Home / Romansa / Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder / Bab 2 Aku Suka Keromantisan yang Kamu Berikan

Share

Bab 2 Aku Suka Keromantisan yang Kamu Berikan

Author: Syakia
Tuan muda kedua Keluarga Mahendra, Yoan Mahendra, seorang penyanyi yang sukses beralih menjadi aktor. Meski reputasinya tidak terlalu baik, dia didukung modal besar dan menjadi bintang papan atas yang sedang naik daun!

Belakangan ini, Ryan sangat berusaha keras untuk mengatur kerja sama antara Yoan dan Sunny. Tak disangka, Milla malah tidur dengan Yoan.

Mata Milla yang indah berkilauan. Dia meraih ponsel di meja samping tempat tidur, lalu mengaktifkan kamera, dan mulai memotret dirinya bersama Yoan dengan penuh semangat ....

Meskipun dia ditipu oleh Ryan, sekarang bukan saatnya untuk larut dalam kesedihan atau gegabah untuk menghadapi masalah. Dia harus menguatkan dirinya! Pria seperti Ryan tidak akan mengubah arah hidupnya. Sebaliknya, Milla justru harus mendapatkan keuntungan dari pria berengsek itu!

Setelah memastikan apa yang diinginkannya sudah didapatkan, Milla menahan rasa tidak nyaman di tubuhnya sambil mengenakan pakaian dan meninggalkan sebuah catatan sebelum pergi.

Seiring dengan bunyi yang perlahan, pintu ruangan itu tertutup.

Pria di atas ranjang membuka matanya. Dalam pandangan matanya yang gelap, dia melirik ke arah catatan yang tertinggal di meja.

[ Kita akan segera bertemu lagi. ]

....

Setelah keluar dari kamar hotel, Milla segera melakukan dua panggilan telepon. Dalam waktu singkat, dia mendapatkan rekaman CCTV hotel dari malam sebelumnya.

Meski kualitas video tidak terlalu jelas, rekaman itu cukup untuk menunjukkan bahwa pria yang membawanya ke hotel adalah sosok dengan tubuh tinggi dan tertutup rapat. Gayanya seperti seorang selebriti papan atas yang sedang menghindari paparazzi.

Tatapan Milla menjadi dingin. Meskipun kehilangan kesuciannya tadi malam bukanlah keinginannya, dari sudut pandang lain, dia merasa mendapatkan "harta karun"!

Dengan adanya Yoan di tangannya, Milla akan memastikan Ryan dan Sunny mendapatkan balasan yang pantas! Saat dia melangkah keluar dari hotel, ponselnya berdering.

"Sayang." Suara Ryan terdengar penuh dengan semangat palsu. "Terima kasih atas kejutan yang kamu siapkan untukku kemarin! Waktu bagasinya terbuka, semua balon itu langsung terbang, romantis banget. Aku suka sekali!"

"Baguslah kalau kamu suka," jawab Milla sambil mengerutkan alisnya dan menahan rasa mual di perutnya.

"Oh ya, Milla, kamu minta tolong sama siapa untuk persiapkan semua itu?" tanya Ryan dengan nada bercanda, meskipun terdengar sedikit gugup. "Kamu bayar seseorang di sekitarku, ya?"

Tampaknya, pasangan berengsek itu baru melihat dekorasi di bagasi setelah pesta pora mereka selesai. Sekarang, mereka mencoba mencari tahu apakah Milla benar-benar datang ke sana.

"Aku nggak bakal kasih tahu kamu," jawab Milla dengan nada manja, meskipun sambil menggertakkan giginya.

Ryan tidak bisa terus mendesak pertanyaan itu, jadi dia segera mengubah pendekatan dan berkata, "Aku sudah buat janji sama manajer Yoan untuk ketemu besok di Parlis. Kebetulan kamu ada di sana, jadi kamu bisa gantiin aku."

"Besok lusa kita bertunangan, dan besok malam ada pesta lajang. Apa aku nggak perlu pulang lebih awal?" tanya Milla dengan nada skeptis.

"Tenang saja, semua sudah aku urus. Kamu cuma perlu datang dengan cantik nanti," Ryan buru-buru menenangkannya. "Selain itu, perusahaan Yoan pada dasarnya sudah setuju untuk kerja sama dengan Sunny. Kamu cuma perlu membicarakannya sebentar, nggak akan memakan banyak waktu."

"Baiklah," jawab Milla akhirnya.

Mendengar nada bicaranya yang masih terdengar patuh, Ryan sedikit lebih rileks dan kembali mengulang argumennya, "Sunny lagi di puncak kariernya sekarang. Kali ini, dengan memanfaatkan popularitas Yoan, kita harus berusaha lebih keras untuk mendorong dia ke atas!"

Milla menundukkan pandangannya dan bibirnya melengkung membentuk senyum sinis. "Tentu, kali ini aku akan mendorongnya dengan sangat baik!"

Setelah menutup telepon, Milla segera menuju bandara.

Agar rencananya tidak ketahuan, dia memutuskan untuk mengambil penerbangan berikutnya menuju Parlis agar bisa menghadiri pertemuan esok hari tepat waktu. Dia membeli tiket dan duduk di ruang tunggu VIP. Saat sedang menghubungi manajer Yoan, dia mendengar keributan di pintu masuk ruang tunggu.

"Yoan! Yoan! Aku suka banget sama kamu! Tolong kasih aku tanda tangan!"

Milla mengangkat pandangannya ....

Di sana, dia melihat sekumpulan penggemar mengelilingi seorang pria bergaya kasual yang mengenakan kacamata hitam. Milla mengerjapkan bulu matanya yang panjang. Sungguh kebetulan sekali.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Beatrix Abineno
Ryan....Milla udh tau siapa kamu?
goodnovel comment avatar
Euis Sulastri
cakeeeep......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 3 Om, Kamu Meniduri Seorang Wanita, ya?

    Setelah beberapa saat, Yoan selesai melayani para penggemarnya dan masuk ke ruang tunggu. Milla segera mendekatinya dan memulai percakapan, "Halo, namaku Milla.""Namanya Milla, ya?" Nada bicara Yoan terdengar agak tidak sabar. "Tanda tangan di mana?"Milla mengangkat alisnya sedikit dan menahan diri sebelum menjawab, "Boleh lihat aku dulu? Kamu kenal aku nggak?""Tss."Melihat tubuh ramping itu, Yoan menurunkan kacamata hitam yang menggantung di hidungnya. Matanya menelusuri Milla dari ujung kepala hingga kaki. "Nggak buruk. Penampilanmu dengan tongkat ini sangat unik, sukses menarik perhatianku. Kalau dipakai waktu malam ... seru nggak?"Yoan bahkan mengulurkan tangan untuk menyentuh tongkatnya, tetapi Milla mengayunkan tongkatnya dengan jijik dan mengenai tangan Yoan secara tidak sengaja."Ah!"Yoan mengangkat tangan ke mulutnya dan menjilat sedikit sambil menyeringai, "Karaktermu menarik. Aku suka!"Mata Milla memicing. Dia merasa bahwa sikap Yoan saat ini benar-benar berbeda dari

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 4 Pesta Lajang

    "Om, jangan menyangkal! Aku baru saja ketemu calon tante, dan dia salah mengira aku sebagai kamu. Dia bahkan hampir ....""Ceritakan semua detail pertemuan kalian, sekarang juga," potong Chris dengan nada dingin, menghentikan ocehan Yoan."Uhuk, uhuk."Yoan langsung tersadar dan buru-buru menceritakan percakapannya dengan Milla barusan. Tentu saja, dia hanya menyampaikan bagian penting di akhir pembicaraan, dengan sengaja menghilangkan bagian awal di mana dia sempat menggoda Milla. Kalau sampai Chris tahu dia berani menggoda wanita pamannya ... membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduknya merinding."Selanjutnya, lakukan persis seperti yang aku katakana." Suara dingin Chris dari telepon terdengar tanpa emosi, tetapi cukup untuk membuat siapa pun merasakan tekanan berat.....Milla meninggalkan bandara dan langsung naik taksi menuju rumah sakit.Keluarga Jauhari memang memiliki latar belakang di industri medis. Meski posisi mereka agak melemah semenjak ayahnya meninggal, keluarga in

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 5 Kehidupan Pribadinya Berantakan

    Ding.Ponsel Milla bergetar. Dia melirik sekilas pesan dari sahabatnya, Joy Taruma, yang dikirim dari lantai atas.[ Semua berjalan lancar, tenang saja. ]Di Kota Huari, meski bisnis Keluarga Taruma bukan yang terbesar, mereka tetap menjadi sosok yang disegani karena kekuatan koneksi mereka. Terutama dalam menggunakan detektif pribadi yang cepat dan efisien. Dengan bantuan Joy malam ini, Milla merasa lebih percaya diri.Setelah menyimpan ponselnya, Milla awalnya berniat duduk tenang di sudut pesta dan menunggu waktu yang tepat untuk melaksanakan rencananya. Namun, suara-suara yang semakin keras di sekitarnya mulai mengganggu perhatiannya."Kenapa Keluarga Samali harus menikahi Milla yang pincang?""Mudah ditebak. Keluarga Samali pasti ingin masuk ke industri medis, jadi mereka memanfaatkan dia!"Komentar pedas dari orang-orang di sekitarnya membandingkan Milla yang telah terpuruk ini. Melihat wajah Milla yang pucat, Sunny merasa hatinya berbunga-bunga.Sunny sengaja mengarahkan orang-o

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 6 Buta Nada

    Milla tahu, jika kerja sama antara Grup Jauhari dan beberapa perusahaan besar gagal malam ini, semua kesalahan pasti akan dilemparkan padanya.Belakangan ini, Donny, ayah kandung Sunny sekaligus paman ketiga Milla, telah bekerja sama dengan beberapa anggota dewan untuk terus menekan ibunya agar menyerahkan posisi ketua. Tampaknya, foto-foto ini adalah bagian dari rencana licik ayah dan anak itu untuk menjatuhkannya.Jika mereka berhasil, Milla tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri, terutama mengingat ibunya yang saat ini masih berjuang keras di luar negeri demi mempertahankan Grup Jauhari.Saat itu, Joy berlari masuk ke aula pesta dengan napas terengah-engah. Dia mendekati Milla dan berbicara dengan cemas, "Milla, aku sudah kirim orang untuk menguasai sistem belakang layar mereka. Begitu timku sampai, kita akan memutuskan tayangan ini.""Nggak perlu."Milla mengangkat matanya, tatapannya yang jernih dan penuh ketenangan fokus pada layar besar. Ada ketegasan yang tak tergoyah

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 7 Berani Menerima Konsekuensi Kekalahan

    Mendengar orang-orang di sekitarnya membicarakan bagaimana Milla menopang perusahaan Ryan seorang diri, meskipun tidak merasa nyaman, orang tua Ryan terpaksa tersenyum.Di sisi lain, para anggota senior dewan Grup Jauhari buru-buru menegosiasikan ulang kerja sama dengan mitra bisnis yang tadi sempat mundur. Wajah mereka kini penuh senyuman puas.Milla tetap tenang mengamati perubahan sikap semua orang dengan ekspresi datar. Namun, ada kilatan cerdik di matanya saat dia berkata dengan suara jernih, "Setiap taruhan harus dipenuhi. Selanjutnya, mari kita nikmati penampilan lagu dari Sunny."Suara Milla yang tegas langsung menghentikan keributan di aula. Barulah saat itu, semua orang menyadari bahwa masih ada taruhan yang belum ditepati. Sebagai seorang selebriti, Sunny menjadi pusat perhatian dan para tamu mulai bersorak, menginginkan dia menyanyi langsung."Aku ... suaraku lagi serak hari ini," Sunny mencoba menolak dengan panik sambil melambaikan tangannya."Seorang bintang yang pernah

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 8 Siapa Sebenarnya yang Dia Tiduri?

    Pria di dalam kamar itu duduk di kursi roda. Tubuhnya tinggi tegap meskipun terlihat agak lemah. Wajahnya memancarkan ketampanan yang dingin dan penuh martabat. Meskipun memiliki tubuh yang cacat, aura kuatnya tetap terlihat jelas seperti seseorang yang tidak mudah ditaklukkan.Mata Milla sedikit memicing. Aura pria ini sangat mirip dengan pria yang dia temui di hotel Parlis malam itu.Bahkan lebih mirip daripada Yoan!Saat itu, seorang pengawal muncul dari kamar sebelah dan berkata kepadanya, "Pak Chris sengaja menunggumu di sini, Bu Milla."Pak Chris ....Orang ini adalah Chris, kepala Keluarga Mahendra yang misterius dan jarang terlihat. Kabarnya, dia memiliki sifat yang kejam dan telah tinggal di luar negeri selama bertahun-tahun. Yang paling mengejutkan lagi adalah, dia seorang penyandang disabilitas.Milla tidak terlalu terkejut dengan kehadiran Chris di kamarnya. Bagaimanapun, seluruh Kota Huari adalah wilayah kekuasaannya. Namun, yang membuatnya penasaran adalah wajah pria ini.

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 9 Aku Tidak Ingin Menikah

    Milla berdiri tegak di depan Chris dan berkata dengan tegas, "Maaf, aku nggak bisa menerima tawaranmu."Chris tetap duduk tenang di kursi rodanya, tanpa menunjukkan reaksi apa pun terhadap penolakannya. Dengan nada datar, dia berkata, "Barusan ada pria yang dimasukkan ke kamar ini. Kamu sudah terlibat masalah.""Nggak usah khawatir, Pak Chris. Aku sudah menanganinya," balas Milla dengan tegas.Mata Chris sedikit menyipit. Dengan kecerdasan Milla, dia pasti sudah menyadari bahwa pria di malam itu adalah dirinya. Apa Milla benar-benar menolak untuk menikah dengannya?Nada bicara Chris menjadi lebih sinis. "Tapi, aku bisa memasukkan pria lain ke sini kapan saja."Mata Milla langsung menjadi tajam. "Kamu mengancamku?""Aku nggak ingin mengancammu," jawab Chris dengan tenang. "Kalau kamu setuju, Keluarga Mahendra akan memberikan semua dukungan yang kamu butuhkan. Bukankah kamu ingin membangkitkan kembali Keluarga Jauhari? Selain itu, aku bisa menyembuhkan kakimu."Nada bicara Chris yang ter

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 10 Yang Mau Memergoki Malah Kepergok Sendiri

    Milla menyembunyikan kilatan tajam di matanya dan berpura-pura bingung. "Ada apa? Kenapa semua orang ada di sini pagi-pagi begini?"Mona segera menjawab sambil memasang senyum palsu, "Oh, Bibi cuma mau membangunkanmu! Hari ini kan hari pertunanganmu sama Ryan. Kamu harus bangun lebih awal untuk bersiap-siap."Mona langsung menerobos masuk ke kamar tanpa menunggu Milla mempersilakannya. Matanya menyapu seluruh ruangan dengan teliti, sebelum akhirnya tertuju pada tempat tidur di kamar dalam.Di sana, terlihat selimut yang berantakan dan bagian bawahnya tampak menggembung, seperti menyembunyikan sesuatu."Aduh, Nak, ayo cepat beres-beres. Sebentar lagi penata rias akan datang," katanya sambil berjalan cepat menuju tempat tidur.Milla mengikuti Mona dengan tenang. "Biar aku yang beres-beres sendiri.""Nggak apa-apa, biar Bibi bantu!"Mona yang jelas tidak mau melewatkan kesempatan ini, hampir berlari ke tempat tidur. Dengan gerakan cepat, dia meraih selimut dan langsung menariknya tanpa ra

Latest chapter

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 231 Menolong Orang

    Setelah mengucapkan kalimatnya tanpa jeda, Leon langsung masuk ke kamar. Dia menutup pintu dengan keras dan meninggalkan semua orang di luar.Milla mengedipkan mata.Sudah lama Milla tidak bersilat lidah dengan orang yang begitu menyebalkan. Tadi dia bahkan sempat berpikir untuk batal ganti kamar. Kalau Leon takut buang-buang waktu, biarkan saja dia buang lebih banyak lagi! Namun, Leon ternyata langsung menutup pintu sehingga dia tidak memiliki kesempatan untuk meledak.Asisten Graham mendekat dan bertanya hati-hati, "Gimana sekarang?""Ya mau gimana?" Anjing bisa menggigit manusia, tapi masa manusia mau menggigitnya balik?Milla langsung menarik kopernya sendiri. "Ayo, antar aku ke kamar yang baru saja."Berhubung pintu kamar lama sudah tertutup rapat dan tidak ada jalan lain, akhirnya asisten Graham pun membantu Milla pindah ke kamar di lantai paling atas.Malamnya, Agnez menelpon.Milla pun sempat menceritakan soal kejadian tadi. Agnez yang percaya takhayul, langsung menanggapi seri

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 230 Dia Narsis

    Mengingat kembali peringatan dari Silas saat pemotretan Fashion Bazaar dulu, Milla justru tidak terlalu kaget. Dia malah bertanya santai, "Dia kenapa ngotot mau tukar kamar ini?""Dia mengutus asistennya untuk menyampaikan bahwa dia selalu pakai kamar ini waktu datang ke sini sebelumnya. Jadi sekarang pun harus kamar ini juga." Asisten Graham mendengus, wajahnya penuh ketidaksabaran.Milla mengangkat alis dan langsung paham. Tanpa berpikir panjang, dia berkata, "Ya sudah, tukar saja."Namanya juga "genius", pasti banyak anehnya. Lagi pula, dia masih ingat betul peringatan Silas. Lebih baik jangan cari ribut dengan orang itu."Milla! Kamu benaran mau tukar?" Asisten itu sudah cukup dekat dengan Milla, jadi reaksinya tulus dan penuh perhatian. "Kamar yang dia tukar itu di lantai paling atas, letaknya jauh dan sepi. Kabarnya panitia sengaja kasih kamar itu buat dia, biar nggak terganggu siapa pun."Dia menghela napas panjang sebelum menambahkan, "Tapi sekarang masalahnya bukan cuma soal t

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 229 Genius Itu

    Beberapa hari lalu, Milla sebenarnya sudah pernah menanyakan hal ini pada Joy. Namun, saat itu Joy hanya mengelak. Dia bahkan sempat sengaja menghindari Milla selama beberapa hari. Tak disangka, hari ini begitu datang, Milla langsung mengungkitnya lagi."Aku nggak nerima apa-apa kok .... Aku cuma merasa dia benar-benar tulus sama kamu, jadi aku kasih sedikit saran aja," ujar Joy sambil menunduk."Saran apa?""Wanita setegar apa pun akan takluk kalau didekati terus," gumam Joy sambil menundukkan kepalanya makin rendah. Milla menghela napas. Jadi, itu alasan kenapa Chris terus datang setiap malam dan tidur di sofa? Namun, apakah dia memang tulus?Lalu, kenapa Milla malah merasa tidak aman?Milla menggeleng pelan, mengingatkan diri sendiri bahwa apakah Chris tulus atau tidak, itu bukan hal terpenting saat ini. Fokusnya adalah membantu ibunya membangkitkan kembali kejayaan Keluarga Jauhari!Tanpa ragu, dia segera menelpon untuk memerintahkan peluncuran rencana promosi seperti yang telah d

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 228 Ada Orang yang Disukainya

    Milla dan Chris sama-sama menoleh ke arah suara itu ....Terlihat orang yang datang itu membawa berbagai suplemen dalam jumlah besar, disertai dengan keranjang buah yang berlebihan. Jelas sekali dia datang untuk menjenguk orang yang sakit. Orang itu adalah Rafael.Wajah Chris langsung menggelap. Tatapannya tajam mengarah pada Rafael yang datang tanpa diundang.Rafael hanya sempat menyapanya singkat, lalu seluruh perhatiannya langsung tertuju pada Milla. "Kudengar dari adikku, kamu baru saja cedera. Tadi aku sempat ke rumah sakit, tapi kamu nggak ada .... Mau jenguk kamu saja sulit sekali ya.""Sudah, letakkan dulu barang-barangnya." Melihat Rafael yang berdiri di belakang keranjang buah itu, dia pun membuka pintu dengan tak berdaya.Rafael pun berjalan masuk ke dalam. Tentu saja, Chris juga mengambil kesempatan ini untuk ikut masuk. Selama ada rival di sini, dia tidak mungkin akan pergi!Baru saja mengobrol sebentar, Milla telah mendapat telepon dari kantor. Setelah meminta maaf, dia m

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 227 Melukai Orang Tidak Bersalah

    "Tante, meski kamu lagi bertengkar sama Paman, ada beberapa hal yang tetap saja harus dibatasi. Kalau sudah kejadian, nyesal belakangan juga nggak ada gunanya lagi!" ucap Yoan dengan panik, seolah takut Milla nekat melakukan sesuatu karena emosi.Milla juga kaget melihat Yoan. Dia refleks merapatkan jubah mandinya dan mendekat sambil bertanya dengan curiga, "Terus kenapa kamu ada di sini?"Milla berjalan tanpa maksud apa-apa, tapi di mata Yoan, langkah Milla terlihat mengancam. Dia pun panik dan mundur sampai terdesak ke dinding. Dengan kedua tangan menutupi dada, dia berseru, "Tante, tolong tenang ... jangan ... jangan mendekat ...."Kening Milla semakin berkerut. Dia benar-benar tak habis pikir, kenapa malam ini dua pria dari Keluarga Mahendra bergiliran muncul di kamarnya? Ada yang aneh dengan kamar ini!Tiba-tiba, suara dingin penuh amarah terdengar dari belakang mereka, "Kalian lagi ngapain?!"Ternyata saat Milla mandi terlalu lama, Chris sempat keluar ke balkon untuk menerima dua

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 226 Suasana Kali Ini Pas Sekali

    Keesokan harinya, Milla menerima pemberitahuan dari departemen bisnis bahwa Grup Mahendra telah mengambil alih hak penamaan proyek parfum terjangkau sepenuhnya.Alis Milla berkerut tipis. Dia melirik ke arah pria yang masih menjadikan ruang rawat inap sebagai kantor pribadinya, lalu bertanya pada asistennya dengan suara pelan, "Harus begini, ya?""Bu Milla, begitu Grup Mahendra turun tangan, grup lain sama sekali nggak berani ikut campur. Lagi pula, biaya hak penamaan yang mereka kasih kali ini tinggi sekali sampai nggak masuk akal," jawab asisten dari seberang telepon.Milla mengusap rambutnya dengan kesal. Pria ini benar-benar gila! Apa dia pikir bisa membeli perlawanan Milla dengan uang?Mimpi!Milla langsung menutup telepon.Meski dia tidak bisa mengubah keputusan bisnis Grup Jauhari, tapi setidaknya dia bisa menentukan di mana dirinya tinggal. Dengan cepat, dia memesan kamar hotel di dekat rumah sakit dan memberi tahu Joy untuk membantunya keluar dari rumah sakit.Dengan begitu, d

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 225 Aku yang akan Sayang Istriku Sendiri

    Di luar kamar rawat, Joy memberi Chris pelajaran singkat dengan penuh semangat dan keberanian.Saat masuk kembali ke kamar, langkah Joy begitu percaya diri. Dalam hati, dia merasa bahwa di dunia ini tak banyak orang yang bisa membuat Chris menurut ... dan ternyata dia adalah salah satunya!Sebenarnya, beberapa hari ini Milla sangat sibuk. Selain harus menghadiri sejumlah pertemuan, dia juga perlu segera menuntaskan rencana promosi peluncuran parfum pria. Ditambah lagi proyek parfum terjangkau yang akan segera diluncurkan, semua detail masih harus dia periksa dan putuskan sendiri.Namun sekarang, karena kakinya cedera dan tidak bisa hadir langsung dalam rapat, Milla memilih memfokuskan seluruh tenaganya pada progres proyek-proyek perusahaan.Agar identitasnya sebagai istri Chris tetap rahasia bagi para rekan kerja, Milla menangani seluruh urusan internal lewat rapat video. Sementara urusan promosi yang ditangani Joy, dia tangani langsung secara tatap muka.Begitu Joy kembali ke kamar sa

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 224 Pak Chris Jangan Bersikap Dingin

    "Katakan," perintah Chris dengan tatapan tajam."Sudah sejak tiga bulan lalu, ada pihak yang diam-diam membeli saham Jauhari dengan harga tinggi. Sejumlah investor ritel sudah menjual saham mereka ke institusi itu," lapor Wilson."Institusi apa?""Masih dalam penyelidikan," jawab Wilson hati-hati. "Dari luae, ini terlihat seperti perusahaan yang bersih, tapi didirikan belum lama. Menurutku ada yang mencurigakan.""Selidiki sampai tuntas."Chris memberi perintah dengan suara tegas, "Kumpulkan semua bukti selama prosesnya.""Siap! Anda tenang saja, Pak!" Wilson langsung menjawab sigap.Malam itu, Chris tidak muncul lagi.Milla mengira sikap dinginnya tadi membuat sang presdir tersinggung. Mungkin harga dirinya terluka dan dia pergi karena kesal. 'Baguslah,' pikir Milla. Setidaknya dia bisa menikmati sedikit ketenangan.Milla pun menelepon asistennya di kantor, mengatakan bahwa dia tidak bisa menghadiri konferensi industri besok. Sekalian saja istirahat total malam ini.Tak disangka, begi

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 223 Sedih karena Membuatnya Terluka

    "Apa maksudmu?"Milla merasa suasana tiba-tiba jadi aneh. Dia tetap bertanya dengan ragu, "Maksudmu perubahan setelah operasi ya?"Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, Chris tiba-tiba melangkah lebih dekat. Tubuhnya hampir menempel pada Milla, tatapannya membara menembus langsung ke matanya. Milla langsung menegang, matanya membelalak penuh kewaspadaan. Dia tidak tahu apa yang tiba-tiba merasuki pria di depannya."Kamu mau ngapain?"Chris tidak menjawab. Tubuhnya condong ke depan dan menindih tubuh Milla. Suaranya rendah, serak, dan menggoda. "Kamu pernah merasa nggak ... begitu lihat aku, seperti pernah melihatku sebelumnya?""Hah?"Milla belum sempat memahami maksudnya, bibir Chris sudah turun menghantam bibirnya dan menguasai Milla dengan penuh dominasi."Mm ... he ... hei!" Milla terkejut sejenak, lalu segera mendorongnya dengan siku.Kalau awalnya dia masih mengira Chris hanya sedang berlagak mesra, sekarang dia yakin pria itu tidak sedang bercanda. Yang dia rasakan dari pria ini

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status