Kekacauan kembali terjadi di dunia persilatan Negeri Ming saat Pedang Naga Emas hilang dari tempat penyimpanannya selama ini. Terlebih, dua orang mendadak mengaku sebagai Pendekar Naga Emas. Kekacauan yang dibuat Ryu Zhen dan Zhou Shen ini bahkan mengundang Raja Dunia Persilatan untuk ikut bergerak.... Lantas, bagaimana nasib dunia persilatan selanjutnya?
View More"Kamu belum menjawab pertanyaanku, Ryu Zhin ... kenapa Naga Hitam yang kira baik hati itu ternyata bersekongkol dengan Kultivator Baju Zirah untuk membunuh orangtuaku?" tanya Zhou Shen.Pendekar Naga Putih ini sangat kecewa terhadap Naga Putih yang terus membohonginya dengan menyembunyikan berbagai masa lalunya di kehidupannya yang sebelumnya, terutama dia dan naga Putih sebenarnya adalah dua sahabat di masa kehidupannya yang sebelumnya."Naga Hitam sebenarnya juga merupakan anggota Sekte Naga Nirvana di Heavenly Nirvana, tempat asalmu sebelumnya, Zhou Shen. Wujud kultivatornya bernama Mao Li Zheng sedangkan wujud naganya adalah Naga Hitam. Kita masih tidak tahu persis peran Naga Hitam di balik kematian orangtuamu, Zhou Shen!' jelas Ryu Zhin."Sudah jelas kata paman Zhang kalau Naga Hitam turut menyaksikan orangtuaku ditarik masuk ke dalam kabut putih oleh Kultivator Baju Zirah ... kok kamu masih ragu, Naga Putih?" tanya Zhou Shen."Ada yang tidak beres dengan kejadian itu! Setahuku N
Paman Zhang masih terdiam dengan tubuh gemetaran karena gugup. Baru kali ini dia melihat wajah Zhou Shen yang penuh kebencian terhadap dirinya, tapi dia masih berusaha berkelit dengan berpura-pura tidak mengetahui permasalahannya."Kenapa Pendekar Zhou marah-marah? Apa ada kata-kataku yang salah terhadap Pendekar Zhou?" tanyanya dengan hati-hati.Sikap Paman Zhang yang tenang semakin membuat Zhou Shen yakin kalau ada yang disembunyikan oleh tetangganya ini. "Paman tidak perlu berpura-pura lagi! Aku tahu kalau paman telah membohongiku selama ini tentang makhluk buas di dalam kabut putih! Sebenarnya apa yang telah paman lihat? Aku sudah menganggap paman sebagai pamanku sendiri, jadi aku mohon agar paman Zhang tidak membohongiku lagi!" ujar Zhou Shen.Dahi paman Zhang berkerut sambil menghembuskan nafas panjang.Matanya menatap dalam-dalam ke mata Zhou Shen kemudian berkata, "Maafkan aku, Zhou Shen ... aku tidak ingin kamu memburu sesuatu yang tidak mungkin kamu lakukan dan di luar kuasam
HA-HA-HA ....!!!Suara tertawa yang keras mengiringi munculnya sosok yang sudah lama dinanti-nantikan oleh Zhou Shen.Namun, betapa terkejutnya pendekar ini saat melihat sosok naga hitam besar dengan ekor merah dan tanduk merah menyala keluar dari dalam kabut putih. Bukan makhluk Beast buas seperti yang diharapkannya."Naga hitam?"Pandangan bingung Zhou Shen juga dialami oleh Naga Putih."Bukannya kamu sudah musnah ribuan tahun yang lalu, Naga Hitam!" seru Naga Putih."Kamu kenal dengan naga hitam ini?" tanya Zhou Shen yang semakin bingung."Kami adalah teman lama!" sahut Naga Hitam.âTeman lama?â tanya Zhou Shen lagi semakin bingung."Apa kamu yang membunuh orangtua Zhou Shen, Naga Hitam?" tanya Naga Putih.Naga ini agak bingung sejenak dengan pertanyaan Naga Putih."Aku tidak pernah membunuh makhluk lemah seperti manusia!" sahut Naga Hitam.Ternyata penghuni kabut putih selama ini adalah Naga Hitam. Jadi makhluk apa yang memanfaatkan kabut putih untuk bersembunyi dan membunuh orang
Zhou Shen masih terkagum-kagum melihat rumah kecilnya yang sangat bersih dan rapi setelah lama ditinggalkan olehnya."Paman Zhang benar-benar merawat rumah ini seperti rumahnya sendiri. Tidak salah aku memberikan koin emas yang cukup buat paman Zhang, tapi kok kehidupannya masih tampak sederhana saja ya?"Suatu keanehan yang harus dicari tahu kebenarannya.Walikota Mao sudah jelas memberikan koin emas ini, bahkan paman Zhang juga sudah mengakuinya tapi kemana semua koin emas ini? Kehidupan paman Zhang masih saja sama seperti dahulu.âAku harus menyelidikinya nanti! Bisa saja paman Zhang dipaksa mengaku menerima koin emas ini padahal tidak pernah diberikan oleh Walikota Mao. Tapi, tidak mungkin juga Walikota Mao bersikap picik seperti itu. Kekayaannya sangat besar, mengambil jatah yang seharusnya diberikan kepada paman Zhang merupakan kesalahan besar apabila Walikota Mao memang melakukannya.Pendekar Naga Putih ini segera menutup pintu rumahnya agar kabut putih ini bisa segera muncul d
âAku kembali dahulu ke Kota Ming Yin ya, Zhou Shen! Kamu harus hati-hati menghadapi makhluk dalam kabut putih ini!â pesan Xiu Juan.âApa aku mengantarmu dahulu pulang ke Kota Ming Yin, baru aku balik ke rumah kecilku ini?â tanya Zhou Shen."Tidak perlu, Zhou Shen! Kamu lupa kalau aku ini Dewi Naga Emas yang terkenal di dunia persilatan?â tolak Xiu Juan.âIngat! Kalau kamu ketemu kabut putih ini segera menyingkir! Aku tahu kamu hebat, tapi jangan mencoba melawan sesuatu yang masih belum kita ketahui!â pesan Zhou Shen.âBaik, Zhou Shen yang cerewet!â sahut Dewi Naga Emas.Xiu Juan kemudian berbalik untuk menuruni lereng pegunungan tanpa menoleh ke belakang lagi.Langkah Dewi Naga Emas ini semakin lama semakin cepat untuk segera tiba di Kota Ming Yin sebelum malam hari.Saat melewati rumah kecil Zhou Shen, paman Zhang memanggilnya.âNona! Kamu tidak bersama Pendekar Zhou?âXiu Juan hanya tersenyum saja tanpa menjawab pertanyaan paman Zhang.Malam menjelang saat Xiu Juan baru sampai di ka
Danau Yin Nan masih saja sama seperti terakhir Zhou Shen mengunjunginya yaitu saat dia mendapatkan Pedang Naga Emas di dasar danau ini.âJadi di sini kamu mendapatkan Pedang Naga Emas, Zhou Shen? Kenapa pedang ini bisa sampai di danau yang sangat terpencil ini ya?â tanya Xiu Juan penasaran. Gadis ini mendekati danau yang tampak tenang ini.âHati-hati, Xiu Juan! Jangan tertipu oleh tenangnya danau Yin Nan ini!âZhou Shen menyelidiki daerah sekitar danau yang belum pernah dimasukinya selama dia tinggal di kaki pegunungan Huashan ini.âMemangnya ada apa di dalam danau ini?â tanya Dewi Naga Emas yang mencelupkan kaKinya ke dalam danau.âMasih banyak makhluk buas yang konon tinggal di dalam danau Yin Nan ini, jadi ada baiknya kita berhati-hati!ââKamu sudah tahu asal kabut putih ini? Apa benar ada kabut putih? Jangan-jangan pria terluka tadi sedang berhalusinasi!â ujar Xiu Juan.âKamu juga tidak percaya adanya kabut putih ini, Xiu Juan?â tanya Zhou Shen.âTidak ada tanda-tanda adanya kabut
"Kenapa kamu harus mengurusi Kota Ming Yin ini, Zhou Shen? Bukannya ini tugas walikota Mao?" tanya Xiu Juan dengan sedikit kesal. "Seharusnya kita sedang beristirahat di rumah besarmu sekarang!""Aku khawatir kabut putih misterius ini mengikutiku, Xiu Juan! Apa kamu tidak aneh kalau kabut putih ini baru muncul setelah aku kembali ke Kota Ming Yin?" tanya Zhou Shen."Tetap saja bukan urusanmu, Zhou Shen! Aku mengikutimu ke Kota Ming Yin ini untuk bersenang-senang denganmu sebelum aku kembali lagi ke Lembah Naga Emas!" ujar Xiu Juan."Kamu akan kembali lagi ke sana? Bukannya kamu akan tinggal di Kota Ming Yin ini bersamaku?" tanya Zhou Shen."Aku tidak pernah bilang akan selamanya tinggal di Kota Ming Yin! Kamu tahu aku membangun Lembah Naga Emas dengan susah payah, jadi tidak mungkin aku tinggalkan begitu saja. Kamu lupa kalau Pedang Naga Emas juga disimpan di Lembah Naga Emas?"Dewi Naga Emas ini terlihat tidak senang dengan Zhou Shen yang langsung saat itu juga berangkat ke pegununga
Kembalinya Zhou Shen ke Kota Ming Yin disambut meriah oleh seluruh penduduk kota ini, yang memang sangat mengharapkan sosok Pendekar Zhou untuk menetap di kota mereka ini sehingga mereka merasa aman dari gangguan bandit ataupun kabut putih yang sewaktu-waktu bisa muncul kembali untuk meneror kota ini seperti dahulu.Gadis yang paling senang dengan kepulangan Zhou Shen adalah putri walikota Xin Yin yang memang sangat tertarik kepada Pendekar Pedang Naga Emas, yang sekarang dikenal sebagai Pendekar Naga Putih."Pendekar Zhou! Selamat datang!" sambut Xin Yin dengan senyum manis menggodanya.Zhou Shen masih tidak enak hati terhadap Xin Yin atas perlakuannya dahulu terhadap gadis ini."Aku sudah janji akan menikahi Xin Yin karena aku telah membuat gadis ini sengsara akibat perbuatanku dulu. Nanti saja aku bicarakan dengan Xiu Juan, semoga saja dia tidak marah padaku," gumam Zhou Shen dalam hati."Pendekar Zhou kenapa?" tanya Xin Yin sambil memegang tangan Zhou Shen.Dewi Naga Emas yang mel
PLAAAK!Sebuah tamparan keras dari Ryu Zhen membuat Bandit Kultivator Shanxi ini terkejut karena gerakan Pendekar Naga Emas ini sangat cepat. Bahkan pukulan darinya tidak sempat menyentuh Ryu Zhen sama sekali, malahan wajahnya ditampar sampai merah."Kurang ajar! Beraninya kamu menamparku!" Bandit Kultivator yang bertubuh pendek ini langsung maju dengan cepatnya.PLAAAK!Tamparan keras kembali mengenai pipi kirinya setelah pipi kanannya merah dan bengkak oleh tamparan Ryu Zhen.Gerakan Ryu Zhen cepat sekali dan melampau gerakan Bandit Kultivator Shanxi ini. Bahkan terlihat kalau Bandit Kultivator Shanxi ini belum bergeraak sama sekali saat pipinya ditampar oleh Ryu Zhen.Kali ini wajahnya bertambah bengkak dan tidak karuan disertai darah yang mengucur dari wajahnya.Bukannya kapok dan mundur, Bandit Kultivator Shanxi ini semakin menjadi-jadi ... bahkan dia melarang kawanannya untuk maju membantunya."Bangsat! Kamu harus mati hari ini!" ujarnya sambil mengayunkan pedang besarnya yang m
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.