Share

Bab 12 Berengsek

Penulis: Syakia
Keesokan harinya adalah hari pemilihan untuk menghadiri acara pesta sosial internasional. Milla bangun dengan perasaan segar setelah tidur nyenyak malam sebelumnya. Kulitnya terlihat bersinar dan dia tampak penuh semangat pagi itu.

Setelah berdandan, dia menyempatkan diri untuk sarapan bersama ibunya.

"Milla, Ibu sudah mentransfer setengah dari saham Ibu ken ama kamu. Mulai sekarang, kamu resmi menjadi anggota dewan direksi Grup Jauhari," kata ibunya sambil meletakkan cangkir teh di atas meja.

Dia menatap Milla dengan serius, melanjutkan, "Tapi Ibu ingin tahu, setelah masuk ke perusahaan, kamu mau menangani divisi apa?"

Milla tersenyum percaya diri. "Aku mau menangani pengembangan lini parfum baru. Aku akan mulai dari divisi yang paling lemah saat ini."

Milla mengeluarkan sebuah dokumen dari tasnya dan menyerahkannya kepada ibunya. "Ini adalah proposal lini parfum baru yang sudah aku kerjakan cukup lama. Aku juga sudah minta pendapat beberapa ahli untuk mengevaluasinya. Ibu bisa lihat
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 13 Aura Pelakor yang Tidak Asing

    "Oh! Bukankah dia itu Milla, si putri sulung Keluarga Jauhari yang tunangannya direbut sama Sunny? Apa dia benar-benar bodoh atau cuma pura-pura bodoh? Masih juga repot-repot datang ke sini buat bantu Sunny."Dua aktris kecil di belakangnya memulai gosip dengan gembira, "Katanya Keluarga Jauhari sudah lama jatuh miskin. Kali ini dia mencoba mendekati Ryan tapi gagal, mungkin sekarang dia bukan bodoh lagi, tapi sudah gila!"Gelombang tawa dan ejekan mulai menyebar di sekitar ruangan. Namun, Milla tetap berdiri tegak dengan pandangan dingin. Sebelum dia sempat bicara, seseorang tiba-tiba berdiri untuk membelanya."Kalian nggak boleh ngomong begitu! Milla itu kakakku! Kalau kalian menghina dia, sama saja menghina aku!"Dengan dandanan polos dan terlihat lembut, Sunny berjalan mendekati kerumunan. Dia buru-buru menggenggam tangan Milla, lalu berbisik di telinganya, "Kak, aku tahu kamu nggak akan marah padaku. Yang terjadi tadi malam cuma salah paham. Aku dan Kak Ryan benaran nggak ada apa-

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 14 Yang Diambilnya Adalah Kartu S

    "Nanti kamu jadi juri?" tanya Milla dengan tenang.Yoan tersenyum lebar sambil menggeleng, "Aku nggak jadi juri, tapi pamanku sendiri yang datang hari ini. Dia akan memberikanmu izin masuk langsung. Gimana, lebih prestisius, 'kan?"Milla mundur setengah langkah, merasa kurang nyaman dengan gaya bicara Yoan yang sembrono. Yoan juga tidak berlama-lama. "Aku pergi dulu, ya!"Sebagai pewaris kedua Keluarga Mahendra, Yoan memang punya pengaruh besar dalam penentuan peserta. Fakta bahwa dia berbicara langsung dengan Milla membuat beberapa orang di belakang semakin iri.Begitu Yoan pergi, suara-suara sarkastik kembali terdengar."Orang pincang masih berharap ikut acara sosial kelas dunia? Aku rasa dia cuma stres karena tunangannya selingkuh, otaknya jadi rusak!""Dari dulu aku dengar, Milla rela melakukan segalanya demi mempopulerkan Sunny. Kali ini, demi dirinya sendiri, dia pasti lebih nekat. Siapa tahu, dia mungkin sudah menjual diri ke Yoan!""Ah, kamu jangan ngelantur. Yoan mana mungkin

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 15 Chris Datang secara Langsung

    Milla tetap mempertahankan senyum tipisnya yang profesional, meskipun matanya yang dingin melirik sekilas wajah-wajah di kursi juri.Dia tahu, pria yang menyuarakan komentar negatif ini adalah Paden Hutapea. Paden adalah ayah dari sahabat Sunny, yang pernah dia tampar saat pesta lajang. Sudah jelas, pria ini datang untuk mempersulitnya.Milla tidak terpengaruh. Dengan tenang, dia menghubungkan laptopnya ke proyektor dan memulai presentasinya."Ini adalah sebagian dari portofolio saya, yang saya siapkan khusus untuk acara ini," katanya sambil menampilkan slide pertama.Lembaran demi lembaran slide mulai berganti dan Milla menjelaskan dengan tenang dan tegas. "Dari kecil, saya belajar piano, kaligrafi, seni lukis tradisional, dan musik. Pada usia 9 tahun, saya mulai belajar tari dan menguasai berbagai genre, terutama balet.""Ini adalah sertifikat tertinggi RAD Balet yang saya capai pada usia 14 tahun. Dan ini adalah foto-foto saya saat tampil di drama balet terkenal ...."Presentasinya

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 16 Sunny Adalah Kandidat Terpilih

    "Benar sekali." Suara Chris terdengar berat dan mantap.Pernyataan ini akhirnya membuat Paden yang tadi ingin menjilat Chris merasa lega. Dia merapikan jasnya sambil berpikir bahwa peluang mendapatkan investasi dari Grup Mahendra pada kuartal berikutnya kini semakin terbuka lebar."Bu Milla."Chris berbicara lagi, kali ini langsung kepada Milla, "Bersiaplah. Bulan depan, kamu akan ikut perwakilan Grup Mahendra menghadiri pesta sosial internasional."Apa?!Paden yang awalnya mengangguk-angguk setuju, tiba-tiba wajahnya membeku seperti patung. Senyumnya berubah menjadi aneh, seolah-olah baru saja melihat hantu. "Pak Chris, Anda ... Anda sudah menentukan pilihan?""Kenapa? Menurutmu aku buta?" Suara Chris begitu dingin dan menusuk."Tentu nggak, nggak sama sekali ...."Paden langsung gemetar ketakutan. Pikiran tentang peluang investasi langsung terhapus, digantikan oleh kekhawatiran soal nasibnya sendiri.Para juri lainnya saling bertukar pandang. Awalnya mereka merasa kalah langkah karen

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 17 Operasi Aborsi

    Melihat Sunny tidak berani menjawab sepatah kata pun, semua orang langsung paham situasinya. Mereka tidak berani memarahi staf atau mengusik Milla yang baru saja mendapat kesempatan besar. Oleh karena itu, mereka semua melampiaskan kekesalan mereka pada Sunny dengan sindiran-sindiran tajam.Beberapa aktris kecil yang lebih cerdik bahkan segera berpaling dan berusaha mendekati Milla untuk memenangkan hatinya. Namun, Milla enggan meladeni orang-orang yang mudah berubah Haluan seperti itu. Dia berjalan menggunakan tongkat menuju lorong untuk menunggu lift dengan tenang.Begitu sampai di ujung lorong, seseorang dari belakang mengejarnya dan berkata, "Bu Milla, undangan untuk pesta sosialita internasional akan segera kami kirimkan kepada Anda. Selain itu, kami butuh Anda untuk menyediakan laporan pemeriksaan kesehatan."Staf dari Grup Mahendra menambahkan, "Seperti yang Anda tahu, kami ingin memastikan kondisi kesehatan Anda prima. Mohon lakukan pemeriksaan sesuai dengan daftar yang sudah k

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 18 Ingin Bertemu Cucu Menantu

    Pasangan ini benar-benar bermain api kali ini. Seorang selebritas yang sedang naik daun malah menggoda kakak iparnya dan bahkan hamil di luar nikah. Ini benar-benar skandal besar!Setelah meninggalkan meja perawat, Milla membuka ponselnya dan membaca pesan dari Joy.[ Ngomong-ngomong, keluarga Ryan masih bersikeras mengumumkan kalau pertunangan kalian tetap dilanjutkan minggu depan. Gimana pendapatmu? ]Milla mengetik balasan cepat.[ Tenang saja. Besok aku akan membuat seluruh dunia tahu, kalau aku tetap menikah dengannya, aku adalah wanita paling bodoh di muka bumi! ][ Joy: Jadi besok ada pertunjukan seru, ya? ][ Milla: Ya. Tapi aku butuh bantuanmu untuk menjalankannya. Kamu di mana? Kita ketemuan. ]Mereka bertemu di sebuah kafe yang lokasinya terletak di tengah-tengah antara keduanya. Dalam waktu setengah jam, mereka telah menyusun rencana matang untuk keesokan harinya. Di akhir, Milla menyerahkan kartu akses kantor Ryan yang dulu diberikan padanya.Joy menggenggam erat kartu itu

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 19 Pilih Ulang Presdir

    Namun, Sunny datang di saat yang tepat. Setidaknya Milla tidak perlu membuang waktu untuk mencarinya nanti. Saat berjalan melewati kerumunan, Milla menangkap pertanyaan para wartawan yang mengerumuni Sunny."Sunny, Milla adalah kakak sekaligus manajermu. Kenapa tiba-tiba dia bersaing denganmu untuk pergi ke acara pesta sosial internasional? Apakah kalian nggak akur?""Milla bisa mendapatkan kartu lolos dari para juri? Berdasarkan apa? Apakah ada permainan kotor di balik ini?"Dengan ekspresi seolah tak bersalah, Sunny mendengarkan sambil berpura-pura meluruskan rumor."Mana mungkin? Pasti ada kesalahpahaman. Kakakku nggak seperti itu .... Kakakku selalu punya ide cemerlang dan kemampuan luar biasa. Selama dua tahun ini, semua kerja sama bisnis yang kudapatkan adalah berkat usahanya. Dia bahkan mengurus bisnis Grup Jauhari di saat yang bersamaan. Dia sangat hebat ....""Jadi maksudmu, Milla punya dukungan penuh dari Grup Jauhari dan dia juga pintar memainkan cara kotor?" Wartawan langsu

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 20 Yang Dia Inginkan Adalah Harga Selangit!

    "Memang belum mencapai mayoritas." Suara tegas Ardiaz yang merupakan pengacara perusahaan, langsung mengubah suasana panas di ruang rapat."Ketua Dewan sudah memindahkan setengah dari sahamnya ke Bu Milla. Proses pemindahan saham itu sudah efektif sejak kemarin. Jadi, keputusan yang diusulkan tadi bukan mayoritas.""Nggak mungkin!"Donny yang merasa dipermalukan, langsung berdiri sambil menunjuk-nunjuk ke arah ibu Milla. "Kakakku sudah bilang nggak akan membiarkan Milla masuk perusahaan! Perusahaan ini milik keluarga besar Jauhari! Kalian berdua nggak bisa terus mendominasi semuanya!"Milla tetap tenang dan duduk dengan tegap. "Perusahaan ini adalah hasil kerja keras ayahku dari nol. Membiarkan kamu masuk ke dalam perusahaan adalah bentuk kemurahan hati sebagai saudara.""Setelah ayahku meninggal, sesuai hukum waris, semua yang berkaitan dengan perusahaan ini menjadi milik ibuku dan aku. Jadi, tolong diingat, Paman, ini bukan perusahaan keluarga besar Jauhari seperti yang Anda pikirkan

Bab terbaru

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 68 Pelelangan

    James yang sedang marah, berbalik menatap Nayla dan berkata, "Bu Nayla, ayo kita pergi.""Pak, Anda jalan saja dulu, aku akan menyusul nanti." Nayla memberi isyarat kepada pengawalnya untuk mengawal James pergi lebih dulu.Namun, begitu dia berbalik, dia langsung menarik tangan Milla dan bertanya dengan nada cemas, "Apa yang terjadi sebenarnya? Tadi kamu bilang, seharusnya kamu masih istirahat di rumah sakit? Kamu terluka ya? Apa lagi yang kamu sembunyikan dariku?""Ibu ...." Milla buru-buru tersenyum untuk mencoba menenangkan ibunya. "Lihat aku, sehat dan segar bugar, 'kan? Aku baik-baik saja.""Jangan coba-coba mengelak. Jelaskan semuanya!" Nayla menarik Milla ke dalam mobil.Di sepanjang perjalanan, Milla menceritakan semua yang terjadi pada tim medis di daerah pegunungan. Dia sengaja tidak menceritakan betapa berbahayanya kejadian yang mereka alami saat tanah longsor, tetapi Nayla tetap waspada dan berulang kali mendesak Milla.Setelah mendengar cerita lengkapnya, kecemasan di mata

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 67 Jawabannya Ada di Hati Semua Orang

    Di layar besar.Wartawan yang mewawancarai warga desa berharap bahwa dengan mengungkap obat-obatan tersebut sebagai kedaluwarsa dan berbahaya, mereka bisa memprovokasi kemarahan warga dan membuat wawancara semakin memanas.Namun di luar dugaan, para warga desa tetap tenang. Bahkan, beberapa dari mereka malah tersenyum. Wartawan terpaksa mengarahkan kamera langsung ke kotak obat yang mereka pegang.Gambarnya diperbesar. Para penonton di televisi maupun di internet, semua menahan napas menunggu kebenarannya terungkap. Namun ....Tanggal produksi dan tanggal kedaluwarsa di kemasan obat sama sekali tidak bermasalah!Di luar bandara, para wartawan yang sebelumnya mengepung Nayla dan James terdiam. Beberapa dari mereka mendorong kacamatanya, ada juga yang mengusap mata untuk memastikan mereka tidak salah lihat.Wartawan yang berada di lokasi wawancara juga terkejut dan bertanya lagi kepada warga desa, "Pak, Bu, apakah obat-obat ini benar-benar diberikan oleh tim medis Grup Jauhari?"Para war

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 66 Grup Jauhari Mencelakakan Orang

    Bandara Internasional Kota Huari.Saat ibu Milla, Nayla, keluar bersama James, muncul sekumpulan wartawan yang entah dari mana datangnya mengerubungi mereka."Pak James, setelah empat tahun ini, Anda pulang bersama Bu Nayla. Apa ini berarti Anda resmi bergabung dengan Grup Jauhari?""Benar."Nayla berbicara mewakili James, "Pak James nantinya akan bertugas menjadi konsultan untuk penelitian obat-obatan Grup Jauhari dan membantu Grup Jauhari untuk berkembang.""Kami dengar, dulu Grup Bakhtiar juga ingin berebut mendapat dukungan Anda. Lalu kenapa Anda akhirnya memilih Grup Jauhari?" tanya salah satu wartawan kepada James.James menaikkan kacamatanya, lalu berkata, "Aku merasa tergerak oleh visi dan rencana pengembangan divisi medis Grup Jauhari. Selain itu, prinsip kerjaku sangat sejalan dengan filosofi perusahaan mereka.""Maksud Anda, prinsip Anda tidak cocok dengan Grup Bakhtiar?" tanya wartawan dengan terus terang.Nayla bergegas membantu James untuk menyanggahnya, "Pak James tidak

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 65 Mempertaruhkan Nyawa untuknya

    Saat kembali sadar, Milla menemukan dirinya terbaring di sebuah kamar rumah sakit yang bersih. Saat itulah dia menyadari bahwa dirinya tidak mati. Namun, tempat ini jelas bukan klinik desa yang sederhana.Milla mencoba menggerakkan tubuhnya sedikit dan merasa kesakitan di seluruh tubuhnya, disertai dengan rasa pusing.Mendengar suara pergerakannya, Kenrick yang berada di ruangan sebelah, segera berjalan masuk dengan terkejut. "Akhirnya kamu sadar? Gimana perasaanmu? Apa ada yang terasa nggak nyaman?"Milla menggambarkan kondisinya secara singkat. Kenrick tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, nggak ada masalah serius. Pusing yang kamu rasakan itu karena kamu tidur terlalu lama dan kelaparan.""Kita semua nggak mati, ya?" tanya Milla buru-buru."Tentu saja nggak mati. Kamu kira kita berdua lagi di surga?" canda Kenrick. "Ini bukan surga, ini rumah sakit provinsi.""Kalau begitu, mana Chri ... mana pamanku?" tanyanya lagi."Pamanmu sudah pergi kemarin.""Dia nggak terluka?""Sama sepertim

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 64 Bahaya

    Saat langit mulai terang, Milla pun terbangun. Dia langsung menyadari bahwa Chris, Wilson, dan yang lainnya sudah bangun lebih dulu dan sedang menunggunya. Setelah beres-beres, mereka pun melanjutkan perjalanan.Namun, baru beberapa langkah keluar, mereka bertemu dengan sekelompok orang yang berjalan ke arah mereka. Di barisan depan ada Kenrick, diikuti oleh beberapa pemuda lokal."Bu Milla!""Kenapa kalian ada di sini?" Milla bertanya ketika mereka mendekat."Kami melihat kalian sudah dua hari belum kembali. Beberapa warga desa datang menemuiku dan bilang bahwa hujan deras turun dua hari lalu. Kawasan ini rawan longsor dan dalam dua tahun terakhir, sudah terjadi beberapa insiden yang sama. Semua orang khawatir sama kalian, jadi kami datang mencari kalian," jelas Kenrick.Milla tersenyum tipis dan berkata kepada warga desa di belakangnya, "Terima kasih.""Orang ini ...?"Tatapan Kenrick kemudian jatuh pada Chris yang berdiri di samping Milla. Dia mengingat bahwa dia sempat melihat pria

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 63 Nyawa Diganti Nyawa

    Pada saat itu, Widopo tiba tepat pada waktunya. Begitu memasuki halaman rumah Mirza, dia langsung berteriak, "Apa-apaan kalian ini?! Bu Milla ini putri dari dermawan besar desa kita! Dia ini datang untuk melakukan amal, bukan untuk ikutin kekacauan kalian ini!""Tapi, mereka melepaskan istri Mirza!" Kakak Mirza masih tidak terima."Tanpa Pak Larry, dari mana keluarga kalian bisa dapat uang untuk beli istri?" Ucapannya seketika membuat suasana berubah.Orang-orang di sekitar tiba-tiba terdiam. Setelah dipikirkan dengan baik, sepertinya ucapannya memang masuk akal. Beberapa orang yang sebelumnya mengangkat sekop dan palu mulai menurunkan senjata di tangan mereka."Kalau orangnya kabur, kalian kejar saja! Memangnya orangnya bisa kembali kalau kalian habisin waktu di sini?" tanya Widopo."Benar kata Pak Widopo!" Kakak Mirza juga akhirnya menenangkan diri. Dia buru-buru memanggil para tetangga dan mengambil senter untuk mencari wanita itu."Terima kasih, Pak Widopo," ucap Milla dengan tulus

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 62 Ada Aku di Sini, Siapa yang Berani Mengusikmu?

    "Sini, kalau kamu nggak bertenaga, aku bisa bantu kamu!" ujar wanita itu dengan tidak sabaran.Sambil berbicara, dia mulai melepas pakaian di tubuh Milla. Milla menggertakkan giginya dan membiarkan wanita itu menanggalkan pakaiannya demi mengulur waktu untuk orang yang melarikan diri.Sekarang, dia hanya bisa berharap Chris yang berada di dalam lemari bisa sadar diri untuk menutup matanya ....Setelah selesai berganti pakaian, Milla bahkan tidak perlu memakai perona pipi. Wajahnya sudah memerah karena malu. Wanita itu membantunya duduk di depan cermin, lalu mengamati wajahnya dengan takjub."Ya ampun, gadis ini cantiknya luar biasa! Sepanjang hidupku, aku belum pernah melihat orang secantik ini! Mirza memang bodoh, tapi lihatlah, orang bodoh memang punya keberuntungan sendiri!"Sambil terus mengoceh, wanita itu mulai merias wajah Milla dengan kosmetik murah. Setelah memoleskan bedak tebal, dia menambahkan perona pipi yang berlebihan, menyisir rambutnya tinggi-tinggi, dan menyemprotkan

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 61 Aku Menggantikan Dia

    "Aku diculik! Aku tahu kalian bukan orang sini, tolong bawa aku pergi dari sini. Aku ingin pulang!" Suara isakan wanita itu terdengar gemetar dan putus asa.Begitu melihat Milla, dia langsung berlutut dan memeluk tangannya erat-erat. "Tolong selamatkan aku! Aku tahu kamu mau menolongku."Milla segera menariknya duduk, lalu menatap ke luar dengan waspada. "Kenapa kamu bisa keluar?""Selama dua hari ini mereka terus ngasih aku obat yang membuat tubuhku lemas dan sulit bicara. Terima kasih karena sudah nukar airku tadi. Karena itu, aku bisa kabur. Keluarga mereka sekarang lagi minum-minum, malam ini mereka akan menikahkanku sama pria bodoh itu ...."Sambil berbicara, wanita menangis tersedu-sedu, tapi dia tetap menahan diri agar tidak terlalu keras. "Aku nggak punya banyak waktu. Mereka bilang sebentar lagi seseorang akan datang untuk merias wajahku. Apa yang harus kulakukan?"Milla mengerutkan kening. Ini adalah wilayah orang-orang lokal, mereka tidak bisa bertindak gegabah. Waktunya san

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 60 Tidur di Gubuk

    Para pria itu tampak kampungan sehingga semakin membuat wanita yang tampak lemah itu terlihat tidak cocok dengan mereka. Milla diam-diam mulai menebak-nebak identitas mereka, lalu bertanya dengan santai, "Kalian dari Desa Sriwari, bukan?"Para pria itu mengangguk. "Kalian siapa?"Milla menjelaskan identitas mereka secara singkat, lalu sengaja menekankan bahwa ayahnya adalah orang yang telah lama memberikan bantuan kepada Desa Sriwari.Begitu mendengar hal itu, sikap para pria itu langsung berubah. Mereka terlihat lebih rileks dan mulai membuka diri."Ternyata kamu ini putri dari dermawan kami! Pantas saja kamu baik hati sekali. Kebetulan, kami pergi ke kabupaten karena ada urusan, tapi dalam perjalanan pulang, kami dihantam hujan deras.""Mobil kami mogok dan kami harus berjalan sehari semalam tanpa makan dan minum. Kalau bukan karena bertemu kalian, mungkin kami nggak akan sanggup sampai ke rumah."Milla mengangguk dan menanggapi, "Kami juga terjebak hujan semalam dan nggak bisa melan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status