Share

TAPAK NAGA DARAH

Gadis Assassin Immortal sudah bersiap memasuki cincin dimensi untuk keluar dari Lembah Naga Emas.

Dia sangat meremehkan kemampuan tiga Pendekar lembah Naga Emas.

Tanpa dia sadari, kalau tidak semudah itu untuk keluar dari Lembah Naga Emas setelah mencuri Pedang Naga Emas.

Pedang Naga Emas merupakan harta yang tak ternilai harganya bagi Dewi Naga Emas. Apabila sampai hilang dari tempaat penyimpanan atas pengawasan Tiga Pendekar Lembah Naga Emas, maka nyawa mereka menjadi taruhannya.

Dewi Naga Emas yang terkenal kejam, tidak akan segan-segan mencabut nyawa mereka apabila diketahui mereka lalai melaksanakan tugas penting untuk menjaga keamanan Lembah Naga Emas, terutama mengamankan Pedang Naga Emas selama dia pergi meninggalkan lembah ini.

"Jangan lari! Kembalikan Pedang Naga Emas!"

Pendekar Golok Naga yang berpakaian merah ini langsung menyerang tubuh gadis Assassin Immortal ini serta berusaha merebut Pedang Naga Emas, sedangkan dua pendekar lainnya menghalangi dua Assassin Immortal ini untuk membantu Tuan Putri mereka.

"Mau kemana kalian? Hadapi kami berdua dahulu barulah kamu bisa menolong Tuan Putri manjamu ini!" seru Pendekar Tapak Malaikat.

Panglima Sheng dan Jendral Fei terpaksa menghadapi Pendekar Tapak Malaikat dan Pendekar Pedang Matahari, tanpa bisa membantu Tuan Putri mereka.

Sebuah tebasan Golok Naga Merah ini mengenai sedikit rambut gadis Assassin Immortal ini.

Gadis Asssassin Immortal ini terkejut saat melihat rambutnya tertebas oleh golok naga yang hampir saja mengenai wajahnya.

"Kurang ajar! Kalian memang tidak bisa diampuni!"

Assassin Immortal yang masih muda ini marah besar dengan mengerahkan sinar kultivasi dari telapak tangannya.

DUUUAAARRR!!!

Sinar kultivasi mengenai salah satu tempat peristirahatan di Lembah Naga Emas ini dan langsung menghancurkannya tanpa ampun begitu para pendekar ini berhasil menghindari serangan dari gadis Assassin Immortal ini yang sangat mematikan ini.

Ketiga Pendekar Lembah Naga Emas ini baru menyadari kehebatan gadis Assassin Immortal yang terlihat paling lemah di antara ketiga Assassin Immortal ini tapi kenyataannya jauh lebih hebat.

"Hampir saja kita celaka karena menganggap remeh kemampuan mereka, terutama gadis Assassin yang terlihat lemah ini!" ujar Pendekar Golok Naga.

"Benar katamu .... kita harus segera membekuk gadis ini beserta kedua pengawalnya. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada kita kalau sampai Pedang Naga Emas sampai lenyap dari Lembah Naga Emas," sahut Pendekar Tapak Malaikat.

"Kita serang saja gadis ini bersama-sama agar bisa dengan cepat merebut Pedang Naga Emas darinya!" saran Pendekar Pedang Matahari.

Ketiga Pendekar Lembah Naga Emas ini kini berkumpul dengan saling memunggungi dan menghalangi jalan masuk ke dalam portal dimensi Cincin Emas.

"Bagaimana dengan dengan dua pengawalnya? mereka tidak akan tinggal diam melihat Tuan Putri-nya diserang oleh kita!" kata Pendekar Golok Naga.

"Mereka ini kultivator yang hebat ... tidak akan mudah mengalahkan mereka terutama gadis Assassin yang levelnya lebih tinggi daripada dua pengawalnya ini." Wajah Pendekar Tapak Malaikat tampak serius dan agak pesimis untuk menang.

Ketiga Assassin Immortal ini juga tampak menunggu reaksi selanjutnya dari Tiga Pendekar Lembah Naga Emas sebelum mereka melakukan langkah selanjutnya.

Namun, menunggu terlalu lama sangat beresiko dengan kembalinya Dewi Naga Emas.

Kemampuan Dewi Naga Emas sudah sangat terkenal kehebatannya. Mereka bertiga bukanlah lawan yaang sepadan bagi Dewi Naga Emas. Untuk itu, mereka harus pergi secepatnya dari Lembah Naga Emas sebelum Dewi Naga Emas kembali. 

Apalagi kalau Dewi Naga Emas kembali bersama Pendekar Pedang Naga Putih yang kehebatannya melebihi Pendekar Pedang Naga Emas ... mereka tidak akan lolos dengan mudah, bahkan bisa berujung dengan kematian.

"Tuan Putri, pergilah! Biar kami saja yang menghadapi ketiga pendekar ini! Tuan Putri kembali saja ke Negeri Assassin untuk mengembalikan pusaka kerajaan kita!" seru Assassin Immortal yang dipanggil Panglima Sheng ini.

"Benar, Tuan Putri! jangan ditunda-tunda lagi!" ucap Jendral Fei yang menyetujui saran dari Panglima Sheng.

Ketiga Pendekar Lembah Naga Emas ini masih tampak ragu-ragu untuk menyerang Assassin Immortal sehingga mereka tidak menganggap ketiga pendekar ini berbahaya lagi.

Assassin Immortal yang dipanggil Tuan Putri ini sudah bersiap masuk ke dalam cincin dimensi untuk kembali ke Negeri Assassin.

"Jangan harap bisa kabur, pencuri!"

Tiba-tiba muncul sosok pemuda yang langsung mengerahkan serangan tapak jarak jauh yang dasyat.

"Tapak Naga Darah!"

Serangan sinar merah yang meluncur bagaikan gelombang cairan darah yang sekilas terlihat mirip naga merah langsung menghantam tubuh gadis Assassin Immortal yang sedang berusaha menuju portal dimensi untuk kembali ke Negeri Assassin ini.

Serangan teknik kultivasi yang sangat berbahaya dan lebih mengarah ke Kultivasi Kegelapan. Setiap serangan yang menggunakan darah asli termasuk ke dalam Kultivasi Kegelapan karena Kultivasi Normal apalagi Kultivasi Dewa tidak pernah menggunakan cara-cara yang kotor seperti itu.

"Pedang Assassin!"

Gadis Assassin Immortal ini dengan cepat mengayunkan pedangnya untuk mementalkan naga merah yang tercipta dari darah ini.

CLASH!

CLASH!

CLASH!

Pedang Assassin terus diayunkan untuk menghalau serangan pemuda ini, namun serangan dari pemuda ini tiada henti menerpa Assassin Immortal wanita ini, yang membuatnya mulai kewalahan menghadapi serangan naga darah ini.

"Tuan Putri dalam bahaya! Panglima Sheng, cepat bantu Tuan Putri ... biar aku saja yang menghadapi tiga pendekar ini!" seru Jendral Fei dengan wajah cemas saat melihat Assassin Immortal wanita ini kewalahan menghadapi serangan dari pemuda yang baru sampai di tempat pertarungan.

Rencana mereka semula berubah karena munculnya pemuda asing ini.

Siapakah sebenarnya pemuda asing yang termasuk Kultivator ini?

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Zhu Phi
Harus semangat ...
goodnovel comment avatar
JP
Srmangat terus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status