Share

RYU ZHEN YANG MENYEBALKAN

Panglima Sheng dan Jendral Fei yang sudah begitu kuat di ranah kultivasi, tetap saja merasakan kekuatan yang begitu besar dari Malaikat Seribu Iblis yang tidak bisa ditahan oleh mereka.

“Mengerikan sekali Putri Qin Feng ini. Kenapa dia menyembunyikan kekuatannya tadi saat menghadapiku? Apa sebenarnya rencana Malaikat Seribu Iblis ini? Kenapa dia tidak merebut paksa Pedang Naga Emas ini dan membuatnya seolah-olah aku sangat hebat dan tidak terkalahkan?” batin Ryu Zhen. Pendekar Naga Emas yang semula menganggap remeh Putri Qin Feng, kini sangat berhati-hati karena pendekar ini baru sadar kalau putri kerajaan Assassin ini sangat berbahaya dan licik.

“Baik, Tuan Putri! Kami akan sampaikan pesan Tuan Putri!” kata Panglima Sheng sambil menarik Jendral Fei untuk pergi dari sana sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. “Jangan melawannya, Jendral! Kekuatan kita bukanlah tandingan iblis ini. Entah apa tujuan iblis ini memanfaatkan tubuh Tuan Putri untuk tetap bersama Pendekar Naga Emas!”

Jendral Fei mengangukan kepalanya, kemudian kedua perwira kerajaan ini lenyap menggunakan cincin dimensi.

“Kenapa kita tidak menggunakan cincin dimensi?” tanya Qin Feng. Dia merasa perjalanan biasa hanyalah membuang waktu saja apabila bisa menggunakan cincin dimensi untuk sampai dalam sekejab ke tempat tujuan yang diinginkannya.

"Kamu ini cerewet sekali! Kita tidak bisa menggunakan cincin dimensi karena seluruh wilayah Pulau Bukit Tengkorak dipasang segel anti cincin dimensi. Tidak ada yang bisa ke pulau ini melalui cincin dimensi. Perjalanan hanya bisa dilakukan secara normal menggunakan perahu. Apa kamu mengerti sekarang, Tuan Putri?" tanya Pendekar Naga Emas ini penuh kekesalan.

Putri Qin Feng menatap Ryu Zhen yang sangat menarik hatinya ini. Tadinya dia hanya ingin menguji pemuda ini dan merebut Pedang Naga Emas kembali, tapi entah kenapa ada perasaan aneh di dalam tubuhnya yang tidak bisa dijelaskan oleh dirinya sendiri yang membuatnya mengikuti perjalanan Pendekar Naga Emas ini.

"Jadi, kita kemana sekarang?" tanya Qin Feng.

"Ck! Kamu ini bisa diam tidak? Ikuti saja kemana aku pergi! Jangan banyak tanya padaku!" gerutu Ryu Zhen.

Hufh!

Putri Qin Feng mendengus kesal terhadap Ryu Zhen yang sangat menyebalkan. Sikap dingin Pendekar Naga Emas ini sangat menganggunya, tapi dia tetap sabar mengikuti pendekar ini. "Kenapa aku terus mengikutinya? Seharusnya kurebut saja Pedang Naga Emas dan meninggalkan dirinya, tapi kenapa tidak kulakukan?" pikirnya.

Dewa Immortal Naga Emas memang hebat tapi Malaikat Seribu Iblis juga tidak kalah hebatnya. Sebenarnya bisa saja Putri Qin Feng memaksakan diri bertarung dengan Ryu Zhen untuk mentukan pemenangnya dan merebut Pedang Naga Emas, tapi tidak dilakukannya.

"Kita ke Kota Shanxi terlebih dahulu. Kota ini baru berkembang karena ibukota Kerajaan Ming baru pindah dari Dragon City di Pulau Kaisar ke kota ini. Aku mau ketemu seseorang juga di kota ini yang bisa membantuku untuk mencari Naga Emas. Bagaimana, sudah cukup kan penjelasanku agar kamu tidak kesal?" tanya Ryu Zhen masih dengan sikap dinginnya.

Putri Qin Feng yang mendapat penjelasan dari Pendekar Naga Emas ini ingin berteriak kesenangan. Akhirnya pendekar sedingin es ini mau juga menjelaskan tujuan mereka agar dia tidak kesal lagi. "Perhatian juga rupanya ... tapi tetap bersikap sedingin es!" batinnya dengan kesal.

"Aku belum pernah ke Kota Shanxi! Ada apa di sana?" tanya Qin Feng mencoba membuka pembicaraan.

Pendekar Naga Emas ini diam saja lama tanpa menjawab pertanyaan Qin Feng. Begitu menjawab pertanyaan Qin Feng, hanya kekecewaan yang dirasakan oleh putri raja ini. "Kamu bisa melihatnya nanti saat kita sampai di Kota Shanxi!" jawab Ryu Zhen dengan singkat.

"Katanya kamu hendak ke Pulau Bukit Tengkorak? Kenapa harus mencari Naga Emas terlebih dahulu dengan singgah di Kota Shanxi?" tanya Putri Qin Feng. Dia mulai curiga dengan sikap Ryu Zhen yang aneh. Persyaratannya hanya pergi ke Pulau Bukit Tengkorak untuk menemui Kaisar Dunia Persilatan yang entah ada atau tidak, tapi melenceng terlalu jauh dengan menemui seseorang di ibukota Kerajaan Ming untuk mencari informasi tentang Naga Emas.

"Tadinya ... kenapa kamu cerewet sekali! Kalau kamu terus menerus cerewet, aku batalkan saja perjanjian kita! Aku ke Kota Shanxi juga ada tujuan lain yang belum bisa aku beritahukan padamu sekarang, tapi akan aku beritahukan nanti!" ujar Ryu Zhen.

"Kenapa tidak bisa? Apa yang kau rahasiakan?" tanya Putri Qin Feng sambil matanya menatap tajam Ryu Zhen.

"Bukan urusanmu, Tuan Putri! Kamu tidak berhak mengetahui setiap tujuanku ... aku bukan bawahanmu yang harus melapor padamu tiaphendak melakukan sesuatu maupun hendak pergi ke tempat tertentu! Aku ini bebas pergi kemana saja dan melakukan apa saja sesuka hatiku, apa kamu paham sekarang?" Kata-kata Ryu Zhen sangat tajam dan penuh ketegasan sehingga Putri Qin Feng memutuskan untuk tidak membuat Pendekar Naga Emas ini marah besar.

"Aku hanya ingin kamu menepati janjimu! Aku tidak bisa memaafkan dirimu kalau kamu melanggar janjimu padaku!" balas Putri Qin Feng.

Ryu Zhen tersenyum dingin kepada Putri Qin Feng, "Aku tidak pernah ingkari janjiku sendiri, Tuan Putri! Kalau aku bilang akan mengikutimu ke Negeri Assassin dengan Pedang Naga Emas maka akan aku lakukan ... jadi, kamu tidak perlu khawatir kalau aku melanggar janjiku padamu! Apa Tuan Putri mengerti sekarang?" 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status