradisional, dan musik. Pada usia 9 tahun, saya mulai belajar tari dan menguasai berbagai genre, terutama balet.""Ini adalah sertifikat tertinggi RAD Balet yang saya capai pada usia 14 tahun. Dan ini adalah foto-foto saya saat tampil di drama balet terkenal ...."Presentasinya

Bab terbaru

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 50 Rencana Cadangan

    Setengah jam kemudian.Setelah Grup Bakhtiar selesai mempresentasikan proposalnya, staf akhirnya keluar untuk mengumumkan bahwa giliran Grup Jauhari untuk masuk dan melakukan presentasi.Milla bersama Chad dan dua petinggi, masuk ke ruangan. Setelah mengunggah file mereka ke komputer panitia, Milla menampilkan presentasi menggunakan proyektor.Dengan tenang, Milla membuka halaman pertama dan memberi salam dengan sopan, lalu mulai menjelaskan.Namun, saat Milla hendak memasuki halaman ketiga, ketua asosiasi tiba-tiba mengernyit dan menyela, "Maaf, aku potong sebentar. Apa kamu bisa membuka halaman yang lebih belakang?"Milla mengejapkan matanya dan mulai menduga sesuatu. Dia tersenyum anggun dan mengangguk, lalu membuka halaman-halaman berikutnya dengan menggunakan remot. Setelah melihatnya, ekspresi para juri semakin serius.Mereka saling berdiskusi dengan suara pelan sebelum akhirnya ketua asosiasi meletakkan pena di tangannya dan bertanya dengan nada tegas, "Bu Milla, kamu yakin prop

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 49 Semoga Bisa Membuatku Takjub

    Milla menggigit bibirnya. Meskipun dia sudah menikah, bukankah Yoan juga tidak pulang ke rumah maupun kembali ke negara ini? Dia terdiam sejenak, lalu menyahut dengan sopan, "Aku sibuk, jadi benaran nggak bisa pulang. Om, anggap saja rumah sendiri."Rumah sendiri? Ini memang rumahnya! Dia tentu bisa santai, tetapi bukankah Milla terlalu santai?Chris mengernyit. "Kamu terus bergadang, apa kamu nggak sadar dengan kondisi tubuhmu?"Milla terdiam sebentar. Tampaknya Keluarga Mahendra telah menyelidiki kondisi kesehatannya sebelum menjodohkannya dengan Yoan. Dia menjawab, "Jangan khawatir. Sejak operasi delapan tahun lalu, aku menjalani pengobatan secara rutin. Tubuhku baik-baik saja sekarang.""Kalau tahu pernah menjalani operasi besar, harusnya lebih hati-hati! Grup Jauhari punya banyak karyawan. Apa harus kamu yang bekerja mati-matian seperti ini?" Chris bersikeras.Milla tidak gentar. "Aku ingin menyelamatkan kerajaan bisnis yang ayahku bangun dengan tanganku sendiri. Grup Jauhari sepe

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 48 Tolong Maafkan Aku

    "Milla, maafkan aku! Aku sudah menyadari kesalahanku!" Ryan berlutut di tanah sambil menangis. Dia mencoba meraih ujung rok Milla, tetapi Milla mundur dengan jijik. Ryan menatapnya dengan heran. "Milla, kamu takut padaku?""Takut? Hehe." Milla tertawa sinis dua kali. "Kamu cuma tikus jalanan, apa yang perlu ditakuti? Aku cuma nggak mau dekat-dekat dengan sesuatu yang kotor."Ryan menahan emosinya. Matanya tetap tertuju pada kaki Milla. Jika tidak melihat sendiri, dia tidak akan percaya bahwa kaki Milla sudah sembuh! Wanita ini berdiri di hadapannya dengan percaya diri dan anggun. Kenapa dulu dia tidak menyadari pesona Milla?"Milla, kakimu sudah sembuh. Aku benar-benar bahagia untukmu!" kata Ryan. Kemudian, dia pura-pura marah. "Kalau bukan karena wanita jahat seperti Sunny, kakimu pasti nggak akan bermasalah!""Maksudmu, semua ini adalah rencana Sunny sendiri? Kamu nggak tahu apa-apa?" Nada Milla penuh penghinaan. "Lalu, gimana dengan hubungan gelap kalian? Kalau kamu nggak tahu apa-a

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 47 Berlutut untuknya

    Ketika melihat wajah malu-malu Milla, Tessa tidak bisa menahan diri untuk tersenyum dalam hati. Pasangan pengantin baru ini sudah saling merindukan, padahal baru berpisah sebentar. Hubungan mereka pasti sangat baik."Dia memang kemari tadi siang," sahut Tessa.Milla langsung mendongak, ingin mendengar lebih lanjut."Tapi dia sangat sibuk, siang tadi dia pamit, lalu langsung terbang ke Denar. Dia nggak sempat datang ke acara ini.""Begitu ya ...." Nada suara Milla menurun. Ternyata dia berpikir terlalu jauh. Orang yang menggendongnya untuk mengobati luka dengan penuh perhatian bukan Chris.Tessa menggenggam tangan Milla dengan lembut. "Nanti setelah kamu pulang, dia juga seharusnya sudah pulang. Jadi, kalian pasti bisa bertemu!""Eh ...." Milla mengangguk dengan canggung."Ada apa?" tanya Tessa dengan perhatian."Nggak ada ...." Milla menjawab seadanya, "Hanya saja, Yoan dan pamannya ini benar-benar mirip.""Hahaha!" Tessa tertawa terbahak-bahak. Cucu menantunya ini lucu sekali. Dia sem

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 46 Sosialita Nomor Satu

    Di tahun-tahun sebelumnya, Grace selalu menjadi pemenangnya. Namun tahun ini, dari 200 pria yang memberikan suara dalam dua putaran, Grace hanya mendapatkan 39 suara. Sebagian besar wanita lainnya tidak mendapatkan suara atau hanya mendapatkan di bawah sepuluh suara.Namun, Milla berhasil memenangkan tempat pertama dengan hasil yang luar biasa, yaitu 61 suara."Hebat sekali wanita bernama Milla ini! Ini pertama kalinya dia ikut pesta sosialita, tapi langsung merebut sorotan dari Grace!""Tapi, tarian yang ditampilkan tadi memang sangat indah! Walaupun aku bukan ahli, menurutku sangat memukau!"Orang-orang di sekitar mulai berbisik-bisik. Grace merasa sangat kesal. Dia mengempaskan tangan dan hendak pergi, tetapi kepala pelayan segera menenangkan, "Jangan terburu-buru, Nona. Aku masih punya cara untuk memperbaiki keadaan.""Hasilnya sudah diumumkan! Apa lagi yang bisa diperbaiki?" Grace memelototinya."Tolong tenang, Nona." Kepala pelayan itu tersenyum licik, lalu membisikkan sesuatu di

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 45 Penghitungan

    Pada sesi kompetisi menari sebelumnya, semua tamu undangan menikmati waktu mereka di ruang dansa. Hanya Yoan yang lemah dan tak berdaya berdiam diri di ruang istirahat.Dia menunggu cukup lama hingga akhirnya Wilson datang membawa pakaian miliknya dan menyampaikan tugas yang harus dilakukan untuk Milla. Sebelum pergi, Wilson berpesan, "Pak Chris bilang, jangan membocorkan apa pun."Pamannya ini ingin berdansa dengan istrinya, tetapi tetap harus berpura-pura menjadi penyandang disabilitas di depan umum. Bagaimana dia bisa membocorkan rahasia ini?Yoan segera mengganti pakaiannya. Sambil berjalan, dia merapikan dasi kupu-kupu di lehernya. Dengan tergesa-gesa, dia menghampiri Milla untuk memberikan dukungan. "Orang yang kamu butuhkan sudah berada di bawah kendaliku."Milla tersenyum tipis, lalu menghadapi semua orang dan berkata, "Siapa bilang nggak ada saksi?"Mendengar itu, Yoan melambaikan tangan dan seorang pria yang menyamar sebagai pelayan dibawa masuk. Melihatnya, wajah Hara langsu

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 44 Kamu Mencariku?

    Demi mendapatkan investasi dari Adipati William, Dalas selaku wakil ketua sudah menurunkan harga dirinya berkali-kali. Akhirnya William setuju untuk berinvestasi, tetapi dengan syarat mereka harus melayani Grace dengan baik.Grace terkenal sebagai orang yang sangat pemilih. Mereka telah menghabiskan banyak uang dan usaha untuk gaun Grace. Tak disangka, semua itu hampir hancur hanya karena keirihatian seorang sosialita kecil."Kuberi tahu kamu, kalau Bu Grace nggak maafin kamu, kami bukan hanya akan melaporkan ini ke polisi, tapi juga akan memberi tahu pihak Kota Huari tentang masalahmu. Kamu dan keluargamu nggak akan bisa bertahan di Kota Huari!"Dalas mengancam dengan tegas, "Aku sarankan kamu untuk segera meminta maaf pada Bu Grace!""Apa kamu sudah selesai bicara?" Milla tetap tenang dan berkata dengan anggun, "Benar, gaun dan sepatu yang dipakainya memang milikku, tapi dia memaksa staf untuk menukar gaunnya denganku. Bukan aku sengaja ingin menukarnya. Ada rekaman CCTV sebagai bukt

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 43 Menuduh

    "Di aula pesta, ada beberapa pelayan dengan ekspresi mencurigakan. Suruh orang-orangmu mengikuti mereka diam-diam, kamu akan menemukan sesuatu yang tak terduga," kata Milla."Kenapa aku harus membantumu?" tanya Yoan balik.Milla mendongak, menatap alis Yoan yang sedikit terangkat. Tatapannya penuh penilaian dan kesombongan. Dia ingin membalas dengan kata-kata tajam, tetapi akhirnya menahan diri."Dalam beberapa tahun terakhir, Keluarga Mahendra dan Keluarga Young berteman, tapi juga bermusuhan. Tapi, paman keduamu selalu berharap kedua keluarga bisa bekerja sama demi keuntungan bersama.""Tindakan para pelayan itu melibatkan Grace. Kalau masalah ini nggak diselesaikan dengan baik, Keluarga Mahendra akan semakin menyinggung Keluarga Young. Menurutmu, memberi bantuan kecil untuk menghindari kekacauan besar nggak sepadan?"Pria di dekatnya itu menyipitkan mata, lalu memberi isyarat dengan berbalik badan. Segera, seseorang mendekat dan dia memberi perintah seperti yang Milla katakan.Milla

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 42 Terlalu Cemas

    "Ahh ...." Milla tiba-tiba merintih kesakitan. Kemudian, kaki kirinya mulai kehilangan tenaga dan gerakannya tidak seanggun sebelumnya lagi. Dia tampak semakin sulit mengikuti irama pria di depannya.Diam-diam, Milla memperhatikan dua pelayan dengan ekspresi mencurigakan tadi. Wajah mereka tampak dipenuhi kegembiraan. Milla yakin spekulasinya hampir benar.Milla terlalu fokus dengan pikirannya sehingga tidak menyadari pria yang memimpin tarian sedang mengernyit dengan kuat. Pria itu menopang tubuh Milla dengan lengannya yang kuat, tetapi kaki kirinya semakin lemah.Ruangan tidak panas, tetapi keringat mulai muncul di dahi Milla. Ketika melihat wanita di depannya tampak kesakitan, tetapi masih berusaha mengikuti tarian, mata pria itu menjadi suram.Awalnya, dia berniat mempercepat tarian dengan gerakan berputar. Namun, setelah melihat ekspresi Milla dan senyuman yang tetap bertahan itu, hati pria itu tiba-tiba bergetar.Saat musik mengiringi putaran berikutnya, pria itu menelan ludahnya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status